Kayla gadis cantik yang harus hidup jauh dari orang tua nya karna ulah dari mantan kekasih ibu nya yang menaruh dendam pada keluarga ibu nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indra Surya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15
Wahyu menuruni anak tangga satu persatu sambil terus memegangi tangan Kayla putri nya, dengan mata nya, yang terus memperhatikan maya dan mayu putra sulung nya, yang terlihat begitu akrab sehingga Wahyu sering berfikir seandainya maya bisa bersikap seperti itu juga pada Kayla putri kecil mereka pasti Wahyu akan sangat bahagia.
Saat sampai di meja makan Kayla yang sedang menggenggam tangan Wahyu langsung menghentikan langkahnya berdiri di belakang Wahyu saat melihat maya yang sedang melihat ke arah nya.
" adek ayo sini cepat sarapan dulu nanti kita terlambat berangkat ke sekolah nya, adek. "
mayu mengajak Kayla untuk sarapan pagi bersama sambil menepuk kursi yang ada di samping nya.
Kayla yang melihat hal tersebut mendongak kan kepala nya,melihat ke arah Wahyu papa nya, yang terlihat tersenyum pada nya.
Wahyu yang melihat Kayla melihat ke arah nya, langsung tersenyum sambil mengangkat tubuh Kayla ke atas kursi yang ada di meja makan yang ada di samping mayu kakak laki-laki nya.
" Kayla mau makan roti atau nasi goreng saja biar kak mayu yang ambil kan untuk adek kak mayu yang paling cantik ini. "
Kayla melihat ke arah menu yang ada di meja makan yang di tawarkan oleh mayu.
" habis kan sarapan mu dulu mayu adik mu Kayla sudah besar dia bisa mengurus diri nya, sendiri nanti kamu terlambat masuk ke sekolah mu mayu. " jawab maya Tampa menoleh ke arah mana pun.
Wahyu yang mendengar hal tersebut menarik nafas nya, panjang saat melihat Kayla lagi-lagi menunduk kan kepala nya, dengan mata yang berkaca-kaca.
mayu yang sudah hafal dengan tabiat mama nya, Tampa bicara sepatah kata pun langsung mengoleskan selai ke atas roti yang sudah di letakkan nya, di atas piring yang ada di depan Kayla putri nya.
Wahyu tersenyum pada putra nya, saat putra nya, tersebut meletakkan roti yang baru saja selesai di buat nya, tersebut di hadapan Kayla Wahyu merasa bahagia akan sikap putra nya, tersebut yang begitu menyayangi Kayla.
" sayang ayo makan ini roti kesukaan putri papa sudah selesai di buat kan kak mayu nya. "
Wahyu mencoba membujuk Kayla agar mau memakan makanan nya,
Kayla mengangkat sedikit kepala nya, melihat ke arah mayu dan maya mama nya, yang terlihat sedang menyantap makanan nya, sebenar nya, Kayla begitu ingin di suapi oleh maya mama nya, seperti yang selalu di ceritakan oleh teman-temannya yang selalu di suapi oleh mama mereka walaupun itu hanya sekali.
" Kayla mau di suapi. "
lirih Kayla dengan suara yang begitu kecil nyaris tidak terdengar.
mayu yang mendengar hal tersebut terdiam di tempatnya berbeda dengan papa nya, yang langsung meraih tubuh Kayla ke dalam pangkuan nya.
rasanya ingin sekali Wahyu berteriak sekencang-kencang nya, pada maya sambil menangis untuk meminta maya agar berhenti membalas nya, melalui Kayla putri mereka namun Wahyu tetap menahan diri nya, karna bagi nya, itu percuma saja karna sikap maya yang dulu sangat berbeda dengan sikap maya yang sekarang yang begitu keras hati.
" apa tangan mu sudah patah Kayla sampai makan sendiri pun tidak bisa lagi' Kamu itu sudah besar Kayla mandiri lah sedikit jangan terlalu manja jadi anak. '
" mama... "
mayu mencoba menegur maya yang di anggap nya, keterlaluan pada Kayla adik nya.
Wahyu memejamkan mata nya, untuk menahan emosi nya, yang siap meledak saat melihat Kayla menangis karna ulah maya yang berbicara kasar pada putri nya, walaupun Tampa nada yang tinggi.
" mayu bawa adik mu kebelakang minta bik Siti membuat kan Kayla bekal untuk ke sekolah nya, setelah itu tunggu lah papa di mobil hari ini papa yang akan mengantarkan kalian ke sekolah. "
mayu yang sudah meraih tubuh Kayla adik nya, dari pangkuan Wahyu papa nya, menghentikan langkahnya saat mendengar maya mama nya, berbicara.
" mayu akan pergi ke sekolah nya, bersama ku! Kau antar saja Kayla ayo mayu kita pergi. "
maya bicara sambil meraih tas dan juga hp nya.
Wahyu yang melihat hal tersebut langsung meraih lengan maya agar tidak pergi dari sana karna Wahyu ingin menyelesaikan urusan mereka hari itu juga.
" pergi lah mayu lakukan apa yang papa minta sayang. "
Wahyu berbicara pada putra nya, selembut mungkin agar tidak menggangu pemikiran anak-anak nya.
maya yang merasa kesal dengan sikap Wahyu yang menarik lengan nya, menepis tangan Wahyu dengan kasar saat melihat mayu dan Kayla tidak lagi di sana.
" kamu apa-apaan sih mas main narik-narik tangan ku segala kamu pikir kamu itu siapa Hem.. "
" suami! Aku suami mu dan masih suami mu sampai dengan hari ini! Apa kau lupa itu maya, Ayo kita bicara maya kita selesai kan hari ini juga masalah rumah tangga kita maya walaupun itu perceraian lah keputusan nya, maya. "
maya menggenggam tali tas yang di pegang nya, dengan kuat karna merasa begitu kecewa dengan apa yang baru saja di dengar nya, maya merasa Wahyu tidak pernah perduli dengan dirinya yang terus bertahan untuk mempertahankan rumah tangga mereka walaupun dengan cara nya, yang salah.
Selama ini maya sengaja menjauhi Kayla putri mereka agar Wahyu merawat Kayla sendiri dengan begitu Wahyu tidak memiliki waktu dengan selingkuhannya dan berhenti berhubungan dengan kekasih gelap nya, itu agar mereka bisa memulai rumah tangga mereka dari awal lagi tapi apa yang baru saja di ucapkan oleh Wahyu benar-benar menghancurkan hati nya, yang selama ini memang sudah cukup hancur karna harus selalu berpura-pura bersikap kasar pada putri nya, Kayla.