Sumur Ajaib

Di tempat lain yaitu di kediaman keluarga manoban mr. Marco kini sedang mengamuk kepada anak buahnya

" Bagaimana ini, sudah 2 hari kalian tidak bisa menemukan putri ku! " Amuk mr. Marco

Sementara kepala bodyguard hanya mampu menundukan kepala dengan keringat yang sudah mengalir deras di sekujur tubuhnya

" Baiklah sesuai dengan perjanjian kita, kalian semua harus mendapatkan hukuman dari ku " Ujar mr. Marco

" Ba.. Baik tuan " Dengan terbata kepala bodyguard hanya bisa pasrah menerima hukuman untuk saat ini

" Dengar baik baik hukuman yang akan aku berikan pada kalian " Dengan tegas mr. Marco mulai menyebutkan hukuman untuk anak buahnya " Kalian aku hukum dalam 1 minggu kalian harus memanen anggur di kebun ku "

Mendengar hukuman yang hanya di tugaskan memanen anggur di kebun keluarga manoban kepala bodyguard seketika mengulas senyumannya ' itu hanya hukuman yang mudah ' pikir kepala bodyguard

Namun perkataan selanjutnya yang terlontar dari mulut mr. Marco membuat kepala bodyguard menelan kembali senyumannya

" Kalian hanya boleh memakai bikini saat memanen anggur " Sambung mr. Marco

" Ma..  Maksud anda, kami hanya memakai celana dalam dan bra saja ketika memanen anggur? " Tanya kepala bodyguard memastikan kembali hukuman yang di berikan oleh mr. Marco sebagai atasannya

" Ya " Sahut mr. Marco singkat

" Aa... Apakah tidak ada hukuman yang lain tuan? " Dengan segala kesedihan di dalam jiwa raga kepala bodyguard memberanikan diri untuk bertanya agar mereka mendapat hukuman selai  yang di se utk anak-anak tadi oleh mr. Marco barusan. Pasalnya hukuman itu hanya akan melukai harga dirinya sebagai kepala bodyguard yang selalu ia banggakan selama ini

" Ada " Jawab mr. Marco datar

Mendengar hal itu seakan ada semilir angin menerpa relung jiwa sang bodyguard yang sedang merasa panas, dia lebih rela di hukum untuk berlari di kejar anjing galak dari pada harus memanen anggur mengenakan bikini saja karena kepala bodyguard tahu betul bagaimana kondisi para pekerja di area kebun anggur tersebut kebanyakan dari mereka adalah para lady boys yang selalu berharap bisa melihat otot otot sexy dari kepala bodyguard dan juga anak buahnya

" Kau dan anak buah mu masih bisa memilih hukuman menjadi penari erotis di panti jompo di yayasan milik istri ku " Ucap mr. Marco dengan tenang menghisap cerutu kegemarannya

****

" Ya, seul aku sangat merindukan dokter hewan mesum itu " Gumam rose yang duduk bersebelahan dengan seulgi di atas kursi kayu di halaman tempat tinggal mereka sembari memainkan gitar milik lisa yang sempat dia bawa " Bagaimana kabarnya saat ini apakah dia baik baik saja? " Tanya rose dengan pandangan menerawang jauh tak lupa mulutnya tidak berhenti mengunyah

" Huuff " Seulgi menghela nafas kemudian menaruh gitar di sisi lain dari tubuhnya " Ya, aku pun merindukannya " Seulgi kemudian mencomot kue sagu yang ada di pangkuan rose " Semoga dia baik baik saja " Doa seulgi dan di amini oleh rose

" Kalian sedang membicarakan apa? " Tanya jisoo yang menghampiri mereka di halaman rumah

" Oh jisoo " Gumam rose " Kau kembali menjadi manusia " Rose kembali memasukan kue sagu kedalam mulutnya

" Ya aku kembali berubah " Jawab jisoo kemudian duduk di hadapan rose " Apa yang sedang kalian bicarakan barusan? " Ulang jisoo mengajukan pertanyaan kembali

" Aku dan seulgi sedang membicarakan lisa, apakah sudah ada kabar mengenai keberadaannya? " Tanya rose memandang jisoo

" Ya sudah aku baru saja melihat dari cermin sihir dia sedang dalam perjalanan menuju desa teh pucuk " Jelas jisoo

" Sungguh " Dengan semangat rose dan seulgi menegakkan posisi duduknya setelah mendengar kabar baik dari sahabatnya

" Ya dia bersama adik ku kim jennie, jika tidak ada halangan dalam perjalanan mereka, ada kemungkinan mereka akan tiba di desa ini besok siang, jadi kalian tidak usah khawatir lagi " Jelas jisoo menenangkan

Rose kemudian memeluk jisoo dengan spontan " Terima kasih jisoo " Ucap rose dengan penuh kebahagiaan

Sementara jisoo yang mendapat serangan mendadak dari rose hanya mampu mengerjapkan mata dan menahan nafasnya

( dear rose jangan terlalu lama meluk jisoo, jika terlalu lama di peluk takutnya jisoo akan lupa bagaimana cara untuk menghirup udara di sekitar)

****

" Lisa apakah kau bisa menceritakan bagaimana aku meninggal? " Tanya jennie ketika di dalam tenda yang telah berbaring di dalam sleeping bag milik lisa bersebelahan dengan lisa matanya menatap langit langit tenda

" Apa kau yakin ingin mendengar bagaimana kau meninggal? " Tanya lisa yang merubah posisi tidurnya menjadi menghadap jennie  di dalam sleeping bag

" Ya " Jawab jennie mantap dengan penuh keyakinan

" Menurut buku sejarah yang aku baca, kau mati di hukum pancung, kepala mu di gantung di alun alun sedangkan tubuh mu dibakar sampai habis hingga menjadi abu " Jelas lisa dengan sendu, pasalnya lisa tidak yakin dengan cerita dari buku sejarah negara teh kotak yang dia telah baca sebelumnya walau pun lisa baru mengenal jennie selama 2 hari ini lisa yakin jika jennie bukanlah orang jahat seperti yang di ceritakan dalam buku sejarah

Mendengar cerita lisa jennie bergidik ngeri " Apa alasannya sehingga aku bisa di hukum dengan begitu kejam? " Tanya jennie sedikit kesal

" Kau di tuduh telah membunuh anak anak demi meningkatkan ilmu Hitam dan juga memberontak, kau akan di tangkap di desa teh pucuk begitu pula dengan para pengikut mu , mereka semua akan mendapatkan hukuman berat karena di anggap berkhianat pada negara "

" Tunggu, bagaimana mereka tahu jika aku berada di desa teh pucuk? " Tanya jennie mengerutkan alisnya dengan heran " Selama ini tidak ada orang orang dari seluruh agung yang bisa menemukan desa itu

" Untuk lebih detailnya aku tidak tahu princess, tapi jika kau bilang  tidak ada yang tahu dimana letak desa teh pucuk hanya ada satu kemungkinan yaitu ada penyusup serta pengkhianat di desa teh pucuk " Jelas lisa sembari menerawang

" Hmm.. Kau benar, jika begitu aku harus segera menemukan orang itu " Gumam jennie

" Ya kau benar princess, aku pasti akan membantu mu untuk menemukan pengkhianat sialan itu " Tekad lisa

Melihat kesungguhan dan tekad kuat yang lisa pancarkan membuat senyum manis seketika terbit di wajah jennie " Terima kasih lisa "

Melihat senyum manis jennie membuat jantung lisa berdebar tidak karuan '  nikmat mana lagi yang kau dustakan dia sangat cantik, ya Tuhan jika boleh aku memohon tolong panjangkanlah umurnya karena aku mulai menyukainya ' batin lisa " Aku akan selalu berusaha melindungi mu princess walau pun nyawa ku sebagai taruhannya " Tekad lisa dalam hati

****

" Berapa lama lagi princess kita akan sampai di desa teh pucuk? " Tanya lisa sembari mengalungkan tas ransel di pundaknya

" Jika tidak ada hambatan kita akan sampai siang ini " Jawab jennie lalu melangkahkan kaki untuk segera pergi meninggalkan tempat singgah mereka sebelumnya yang di ikuti oleh lisa