Menceritakan alur kehidupan Lovely Maudly yang memiliki masa lampau suram. Adanya adegan misterius yang bersifat supernatural dalam peristiwa Lovely The Tian. Masa lampau dari Lovely Maudly inilah yang menjadi rahasia dibalik dirinya menjadi pribadi yang pendiam dan rahasia kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syifa amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengenalmu dari masa lampau
"Heh anak kecil bisakah lain kali hati-hati!?" ujar Alea sembari mengeluarkan nada tinggi.
Gracia mendongakkan kepala. Ia merasa tersinggung atas ujaran Alea.
"Ah maaf in aku..." kata Gracia yang sedikit ketakutan.
"Suara itu sekilas mirip dengan suara adiknya Lovely yang sudah meninggal dan parasnya kok bisa mirip dengan Lovely langsung ya," batin Alea yang baru sadar.
Tiba-tiba saja Alea mengingat peristiwa 'Lovely The Tian'. Pikirannya seolah didunia masa lampau Gracia.
"Kak kok diam aja. Aku udah minta maaf loh.." kata Gracia sembari menatap Alea yang super nostalgia dengan masa lampau nya.
Alea mengedipkan matanya. Ia mulai sadar dengan apa yang dilihat.
Alea menghela nafasnya. Ia berkata, "Eh maaf dek. Iyaa untuk masalah tadi udah aku maafin tapi lain kali hati-hati ya."
"Tentu Alea kau temanku sejak SMA kan," sahut Gracia yang ingatan tentang masa lampau nya kembali.
Alea terkejut mendengar sahutan Gracia.
Ia membatin, "Eh jangan-jangan benar kalo dia reinkarnasi dari Lovely Maudly itu.."
"Hahaha kau tidak mengenalku. Tapi aku yang mengenalmu dari masa lampau loh Alea," kata Gracia sembari tertawa kecil.
Firasat Alea langsung merinding. Ia juga menduga bahwa Gracia akan segera balas dendam di kehidupan sekarang karena perbuatan ia sendiri yang sangat keji bagi masa lampau nya Gracia.
"Umm bisakah kau mengecilkan suaramu. Sungguh memalukan karena disini tempat umum otomatis pasti ada yang melihat mu," kata Alea yang tidak ingin perbuatan di masa lampau Gracia terbongkar.
Gracia menatap Alea seolah-olah memberi tanda bahwa ia segera balas dendam. Gracia pun meninggalkan Alea dan beralih ke lantai pertama untuk menemui mamanya.
Di sisi lain.
Sudah sekian lama Alisa menunggu kedatangan Gracia untuk makan pagi. Ia melihat jam tangan berkali-kali seperti heran mengapa Gracia belum datang.
"Mamaa!" kata Gracia yang berlari langsung memeluk mama nya.
"Eh sayang kok baru turun sekarang. Disini mama sama ayah udah nunggu kamu loh.." sahut Alisa.
Tanpa berpikir panjang, Gracia menceritakan kejadian pertemuannya dengan Alea tadi. Suara Gracia yang terdengar jelas di telinga Reza, membuat Reza ingin mencari tahu tentang di balik sisi rahasia gelap Gracia.
"Kringg," bunyi dari suara ponsel milik Reza.
Reza langsung gercep mengangkat ponselnya. Ternyata yang menghubungi nya ialah Alea. Dalam percakapan tersebut, Alea meminta bantuan kepada Reza agar bisa ditemukan dompet miliknya.
Sebagai pria yang berwibawa baik, ia dengan hati mulianya mau membantu Alea untuk mencari dompet.
"Alisa dan Gracia kalian tunggu disini dulu ya. Aku mau membantu seseorang sebentar," ujar Reza dengan nada yang terdengar canggung.
"Udah gapapa gausah canggung karena itu niat baik mu," jawab Alisa yang dengan senang hati melihat suaminya berwibawa baik serta mulia.
Reza dengan niat ingin membantu Alea pun meninggalkan posisi Alisa dan Gracia berada.
"Lihat deh sayang ayahmu di kehidupan sekarang baik ya," kata Alisa memuji suaminya dengan jujur.
Gracia tersenyum. Dalam hatinya seolah bersyukur diberikan sosok ayah yang baik serta mulia.
Gracia pun melanjutkan sarapannya. Sembari didampingi Alisa didepan nya, ia tiba-tiba tersedak.
"Aduh sakit," kata Gracia dengan nada pelan. Ia merasakan makanan yang telah ditelan tersedak.
Gracia juga batuk-batuk. Padahal, sebelumnya ia masih sehat dan tidak ada gejala tentang penyakit apapun.
"Kamu gapapa nak?" tanya Alisa yang seperti tidak tega melihat anaknya tersedak. Alisa adalah sosok ibu kandung Gracia yang sekarang. Ia merupakan ibu terbaik sepanjang kehidupan Gracia yang pernah ada.
"Gapapa ma ini aku hampir tertelan tulang ikan," jawab Gracia. Ia pun mengeluarkan tulang ikan dalam mulut nya. Karena pada dasarnya jika tulang ikan dicerna oleh manusia akan berdampak buruk pada pencernaan manusia juga.
"Mama aku ingin membuang tulang ikan ini ya. Mama tunggu sini dulu nanti aku kembali secepatnya!" ujar Gracia yang tanpa banyak berbicara langsung meninggalkan Alisa.
Alisa melihat Gracia seperti terburu-buru dan tidak seperti biasanya.
"Mengapa dia terlihat berbeda ya. Padahal kan sebelumnya dia tidak pernah terburu-buru gitu kalo minta izin," batin Alisa yang sangat peduli kepada Gracia.
Disisi Gracia.
Gracia terlihat membuang sampah tulang ikan yang dikeluarkannya. Secara kebetulan posisi Gracia didekat Reza dan Alea yang sedang mengobrol.
Gracia mengalihkan pandangannya ke Reza dan Alea. Ia membatin, "Itu Alea sama ayah ya. Kok bisa kelihatan saling kenal gitu."
"Iya terimakasih pak Reza sudah mau membantu ku dan maaf bila saya merepotkan..." kata Alea yang berterima kasih kepada Reza.
"Tidak masalah. Intinya lain kali hati-hati agar tidak mudah kedatangan maling yang ingin mengambil dompet milikmu," sahut Reza yang menunjukan aura positif nya.
Alea menatap Reza dengan kagum. Ia pertama kalinya melihat sosok pria yang berwibawa baik serta mulia, membuat ia tertarik untuk berteman dengan Reza.
"Oh iya pak mohon maaf nih apa boleh saya meminta nomor telepon anda yang aktif?" tanya Alea. Firasat nya ingin sekali bisa satu kontak dengan Reza agar bisa mengenal lebih dekat.
Dengan senang hati. Reza langsung memberikan nomor ponsel miliknya yang masih aktif sampai sekarang. Ia juga berkata bahwa bila Alea punya kejadian yang ingin dibantu olehnya seperti kehilangan dompet ataupun sebagainya, bisa segera menghubungi nya.
"Pak aku makin kagum deh!" ungkap Alea yang memang dari awal sudah kagum dengan kebaikan Reza.
Melihat pemandangan Alea dan Reza, dalam hati Gracia seolah tidak menyukai itu. Karena menurutnya, dimasa lampau nya Alea adalah sosok teman sewaktu SMA yang pernah merendahkan dirinya.
Karena merasa ingin balas dendam. Pada akhrinya, Gracia menghampiri posisi Alea dan Reza itu.
"Ayah ngapain ayah disini?" tanya Gracia untuk membuka topik terlebih dahulu agar Reza tidak mencurigai nya.
Reza menoleh ke pandangan Gracia yang tiba-tiba datang. Ia baru menyadari bahwa selama ia mengobrol dengan Alea, ternyata ada Gracia yang mendengar semua percakapan itu.
Reza menjawab, "Jadi sebenarnya ini teman ayah yang baru saja kehilangan dompetnya dan disini ayah cuma mau bantu dia kok..."
Gracia menatap kejam ke raut wajah Alea yang masih kagum dengan Reza. Seolah-olah ia mengancam Alea bila mendekati Reza.
Alea mengalihkan pandangannya ke Gracia.
Ia membatin, "Eh itukan Gracia. Apa jangan-jangan dia mau balas dendam ke aku!?"
Firasat Alea mulai mengarah ke peristiwa 'Lovely The Tian'. Mengingat peristiwa yang terkesan suram itu, berhasil membuat Alea menyesal atas semua perbuatan yang ia lakukan kepada Gracia di masa lampau.
Walau sekedar merendahkan saja, ternyata bisa membuat harga diri orang lain jatuh. Sampai di titik akhir pada peristiwa 'Lovely The Tian' membuat Alea terkesan ingin meminta maaf atas semua kesalahan yang pernah ia lakukan.
"Hey kamu Alea. Kan sudah kubilang bahwa aku sudah mengenal mu di masa lampau ku," ujar Gracia.
"Masa lampau apa ya yang dibahas sama Gracia. Apakah dia sedang berhalusinasi..." batin Reza yang makin heran dengan tingkah laku Gracia.
Sedangkan Alea hanya terdiam, dia menundukkan kepala. Ia menjawab, "Oh maafkan aku tolong aku janji gaakan ngulangin lagi."
"Kamu maafin aku kan?" tanya Alea yang ingin memastikan bahwa perbuatan nya akan dimaafkan oleh Gracia.
Gracia tersenyum lebar melihat penyesalan Alea itu. Ia pun menjawab, "Iya dong aku maafin kamu sebagai teman yang baik dari masa lampau haha."
Mendengar jawaban Gracia, Alea terharu Bisa-bisanya Gracia memaafkan kesalahannya. Ia juga berjanji kepada dirinya untuk menjaga perbuatan nya dan ingin merubah pribadinya menjadi lebih baik lagi.