Hallo selamat datang di karya terbaru aku...
Almeria givanda panggil saja giva seorang wanita cantik yang memiliki karir cukup baik sebagai salah satu manager disebuah perusahaan, karena kerja kerasnya akhirnya dia diangkat menjadi sekertaris sang CEO Giovanni Daniel.
Namun dalam urusan percintaan Giva tidak semulus karirnya karena harus berhadapan dengan pasangan yang cukup cuek dan egosi.
Mari kita lanjutkan cerita kehidupan fiksi ini dengan bijak dalam mengambil setiap keputusan dalam proses kehidupan yang dijalani 💐💐💐
happy reading ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 28
" Silahkan giva sudah mulai tenang kalau ada apa-apa bisa hubungi saya langsung, oh iya sepertinya jika hari ini sudah mulai tenang dan membaik besok giva sudah boleh pulang ya saya permisi" dr. Indah yang sudah selesai memeriksa dan mendengarkan perkembangan giva langsung pamit karena hari ini ada beberapa pasien yang harus didampingi.
" Sarah maafkan perilaku anakku yang kurang ajar itu, aku sangat malu atas sikap kurang ajar Dandy kepada giva dan merasa sangat sedih ternyata sesakit itu menjadi giva seandainya aku yang berada diposisi giva belum tentu bisa sekuat dia kamu ibu yang hebat Sarah" Siska langsung memeluk Sarah setelah kepergian dr. Indah dengan air mata yang sudah lolos padahal sejak tadi sudah ditahan.
" Terimakasih Siska sudah bersedia menerima anakku yang baik dan sehat itu, terimakasih anak sulungmu dengan baik meminta izin kepada kami untuk menjadi teman hidupnya giva menerima semua yang ada didiri giva, untuk urusan Dandy bohong jika aku tidak sakit apalagi melihat kondisi anakku saat ini tapi semoga Dandy bisa belajar bagaimana cara menghargai proses kehidupan dan bagaimana cara menghargai seseorang" Sarah dengan lembut menjawab ucapan Siska tanpa emosi sedikitpun karena saat ini kondisi giva lebih penting dan Sarah menyerahkan konsekuensi kepada orangtua Dandy yang lebih tau bagaimana cara memberikan hukuman yang baik.
" Terimakasih banyak lucky, Sarah dan Rio sudah dengan bijak menerima kami dan gio aku sangat malu atas tindakan Dandy dan percayalah aku tidak akan membela apalagi membenarkan perilaku Dandy dan aku pastikan akan memberikan hukuman yang setimpal dengan rasa sakit yang giva rasakan" Bram yang mencoba mengelola emosinya saat ini masih mencoba untuk tenang dihadapan keluarga giva dan anak sulungnya.
" Sudahlah om sekarang kita fokus untuk kesembuhan giva karena saat ini yang dibutuhkan giva adalah kami jadi sebisa mungkin kami akan mengontrol emosi agar tetap stabil supaya bisa mengimbangi kondisi giva dan memberikan pelukan hangat untuk kesembuhan giva" Rio yang menjawab ucapan Bram dengan wajah yang sebenarnya sudah berantakan menahan sesak didadanya, menahan air mata yang sudah penuh dikedua matanya, berbeda dengan lucky sang ayah yang lebih banyak diam menatap lurus dengan tatapan kosong.
-------------
" Eeeuuunnghhhhh" giva yang baru bangun dari tidurnya kaget karena ternyata ada gio yang sedang duduk disamping bangkar dengan wajah yang menatapnya lembut entah sejak kapan gio menatap giva karena giva baru saja bangun dari tidurnya.
" Loh kakak kenapa aku jelek ya baru bangun tidur kok liatin terus? Sejak kapan kakak duduk disitu? Emang kakak engga kerja?" giva yang setelah sadar langsung merapikan rambut dan wajahnya cepat-cepat.
" Satu-satu sayang tanyanya aku jadi bingung yang mana dulu yang harus dijawab, mau minum?" gio dengan lembut ikut merapikan rambut sang kekasih dan menawarkan minuman dan giva menganggukkan kepalanya karena memang tenggorokannya terasa kering.
" Pelan-pelan minumnya engga akan ada yang minta nanti kesendak sayang" dengan tangan satu memegang gelas dan tangan kiri berada dibawah dagu yang siap menerima tetesan air yang jatuh agar tidak basah keselimut.
" Hehehe terimakasih kak" setelah tandas satu gelas giva mengucapkan terimakasih padahal hatinya begitu berbunga mendapatkan perlakuan manis dari sang pacar.
" Sayang bisa engga panggilannya jangan kakak? Masa nanti aku dikira kakak kamu padahal kan kakak kamu si Rio bukan aku" mendadak gio melayangkan protes yang tidak pernah diduga oleh giva namun giva merasa sangat bahagia mendengarnya.
" Jadi sayangnya aku mau dipanggil apa?" kini giva menggoda gio entah mengapa giva merasa sangat nyaman berada disamping gio yang membuat dirinya merasa lebih tenang.
" Sayang juga gapapa ayang juga kalau engga geli gapapa" gio mendadak menjadi clingy dengan wajah menggemaskan.
" Ekheemmm mama sama ayah masih disini loh" Sarah yang sudah bangun dari tidurnya menghampiri sang anak dan langsung memeluknya penuh kasih sayang.
" Ihhhh mama sama ayah sejak kapan disini? dari tadi denger dong kak gio bilang apa sama giva? Maluu banget deh" giva yang membalas pelukan sang mama dan menutupi wajahnya dileher sang mama menghindari tatapan sang ayah dan gio.
" Ayah gimana nih apakah waktu mama dan giva akan berkurang karena sekarang harus berbagi sama gio" Sarah memasang wajah memelas berharap sang suami dan sang anak akan memberikan jawaban yang diharapkannya.
" Ya gapapa mah kan nanti mama jadi lebih banyak waktu sama ayah emang anak muda aja yang bisa bucin?" sang ayah mencoba menghibur dirinya dengan menggoda sang istri padahal hatinya ingin sekali memeluk anak bungsunya dan menumpahkan rasa sakitnya tapi seorang ayah adalah penopang bagi anak-anaknya sebisa mungkin ia harus terlihat tegar dihadapan sang anak.
" Ayaaahhhh ya Tuhan malu sama kak gio bisa-bisanya ayah ngomong kaya gitu ihh, kan selama ini ayah sama mama sering keluar kota giva ditinggal sama kak Rio apa giva pernah protes? Giva anak yang sangat pengertian bukan?" giva sudah mulai terbuka sedikit demi sedikit tanpa disadarinya.
" Maaf ya sayang mama sama ayah terlalu sibuk sama kerjaan sampe lupa kalau anak bungsunya mama ini butuh kita" sang mama merapikan rambut sang anak membelai lembut pipi giva dengan senyuman getirnya.
" Eehh engga bukan gitu gapapa kan giva sudah besar, oh iya mama sama ayah gapapa pulang aja dulu istirahat giva bisa kok sendiri kan giva bukan sakit keras maaf ya mah yah yang seharusnya pulang kerja istirahat dirumah jadi malah nginep disini gara-gara giva" kini anaknya berubah menjadi sendu menundukkan kepalanya suaranya bergetar menahan tangis.
" Heii kok gitu tuh liat sayangnya giva butub jalan-jalan, apa kalian mau pacaran? Ayah sepertinya kita perlu pulang dulu untuk membersihkan diri dan mama mau masak untuk makan malam kita disini bagaimana jika kita pulang dulu sebentar gimana sayang apa boleh?" Sarah langsung mengalihkan atensi sang anak.
" Beneran mama mau masakin giva? Apa tidak merepotkan?" giva langsung semangat menatap bahagia sang mama.
" Iya dong nanti malem kita makan disini menunya masakan mama ya, gimana kalau sop iga tapi iganya dibakar dulu kan giva suka banget ya mama udah lama juga kita ga makan iga kan?" terus saja sang mama memberikan absen menu makan yang akhirnya saat ini hanya ada gio dan giva.
" Kak gio udah makan? Apa ga pulang dulu juga? giva gapapa ada suster kok disini" dengan bibir yang mengerucut gio hanya menatap wajah giva tanpa ada tanda-tanda menjawab pertanyaan sang kekasih.
" Eehh maaf sayang apakah sudah makan siang? Apa tidak kekantor hari ini?" setelah mengubah panggilan kini gio langsung memberikan senyuman manisnya terasa begitu bahagia selama bertahun-tahun mencintai dalam diam kini sudah dipanggil sayang.
" Aku bakalan nemenin kamu sampai pulang, keperluan aku udah dibawa sama mama tadi pagi kesini kerjaan juga besok kan weekend jadi bisa dikerjakan disini untuk hari ini" gio yang berdiri sambil menjawab pertanyaan giva.
peripun iki, thor???
Giva, Rio ternyataaaa?????
Stella.....???
Allohu Akbar!!!
yg namanya Lambe Ember
yaa tetap gitu..
otak dan mulut si Stel emang udah Expired...
Basiiii...
😁🤣🤣🤣
givaaaa
jujur ammaaatttttt
😃🤣🤣
bang gio...
nonton drakor nya diatas pembaringan
bukan di bioskop....
😃🤣🤣
senangnya hatiku..
hilang pening kepalaku...
itu karena dirimu...
yg gk tahu malu....
Lanjut &cemungut, thorqu... 😍
yuk hayuk Demo demo....
byk duit nih bg Rio....
bagi dong, baaangggg
😄🤣🤣
gercep amat....
😃🤣🤣
Emang si Keket kurang malunya yaa
😄🤣🤣
Sahabatku adik iparku...
eh, masih CALON yaaaaaa...