Kisah dua insan yang telah melewati masa remaja akan tetapi tidak pernah merasakan jatuh cinta karena beberapa alasan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titie Artyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia
Manajer memberitahu Yuna bahwa ia harus melepas jaketnya karena sangat tidak etis jika ia menemui pimpinan dengan mengenakan jaket, apalagi jaketnya basah. Mendapatkan perintah dari Manajer HRD, Yuna pun segera melepaskan jaketnya. Yuna menunggu arahan selanjutnya dari CEO. Bukannya mendapat arahan, CEO justru hanya diam tanpa berkata apapun.
"kenapa dari tadi CEOnya diam saja ?" batin Yuna.
"Ayuna Queen Sanjaya, benarkah itu nama anda ?" tanya Daniel dengan nada dingin sambil memutar kursi kerjanya menghadap Yuna. Yuna terkejut saat melihat CEO yang dimaksud adalah Daniel. Yuna pun terpaku seketika. Daniel menunjukkan senyum seringainya kepada Yuna. Daniel. Pandangan Daniel turun ke baju Yuna.
"apakah baju anda basah ?" tanya Daniel ragu sembari memindai baju Yuna. Pandangan Daniel terhenti di bagian dada Yuna yang menampakkan br* berwarna hitam yang terlihat dari luar karena kemeja yang digunakan Yuna tipis dan basah. Mengetahui mata Daniel mengarah ke dadanya, Yuna segera menyilangkan kedua tangan di dadanya.
"apa yang lo liat !!! Dasar mata keranjang !!!" teriak Yuna sembari menutup dadanya dengan rapat.
"mohon anda bersikap sopan !! Saya adalah atasan anda !!!" kata Daniel dengan nada dinginnya.
"Siapa juga yang mau jadi bawahan lo !! Gue mau resign sekarang juga !!!" kata Yuna kesal.
"Kalau anda akan resign bayarlah penalti sebesar 500 juta sesuai kesepakatan di kontrak kita." ancam Daniel. Yuna terdiam saat Daniel mengancamnya.
"kenapa gue nggak baca kontraknya !!! Dasar bodoh !!" batin Yuna menyesal.
"bagaimana ??" tanya Daniel meyakinkan Yuna.
"maaf tuan saya akan tetap bekerja disini" jawab Yuna mencoba berbicara sopan kepada Daniel.
"Oke.. Anda bisa langsung bekerja sekarang. Ganti seragam anda, jangan sampai br* berwarna hitam anda terlihat oleh orang lain" kata Daniel sembari memberikan jas kerjanya kepada Yuna. Yuna hanya bisa melotot kepada Daniel.
"Nih orang kurang ajar sekali !!!!" batin Yuna sangat kesal. Yuna pergi ke mengganti seragamnya kemudian kembali ke ruang kerja Daniel. Ia hanya berdiri di depan Daniel.
"anda mau gaji buta !! Cepat bekerja !!" perintah Daniel.
"apa yang harus saya lakukan Tuan ?" tanya Yuna yang memang tidak tahu apa yang harus ia lakukan.
"Ambil alat kebersihan !! Bersihkan ruang kerja saya" kata Daniel dengan wajah datarnya.
Yuna segera mengambil alat kebersihan dan bergegas membersihkan ruangan Daniel. Ia mulai menyapu ruangan Daniel sedangkan Daniel masih asyik duduk di kursi kerjanya. Yuna menunduk untuk membersihkan kolong meja. Daniel melihat Yuna sedang bersih-bersih. Yuna tidak menyadari jika belahan dadanya terlihat saat ia menunduk.
"sial !! Apakah Yuna sengaja memamerkan belahan dadanya ??? Tapi besar juga ternyata" batin Daniel sembari asyik menikmati pemandangan belahan dada Yuna.
Tanpa ia sadari si junior telah berdiri tegak. Kini Daniel menjadi gelisah karena si junior ingin dimanja. Ia pun memundurkan kursinya agar posisinya lebih leluasa. Yuna masih asyik bersih-bersih di sekitar meja kerja Daniel. Tiba-tiba ia terjatuh karena kakinya tersandung kaki meja kerja Daniel. Yuna terjatuh tepat di pangkuan Daniel. Daniel pun hanya diam dan pasrah saat Yuna duduk dipangkuannya.Yuna merasakan ada sesuatu yang mengganjal pant*tnya.
"Loh !! Apa ini ?? kenapa keras sekali !!" kata Yuna sembari meraba si junior Daniel. Mendapatkan sentuhan lembut membuat Daniel semakin tidak tahan. Yuna baru sadar bahwa ia duduk di pangkuan Daniel. Ia bergegas berdiri dan hendak meminta maaf kepada Daniel atas sikapnya yang tidak sopan. Akan tetapi Daniel menahan Yuna agar tidak beranjak dari pangkuannya.
"Tetaplah seperti ini !!" kata Daniel dengan nada dingin sembari menahan hasratnya.
"apa yang lo lakukan !! Jangan mentang-mentang lo bos lalu lo berbuat seenak jidat lo !!" kata Yuna memarahi Daniel karena kesal.
"Ini juga salah Lo !!! Gue lelaki normal !! Gimana tubuh gue nggak bereaksi jika lo memamerkan belahan dada lo tepat di depan gue !! Sekarang lo harus tanggung jawab !!" kata Daniel yang kesal dengan Yuna.
"Tanggung jawab gimana ?? Siapa yang memamerkan belahan dada !!! Enak aja !!!" kata Yuna yang semakin takut dengan perubahan sikap Daniel. Daniel menarik tangan Yuna dengan paksa dan meletakkannya ke juniornya yang masih tertutup celana.
"Dan..Daniel !! L.. Lo jangan gila !!!" teriak Yuna yang makin panik.
"Aaaaaaaah...." kata Daniel tercekat saat cairan mayonesnya tumpah dan mengotori celananya. Anehnya Yuna menjadi tertarik melihat wajah Daniel yang berada di puncak hasratnya. Yuna terpaku melihat wajah tampan Daniel.
"Daniel ganteng banget !!!" batin Yuna sembari mengelus Pipi Daniel. Jantungnya berdesir sedikit lebih cepat. Dunia di sekitarnya seakan berhenti, hanya ada kunang-kunang yang berterbangan di sekelilingnya dan Daniel.
"Lo masih mau duduk di pangkuan gue sambil menikmati wajah tampan gue, atau mau turun dan kembali bekerja?" kata Daniel yang membuat Yuna tersadar dari lamunannya. Yuna pun bergegas turun dari pangkuan Daniel.
"Lo rahasiakan apa yang baru saja terjadi !!" kata Daniel dengan nada dinginnya. Yuna hanya mengangguk malu menjawab perkataan Daniel.
Daniel pun beranjak untuk membersihkan dirinya. Sedangkan Yuna kembali mengerjakan pekerjaannya. Saat ia hendak mengepel lantai ia melihat ada bercak seperti cairan putih di lantai.
"Apakah ini yang dinamakan sperma ?" batin Yuna penasaran. Ia pun membuang jauh fikiran tentang "barang lelaki" yang ia temukan. Ia pun kembali fokus bekerja.
-kamar mandi-
Dibawah guyuran Shower yang sangat deras, Daniel menyesali apa yang baru saja terjadi kepadanya dan Yuna. Ia sangat malu kepada Yuna.
"Pasti Yuna menganggap gue cowok nafsuan !! Oh.. My God.. Gue malu banget." gumam Daniel.
"Tapi kenapa hanya bersama Yuna gue jadi begini !! Kenapa saat ada cewek lain yang mendekati gue reaksi tubuh gue biasa saja ?" batin Daniel.
Setelah puas menyesali apa yang terjadi, Daniel segera menghentikan ritual mandinya. Hanya dengan mengenakan handuk kimono, Daniel memanggil Yuna. Yuna pun dengan ragu menghampiri atasan yang memanggilnya. Ia takut akan terjadi suatu hal yang lebih parah dibandingkan tadi.
"Yuna maafin gue !! Gue nggak tahu kalau..." kata Daniel terpotong.
"Udah gapapa. Kita lupain aja yang tadi. Dan gue janji itu akan menjadi rahasia kita berdua" kata Yuna yang sudah tahu arah pembicaraan Daniel.
"Dan satu lagi !! Ruangan ini adalah ruangan rahasia !! Tidak boleh ada seorangpun yang tahu !! Jadi gue harap lo jangan bilang kepada siapapun tentang ruangan ini" pinta Daniel.
Yuna tersenyum dan mengangguk. Dan lagi-lagi jantung Daniel berdetak kencang. Hingga ia memegangi dadanya karena takut jantungnya akan semakin cepat jika ia membiarkannya. Yuna pun melanjutkan pekerjaannya. Sedangkan Daniel kembali ke dalam ruang rahasia untuk mengganti pakaiannya.
-Ruang Kerja Johan-
Icha membersihkan ruang kerja Johan dengan cekatan. Johan terus menerus memperhatikan Icha yang bergerak kesana kemari membersihkan ruangannya. Sesekali ia menelan ludahnya dengan kasar saat melihat pant*t Icha.
"meskipun tidak begitu besar, tapi sepertinya lumayan untuk dinikmati" batin Johan sembari melihat Icha.
Saat ia asyik menikmati pemandangan tubuh Icha, Daniel menghubunginya. Ia diminta datang ke ruangan Daniel. Ia pun beranjak dari kursi kerjanya.
"Maaf, permisi.." kata Johan sembari mencari kesempatan meremas pant*t Icha. Icha hanya terpaku karena ia telah dilecehkan. Ia segera menyelesaikan pekerjaanya dan menemui Yuna.
...****************...
