Luke karyawan biasa berusia 21 tahun yang telah bekerja selama 2 tahun mendapatkan hidup yang normal dan bahagia serta sangat jarang orang lain dapatkan namun, suatu hari saat Luke sedang beristirahat di atap kantor nya entah petir dari mana datang menyambarnya.
Luke kemudian bereinkarnasi di dunia Fidla di sebuah desa perbatasan Burthog Kingdom. Luke tumbuh di keluarga bahagia dan akhirnya memiliki seorang adik perempuan, Luke merasa sangat bahagia sebelum akhirnya perang merajalela dan menghancurkan desa nya.
Kedua orang tuanya terbunuh Luke juga terpisah dengan sang adik yang baru berusia 3 tahun.
Bagaimana Luke akan menemukan adik nya dan mengembalikan kehidupan normal dan bahagia nya? silahkan ikuti kisah petualangan Luke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfa-RZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 02, Awal dari segala nya
Saat perang seperti ini hanya dua kemungkinan sebuah pasukan masuk ke desa, pertama ingin merekrut prajurit dan yang kedua ingin membantai desa tersebut, namun kemungkinan pertama sangatlah mustahil karena mereka adalah pasukan dari kerajaan musuh yaitu Werqu Kingdom.
...****************...
Vegas yang telah membawa apa yang perlu di bawa langsung ingin menggendong Luke sementara Lucy yang paham sudah menggendong Violet lebih dulu. "Ayo."
"Sebaiknya ayah bawa Violet saja, aku bisa berlari bersama ibu." Ucap Luke dengan yakin karena ini bukanlah waktu untuk bermain, nyawa nya dalam pertaruhan.
Vegas tidak ingin berpikir lagi langsung menyetujui dan segera mengambil Violet dari Lucy. Mereka kemudian kabur lewat pintu belakang menuju ke hutan agar mereka tidak dapat di kejar oleh para prajurit.
"Burning Fire." Luke dengan cegat menggunakan salah satu skill nya untuk membakar bagian belakang rumah nya agar rumah nya terbakar secara perlahan tanpa di sadari oleh prajurit yang berada di depan rumah, tujuan nya juga untuk menghilangkan jejak dan identitas mereka nanti nya.
"Kerja bagus Luke." Meskipun panik tapi Vegas masih sempat untuk memuji anak nya itu.
Mereka pun berlari menelusuri hutan menuju ke kota yang jarak nya adalah lima hari perjalanan jika melewati hutan tersebut. Vegas dan Lucy lumayan familiar dengan hutan tersebut jadi mereka tidak akan tersesat berbeda dengan Luke yang belum terlalu jauh menjelajahi hutan tersebut.
Tentu untuk melewati hutan tidaklah mudah karena pastinya banyak binatang buas bahkan sering muncul monster tapi untung nya Vegas sudah memiliki kesiapan sejak lama jika terjadi situasi seperti ini. Vegas memiliki sebuah item yang bisa membuat hewan buas atau monster lemah tidak nyaman berada di dekat mereka dan akhirnya memilih menghindar.
"Kita sudah berjalan selama lima jam kurasa tidak ada prajurit yang mengikuti kita." Ucap Vegas meskipun sejak tadi ia terus bertingkah aneh dan tidak pernah berhenti memperhatikan area belakang.
"Bagaimana keadaan orang desa?" Lucy bertanya namun ia sendiri tau tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.
"..." Vegas terdiam. "Kita istirahat dulu sepertinya Luke sudah mulai kelelahan." Vegas mengabaikan pertanyaan Lucy karena ia pun tau bahwa Lucy pasti sudah paham apa yang sedang terjadi di desa.
"Ugh.." Luke langsung bersandar di dekat pohon yang sangat besar karena stamina nya memang lah tidak sebanyak itu. 'yang benar saja! kita berjalan selama lima jam tanpa henti, aku masih berusia sepuluh tahun loh!' keras Luke mengeluh namun ia juga bersyukur karena baru saja lepas dari maut meskipun saat ini jantung nya seakan ingin berhenti karena kehabisan stamina.
"Persediaan air kita sudah habis." Lucy menunjukkan botol minum yang sudah kosong karena sejak tadi mereka harus membaginya.
"Bagaimana dengan roti yang di bawa kira kira cukup untuk berapa hari?" Bertanya Vegas memastikan karena tadi ia hanya langsung mengambil roti yang dapat di makan sebelum kabur.
"Dengan jumlah ini kemungkinan hanya akan bertahan sampai besok." Ucap Lucy jujur saja.
Tentu itu membuat Luke terkejut karena yang ia tau adalah perjalanan perjalanan membutuhkan waktu lima hari. "jadi kita harus bagaimana?" Bertanya Luke.
"Tenang saja Luke, ayah cukup mengenal hutan ini nanti malam dan besok ayah akan berusaha untuk berburu, seingatku juga ada sumber mata air di dekat sini aku akan mengambil persediaan air di sana." Vegas terlihat bertingkah aneh saat memberikan kode pada Lucy. "Kalian beristirahat lah terlebih dahulu." Vegas meninggalkan satu pisaunya pada Lucy sebelum berjalan pergi mengambil air.
[TL Note : Anda tidak bisa meminum air yang di hasilkan dari sihir karena anda akan terkena penyakit mana. Jadi meskipun anda adalah penyihir elemen air anda tetap akan mati karena dehidrasi di gurun pasir.]
"Luke..." Lucy menggenggam erat tangan Luke. "Kamu bisa meniru skill orang lain kan." Ucap Lucy dengan linang air mata.
"Ya." Luke tidak menyangkalnya karena bagaimana pun ia sudah bersama ibu nya selama sepuluh tahun jadi tidak mungkin ibu nya tidak menyadari skill tersebut.
"Lihat ini baik baik Luke." Lucy mengarahkan tangannya ke pohon besar di belakang Luke.
"Ya."
"Plant Manipulation." Setelah mengaktifkan skill nya tiba tiba pohon besar di belakang Luke mulai berlubang dan di dalam nya menjadi lumayan luas. "Kau bisa melakukannya Luke?" Lucy sekedar memastikan.
Luke mencerna sebentar skill yang baru saja ia lihat menggunakan trait Delvcop kemudian mencoba meniru skill tersebut. "Plant Manipulation." Pohon tersebut mulai berubah bentuk sesuai keinginan Luke.
"Cukup Luke, bersembunyi lah bersama Violet di sana sampai persediaan makanan habis, setelah itu ikuti peta ini menuju kota, Luke anak yang pintar kan pasti bisa sampai di kota dengan selamat." Lucy mulai menangis.
"Kenapa ibu tidak ikut bersembunyi?" Bertanya Luke.
"Ibu melupakan sesuatu di desa-"
"Saat ini ayah sedang menghadang para prajurit itu kan?" Luke memotong karena menyadari tingkah aneh Vegas tadi.
"... Ya, ibu akan membantu ayah jadi Violet aku serahkan padamu." Lucy mulai menutup kembali kulit pohon berniat menyembunyikan Luke dan Violet yang sedang tertidur.
"Kenapa ibu harus pergi? Aku juga bisa membantu." Luke merasa bahwa ia tidak akan pernah bertemu dengan ayah dan ibu nya setelah ini selesai, lagian dia lumayan percaya diri bisa menghadapi prajurit biasa dengan beberapa kombinasi skill nya.
"Di antara mereka ada kesatria level tujuh, kita tidak mungkin bisa mengalahkan nya terlebih dia pasti akan tetap mengejar jika hanya melihat ayah mu." Tegas Lucy memberikan pisau nya pada Luke.
Ternyata Lucy dan Vegas telah menyadari sejak tadi bahwa mereka sedang di ikuti sementara Luke sendiri tidak sadar karena sudah sangat kelelahan.
Luke adalah orang yang optimis jadi dia paling tau tindakan paling tepat untuk situasi saat ini adalah menuruti keinginan Lucy karena seandainya tidak ada adik perempuan nya Violet maka ia akan ikut berjuang bersama ayah nya namun jika ia mati siapa yang akan menjaga adik nya, setidaknya Luka bukan lah orang bodoh yang akan mengambil kesempatan 50:50.
"Aku akan menuruti keinginan ibu." Luke juga mulai ingin menangis namun ia berusaha tetap menahan nya.
"Kalau begitu tetap ingat pesan ibu, kalian harus tetap akur dan Luke harus melindungi Violet apapun yang terjadi." Lucy akhirnya menutup sepenuhnya pohon tersebut.
Bam!!!
"Sial!!! Seandainya dari dulu aku tidak bersantai santai! Andai saja dari dulu aku mengumpulkan kekuatan! Aku tidak akan berakhir seperti ini." Luke merasa sangat terpukul dan mulai menangis.
Meskipun ini hanyalah kehidupan keduanya tapi fakta sepuluh tahun ia bersama Vegas dan Lucy bukanlah sebuah mimpi, itu adalah sebuah keluarga bahagia yang seharusnya Luke lindungi, sekarang ia telah gagal melindungi kebahagiaan nya karena malas nya dirinya dalam mengumpulkan kekuatan.
Di dalam pohon sangatlah gelap bahkan Ia tidak dapat mendengar suara apapun dari luar tapi dia tetap bisa bernafas karena adanya pori pori halus pada pohon besar tersebut.
Luke berusaha keras untuk menenangkan dirinya karena tidak ingin Violet panik saat melihat kondisi nya yang seperti ini. Tapi tetap saja tidak bisa karena ia benar benar terpukul akan kejadian yang mereka alami.
"Biarkan aku sebentar saja." Luke bergumam di dalam kegelapan pohon.
Beberapa jam berlalu dan Luke pun tidak tahu sudah berapa lama ia terduduk sebelum suara Violet yang terbangun karena kelaparan.
"Mamah.. ayah..." Suara Violet seakan ingin menangis karena terbangun di tempat yang gelap.