NovelToon NovelToon
Lily With The Cruel Husband

Lily With The Cruel Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Selingkuh / Mengubah Takdir
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ncy Jana

Love, Me Please!

Tentang Lily yang berada di antara hubungan Theo dan Shylla.

Tentang Lily yang tidak diinginkan dan dicintai oleh Theo. Hanya Shylla yang diinginkan oleh Theo tapi Lily memisahkan mereka karena suatu malam Lily menjebak Theo karena ingin memiliki Theo agar menjadi suaminya.

Pernikahan tanpa cinta, meski sudah berhasil mendapat Theo Lily tidak merasa bahagia karena dia merasa tertolak dan tidak dicintai oleh suaminya. Lily tentunya iri dan mengharapkan cinta dari suaminya namun Theo lebih mencintai Shylla.

Sakit yang Lily rasakan ketika dia bisa hidup bersama raga Theo tapi hati dan pikiran Theo tertuju pada Shylla. Sakit yang Lily rasakan saat Theo bersikap kejam padanya namun lembut kepada Shylla.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncy Jana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Theo duduk di kursi kerjanya, ia tengah menatap fotonya bersama Shylla. Hari ini dia kesal karena Shylla tidak bisa dia hubungi. Pintu ruangan nya terbuka memunculkan Darek yang datang dengan membawakan sebuah dokumen untuk dia berikan kepada Theo. Dia meletakkan dokumen itu di atas meja pria.

“Darek. Kosongkan semua jadwalku.” Ucap Theo tiba-tiba, ia juga meminta Darek untuk menjadwal ulang semua pertemuan hari itu.

“Memang kau mau kemana?” tanya Darek bingung, mendadak sekali Theo membatalkan pertemuannya dengan rekan bisnisnya.

Theo tidak menjawab dengan santainya dia memakai kembali jas yang dia gantung dan pergi begitu saja meninggalkan Darek sendirian di dalam ruangannya.

***

Di kampus Shylla tengah berbincang dengan dosennya. Shylla akhirnya bisa menjumpai dosennya itu. Setelah beberapa kali membuat jadwal pertemuan barulah dosennya yang sangat killer bisa ditemui. Shylla sulit untuk bertemu dengannya, mengandalkan kekuatan orangtuanya juga tidak akan mempan.

Shylla sendirian ke kampus. Temannya yang bernama Magnolia tidak bisa menemani pergi ke kampus untuk bimbingan skripsinya. Magnolia adalah teman dekatnya saat memasuki awal perkuliahan. Mereka sangat dekat sekali tapi Shylla sedikit bingung karena Magnolia akhir-akhir ini semakin sulit untuk ditemui. Shylla pernah menghubunginya untuk shopping bersama tapi Magnolia menolak dan mengatakan kalau dia sedang liburan. Hari ini Shylla kembali menghubungi Magnolia untuk menemaninya ke kampus tapi Magnolia mengatakan tidak bisa dengan alasan sedang ada urusan pribadi.

Shylla pun tidak bisa memaksa dan akhirnya dia berangkat sendirian ke kampus karena hari ini dosen pembimbingnya bisa jumpai.

Makanya dipertemuan ini Shylla memanfaatkan kesempatan dengan baik untuk membahas skripsinya.

Tidak jauh dari tempatnya berdiskusi, Shylla tanpa sadar telah diawasi oleh Theo dari kejauhan. Theo telah datang ke kampus Shylla hanya untuk menemui kekasihnya itu. Tapi Theo memilih untuk menunggu di mobil memperhatikan Shylla yang berbincang dengan seseorang yang Theo kenal. Nanti Theo akan mengarahkan Shylla untuk datang ke mobilnya jika urusan keduanya sudah selesai.

.

.

Lily baru siap membersihkan halaman belakang. Meski ada pelayan, Lily melakukan pekerjaan itu sendiri. Sedari kecil Lily sudah terlatih mengurus pekerjaan rumah saat tinggal bersama keluarga ayahnya. Jadi Lily tidak mempermasalahkan pekerjaan kecil ini.

Saat pekerjaannya sudah selesai, Lily kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri, namun ketika ingin ke kamar mandi mata Lily tidak sengaja melihat mantel milik Navarro yang tergantung di samping lemari.

Melihat mantel itu membuat Lily kembali teringat pada moment-moment menyakitkan itu. Ada satu bekas luka cambukan yang terukir di punggungnya. bekas pada punggungnya.

Suara ponsel berbunyi mengejutkan Lily. Ada panggilan masuk dari pihak rumah sakit dan Lily langsung mengangkatnya.

“Baik. Saya akan datang ke sana.”

Lily mengakhiri panggilan itu. Dia dengan terburu-buru pergi ke kamar untuk bersiap. Dokter mengabarkan kalau keadaan ibunya semakin memburuk.

Lily sudah sampai di rumah sakit. Dia pun bergegas menuju ruangan tempat ibunya berada. Di sana dia melihat ibunya terbaring dengan lemah.

“Apa yang terjadi pada ibu saya, Dok?”

“Meski sudah di rawat insentif kami tidak bisa menjanjikan bisa untuk menyelamatkan ibumu.” Jelas dokter yang selama ini menangani ibunya Lily. Sejak peristiwa kecelakaan itu, dokter juga memberitahu kepada Lily bahwa ibunya memiliki riwayat penyakit leukimia.

“Semakin hari keadaannya semakin memburuk.” beritahunya lagi.

“Kita harus melakukan radioterapi untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker agar tidak merambat kemana-mana.”

Lily menangis memohon pada dokter untuk menyelamatkan ibunya.

Dokter itu membuang nafas, lalu meminta perawat membawakan sebuah dokumen kepadanya. “Untuk itu kami menghubungi Bu Lily untuk menyelesaikan prosedur ini agar kami bisa mengambil tindakan menangani pasien. Seorang pria datang ke sini untuk membayar biaya pengobatan untuk ibumu. Jadi sekarang ibu Lily bisa tanda tangani surat ini untuk persetujuan prosedur.”

Tak lupa dokter itu menunjukkan selembar kertas bukti pembayaran kepada Lily membuat Lily mengernyit keheranan.

“Siapa yang membayarnya, Dok?”

“Saya tidak tahu. Dia tidak ingin menyebutkan namanya.”

“Oh ya. Saya ingin memberitahu juga, meski pasien sudah melakukan radioterapi kami harap ibu Lily bisa mencari pendonor yang cocok untuk pasien. Karena bagaimanapun penyakit yang pasien alami cukup sulit. Karena pihak rumah sakit juga belum menemukan pendonor yang cocok.”

Dokter sudah selesai menjelaskan lalu pergi setelah ia sudah selesai menandatangani segala prosedur untuk pengobatan ibunya. Lily pun terduduk diam dibangku ruang sakit merenungi perkataan dokter tadi.

.

.

Kini Theo sudah bersama dengan Shylla dan tengah makan siang di sebuah restoran langganan mereka. Seusai makan siang kini keduanya pun berbincang ringan.

“Aku sedang menyusun skripsi Theo. Kuharap kau dapat mengerti keadaanku.”

“Tapi bukan berarti kau harus mengabaikan ponselmu.”

“Aku sedang berdiskusi dengan pak Levi. Dia itu sibuk sekali sampai aku susah untuk menemuinya. Baru hari ini aku bisa menemuinya, makanya aku langsung manfaatkan untuk bimbingan sama dia. Dia itu dijuluki dosen killer.”

“Kau tau, tadi aku mendapat banyak revisi. Itu artinya aku harus menemui dia lagi.” Shylla mendengus kesal.

“Baiklah. Aku akan mencoba menghubungi dia agar tidak menyusahkan mu.” Ucap Theo santai.

“Jangan. Itu sia-sia aja. Dia tidak akan terpengaruh meski memakai koneksi. Orangnya juga sangat menakutkan.”

Theo tertawa geli mendengarnya, “Benarkah?”

“Iya. Silakan coba kalau kau tidak percaya.” Tantang Shylla.

“Oke.”

“Kalau berhasil aku akan dapat apa?”

Shylla mencuri kesempatan mengecup bibir Theo membuat pria itu terkejut akan tindakan Shylla barusan.

“Ini bayaran awal, nantikan akan aku lunasi sekalian dengan bonusnya jika berhasil.”

“Baiklah. Aku akan menagihnya. Kau nanti jangan mengelak. Kau sendiri yang bilang.”

“Siapa takut,” jawab Shylla diiringi dengan kekehan keduanya.

***

Lily duduk di bangku rumah sakit. Dia lama menunggu di sana hingga pengobatan ibunya pun selesai. Lily kini beranjak dan berjalan menuju pintu ruangan ibunya. Dari luar pintu, Lily menatap dengan mata sendu ke arah tempat pembaringan ibunya.

“Ibu. Inilah yang tidak kusuka dariku? Aku merutuki diriku karena tidak bisa membencimu.” Air mata Lily jatuh menetes ke pipinya. “Kenapa kau jahat sekali padaku, Ibu?” tanyanya lirih.

“Lihat. Anakmu yang kau sia-sia kan ini justru rela banting tulang untuk merawat mu padahal perlakuanmu sangat jahat padaku.”

Lily menangis terisak di depan pintu ruang kamar rumah sakit.

“Aku ingin membencimu tapi aku tidak bisa.” Ucapnya lagi.

Lily baru menyadari kalau hari sudah malam. Sudah waktunya untuk pulang, wajah juga terlihat kelelahan jadi Lily butuh istirahat.

Lily akan berjalan kaki menuju ke halte bus. Sesampainya di lobi rumah sakit, Lily tidak fokus memperhatikan langkahnya sehingga menabrak seseorang di depannya membuat Lily terjatuh bersamaan dengan dokumen yang sedari tadi dia pegang. Dokumen itu berisi surat hasil pemeriksaan medis ibunya yang kini sudah tercecer di lantai.

Pria itu dengan sopan segera meminta maaf. Saat matanya melihat ke arah orang itu, sang pria langsung terdiam sejenak mengamati perempuan yang dia kenali.

“Lily, teman Shylla kan?”

Lily terkejut saat menatap pria itu. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan salah satu temannya Theo. Lily hanya tahu nama orang ini. Dia adalah Juan. Dia sangat dekat sekali dengan Theo.

“Kau sakit?”

Lily menggelengkan kepalanya. Dengan buru-buru dia memunguti lembaran kertas yang berserakan di lantai itu. Juan pun juga ikut membantu, dia mengambil kertas yang ada di bawah kakinya. Dia sempat membaca ujung kertas itu sebelum akhirnya Lily mengambilnya dengan cepat dan memasukkannya ke dalam map.

Juan menatap Lily dan mencoba untuk berpikir?

“Kau benar-benar tidak sakit, kan?” tanya Juan lagi. Lily tadi menjawab tidak. Tapi melihat surat tadi membuat Juan tidak yakin apalagi melihat wajah Lily yang terlihat pucat dan kelelahan.

“Terima kasih. Dan maaf karena Lily tadi tidak melihat jalan, jadi tidak sengaja nabrak mas Juan.”

“Tidak masalah. Lagipula ini juga kesalahanku.”

Lily hanya tersenyum sopan lalu cepat-cepat berpamitan pergi pada Juan. Lily berjalan dengan tergesa-gesa dan itu tak luput dari perhatian Juan. Isi kertas itu mengganjal dipikirannya. Tapi Juan langsung mengenyahkan pemikirannya. Bukanlah urusannya untuk mencampuri kehidupan Lily.

1
Isma Nayla
semoga secepatnya lily pergi dari theo,dn tlong thor jng kembalikn lily pd theo bila suatu saat theo menyesal.gk rela aq thor 😤
dyah EkaPratiwi
selidiki shyla Theo blm kau menyesal
Makaristi
nanti tiba waktunya bakalan bucin sama lily kamu theo..
ditunggu yah author kebucinan theo 😂😃😍🫢🫢
dyah EkaPratiwi
jahat banget Theo,ayo kabur aja lyly
Dwi Defirza
bikin penasaran
Makaristi
theo klu tau lily di antar navvarro mulut nya bisa setajam silet dah 😃😁😁🤭🫢
CikCintania
pelik cinta mati sangatkh sampai sanggup d siksa..?
Gwatan
Penulisnya jenius! 🌟
Grindelwald1
Saya sangat terkesan dengan perkembangan karakter yang konsisten.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!