Rekan Pencuri

Yashfi terbawa dengan kisah sedih cerita drama korea sampai ia menangis. Topan melihat dan merasa sangat terkejut sampai menertawakan Yashfi karena tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Ya ampun.. bagaimana bisa seorang polisi lalu lintas galak dan berani menangis hanya karena drama korea? Aku sungguh tidak percaya." ucap Topan dengan sangat meledek dan tertawa kecil.

Yashfi melihat ke arah Topan dan merasa kesal. Ia memarahi Topan didepan banyak orang.

"Ih.. Menyebalkan sekali, tentu saja aku bisa menangis. Aku juga perempuan, lagipula ini bukan urusan kamu. Jangan banyak ngomong, dasar tuan pencuri!" bentak Yashfi dengan sangat kesal.

Topan langsung panik dan melihat sekitar. Semua orang menatap tajam Topan bahkan ada yang mendekat dan bersiap menyerang Topan karena berpikir telah mencuri dari seorang polisi.

"Ah.. maksudku tuan pencuri hatiku. Aku hanya ingin merayu dia saja. Maaf semuanya, saya hampir membuat kesalahpahaman terjadi." ucap Yashfi sambil tersenyum dan menggandeng tangan Topan.

Semua orang langsung menghiraukan dan pergi begitu saja. Topan langsung senyum-senyum kepada Yashfi.

"Kamu khawatir kalau aku diamuk masa, ya?" tanya Topan sambil memandang Yashfi seolah mengejek.

Yashfi yang tidak ingin Topan tahu jika ia khawatir langsung memberi alasan lain.

"Gak... siapa yang khawatir? Aku hanya.. " jawab Yashfi yang menggantung dengan sangat bingung.

"Hanya apa? Hanya peduli? Atau takut aku terluka?" tanya Topan sambil tersenyum.

"Gak... Aku hanya.. Hanya tidak ingin ada keributan. Iya.. begitu.. Aku kan polisi jadi, aku tidak boleh membuat keributan. Iya.. itu maksudku yang sebenarnya." jawab Yashfi dengan memutar-mutar.

Topan seakan tidak percaya dengan ucapan Yashfi tapi ia diam supaya tidak banyak bicara lagi.

"Baiklah." ucap Topan dengan senyum tipis.

"Sepertinya kamu tidak mempercayai ucapanku ya.." ujar Yashfi dengan merasa kesal.

"Tidak, aku percaya. Hanya saja kamu terlalu berbelat belit." ungkap Topan.

"Ah.. sudahlah." ucap Yashfi.

Saat malam hari, Tedi menyuruh Yashfi untuk membeli makanan anjing untuk peliharaannya.

"Kenapa harus saya?" tanya Yashfi dengan sangat heran.

"Apa kamu membantah perintah saya?" tanya Tedi.

"Baiklah, pak." jawab Yashfi sambil cemberut.

Yashfi berjalan keluar dari kantor polisi. Topan heran karena Yashfi tidak masuk mobil.

"Hei!! Kenapa tidak masuk?" tanya Topan sambil menjerit.

"Sebentar, aku harus pergi ke toko makanan hewan dulu. Kamu tunggu saja didalam mobil. " jawab Yashfi sambil menoleh ke belakang.

Topan menunggu di mobil dan Yashfi masuk ke toko itu. Yashfi melihat ruangan toko it's yang terasa gelap dan dingin.

"Kenapa lampunya mati? Apa toko ini sudah tutup? Tapi pintu toko tidak dikunci dan tulisannya masih buka. Jadi bringing.. " ucap Yashfi sambil menggaruk kepalanya.

Lalu, seorang pria berjalan mendekati Yashfi dan menepuk pundak Yashfi.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang pria tinggi namun memakai masker dan topi yang biasa dokter gunakan saat operasi.

"Ah.. Kaget aku, saya ingin mencari makanan untuk anjing peliharaan." ucap Yashfi sambil melihat sekitar.

"Makanan anjing? Apa jenis anjingnya kalau boleh tahu?" tanya pria itu.

"Hmm.. Memangnya beda jenis anjing itu artinya beda makanannya?" tanya Yashfi.

"Tidak juga, hanya saja supaya lebih cocok saja. Terkadang ada hewan peliharaan yang agak pemilih dalam urusan makanan. Jadi, itulah kenapa saya menanyakan jenis peliharaannya." jawab pria itu.

Yashfi yang belum pernah melihat anjing milik Tedi memutuskan untuk membeli produk yang direkomendasikan oleh penjual itu.

"Aku ingin produk makanan yang direkomendasikan oleh anda saja. Aku tidak begitu paham tentang makanan anjing karena tidak suka memelihara hewan. Sebenarnya ini bukan milikku." ucap Yashfi.

Penjual itu memberikan makanan terbaik yang ada di tokonya.

"Ini dia." ucap pria itu.

Kemudian, seekor anjing kecil berbulu putih menghampiri Yashfi.

"Ih.. shussh... shussh.. Sana pergi!" ucap Yashfi sambil tersenyum.

"Maaf, dia memang suka mendekati orang baru terutama gadis cantik. Tenang, jangan takut!" ungkap pria penjual itu.

Yashfi hanya senyum dan menahan rasa takutnya. Lalu, pria datang dan mencari sesuatu. Penjual itu menghampiri pria itu dan meninggalkan Yashfi sendiri.

"Yah... padahal aku mau bayar." ucap Yashfi sambil duduk di kursi dekat pintu.

Topan merasa bosan dan khawatir karena Yashfi tak kunjung tiba.

"Apa aku harus menjemput dia?" tanya Topan dengan sangat resah.

Topan memutuskan untuk masuk ke toko itu.Tak lama, pria berpakaian serba hitam dan memakai hoodie. Pria itu juga berkacamata dan masker hitam. Pria itu langsung menggores tangan Yashfi dengan pisau.

"Ah!!" jerit Yashfi sambil menahan sakitnya.

Psikopat itu langsung menyerang Yashfi tapi Topan datang dan melawan psikopat itu. Pertarungan diantara pencuri dan psikopat tak bisa terelakkan. Yashfi mencoba menghubungi polisi namun baterai ponselnya habis.

"Aissh... Disaat seperti ini baterai ponsel malah habis. Sialan!" ucap Yashfi dengan sangat kesal.

Topan berhasil membuat psikopat itu lengah dan terjatuh. Namun, saat Topan ingin menghajar psikopat. Psikopat itu melempar pasir ke mata Topan sehingga Topan tidak jadi memukulnya.

"Ah.. perih.. brengsek ini orang!" ucap Topan sambil menggosok matanya.

Psikopat itu meninggalkan sepucuk surat disamping kaki Topan dan langsung kabur disaat Yashfi hendak mengambil pistol di mobilnya.

"Yashfi!" jerit Topan sambil berusaha melihat sekitar dengan jelas.

Yashfi yang berada diluar pintu masuk toko kembali masuk karena mendengar teriakan Topan.

"Kenapa Topan? Kemana dia pergi?" tanya Yashfi dengan sangat bingung.

"Entahlah, si brengsek itu pergi setelah melempar pasir ke mataku sehingga aku tidak melihat kemana dia pergi." jawab Topan dengan sangat bingung.

"Tapi aku tidak melihat seseorang keluar dari pintu itu." ucap Yashfi dengan sangat heran.

Topan melihat tangan Yashfi yang terluka seperti tergores pisau.

"Cantik, kamu... Kenapa tangan kamu, Yash? Jangan bilang so brengsek itu menyerang kamu dengan pisau. Sialan, seharusnya tadi aku tidak melepaskan dia meski terkena pasir. Lihat saja nanti, psikopat brengsek!" ucap Topan dengan sangat marah dan khawatir terhadap tangan Yashfi.

"Ayo kita obati tangan kamu!" ungkap Topan sambil merangkul pundak Yashfi.

Yashfi melepaskan rangkulan Topan dan langsung mencari penjual dan pria yang baru saja masuk keep toko makanan hewan tersebut.

"Kamu mau kemana, Yash? Sebaiknya kita obati saja lukamu dulu. Ayo!" ucap Topan dengan sangat khawatir.

"Tidak, aku harus menemui kedua orang itu dulu. Kamu tunggu sebentar disini!" ucap Yashfi.

Topan menahan tangan Yashfi.

"Bagaimana mungkin aku meninggalkan kamu sendiri setelah kejadian ini bersama orang yang tidak jelas? Aku akan ikut!" year Topan.

Yashfi terdiam sejenak mendengar ucapan Topan dan mereka langsung mencari keberadaan 2 orang tersebut didalam toko itu.