Vivian putri suksena, adalah mahasiswi universitas Pratama jurusan sastra bahasa Indonesia, dia bercita-cita menjadi seorang penuliss
Sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang lelaki yang sedang tertidur bersandar di bawah pohon… ternyata lelaki itu bernama Damar Adinatha yudha, dia adalah mahasiswa favorit dan terkenal di kampusnyaa
Damar memiliki sebuah rahasia tentang kehidupan nya
Dan pria berambut pirang, Lorenzo Adya pratama. ayahnya adalah pemilik universitas pratama di mana vivian kuliah, ibunya pemilik yayasan di belanda dia adalah senior vivian, Lorenzo tertarik dengan Vivian yg polos dan sifat vivian yang tegas dan tidak mudah di tindass
Damar memiliki kisah keluarga sangat yang sangat tabu, Vivian memiliki sebuah trauma dalam keluarganya sehingga mengharuskan dirinya untuk pergi mengejar cita-cita dan mimpinya
Lorenzo penerus keluarga pratama, yang tidak luput dari kegelisahan masa kecilnya
Kisah Cinta setiga pun terjadi,,, penasaran?
ikuti kisah selanjutnya yaa!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PURO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15
Akhirnya mereka pun masuk ke dalam toko baju desainer itu…
Terlihat para karyawan yang sigap berbaris seperti menyambut kedatangan mereka…
Selamat datang tuan muda, ucap salah seorang karyawan yang menghampiri lorenzo..
“Di mana purosy?...” Tanya Lorenzo
“Nyonya Purosy sedang ada di dalam ruangan tuan muda, akan segera saya panggilkan.. “ ucap karyawan itu..
“Baiklah, katakan padanya aku membawa tamu istimewa kemari..” Ucap Lorenzo
Karyawan itu mengangguk dan kemudian seperti memberi isyarat kepada karyawan yang lainnya agar mempersilahkan mereka duduk…
“Silahkan duduk tuan muda, dan nona-nona…” Ucap karyawan yang lainnya mulai mempersilahkan mereka ke tempat duduk yang sudah di sediakan…
Vivian dan sisi tampak Gugup mendengar hal itu …
“Kita adalah tamu istimewa Vivian …” Ucap sisi bisik-bisik
“Stttt.. “ ucap Vivian seraya bisik-bisik…”
Setelah itu mereka pun duduk, tidak berapa lama pelayan yang tadi pergi kembali lagi sambil membawa seorang wanita paruh baya dengan rambut separuh memutih, seperti seorang wanita berusia 50 tahunan..
“Oh Lorenzo,,, sudah lama tidak kemari…” Ucap wanita paruh baya itu yang mulai mendekat ke arah lorenzo
"Purosy… apa kabar denganmu? “ Ucap lorenzo yang mulai beranjak berdiri dan menghampiri wanita paruh baya itu
Mereka tampak berpelukan, dan purosy tampak mencium pipi Lorenzo…
Vivian dan sisi sangat tercengang melihat hal itu…
“Vivian…” ujar sisi seraya ingin mengatakan sesuatu…
“Stttt…” ujar Vivian seraya menghentikan sisi mengatakan sesuatu
“Lalu siapakah nona-nona ini Lorenzo?...” Ucap purosy seraya bertanya kepada Lorenzo yang kemudian menatap Vivian dan sisi
“Purosy bolehkah kita bicara berdua sebentar…” Ucap lorenzo tiba-tiba
“Tentu saja anakku… ikuti aku …” Ucap purosy yang kemudian membalikkan badannya dan berjalan menjauh
“Tunggu sebentar yaa Vivian.. sisi…” ucap lorenzo
“Baik ka…” Ucap mereka bersamaan
~~Suasana tampak hening… Vivian dan sisi yang kikuk tidak tau apa yang harus mereka lakukan dan saling memandang satu sama lain ….
".....................”
Namun tiba-tiba saja beberapa pelayan datang menghampiri mereka … membawakan air, beberapa kue kering, buah-buahan … dan ada pula yang membawa sebuah katalog berisi desain baju
“Silahkan di nikmati nona…” Ucap salah seorang karyawan itu
Vivian tampak mengangguk dan kemudian mengambil segelas air dan meminum nya..
Di sisi lain, ada seorang karyawan yang tiba-tiba mendekat ke arah sisi dan memberikan beberapa katalog baju-baju..
“Silahkan nona di lihat, ini adalah katalog desain terbaru dari purosy musim ini… anda bisa melihatnya terlebih dahulu, siapa tau ada yang anda sukai, karna ini sedang tren di kalangan gadis muda. dan apabila anda tidak menyukai nya , kami bisa mendesain sesuai permintaan anda nona..” Ucap salah seorang karyawan yang mulai menunjukan seluruh koleksi dari purosy
“Sebentar yaa aku lihat-lihat dulu,,, mungkin ada beberapa yang akan aku sukai nanti…” Ucap sisi yang mulai menyilangkan kaki nya, dan membalikan lembar perlembar dari katalog desainer itu…
Dia tampak tidak canggung dan seketika berubah seperti gaya seorang wanita bangsawan yang sedang berbelanja…
“Baik nonaa,,, kalau masih ada yang belum anda sukai kami masih ada beberapa katalog terbaru dari purosy yang belum kami launching, kalau anda berkenan kami bisa menunjukkan nya kepada anda terlebih dahulu…” Ucap salah seorang karyawan yang lain yang mulai mendekat ke arah sisi
“Boleh tunjukkan semua yang kalian punya, aku ingin melihat keseluruhan dari desain purosy. siapa tau ada yang aku sukai…” Ucap sisi dengan wajah percaya diri nya itu…
"Baik nona..” Ucap karyawan itu seraya menunduk dan pergi
Vivian dengan wajah tercengang melihat apa yang di lakukan oleh sisi…..-_-
Vivian mendekat dan mulai berbisik…
“ Sisi… Kamu layak mendapatkan oscar…” Ucap Vivian bisik bisik..
“Oh tentu, ini adalah salah satu impianku menjadi nona kaya raya…” Ucap sisi sambil mengangkat bahu nya
Yasudahlah biarkan dia bersenang-senang untuk hari ini~~ batin Vivian…
Sisi tampak menikmati perannya sebagai nona kaya raya…
Namun beberapa saat kemudian seorang karyawan datang menghampiri Vivian…
“Apakah anda Nona Vivian?…” Tanya karyawan itu
“Ah.. yaa benar aku adalah Vivian…”
“Nyonya purosy memanggil anda untuk ke ruangan nona”...
“Memanggilku? Ada apa?..” Tanya Vivian bingung…
“Saya pun tidak tau nona, saya hanya di perintahkan untuk memanggil nona…”
“Baiklah kalau begitu… sisi tunggu sebentar yaa,,, atau kamu mau ikut?” Ucap Vivian seraya beranjak dari tampat duduknya…
“Ahhh… tidak Vivian kamu duluan saja.. aku masih mau melihat koleksi dari purosy, setelah itu aku akan menyusulmu” Ucap sisi yang masih sibuk membalikan katalognya satu persatu…
Vivian dengan wajah kaku nya….-_-
“Baiklah kalau begitu nanti kamu masuk juga ke ruangan yaa,,, aku canggung kalau hanya aku sendirian di sana…” Ucap Vivian
“Baiklah Vivian… nanti aku kesana..”
*******************
Akhirnya Vivian berjalan masuk ke sebuah ruangan desain, ruangan spesial milik purosy…
“Oh ini yang namanya Vivian…” Ucap wanita paruh baya itu yang mulai berdiri seperti mengisyaratkan agar Vivian mendekat
“Nyonya Purosy...” Ucap Vivian dengan mata berbinar-binar nya itu
Salam kenal namaku adalah Vivian.. “ Ucap Vivian sambil menunduk memberikan salam..
“Baiklah Vivian senang bertemu denganmu,,,ayo kemari…” ucapnya
Vivian pun berjalan mendekat ke arah wanita paruh baya itu …
“Duduklah nak…”
“Baik terimakasih nyonya.. “ Vivian pun duduk tepat di samping purosy
Tiba-tiba dia memberikan beberapa lembar katalog baju kepada Vivian…
“Ini lihatlah mana yang kamu suka, pilihlah salah satu dari beberapa gambar ini ya, lalu coret,…” Ucap purosy
Katalog itu berisi beberapa gambar, warna, serta beberapa pemandangan yang berbeda-beda, dari warna-warna di gambar itu Vivian hanya boleh memilih satu dari beberapa pilihan itu … bila di telaah lagi, ini persis seperti psikologi..
“kamu coret saja yang kamu pilih dan sukai dari gambar-gambar ini, lalu setelah itu berikan kepadaku…” Ucap purosy
“Baik…” Ucap Vivian seraya mengangguk dan mulai memilih beberapa warna, kain, serta pemandangan yang ada di katalog itu, Vivian tampak berfikir keras, apa yang benar-benar ia sukai
Setelah selesai memilih, Vivian memberikan buku katalog itu kepada purosy…
Lalu purosy mengambil buku itu dan perlahan melihat apa yang di pilih oleh Vivian dari katalog nya, setelah melihat buku itu sampai akhir…
Tiba-tiba…
“Vivian berdiri… " ucapnya sambil tiba-tiba saja beranjak bangun dari tempat duduknya..
“Ba.. baiklah…” ucap Vivian seraya gugup lalu berdiri
Purosy tampak menarik Vivian dan mengambil sebuah meteran pita yang ada di meja, seperti sedang mengukur lengan Vivian
Vivian yang bingung hanya terdiam dengan wajah kaku …
“Berdiri yang tegakk! “
“Baik…” ucap Vivian yang langsung menegakkan badannya…
Purosy seperti mengukur keseluruhan tubuh Vivian, dari mulai lengan, leher, pinggang hingga tinggi badannya…
“Haha… tidak perlu tegang gadis kecil… silahkan duduk kembali” Ucap purosy yang akhirnya duduk kembali ke tempatnya
Vivian yang canggung tidak mengatakan sepatah katapun dan akhirnya duduk di samping purosy
Suasana cukup hening karna purosy tampak sedang menulis sesuatu di atas meja
Vivian melihat sekitar dan baru menyadari tidak ada Lorenzo di sini, padahal tadi Lorenzo masuk ke ruangan ini..
“Maaf nyonya, tapi ke mana ka Lorenzo?” Tanya Vivian..
“Oh tadi Lorenzo sedang ada urusan sebentar, tadi dia sedang mengangkat telpon, sebentar lagi dia akan datang ke sini..”
“Oh iyaa, kamu tidak perlu memanggilku nyonya, panggil saja aku purosy seperti Lorenzo “ Ucap purosy
“Ohh.. baik.. purosy…” Ucap Vivian seraya canggung
“Nah bagus anak baik…”
*******************
Beberapa saat kemudian~~
Vivian tampak masih penasaran akan sesuatu...
“Maafkan aku purosy sebelumnya, apakah anda kenal dekat dengan ka Lorenzo?” Ucap Vivian seraya mengawali topik pembicaraan
"Aku adalah teman dari ibu Lorenzo yaitu nyonya Valery…”
“Oh begituu… “ Ucap Vivian
~~”Ternyata nama ibu ka lorenzo Valery” batin nya ~~
Selama Vivian bekerja di keluarga pratama, Vivian tidak pernah sekalipun bertemu ataupun mendengar tentang ibu Lorenzo… yang dia tau ibu Lorenzo tinggal di Belanda dan sedang mengurus yayasan nya di Belanda…
Tidak berapa lamaa sisi pun datang bersama dengan beberapa karyawan toko…
“Vivian aku datang…” Ucap Sisi yang baru saja tiba…
“Oh teman Lorenzo yaa, silahkan duduk kemari ..” Ucap nyonya purosy
“Baik ….” Ucap sisi yang kemudian berjalan mendekat dan duduk di samping purosy dan Vivian
“Oh yaa aku mau bercerita sedikit,,, Aku dan nyonya Valery adalah teman, sebelumnya aku bertemu dia saat di Paris, saat itu dia adalah ketua yayasan universitas di Belanda, dia bertanya padaku apakah aku bisa membantu nya untuk membuat kelas khusus desainer kepada mahasiswa nya… awalnya aku menolak, namun nyonya Valery adalah orang baik dan tegas akhirnya aku menyetujuinya… setelah itu akhirnya kami berteman selama bertahun-tahun, sampai akhirnya sekarang dia memiliki seorang putra yaitu Lorenzo”...
“Ohh nama ibu nya ka Lorenzo itu Valery ya, soalnya aku belum pernah mendengarnya…” Ucap sisi
“Iyaa.. aku juga baru tau dari nyonya purosy..” Ucap vivian seraya mengangguk..
“Kamu sudah lama bekerja di kediaman pratama tapi tidak tau ibunya ka lorenzo?” Ucap sisi seraya bingung
“Iyaa, aku tidak tau sisi. karna ibu ka Lorenzo di Belanda, dia tidak pernah pulang, dan aku belum pernah bertemu dengannya” Ucap Vivian
“Iyaa sudah betahun-tahun Valery di Belanda, aku bahkan sudah lama tidak bertemu dengan nya … mungkin masih banyak pekerjaan yang harus dia lakukan…” Ucap purosy
“Oh yaa kamu bilang kamu kerja di kediaman pratama?” Tanya purosy
“Iya purosy aku bekerja di kediaman pratama “ Ucap Vivian seraya menjawab
“Kamu kerja di keluarga pratama sebagai apa?...”
“Aku hanya kerja sambilan sebagai guru privat les yasha, dia adalah cucu dari nyonya Valery …” Ucap Vivian menjelaskan
“Apaaa???? Valery mempunyai cucu? Mengapa dia tidak memberitahu aku? Lorenzo ternyata sudah menikah?” Ucap purosy dengan wajah kaget tercengang..
“Ahh bukan purosy, ka Lorenzo belum menikah,,, yasha itu adalah anak dari kakak perempuan nya ka lorenzo yaitu ka monica…” ucap Vivian menjelaskan
“Apa? Lorenzo mempunyai kakak perempuan? Monica? Bukankah Lorenzo adalah anak tunggal dari Valery!!” Ucap nyonya purosy dengan wajah tercengang dan kaget
Vivian yang melihat reaksi purosy pun kaget, bagaimana mungkin purosy teman dari ibunya Lorenzo tidak tau bahwa Lorenzo memiliki seorang kakak perempuan…
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
