NovelToon NovelToon
My Golden Life FOREVER LOVE

My Golden Life FOREVER LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Konflik etika / Kehidupan di Kantor / Trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

3 pria 1 wanita siapa yang akan menjadi pemenang dalam cinta ?
wanita dengan trauma masa lalu menghabiskan masa-masa suramnya bersama mantan kekasih lalu bersahabat dengan pria kepercayaanya, namun jatuh cinta dengan pria yang berbeda .
--
"jadi maksudnya kamu mantan kekasihnya?"
"jika aku egois aku akan katakana pada semua orang kalau aku kekasihnya, antara kita tidak pernah bilang putus tapi itu tidak penting karena bagiku kebahagiannya yang utama,jika memang dia mencintaimu ya, Silahkan saja yang pasti jangan pernah mengecewakannya, masih banyak hal yang belum kamu tau, tapi setidaknya setelah mendengar apa yang aku bilang tadi kamu bisa memikirkan kembali kedepanya dengan Jessy"
Ini adalah kehidupan Jessy bersama Alex, Raymond dan Marcell.
FYI*
Guyss, cerita ini udah aku tulis di tahun 2015 pas msh awal" seneng nulis dan aq simpan di FD. aq Up dgn harapan bisa di baca tapi mon maaf bahasanya banyak kekurangan,tidak ada yg aq edit ini Ori tulisanku jaman daholooo kala. makasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 Forever Love bag.14

Alex Kembali menuju ruangan Jessy,  saat membuka pintu Alex melihat Jessy sudah sadarkan diri Jessy sedang duduk di atas tempat tidur melamun.

"Jessy...!! "

"Alex...!! "

Alex langsung menghampiri Jess dan memeluknya,Jessy menangis di pelukan Alex sejadi-jadinya. Dia sangat ketakutan.

"tenanglah,  semua akan baik-baik saja, aku disini aku tidak akan meninggalkanmu, tenanglah"

Seseorang membuka pintu,Marcell datang membawa makan siang untuk Jessy. Melihat ada Alex di dalam Marcell hanya terdiam lalu menyapanya. Dia berjalan perlahan menghampiri keduanya.

" suster bilang kamu tidak memakan makananmu, jadi aku bawakan ini untukmu"

"pergilah , kamu tidak harus melihat keadaanku seperti ini"ujar Jessy

“aku.. aku akan meletakannya disini, kau harus memakannya”

Jessy terdiam tanpa mampu memandang wajah Marcell, ia terus memalingkan wajahnya menghindari Marcell.

Marcell pun pergi meninggalkan mereka, meskipun enggan tapi ia tak bisa egois yang Jessy butuhkan saat ini adalah sebuah perlindungan, dan orang yang bisa melindunginya adalah Alex,

Sampai saat ini Alex adalah orang yang sangat dibutuhkan Jessy,  saat mulai tenang Jessy menceritakan apa yang terjadi , itu membuat Alex sangat marah, kemarahannya sudah tak terbendung, dia ingin segera bertemu Raymond.

"aku harus menemui Ray"

"Jangan. Jangan lakukan itu" cegah Jessy

"aku harus beri pelajaran padanya"

"tidak ,  Ray dalam pengaruh minuman dia tidak sadar apa yang sudah dia lakukan"

"tapi ini sangat keterlaluan,  Aku harus bertemu dengannya"

"Alex sudah cukup,  tetaplah disini, jangan pergi. Aku ingin melupakannya"pinta Jessy

Perlahan Alex berusaha mengatasi dirinya, ia pelankan suaranya dan tersenyum

"maafkan aku,  aku tidak akan pergi kemana-mana, aku akan disini "

Alex memeluk hangat Jessy...

"ah.. Lalu siapa pria tadi? "

"dia Marcell, programmer yang beberapa waktu lalu 1 project dengan kita"

"owh... Ah pantas saja wajahnya seperti aku pernah melihatnya.  Ada hubungan apa kamu dengannya? "

"tidak ada"

"benarkah?  Tapi aku rasa kalian ada sesuatu,  apa kalian pacaran? "

"mana bisa aku menjalin hubungan dengan pria disaat keadaanku seperti ini? "

"Jessy... Apa kamu menyukainya?"

Jessy hanya diam, diam untuk waktu yang cukup lama, Alex menunggu jawabanya, ia harus siap jika akan terluka nantinya.

"Katakan sesuatu, bukankah kita sudah membahasnya dulu, jangan cemaskan aku, katakan ..."

"aku mencintainya, "

Jawab Jessy dengan pelan, ia memeluk kedua kaki yang menopang kepalanya. Alex menyadari jika pria yang pernah di bicarakan Jessy waktu itu adalah Marcell.

"jadi kenapa kalian tidak memiliki hubungan.. "

"aku takut,  saat dia tau kondisiku seperti ini dia akan ninggalin aku, terlebih saat dia tau masa laluku,  aku tidak mau memiliki hubungan yang pada akhirnya aku akan menyesalinya,  aku memang mencintainya tapi aku tidak ingin memilikinya"

"tapi kamu akan menyakitinya "

"bagaimana denganmu? "

Tanya Jessy sambil menatap mata Alex, ada sesuatu yang sangat sulit di ungkapkan maupun di jelasnya.

"apa maksudmu? "

"apa dengan aku mencintai orang lain perasaanmu tidak terluka? "

"jangan perdulikan perasaanku,  aku hanya ingin kamu bahagia itu saja,  dengan siapapun kamu menjalin hubungan aku akan senang jika kamu bahagia."

"maafkan aku Alex"

"tidakk.... Jangan lakukan itu lagi,  saat melihatmu pulih lebih cepat saja aku sangat bahagia sampai-sampai aku tidak mempercayainya. Mungkin pengaruhnya besar terhadapmu"

Jessy tersenyum lantas memeluk kembali Alex, tak lama setelah itu Jessy tertidur, Alex pun berencana pergi menemui Ray namun saat keluar ruangan ia melihat Marcell tengah duduk dan menunggu.

"bagaimana keadaan Jessy??? "

Tanya Marcell begitu Alex mendekatinya.

" dia sedang tidur,  oh ya sepertinya ada banyak hal yang harus kita bicarakan, bagaimana kalau kita sambil ngopi, aku juga harus meredakan marahku"ujar Alex

"baiklah,  di lantai atas ada cafetaria"

Mereka berdua berjalan beriringan menuju cafe. Marcell memesan 2 cangkir kopi untuknya dan Alex,

Setelah mencicipi kopinya Alex pun memulai obrolannnya.

"kau tahu siapa aku ?” tanya Alex

"Alexander pemilik Global9 . Sebelumnya kita pernah bertemu saat peluncuran game DoN ,sepertinya anda orang spesialnya Jessy ya"

"Huhh... Jadi kau sudah tau siapa Jessy?"

"Iya belum lama dia memberitahuku"

"Sungguh?? Bagaimana bisa, dia bukan orang yang begitu cepat memberitahu indentitasnya pada orang lain"

Alex menjadi bingung serta terkejut mendengar pengakuan Marcell, Jessy tidak pernah mengungkapkan jati dirinya pada sembarang orang. Alex melihat Marcell lebih dalam , bagaimana mungkin? Mereka baru mengenal beberapa bulan terakhir, waktunya terlalu singkat bagi Jessy untuk jujur.

"Mungkin aku bukan orang lain baginya"

"Ahhh ... Seperti itu, jadi apa hubungan kalian?"

"aku mencintainya, "

Sekali lagi terasa panah menembus ke jantungnya , selain Jessy rupanya Marcell juga mencintainya, mereka saling mencintai, pukulan keras untuknya , ingin rasanya ia memukul Marcell dan mengatakan Jessy milikku, namun ia segera tersadar , Jessy sudah memutuskan semua perasaanya, ia harus menerima ini…

"lalu?? " tanya Alex penasaran

"entahlah,  Jessy masih belum menjawabnya"

"Kau beruntung sekali, dia juga mencintaimu"

Kali ini giliran Marcell yang terdiam, ia tak mengerti maksud Jessy menarik ulur hatinya.

"tapi kenapa dia tidak bisa menerimaku?"

Alex tersenyum kecil, rupanya Jessy hanya menarik ulur perasaanya,

"itu karena dia takut kehilanganmu"

"apa maksudmu? Sebenarnya apa yang terjadi dengannya?"

Marcell mencoba memancing Alex untuk jujur padanya.

"sepertinya kamu juga sudah mengetahuinya dari kakakmu,  bukankah begitu? "

"aku hanya tau obat yang diminum Jessy adalah obat yang biasa di konsumsi oleh orang yang sedang depresi"

"iya kamu benar, kejadiannya 10 tahun yang lalu saat Jessy jadi korban pelecehan seksual oleh orang terdekatnya,semenjak saat itu ia jadi depresi dan sering kali melukai dirinya sendiri, saat ia tertekan ia berkeinginan mengakhiri hidupnya, dia sudah puluhan kali mencoba bunuh diri, dia tidak bisa melihat kekerasan apalagi tentang kekerasan seksual saat itu juga dia mulai mengalami serangan panik, bahkan dia sama sekali belum bisa melihat walau hanya di tv tentang kekerasan seksual, dia akan tertekan saat mengalami atau  hanya melihat suatu kekerasan, wajahnya akan pucat suhu tubuhnya turun, dia juga mulai kesulitan bernafas dan badanya gemetaran maka itu dia harus membawa obat nya kemanapun ia pergi"

"bagaimana dia melewatinya selama ini? Aku melihat beberapa sayatan di pergelangan tangannya"

"Dia sudah jauh lebih baik, 2 tahun terakhir dia berhenti konsumsi obatnya tapi dia tetap membawanya terus, aku tidak tau kenapa akhir-akhir ini dia berubah"

"Apa yang akan terjadi dengan sekarang?"

"entahlah,  selama ini dia menjalani terapi dan sharing dengan dokter ahli,  sejauh ini dia bisa mengatasi depresinya, tapi belakangan ini sepertinya banyak masalah yang ia hadapi hingga ia mulai tak sadar dan melukai dirinya sendiri.  Tapi ... Ya , aku bersyukur karena saat ini dia baik-baik saja bahkan saat aku ajak komunikasi dia tidak menunjukan rasa cemasnya "

Semua yang keluar dari mulut Alex di cerna dengan sangat baik oleh Marcell, dia tidak ingin melewatkan sedikitpun tentang informasi yang di sampaikan Alex.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!