Dia adalah Zaidul Akbar, pemuda yang ingin berdiri tinggi diatas puncak dunia, Mungkinkah dia bisa mewujudkannya dengan dukungan yang diberikan oleh sistem.
Ikuti keseruan nya, jangan lupa Like dan dukungan, serta berkomentar lah yang baik. untuk membangun karya yang baik...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ibu Polwan (Madina Awwaliyah)
Zai mengambil ponsel lalu mencari kontak Handoko yang sudah dia simpan. Lalu memanggil nya. Setelah nada dering dua kali terdengar. Suara rendah terdengar kembali "hallo... apakah Bos muda perlu bantuan.?"
"Kau benar, Pagi hari kemarin lalu, aku ada permasalahan sedikit, apakah kau bisa mengatasi nya untuk ku?"
"Masalah apa Bos Muda?" Jawab handoko dengan nada serius.
"Hanya masalah kecil, aku ingin kau memeriksa rekaman cctv toilet wanita di lantai tiga. untuk lebih jelas nya kau pertanyakan saja dengan Joni tentang masalah yang aku maksud kan" Zai langsung menutup telpon nya. Tanpa perlu mendengar jawaban dari Handoko. Karna itu adalah sebuah perintah.
Lalu dia kembali keaktivitas nya sebagai pedagang. Pengangguran dalam Gang.
"Sistem, bisa kah aku menggunakan mu lewat pikiran saja"
(Sistem akan menyesuaikan dengan kenyamanan pengguna)
"Tampilkan status" ucap nya melalui pikiran
(Ding...)
Nama lengkap : Zaidul Akbar
Level : 1 /100
Pesona : 3
Kekuatan : 5
Kecepatan : 5
Kecerdasan : 5
Keterampilan : Bela diri Kuno (Aktif) Medis Super (Aktif) Skill Pembalap Super (Aktif) Skill Semua Game (Aktif)
Dana : Rp 79,200,000
Shoop : Bisa diakses.
Invetori : Semua keperluan tuan rumah
Zai memegang dagu nya mendengar pemberitahuan sistem. Lalu dia ingat akan mobil nya yang sudah dia tinggalkan semalaman. "Semoga saja tidak kena tilang atau hilang" batin nya lalu bergegas keluar dari rumah.
Satpam menyapa nya dan membukakan pagar. "Selamat pagi tuan muda" ucap nya.
"Pagi juga pak Taufik," Zai tau nama satpam itu dari tulisan yang ada di dada kiri baju nya, Bertuliskan M. TAUFIK.
Lalu Zai melambaikan tangan meninggalkan nya "Jaga rumah...."ucap nya lagi dari kejauhan sambil berlari mundur.
Kemudian melanjutkan lagi lari nya hingga tiga mil terlewati dengan susah payah dan beberapa kali stop untuk istirahat.
Terlihat nafas nya tak lagi beraturan. "Meski kekuatan sudah bertambah. Dan kecepatan juga bertambah. Tapi nafasku masih saja sesak jika berlari cukup jauh, mungkin karna kurang latihan fisik. Aku harus latihan untuk membentuk Fisik yang kuat, siapa tau nanti aku jadi super Hero seperti Semangka Man atau Melon Man" gumam nya sambil duduk di kursi yang di sediakan oleh pemerintah kota untuk orang duduk bukan untuk rebahan.
Terlihat samar oleh mata Zai dari kejauhan dua orang yang agak familiyar, semakin dekat dan dekat saja, dua orang itu seperti nya juga merasa tak asing dengan wajah Zai namun mereka tidak berhenti karna melihat penampilan Zai yang terbilang cukup berpakaian seperti anak orang kaya. "Tak mungkin dia gembel itu" ucap salah satu dari mereka dan kalimat itu terdengar di telinga Zai.
Zai tersenyum licik, dia pun bangkit dan berlari membelah lautan. Zai berlari di antara mereka lalu berkata. "Jangan melamun di jalan nanti kena tabrak" ucap nya sambil terus berlari tanpa peduli dua orang itu tersungkur jatuh.
Yaa dua orang itu termasuk dari beberapa anak orang kaya yang sering menindas nya. Jadi dia membalas walau dia tau balas dendam itu dosa. Namun dia merasa puas dapat melakukan nya.
Dua orang itu bangkit dan mengejar Zai. Namun mereka kalah cepat. Mereka bukan lah pelari handal. Mereka lari pagi hanya untuk mencari wanita yang mudah di goda.
"Sialan, awas saja kalau ketemu nanti. Gue patahin tangan lo!" teriak salah satu nya dari jauh tapi Zai sudah sangat jauh tidak mungkin dia punya pendengaran super yang bisa mendengar teriakan orang dengan jelas dari ratusan meter kan?
Zai menemukan mobil nya masih aman terparkir. Lalu dia menekan tombol yang ada di kunci mobil nya dan bunyi BIF terdengar dua kali.
Dia membuka pintu lalu masuk kedalam. Tapi tiba- tiba pintu ada yang menahan ketika dia ingin menutup nya.
"Eeeh..." suara Zai tertahan ketika sebuah suara lebih dulu terdengar
"Selamat pagi pak. Mohon keluar sebentar" ucap seorang wanita cantik yang berpakaian polwan. Dia sudah menunggu sangat lama pemilik mobil mewah itu. Dan pada akhir nya bertemu jua.
"Apa bapak tau? kenapa anda saya suruh keluar!" Tanya nya.
"Tidak.... memang nya ada apa ya ibu polwan yang cantik" ucap nya sambil melihat kearah dada polwan itu untuk mengetahui nama nya dan menganalisa yang lain nya. "Besar juga" batin nya.
"Apa mata anda tidak pernah di ajarin adab" ucap nya tak lagi sopan.
"Apa salah melihat nama yang tertulis disana" tunjuk Zai kearah dada yang memang tulisan nya ada disana. "Madina Awwaliyah, nama yang cantik seperti orang nya" kata nya lagi
Polwan itu menghela nafas berat "Sial sekali hari ini" batin nya. Lalu dia berkata "Mobil anda akan saya tilang. Tolong perlihatkan SIM dan STNK nya"
Zai mengambil SIM Serta STNK nya yang berada dalam laci kecil. Lalu keluar lagi dan menyerahkan nya.
"Nama yang bagus. Tapi tidak dengan kelakuan orang nya" ucap polwan itu berkomentar membuat Zai lagi lagi tersenyum masam.
"Jangan terlalu judes nanti palang merah nya akan terganggu, tu liat ada yang bocor" ucap Zai melihat warna merah di bagian pantat Polwan itu ketika dia berpaling untuk mencatat surat tilang.
Mendengar kalimat itu membuat pipi nya memerah dan dia sangat malu sekali, serasa ingin bersembunyi dan dia langsung berlari memutar dan masuk kedalam mobil Zai.
"Hei... Bu Polwan kenapa kau mengotori mobil ku dengan tinta merah itu?" Ucap Zai sambil terkekeh.
"Kalau anda mau di masukan kedalam kurungan jangan banyak bicara, antarkan saya pulang cepat...!" Perintah nya.
"Dengan Senang Hati ibu polwan" ucap nya sambil terus tertawa kecil.
"Jangan mengejek ku.....!" Teriak nya dalam mobil, dia sudah sangat malu. Dia sadar datang bulan nya tidak teratur beberapa bulan ini. Namun hari ini adalah yang terparah. "Kenapa disaat tugas mengalir nya deras" batin nya.
Beberapa KM terlewati hingga dia sampai di pintu gerbang komplek Citra Garden. Lalu Zai terus menjalankan nya dengan pelan hingga sampai di depan rumah ibu polwan itu.
"Apakah aku harus ikut masuk" ucap Zai bercanda.
"Tak perlu, tunggu disini aku akan mengambil air dan lap untuk membersihkan noda merah ini" tunjuk nya saat sudah diluar mobil. Lalu dia berlari kecil dan mengambil kunci dengan tergesa gesa. Hingga kunci tak masuk sepenuh tapi sudah dia paksakan memutar akhir nya patah. "Sangat sial" ucap nya berlari lagi kedalam mobil.
"Beli kan aku pembalut dan pakaian ganti" Perintah nya dengan nada dingin
"Hei... aku bukan pembantu mu bu Polwan."
"Tak usah banyak bicara, cepat saja. Aku merasa akan lebih banyak keluar nya. Aku sudah tidak tahan menahan nya... cepat lah! Tolong" ucap nya memohon.
Zai langsung tancap gas menuju HAPPYMART yang ada di komplek itu juga....
madina. sdh kena bobol. tinggal lina aja.sdh 7 cewek. pas buat 1 minggu gj berhenti. yunita buat cadangan aja ya
yg btl aja si author ini sk nya bobol mem bobol gwg ha.. ha. ha. .