" Aku menyukai nya maka dia harus jadi milikku" ucap Raisya pada teman-teman nya menatap pria tampan yang sedang meeting di ruang VIP restoran itu .
" Bebz Kakak tampan itu tidak akan mau dengan anak SMA seperti kita ?" ucap Agnes mengelus punggung Raisya seolah iba .
" Kalian yakin dia akan menolakku?" tanya Raisya mengibas rambut panjang sambil berkaca membuat teman-teman nya melongo .
Yuk baca perjuangan Raisya meluluhkan hati pria tampan pujaan hatinya dan bagaimana perasaan Vicenzo yang berwatak keras dan dingin tiba-tiba dicintai secara ugal-ugalan oleh gadis cantik yang entah datang dari mana .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 Zo punya pacar
" Baby jangan " larang Zo memang tangan Raisya dalam bajunya.
" Mmm, liat kak " kata Raisya begitu penasaran masih mencoba menggerakkan tangan nya di dalam baju Zo .
" Baby " ucap Zo dengan nada rendah menatap Raisya sayu .
" Mmm, sebentar aja mau liat " Raisya benar-benar tidak mau diam sebelum Zo perlihatkan.
" yasudah tapi liat aja ya , jangan di foto terus kamu posting ini privasi Saya" ucap Zo menatap Raisya serius .
" Ihhh, Aku juga nggak mau kali orang-orang liat punya Aku " ucap Raisya dengan posesif.
" tubuh Saya punya Kamu ?" tanya Zo menatap Raisya yang mengangguk itu dengan dalam .
Zo tersenyum lebar lalu mengeluarkan tangan Raisya dari dalam bajunya, kemudian melepas dasi terlebih dahulu.
" Ihhhh, cepat Kakak lama banget " tak sabaran Raisya melihat Zo yang bergerak seperti siput.
" kecup pipi saya agar cepat " syarat Zo yang tengah melepas satu persatu kancing kemejanya.
muach
Tanpa membantah Raisya mengecup dengan cepat benar-benar penasaran.
" Cepat " rengek Raisya .
" Kalau Saya buka semuanya Kamu juga harus begitu " ucap Zo yang sudah selesai membuka kancing kemejanya.
" Ihhh nggak mau, Aku pukul ya kalau berani " kata Raisya dengan galak tapi tangannya tetap mengangkat singlet yang Zo pakai keatas untuk melihat perut Zo .
" Tuh kan kamu nggak adil minta Saya liatin tapi kamu nggak mau liatin sama kamu " ucap Zo mengelus punggung Raisya yang masih terdiam melihat perut Zo setelah mengangkat singlet Zo sedikit keatas .
" Enggak boleh , punya Aku kan beda " ucap Raisya masih fokus menatap benda yang selama ini begitu ingin dia lihat dan perhatikan secara langsung.
" Kak bajunya lepas semua ya" kata Raisya yang masih belum puas memandang .
" Ehhhh, ini direstoran masa kamu minta saya lepas baju " ucap Zo yang akhirnya mengeluarkan ujung kemejanya dari dalam celana agar Raisya lebih leluasa .
" Ehhhh lupa " ucap Raisya mendekatkan wajahnya ke perut Zo sampai sampai Zo bisa merasakan hembusan nafas nya.
" Baby " geleng kepala Zo pertanda Raisya tidak boleh lagi melakukan hal lebih .
" Mmm, masih pengen liat Kak" rengek Raisya dengan ekspresi kecewa saat Zo sudah menurunkan kembali singlet dan merapikan baju .
" Kapan-kapan lagi, nggak boleh terlalu lama " ucap Zo dengan senyum penuh kemenangan saat tau Raisya menyukai salah satu bentuk tubuhnya.
" Kenapa?" suara kecil Raisya menatap Zo yang tengah merapikan bajunya dengan tatapan kosong padahal lagi senangnya dia tadi tapi malah langsung diakhiri oleh Zo.
" Kamu mau dikira apa-apain Saya nanti kalau sampai ada orang yang liat " ucap Zo dengan alasan logis .
" Loh kok gitu?" tanya Raisya masih dengan wajah polosnya.
" Kan kamu buka baju Saya" ucap Zo dengan suara kecil mengangkat sebelah alisnya pada gadis yang langsung menunduk malu itu .
" Iya deh , tapi nanti liat lagi ya " ucap Raisya yang sebenarnya ingin menggigit salah satu otot-otot kenyal itu .
Zo hanya mengangguk pelan lalu mengajak Raisya keluar dari restoran itu .
" Daaa Kak Aku pulang dulu " ucap Raisya langsung berlari menuju mobilnya begitu sampai di parkiran.
" Begitu cara kamu berpamitan?" ucap Zo memegang ransel di punggung gadis yang langsung berlari meninggalkan nya itu .
Muach .
" Daa Ayang" pamit Raisya mengecup pipi Zo dan langsung berlari karena memang sudah sangat sore takut Papa dan Mama nya mencari .
bahkan mobil Raisya sudah menghilang Zo masih berdiri terpaku di tempatnya berdiri .
" Ayo Tuan" ucap bodyguard Zo setelah beberapa saat menghampiri Zo yang malah seperti kehilangan arah dengan tatapan kosong saat Raisya telah pergi .
" I, iya " ucap Zo segera masuk ke mobilnya.
...........
malam harinya.
" Hallo. Ada apa Mommy ?" tanya Zo yang tengah menyelesaikan pekerjaan nya mengangkat telfon dari Mommy nya yang tumben sekali menelfon malam-malam.
" Sayang beneran Kamu udah punya pacar " suara cempreng Mommy sampai Zo menjauhkan ponselnya dari telinga beberapa saat .
" Jawab nak " ucap Mommy saking tak sabar nya mendengar jawaban Zo lalu langsung mengalihkan panggilan vidio .
" Jangan bohong sama Mommy." ucap Mommy padahal Zo baru mau menjawab.
" Kalau Mommy udah tau kenapa masih menanyakan Mom " suara kecil Zo yang tak akan pernah bisa berbohong pada Mommy nya itu
" Pokoknya besok kamu bawa kerumah" ucap Mommy yang tidak mau berlama-lama dia sudah semangat sekali untuk berkenalan dengan calon menantu yang sudah dia nanti sejak lama .
" Nggak bisa Mom dia besok sekolah" jawab Zo dengan jujur .
Daddy yang berbaring di samping istrinya itu langsung tergelak mendengar jawaban Zo .
" Lah anak sekolahan rupanya Boy " goda Daddy ikutan melihat Zo yang terlihat kaku itu .
Keluarga memang sudah mendapat informasi bahwa Zo sudah punya pacar hanya saja mereka tidak ingin mencari informasi lebih lanjut lantaran mereka ingin Zo sendiri yang mengenalkan karena ini adalah kali pertama putra sulung itu bisa dekat dengan wanita .
" Iya Daddy " jawab Zo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal .
" Lah Mommy pikir Kamu mau pacaran karena udah menyentuh wanita " ucap Mommy Zo tanpa filter.
Bukan Mommy tidak tau seberapa anti Zo terhadap wanita , jadi kalau tiba-tiba jadian ya pasti ada sebabnya.
" Astaga Mom, Zo ini anak Mommy Lo kok mikir begitu " ucap Zo yang membuat Mommy nya terkekeh .
" Ya maaf nak habis Mommy heran kenapa kamu tiba-tiba punya pacar . Mommy jadi penasaran siapa wanita yang bisa menaklukkan hati kamu yang keras itu " ucap Mommy terkekeh .
Bukan mengapa dia berfikir begitu , karena sejauh ini memang tidak ada satupun wanita yang mampu menarik perhatian Zo bahkan beberapa kali Mommy sampai mencoba menjebak Zo dengan menantu pilihannya karena memang ingin Zo menikah tapi semua itu tak mempan .
" Diapakan Kamu sama gadis itu Boy ?" tanya Daddy dengan hangat pada putra sulung yang memang punya karakter tertutup .
" Dicintai secara ugal-ugalan Daddy " jawab Zo setelah cukup lama diam .
" Hahahah, sanggup dia menerobos hati kamu yang keras itu " Mommy benar-benar tertawa membayangkan gadis bar-bar, karena tak mungkin gadis kalem sanggup menaklukkan hati Zo bahkan mendekati pun takut.
" Begitulah Mom " ucap Zo , walaupun dia anak yang sangat tertutup namun pada kedua orangtuanya Zo sedikit terbuka .
" terus kenapa wajahnya begitu kali Boy, harusnya senang dong " ucap Daddy menertawakan ekspresi Zain yang semakin datar saja seperti banyak pikiran.
" Gadis itu belum tau siapa Zo sebenarnya Daddy " ucap Zo yang membuat kedua orang tuanya langsung terdiam dengan ekspresi kaku .
Mommy menjadi lebih takut lagi reaksi gadis itu akan sama seperti nya dulu .
" tenang aja nak , kan bisa dikasih tau pelan-pelan" ucap Mommy menenangkan Zo yang terlihat khawatir itu walaupun sebenarnya dia jauh lebih khawatir lagi .
..........
" Daddy,,, Hiks " setelah mengakhir telfon dengan Zo Mommy langsung menangis dalam pelukan suaminya penuh rasa takut .
Kenapa seolah kejadian masa lalu seolah terulang yang seperti karma bagi Mommy yang dulu tak mau mendengar penjelasan suaminya dan sekarang putranya dimasa depan akan merasakan hal yang sama
