Shintia adalah seorang gadis yang mempunyai banyak teman laki-laki. Dia seorang gadis miskin yang mau di ajak berkencan siapa saja asalkan mendapatkan bayaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamal Nurcahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
" tadi sih waktu ayu pamit belum sadar mbok dan dokternya juga belum datang. Jadi ayu belum tau gimana keadaannya nek" ucap ayu.
" kalau gitu kita datang aja nduk, besok kamu cari buah ya sekalian kita njenguk" ucap nenek saroh dengan tersenyum.
" iya nek, katanya sih mau di jemput kak Abraham nek kita nggak perlu naik motor atau naik taksi" ucap ayu memberi tau.
" Ya udah kalau gitu nenek ke kamar dulu ya mau istirahat capek" ucap nenek saroh menepuk pundak ayu dan berlalu pergi.
Ayu meneruskan memakan Abraham pun heran karena Abraham tersenyum-senyum sendiri namun dia tidak berani bertanya. Abraham yang tau di perhatikan Hendy pun langsung memutuskan panggilan teleponnya.
' sudah dulu ya yu aku mau lanjutin kerjaanku' ucap Abraham lembut.
'iya kak, assalamualaikum' ucap ayu.
'wa alaikum salam' ucap Abraham lalu menutup panggilannya dan menatap Hendy tajam.
" ngapain kamu liatin saya?"Tanya Abraham menatap Hendy sinis.
"Uhuk uhuk...nenek sejak kapan di situ?" Ucap ayu mengelap air di bibirnya.
" dari tadi nenek di sini nduk, kamu kenapa kok megang dada terus? Kamu sakit?" Tanya nenek saroh sambil beranjak menghampiri ayu.
" nggak apa-apa nek ayu hanya haus saja" ucap ayu beralasan karena malu kalau dia berkata jujur.
" aku kira kamu kenapa nduk nduk" ucap nenek saroh mengelus punggung ayu lalu duduk lagi.
" nenek kok belum tidur?" Tanya ayu yang duduk di sebelah nenek saroh.
"tadi nenek juga merasa haus banget terus bikin teh anget ni" ucap nenek saroh memperlihatkan secangkir teh.
" oh, ya udah nenek cepetan istirahat ya...aku balik lagi ke kamar" ucap ayu berlalu sambil mencium pipi neneknya.
" iya nduk" ucap nenek saroh tersenyum.
***
Di rumah Abraham pun baru sampai di dalam kamar lalu menaruh tasnya di ranjang dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Mengguyur kepalanya dengan air dingin di bawah shower untuk mendinginkan kepalanya yang seharian ini sangat lelah, setelah selesai dengan mandinya Abraham keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk di lilitkan di pinggang dan menuju ke walk in closet untuk mencari pakaian ganti.
Sesudah memakai pakaian Abraham memilih merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan mencari keberadaan ponselnya. Saat itu dya membuka email-email yang masuk dari hendy lalu mengeceknya Karena besok harus bertemu dengan client.
Sambil menyenderkan kepalanya di kepala ranjang Abraham mengecek dengan teliti. Ia begitu serius membaca namun atensinya teralihkan dengan ketukan pintu.
" ini mama nak" teriak Rita dari luar.
" masuk aja ma" teriak Abraham dari dalam karena dia tidak mau turun dari ranjang.
" belum tidur ? Mama ganggu nggak?" Tanya Rita sambil melirik Abraham yang memegang ponsel yang masih menyala.
" belum ma masih ngecek laporan lewat email buat pertemuan besok dengan client" ucap Abraham yang lalu menegakkan tubuhnya duduk.
" jangan di forsir terus nak, istirahat... kamu sudah makan?"Tanya Rita basa basi.
"iya ma, belum ma" ucap Abraham.
" makan dulu nak, udah jam 8 malam Lo" ucap Rita menepuk tangan Abraham dengan lembut. " ayo Mama temani" ucap Rita mengajak Abraham.
Abraham pun mengangguk dan keluar dari kamar bersama ibunya bersebelahan. Sesampainya di ruang makan Rita pun mengambil piring dan sendok.
" mau mama panasin makanannya ?" Tanya Rita saat membuka tudung saji.
" nggak usah ma biar Abraham makan itu aja" ucap Abraham menerima piring dari ibunya.
Rita pun mengambilkan nasi, lauk,dan sayur ke dalam piring Abraham, setelah itu Abraham lalu memakannya dengan lahap. Rita memperhatikan Abraham yang makan begitu lahap hanya tersenyum.
" nak mama tadi sebenarnya mau tanya, gimana ayu mau nggak besok makan malam?" Tanya Rita antusias.
Abraham meminum air putih terlebih dahulu dan menjawab pertanyaannya ibunya.
" mau ma, kenapa?" Tanya Abraham heran melihat ibunya yang begitu antusias.
" yesss berarti besok mama harus masak yang spesial donk" ucap Rita yang berbinar antusias.
"kayaknya seneng banget " ucap " Abraham memperhatikan wajah ibunya.
"iya...siapa tau dia jodoh Kamu nak yang di kirim lewat mama" ucap Rita dengan tersenyum.
" mama ni ada-ada saja ayu masih sekolah ma" ucap Abraham yang geleng-geleng kepala.
" kalau memang mau kan bisa di rahasiakan nak" ucap Rita.
" nggak ah, lagian menikah itu harus di dasari suka saling suka ma" ucap Abraham yang benar-benar tidak habis pikir dengan mamanya. "lagian kenapa sih mama kok pingin banget nikahin aku sama ayu" ucap Abraham geram.
" karena mama tau dia baik nak" ucap Rita yang sudah berkaca-kaca. " mama kesepian nak" ucap Rita meneteskan air mata.
" Abraham tau ma, tapi kan nggak kayak gini juga ma... Abraham juga nggak mau maksain ayu...tolong mama ngerti dan jangan paksa ayu ya, kasian dia masih sekolah dia dia juga pasti punya mimpi yang harus di gapai. Mama ngerti kan maksud braham ?" ucap Abraham lembut dengan mengusap-usap tangan mamanya.
" iya nak, mama ngerti kok. Maafin mama karena mama selalu maksain kamu buat cepat menikah. Hanya karena mama kesepian kamu jadi merasa terpojokkan" ucap Rita yang juga menggenggam tangan Abraham.
" iya Abraham ngerti kok...ya udah aku antar ke kamar yuk istirahat" ucap Abraham yang menuntun mamanya kembali ke kamarnya.
Saat sampai di kamar Abraham pun menyelimuti mamanya saat Rita sudah terbaring di atas ranjang. Lalu mencium puncak kepala ibunya.
" selamat malam ma, mimpi indah" ucap Abraham sambil menutup pintu.
***
Pukul 4 pagi dan matahari pun masih malu menampakkan sinarnya. Namun ayu sudah selesai memasak dan mencuci perabotan yang kotor tadi saat memasak.
Ayu pun memotong sayuran untuk neneknya jualan gado-gado nanti. Nenek saroh pun bangun saat mendengar adzan subuh.
" Lo kamu udah bangun nduk?" Tanya nenek saroh mengambil air minum.
" iya nek" ucap ayu tersenyum menyiapkan bahan-bahan untuk berjualan nanti.
" ya Allah nduk kamu yang menyelesaikan semuanya?" Tanya nenek saroh saat melihat bahan dagangannya sudah siap.
" hanya membantu nek, kan ayu libur hari ini" ucap ayu mencuci tangan lalu duduk di meja. " hari ini aku bantuin nenek full jualan " ucap ayu bersemangat.
" nanti kamu malah kecapekan, besok kan kamu ulangan" ucap nenek saroh yang berdiri ingin pergi mengambil air wudhu.
"nggak nek, tenang aja" ucap ayu yang juga berdiri ingin mengambil air minum.
Nenek saroh pun menghilang di balik pintu kamar mandi. Ayu pun memilih kembali ke kamar dan duduk di meja makan sambil melihat ponselnya dan bermain-main di media sosial miliknya.
"Senangnya bisa kerja kayak gini bikin orang tua bahagia" gumam ayu saat melihat postingan orang-orang yang sudah bekerja dan sukses.
"kayaknya aku harus rajin-rajin belajar lah biar bisa bahagiakan nenek nanti" ucap ayu bersemangat.
Pukul 7 pagi ayu dan nenek saroh pun menata dagangannya di teras rumah. Sambil menunggu pembeli ayu menyirami bunganya favoritnya. Tidak lama datang pembeli pertama. Nenek saroh pun membuatkan pesanan pelanggannya dan ayu membantu membungkusnya. Hari itu mereka berdua begitu kompak,ayu ingin menggantikan mengulek bumbunya namun takut tidak enak jadi ayu memilih membantu yang mudah saja.
" ini nduk anter ke tempat Bu Ani, kemarin pesen suruh nganter jam 9" ucap nenek saroh menyerahkan sekantong plastik gado-gado.
"terus uangnya sudah belum nek ?" Tanya ayu.
"Sudah nduk kemarin pesen langsung di kasih uang" ucap nenek saroh sambil duduk.
" ya udah kalau gitu ayu berangkat dulu ya nek" ayu pun menyalami neneknya sebelum berangkat. Ayu meninggalkan rumahnya dan tidak lama datang cowok memakai motor dengan memakai helm.
" Assalamualaikum nek, ayunya ada?" Tanya cowok itu dengan sopan dan tersenyum ke nenek saroh.
" ayunya baru saja keluar nganter pesenan gado-gado nak, temen sekolahnya ayu?" Tanya nenek saroh saat melihat cowok itu dari atas sampai bawah seperti se umuran ayu.
***
:::::>>>>>
lanjut Thor.
lanjuttttt