NovelToon NovelToon
Sincere Love My Husband

Sincere Love My Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lina Handayani

"Jangan harap aku akan tunduk kepada siapapun! Apalagi seorang wanita sepertimu!" Alaska Dirgantara.

"Sekeras apapun hatimu menolakku, aku tidak peduli! Akan aku pastikan hati sekeras batu itu luluh dengan caraku!" ucap Arumi Nadya Karima.

Alaska Dirgantara, merupakan pewaris tunggal Dirgantara. Pria keras dan kasar yang terpaksa harus menerima perjodohan dengan wanita pilihan Papa Farhan---ayah kandungnya, sebagai syarat untuk mendapatkan aset keluarganya.

***
Terbangun dari koma selama tiga bulan, Arumi Nadya Karima dikagetkan dengan status barunya yang tiba-tiba sudah menjadi istri dari pria kejam yang bahkan tidak dikenalinya sama sekali. Dan lebih parahnya lagi, ia hanya dijadikan alat untuk mempermudah jalannya mendapatkan aset Dirgantara dari ayah mertuanya.

Akankah Arumi mampu menjalini hari-harinya berganti status seorang istri dari pria keras dan kejam? Atau memilih pergi dari suaminya? Yuk ikuti kisah selanjutnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15 : Hanya Sebagai Penebus Syarat

..."Sekuat apa hati menahan jika sudah terlanjur sakit, maka semua akan terasa menyakitkan. Pernikahan yang diidam-idamkan hanyalah ilusi. Kini yang tersisa hanyalah bahtera rumah tangga yang kian gontai oleh keadaan."...

...~~~...

Deg!

Arumi kembali dikagetkan dengan penuturan dari Alaska. Hatinya begitu sakit mengetahui hal yang selama ini suaminya tutup rapat darinya. Kepercayaannya kian diombang ambing oleh kenyataan.

"Apa yang Mas katakan? Mas menjadikan Arumi sebagai bahan untuk mencapai tujuan Mas Alaska, hanya dengan iming-iming syarat dari Papa?" tanya Arumi dengan tidak berdaya menghadapi kenyataan ini.

"Iya kamu hanya aku jadikan sebagai alat untuk memperlancar tujuan aku untuk menyelamatkan aset Dirgantara dari adik tiriku! Jadi, jangan berharap aku akan mencintaimu! Karena pernikahan kita hanya sebatas tulisan di atas kertas, tidak lebih dari itu. Apalagi untuk menyentuhmu, aku tidak akan pernah sudi membiarkan tubuh ini disentuh oleh wanita seperti dirimu!" tegas Alaska dengan sangat lantang dan penuh penekanan. Ia tidak lagi memperdulikan sakit yang istrinya rasakan.

Tangis Arumi kini kian pecah, hatinya sungguh sakit mengetahui kenyataan dari mulut suaminya sendiri. Tubuhnya yang lemes sudah tidak berdaya lagi, ia hanya bisa menangis sejadi-jadinya dan berharap Alaska menenangkannya. Namun, itu semua hanyalah angan-angan yang tidak akan pernah terjadi.

"Hiks! Mas jahat! Mas Alaska tega menjadikan Arumi sebagai bahan mencapai tujuan Mas saja yang tidak sebanding dengan apa yang aku rasakan! Hiks!" lirih Arumi sembari memukul-mukul tubuh Alaska setelah berusaha keras untuk berdiri. Menumpahkan segala rasa sakit di dalam hatinya.

Alaska tersenyum licik. Ia membiarkan Arumi memukuli tubuhnya yang sakitnya pun tidak begitu teresa.

"Ya seorang Alaska memang begitu tega bahkan kejam. Kamu jangan berharap aku akan luluh oleh tangisanmu itu yang tidak seberapa! Aku tahu itu hanya dusta supaya kamu bisa menguasaiku," tutur Alaska malah semakin membuat Arumi merasakan sakit yang amat dalam.

"Mas hiks! Apa salah aku? Mas buat aku merasakan sakit ini setalah Mas buat aku merasakan nyaman di sampingmu, Mas begitu saja tidak menganggapku ada bahkan memfitnahku, hiks!" Arumi menangis sejadi-jadinya, ia tidak tahu lagi harus bagaimana dengan nasib yang dialaminya.

"Haha, itu adalah resikomu karena telah menjadi istri dari Alaska Dirgantara. Aku akan membuat hidupmu bagaikan di neraka! Bahkan orang tuamu saja tidak akan bisa membelamu," kata Alaska diiringi tawa yang begitu menyakitkan saat didengar oleh Arumi.

"Mas kejam sama aku! Mas gak pernah mikirin perasaan aku! Mas kejam membuat hidup Arumi jadi seperti ini. Hiks!" tutur Arumi dengan masih menangis terisak.

"Haha, kamu baru sadar kalau aku ini kejam? Ke mana saja selama ini kamu sampai tidak mengetahui itu? Cek! Sungguh istri tidak berguna kamu ini!" ucap Alaska membuat hati Arumi kembali sakit.

"Baiklah Mas, Arumi akan mengatakan semua yang Mas katakan kepada Abi. Mas lihat saja nanti yang akan Abi lakukan kepada Mas Alaska!" kata Arumi berharap Alaska tidak kembali menyakitinya, karena harapan satu-satunya kini hanyalah Abi Harun.

Tubuh Arumi kini mulai menjauh dari Alaska. Namun, baru saja beberapa langkah. Alaska kembali menghentikan aksinya.

"Katakan saja kepada kedua orang tuamu, aku tidak takut. Bagaimanapun juga Abi Harun sudah sangat percaya kepadaku, tanpa bukti apa-apa kamu tidak akan pernah bisa membuat Abi Harun percaya akan perkataanmu itu," ucap Alaska benar menghentikan langkah Arumi.

Sorot mata Arumi menatap tajam wajah Alaska. Ia mulai menyadari bahwa apa yang suaminya katakan itu adalah bener, karena kini ia tidak mempunyai bukti apa-apa untuk ditunjukan kepada Abi Harun.

"Mas sangat licik! Aku tidak pernah nyangka Mas akan jadi orang seperti ini. Sikap Mas Alaska sangat jauh berbeda dengan seminggu yang lalu, aku sangat menyesal sudah mempercayai Mas sepenuhnya," lirih Arumi tidak berdaya dengan keadaan yang terus bergantian menimpanya.

"Sudah aku katakan, kamu tidak akan pernah bisa melawanku. Lagian kamu hanyalah wanita lemah yang tidak sebanding denganku! Jangan menjadi kuat, karena sebentar lagi aku akan membuatmu menderita sampai kau saja tidak pernah bisa melupakan semuanya!" tegas Alaska diringi senyuman penuh kelicikan.

"Eeettss! Satu lagi, kamu jangan pernah tidur di kamarku lagi! Tidurlah di kamar pojok sana! Dan bersikaplah seolah pelayan bukan tuan rumah walupun ini adalah rumahmu!" lanjut Alaska membuat Arumi semakin kaget.

"Mas Alaska, kenapa Mas begini kepadaku sekarang? Kenapa kita harus pisah kamar? Arumi kan masih menjadi istrinya Mas Alaska," kata Arumi mempertahankan haknya.

"Cih! Istri di atas kertas! Jangan belagu kamu karena menjadi istriku! Karena sekarang tempatmu bukan lagi di sampingku, tetapi menjadi pelayanku. Ingat itu baik-baik!"

Duaaarrr!

Arumi kembali dikejutkan dengan apa yang dikatakan Alaska. Mana mungkin ia sebagai seorang istri dijadikan seperti itu. Sungguh Alaska tidak mempunya hati, membuat isterinya sangat menderita. Apalagi sakit yang dirasakan Arumi masih terasa.

"Mas beneran mengatakan itu kepada Arumi? Mas enggak salah bicara kan?" tanya Arumi memastikan apa yang suaminya katakan.

"Ya, sekarang kita tidak lagi sekamar! Kamu hanya boleh masuk ke kamarku setelah ada perintah dariku! Bertingkahlah seperti pelayan dan jangan ikut campur urusan pribadiku!" tegas Alaska kembali semakin membuat Arumi tidak berdaya lagi.

Kini Alaska meninggalkan Arumi sendirian dengan wajah pucat dengan air mata yang terus saja mengalir dari wajah cantiknya. Mulutnya tidak lagi berdaya untuk mengucapkan sepatah kata pun. Hatinya sudah terlanjur sakit dengan apa yang suaminya katakan sedari tadi.

"Hiks! Mas kenapa kamu tega sekali sama aku Mas? Hiks! Tadi kamu bersikap lembut kepadaku seakan semua akan baik-baik saja, tetapi kenapa Mas malah membuat aku sakit sesakit-sakitnya mengetahui kenyataan ini Mas. Hiks! Ke mana pernikahan impian yang aku idam-idamkan dahulu? Hiks! Apakah aku kuat menghadapi sikap suamiku yang kini berubah drastis? Hiks!" lirih Arumi di sela tangisnya. Sesekali menatap sendu pintu kamar yang sempat Alaska tutup rapat-rapat.

Sungguh malang nasib Arumi yang harus menerima kenyataan dari suaminya yang ternyata tidak mencintainya, bahkan kini ia dicampakkan begitu saja oleh Alaska.

Dengan penuh kekuatan, Arumi melangkahkan kakinya untuk melihat kamar yang Alaska maksud. Namun, bertapa terkejutnya ia melihat kamar itu. Di dalamnya sangat kotor dan berdebu, berbeda dengan kamar lainnya dan ruangan yang nampaknya bersih. Kamar itu sangat tidak terjaga banyak serangga juga tempat tidur yang sudah lusuh. Lemari lama yang rusak dan tidak terpakai nampak berdebu. Kamar itu sangat tidak baik untuk ditempati.

Perlahan Arumi masuk ke dalam kamar itu dengan segala kekuatannya. Dalam keadaan seperti ini, ia harus menerima semuanya karena kalau tidak, suaminya itu akan semakin membuatnya kesakitan sebab melanggar aturannya.

1
Abd Kadir Taha
ektingnya mantap😏
Seuntai Kata: Haha, betul tuh. Bisa buat aktor senetron kali ya?/Facepalm/
total 1 replies
Yulia Wati
baru mampir kak
Seuntai Kata: Iya terimakasih kak udah berkenan mampir. Semoga suka ya dengan novelnya. /Smile/
total 1 replies
Harry Zuma
lanjutkan
Seuntai Kata: Siap Kak, sudah aku update tunggu sebentar ya. Sebentar lagi chapter selanjutnya muncul.
total 1 replies
Rea Ana
aku harus komen apa? ikuti alur sajalah
Seuntai Kata: Harus dong kak, biar Authornya tahu perasaan pembacanya. Komentar sama like pembaca itu buat penulis makin semangat update loh.
total 1 replies
Rea Ana
Bagus
Seuntai Kata: Terimakasih banyak kak. Semoga suka terus ya dengan cerita selanjutnya. /Smile/
total 1 replies
muthia
mampir🙏
Seuntai Kata: Terimakasih kak.
total 1 replies
Irma Kirana
semangat yaa 😊
Irma Kirana: masama cantik 🥰
Seuntai Kata: Oke siap Teh, makasih banget udah mampir loh. /Smile/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!