Kisah mengharukan datang dari seorang gadis yang bernama, Shafina yg dulu pernah terjerat pergaulan bebas bersama dengan kekasihnya sehingga membuat dirinya hamil di luar nikah dan melahirkan anak seorang diri.
Beruntung waktu itu ada seorang lelaki yang tak di kenal datang membantunya hingga membawanya ke rumah laki-laki yang menghamili Shafina.
Setelah berdebatan yang cukup alot dan dengan desakan Pak RT dan warga setempat akhirnya laki-laki yang bernama Seno itu yang merupakan ayah dari anak Shafina. Mau untuk bertanggungjawab.
Tapi setelah itu pernikahan Shafina dan Seno melalui banyak ujian dan cobaan yang datang dari orang tua Seno yang tidak merestui hubungan keduanya.
Akankah gadis malang ini bisa menemukan kebahagiaannya? temukan jawabannya hanya di Manga Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 klarifikasi Seno.
"Mas kamu tenang dulu, aku dan anak kita tidak apa-apa, sekarang ijinkan aku mengobati obatmu dulu ya," pinta Shafina.
Seno hanya mengangguk sedangkan jemari lentik itu langsung mengompres lukanya dengan sangat hati-hati. Sebagai seorang suami Seno merasa gagal dalam melindungi anak dan juga istrinya beruntung bantuan dari Gilang segera hadir sehingga dirinya bisa terselamatkan seperti ini.
"Sayang, maaf ya, aku hampir saja ketangkap sama mereka," ucap Seno dengan penuh penyesalan.
"Kamu sudah berjuang dengan sangat baik Mas, aku percaya bantuan Allah itu pasti datang, dan lihatlah Allah sudah mengirimkan Mas Gilang sebagai penyelamat keluarga kita," terang Shafina.
"Sayang, pokoknya nanti setelah ini selesai aku akan buat klarifikasi, agar orang-orang di luaran sana tidak terus-menerus menghujatmu, tanpa mengetahui kebenarannya," ucap Seno.
"Mas, tidak usah membuat klarifikasi seperti itu, biarlah orang mau menganggap ku seperti apa? Itu urusan mereka yang terpenting untuk saat ini aku ingin hidupku tenang Mas," tolak Shafina.
"Sayang, mereka tidak akan pernah membuat hidup kita tenang maka dari itu kita berhak membela diri kita, kalau memang kenyataan kita tidak bersalah, aku yakin suatu saat nanti Masyarakat bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, kalau kita terus-menerus diam maka mereka akan terus menghujatmu dan aku tidak mau itu terjadi," jelas Seno.
"Baiklah kalau itu mau mu," tukas Shafina sambil mengoles salep di wajah suaminya itu.
*****
Malam semakin larut saat ini Gilang sudah berada di markasnya di mana orang-orang suruhan Arga sudah berhasil dia ringkus, saat ini tangan pria hitam manis itu sudah sangat geli ingin menerkam wajah orang-orang yang dia anggap biadab itu.
"Heemb, sekarang kalian boleh menelpon bos mu itu bilang saja sama mereka kalau kalian tidak berhasil membawa anaknya!" sarkas Gilang dengan nada yang penuh hinaan.
"Ampun Tuan, tolong biarkan kami semua pergi dan jangan kau adukan kejadian ini dengan bos kami," mohon Baron dengan nada yang tidak berdaya.
Semuanya sudah terjadi ibarat nasi sudah menjadi bubur, Baron dan para anak buahnya sudah tertangkap di dalam jeratan Gilang yang merupakan sahabat dari Seno. Dan sekarang Gilang mulai memegang handphone untuk menghubunginya orang tua dari Seno.
"Halo assalamualaikum Om dan Tante," sapa Gilang dalam panggilan teleponnya.
"Kamu siapa?" tanya Arga sedangkan Sabrina hanya menjadi pendengar.
"Saya Gilang, masih ingatkah anda berdua dengan saya?" telisik Gilang kepada kedua orang tua Seno.
"Oh kamu anak miskin yang merantau di pulau Sumatera itu," ejek Arga langsung.
"Ya benar sekali aku memang anak miskin yang dari dulu selalu kau larang untuk bermain dengan anak anda, dan lihatlah sekarang bagaimana kehidupan si miskin ini, bahkan anak anda sekarang yang meminta bantuan terhadapku," ucap Gilang.
"Dasar kau anak kurang ajar, baru bisa begitu saja sudah menyombongkan diri!" geram Arga.
"Aku tidak pernah menyombongkan diri bahkan kehadiranku di sini untuk menyadarkan kalian, agar berhenti mengganggu kehidupan Seno, dia sudah bahagia hidup bersama dengan istri dan juga anaknya jadi? Anda jangan coba-coba untuk mengganggunya, kalau tidak anda akan menyesal seumur hidup," ancam Gilang.
"Kamu anak kemarin sore tahu apa kamu tentang anakku, aku ini ibunya jadi aku lebih tahu apa yang terbaik untuk anakku," ketus Sabrina, yang tiba-tiba merebut handphone suaminya itu.
"Anda mungkin tahu apa yang terbaik untuk Seno tapi tidak dengan kebahagiaanya, kebahagiaan Seno hanya bersama istri dan anaknya, sekarang anda siap-siap saja menjemput Seno, ups salah. Aku ralat ya menjemput anak buah anda yang sudah terperangkap dalam genggamanku," seringai Gilang.
Setelah panggilan di putuskan, Arga dan Sabrina mulai geram pasalnya sedikit lagi dia sudah bisa mendapatkan putra semata wayangnya, tapi lagi-lagi rencana itu harus gagal kembali, rasanya Sabrina mulai putus asa susah payah dirinya berakting di hadapan kamera agar terlihat nyata dan orang-orang menghujat Shafina tapi tetap saja hal itu tidak bisa mengembalikan anaknya.
"Gimana ini Pa, kita sudah berusaha mati-matian bahkan mama sudah susah payah akting di hadapan kamera tapi tetap saja kita tidak bisa membuat anak kita kembali, bahkan anak buah yang kita sewa sudah berada di tangan Gilang!" geram Sabrina.
"Aku sudah bilang jangan aneh-aneh lihat akhirnya kita sama saja ngabisin uang untuk menyewa orang yang tidak ada hasilnya, biarkan saja anak itu berbuat sesuka hatinya aku sudah mulai bosan lebih baik kita nikmati saja hidup kita di masa tua kita," ucap Arga yang memang sudah tidak mau lagi memikirkan Seno.
"Jangan dong Pa biar bagaimanapun Seno itu anak aku, selama sembilan bulan aku yang mengandung, enak saja itu si perempuan jalang harus ngambil anakku!" geram Sabrina.
"Sudah jangan bicara seperti itu lagi, itu sudah menjadi keputusan Seno untuk memilih hidup bersama wanita itu," kesal Arga.
*****
Keesokan harinya, saat ini Shafina dan Seno sudah selesai sarapan pagi bersama, seperti yang di janjikan oleh Seno kalau dirinya akan membuat klarifikasi tentang kejadian yang menyangkut istrinya, agar semua terlihat jelas sehingga tidak ada lagi yang main hakim sendiri, terutama untuk sang istri.
Dengan dibantu Gilang akhirnya Seno mulai memberanikan diri untuk berbicara di hadapan kamera yang sudah di sediakan oleh sahabatnya itu.
"Assalamualaikum, sebelumnya saya di sini ingin meminta maaf atas kegaduhan yang telah di bicarakan oleh ibukku yang sudah menggiring opini mengenai kabar yang tidak benar tentang istri saya," ucap Seno. "Teruntuk Mamaku aku sangat menyayangimu, maaf jika selama ini aku masih belum bisa menuruti permintaanmu, di sini posisi anakmu sebagai laki-laki harus bertanggung jawab atas apa yang sudah aku lakukan terhadap seorang wanita yaitu dengan Shafina yang sekarang sudah sah menjadi istriku, wanita itu tengah melahirkan anakku cucu kalian juga, dan untuk para teman-teman pengguna sosial media, tolong berpikirlah secara bijak untuk tidak menghujat satu sama lain, karena saya mengenal Shafina sejak dia berada di kelas satu SMA, dan pada saat itu juga aku sudah jatuh cinta dan kita memutuskan untuk berpacaran. Jadi Shafina bukanlah wanita perebut seperti yang kalian tuduhkan, dan aku juga mempunyai foto-foto masa-masa kita pacaran dulu," tunjuk Seno membeberkan semua bukti mengenai dia dan juga Shafina.
"Dan masalah perjodohan, itu adalah hal yang baru, mungkin sekitaran tiga bulan yang lalu, dan aku tidak bisa menjelaskan secara rinci nya intinya dari sini kalian akan faham kalau istri saya tidak pernah datang di dalam kehidupan orang lain justru jika waktu itu saya merestui perjodohan itu maka istri dan anak saya yang menjadi korban, ini sudah menjadi keputusan dari saya, teruntuk Mama dan Papaku tolong hargai keputusanku," terang Seno di dalam video yang berdurasi 15 menit tersebut.
Video tersebut langsung mencuat ke dunia maya sehingga para netizen dibuat melek akan berita yang selama ini tengah menyudutkan seorang gadis yang sebenarnya tengah menjadi korban, berbagai komentar pun telah di layangkan ada yang mendukung keputusan Seno dan ada juga yang menyalahkan Shafina, sebagai seorang wanita kenapa terlalu gampang memberikan kehormatan kepada laki-laki yang belum sah menjadi suaminya.
Itulah tanggapan orang-orang di dunia Maya tapi meskipun begitu banyak yang mendukung keputusan Seno sehingga para netizen yang sekarang dibuat geram oleh sikap Sabrina yang tengah menggiring sebuah opini demi keinginannya sendiri, dan hal itu sudah sampai ke telinga orang tua Seno.
"Kurang ajar mama tidak menyangka kalau dirimu se tega itu terhadap mama, kau menyudutkan mama demi melindungi wanita jalang itu, awas saja mama tidak akan pernah membuat hidup kalian aman," ancam Sabrina.
🌹 Bersambung 🌹
Adli dirimu orang baik
favorit
👍❤