NovelToon NovelToon
MAFIA VS PETARUNG JALANAN

MAFIA VS PETARUNG JALANAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Persaingan Mafia / Gangster
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: SAKSI PENA

Reksa pemuda yatim piatu harus terjun ke dunia gelap dunia pertarungan jalanan demi bisa menjaga adik perempuannya yang masih sekolah di bangku SMP, namun siapa sangka harus terlibat dengan komplotan mafia yang hendak membunuh istri muda Boss mafia, atas suruhan istri tua yang merasa tidak terima atas ke hadiran istri muda dalam keluarganya, apa lagi jika harta kekayaannya harus sampai di bagi dua.

Boss mafia yang bernama Aron Jhonson begitu kaget setelah mengetahui kalau istri tuanya yang bernama Raisa Lena, akan membunuh istri mudanya yang bernama Gendis Raura, Aron Jhonson sangat menentangnya namun Raisa Lena mengancam akan membongkar semua bisnis haramnya Aron Jhonson, jika tidak mau menyetujui untuk membunuh Gendis Raura.

Aron pun akhirnya ikut terlibat untuk membunuh istrinya sendiri demi tidak terbongkar bisnis haramnya, namun Aron Jhonson ternyata harus berhadapan dengan Reksa petarung jalanan yang berusaha menyelamatkan Gendis Raura dari dengan menaruhkan nyawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SAKSI PENA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Gendis sudah cukup jauh berjalan tanpa alas kaki mengenakan pakaian tidur membuat orang orang di sekitar sisi jalan, menganggap Gendis baru orang baru gila yang berjalan tanpa alas kaki sambil menangis, peluh keringat dan rasa haus sudah mulai Gendis rasakan memperlahan langkahnya sambil memegang perutnya yang mulai lapar belum makan apapun.

Gendis menuju sebuah warung kelontong bermaksud hendak meminta air minum, namun baru saja sampai laki-laki pemilik warung kelontong langsung keluar mengusir Gendis takut merasa sial.

"Eh eh mau ngapain ke sini, sana sana bikin sial saja, belum juga ada yang beli!" usir pemilik warung sambil tolak pinggang mengusir dengan tangannya.

Air mata Gendis langsung berurai mendapat perlakuan seperti itu kembali melangkah mencari warung kelontong yang lain, hingga melewati tiga kali warung kelontong Gendis tetap mendapatkan perlakuan yang sama tidak ada yang mau memberikan air minum.

"Mah, aku haus!" ucap Gendis dengan tangisnya terus melangkah sisian jalan.

Dua preman yang sedang di parkiran ilegal depan rumah makan besar, melihat Gendis lewat mengenakan pakaian tidur tanpa alas kaki, langsung saling bisik dengan niat jahatnya melihat perawakan Gendis yang memakai pakaian tidur.

"Bro, lihat cewek itu, kayaknya baru gila itu, tapi bodynya masih seger banget cantik lagi," bisik preman ke temannya.

"Sikat yuk kita bawa, masih mantap bro masih mulus begitu," balas yang di bisiknya merasa setuju.

"Ok, gua akan bawa ke gang rumah yang kosong di depan, nanti lu cepat nyusulnya," sambungnya langsung menuju motornya.

Gendis yang berjalan sudah melewati rumah makan langsung di hadang preman yang membawa motor itu, Gendis langsung mundur merasakan kaget dan ketakutan.

"Tenang Neng, Abang mau niat baik, Abang mau nolong Neng, kasihan melihat Neng harus berjalan begini, Neng mau pulang kemana biar Abang anterin gratis tidak usah bayar?" tanya preman itu pura pura mau menolong

Gendis tidak menjawab menatap preman itu penuh dengan curiga.

"Neng jangan taku, sumpah niat Abang ini baik mau nolong, Neng mau pulang kemana?" tanyanya kembali sambil mengangkat dua jarinya.

"Tidak mau!" tolang Gendis kembali melangkah.

"Eh niat Abang baik Neng mau menolong, ini Abang punya uang lima puluh ribu buat makan Neng, ayo Abang antar pulang," ajak preman itu memotong langkah Gendis.

Gendis menatap uang di tangan preman itu lalu menatap wajah preman itu yang senyum memperlihatkan wajah pura pura baik, Gendis pun akhirnya merasa percaya melihat wajah preman itu yang terlihat mau menolongnya.

"Ini Neng uangnya ambil, ayo Abang antarkan sampai kerumah," ajak kembali preman itu sambil memaksa memberikan uangnya.

Gendis pun menerimanya tanpa bisa berpikir apa lagi berniat ingin membeli air minum terlebih dahulu.

"Aku haus, aku ingin beli air minum," ucap Gendis.

"Iya Neng tenang saja, nanti kita beli di depan, ayo kita pergi sekarang," rayu preman itu merasa senang berhasil membujuk Gendis.

Gendis pun yang sudah merasa percaya tanpa berpikir lagi langsung membonceng di motor preman itu, setelah motor preman itu melaju membawa Gendis hendak berniat jahat, tepat dengan motor Reksa dari belakang datang yang hendak menuju sebuah tempat pertarungan yang sudah di sepakati lewat telpon.

Motor Reksa melaju di belakang Gendis dengan jarak sekitar lima meter, Reksa menatap pakaian baju tidur Gendis kaki Gendis yang tanpa alas kaki dan uang yang di pegang Gendis, lalu melihat ke arah preman yang membawa Gendis yang begitu mencurigakan, apa lagi Reksa sudah cukup lama hidup di jalan yang sudah malang melintang dalam dunia pertarungan jalanan.

1
SAKSI PENA
siapp kak 🙏
Dzuan 017
semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!