NovelToon NovelToon
Slice Of Life

Slice Of Life

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Single Mom / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:40.2k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Slice Of Life berkisah tentang sepotong kehidupan yang dialami oleh tiga orang perempuan yang berbeda usianya serta dunianya.

Mereka lalu bertemu tanpa sengaja di sebuah aplikasi pertemanan karena suatu postingan viral di media sosial.

Menjadikan ketiganya lalu menjalin sebuah persahabatan yang unik.

Apakah mereka akan sanggup terus mempertahankan persahabatan mereka dengan problema serta konflik yang mereka hadapi masing-masing ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Jennifer Chan Gagal Bertemu

Jennifer Chan telah berdiri di depan sebuah mansion kuno.

Saat dia berjanji akan bertemu dengan RY kenalannya yang dia kenal dari aplikasi pertemanan di dunia maya.

Mereka membuat janji temu di rumah orang tua RY setelah saling mengirim pesan lewat ponsel pribadi mereka.

RY meninggalkan pesan melalui pesan singkat yang dikirim melalui media ponsel dengan memberi tahukan alamatnya kepada Jennifer Chan agar gadis itu dapat mudah menemuinya.

Jennifer Chan tidak datang sendirian tetapi dia datang ditemani oleh sopir pribadinya.

Tampak sopir pribadinya berdiri tertib di sebelah Jennifer Chan dengan membawa sekotak cake yang dibelinya dari toko kue empat jam yang lalu.

"Apa benar ini alamatnya, nona Jennifer ?" tanya sopir.

"Benar, pak Tan, ini alamat dari RY yang dia kirimkan lewat pesan singkat melalui handphone", sahut Jennifer Chan sembari menoleh ke arah mansion kuno di depannya.

"Apa tidak lebih baik nona menghubunginya kembali, kemungkinan alamat yang dia kirimkan keliru nomer rumahnya ?" saran pak Tan dengan memperhatikan beranda depan mansion kuno di depannya.

"Aku sudah berkali-kali mencoba menelponnya tetapi tidak ada jawaban sama sekali darinya", sahut Jennifer Chan.

"Mungkin kenalan nona itu fiktif, tidak nyata orangnya", ucap Pak Tan.

"Tidak mungkin dia fiktif atau maya meski kami memang berkenalan lewat aplikasi pertemanan di dunia maya", sahut Jennifer Chan terdengar memaksa.

"Apalagi kenalannya lewat dunia maya, pastinya banyak tidak benarnya dan cenderung bohong, nona Jennifer", ucap Pak Tan.

"Yah, itu pendapat sebagia orang saja, tidak semua pertemanan di dunia maya itu fiktif dan penuh kebohongan, Pak Tan", sahut Jennifer Chan sembari melihat ke arah layar ponselnya.

"Nona sendiri sudah tahu jawabannya kalau berkenalan lewat situs dunia maya banyak penipuannya, kenapa nona masih saja bersikeras untuk percaya dan malah membuat janji bertemu", kata Pak Tan.

"Aku hanya merasa senasib saja dengan RY karena masalah rumah tangga yang dia hadapi sama persis nasibnya dengan rumah tangga orang tuaku, Pak Tan", sahut Jennifer Chan.

"Tapi..., yang bermasalah itu adalah rumah tangga orang tua nona, bukan rumah tangga nona sendiri, tentu tidak ada hubungannya dengan nona Jennifer...", ucap Pak Tan lalu melirik ke arah Jennifer Chan yang ada disampingnya.

Sopir pribadi dari keluarga Jennifer Chan tidak mengerti dengan jalan pikiran nona mudanya yang begitu saja terlalu mempercayai orang lain yang baru saja dia kenal, ditambah lagi melalui media sosial dari dunia maya yang tidak ada kejelasannya sama sekali.

Pak Tan hanya bisa mendesah pelan saat melihat kepolosan nona mudanya itu, tidak tega dengan nasib yang dialami Jennifer Chan bahkan dia sangat prihatin sekali terhadap gadis muda itu.

"Biar saya saja yang menanyakan pada tetangga terdekat disini, nona tunggu saja di mobil sampai saya datang", ucap Pak Tan.

"Apa Pak Tan akan pergi ke rumah lainnya ?" tanya Jennifer Chan.

"Ya, biar saya saja yang mencari tahu tentang penghuni mansion kuno ini, apa ada orangnya atau tidak", sahut Pak Tan.

"Aku akan mencoba menelponnya", kata Jennifer Chan.

"Atau coba saya membunyikan lonceng di dekat pintu masuk ini, mungkin saja akan ada orang yang mendengarnya", ucap Pak Tan.

Pak Tan segera membunyikan lonceng di dekat pintu mansion kuno yang terletak di atas pintu masuk.

KLANG... ! KLANG... ! KLANG... !

Lonceng berbunyi kencang saat Pak Tan menggoyangkannya.

Mereka menunggu di depan pintu mansion, menunggu seseorang membukakan pintu untuk mereka tapi tidak terlihat tanda itu.

Keduanya langsung saling berpandangan dengan tatapan was-was.

"Apa pengirim palsu ?" ucap keduanya bersamaan.

Jennifer Chan memeriksa kembali nomer yang tersimpan pada kontak ponselnya lalu dia mencoba menelpon ulang nomer milik RY.

Namun, tetap tidak ada jawaban dari panggilan teleponnya bahkan pesan yang dia kirimkan ulang pada RY juga tidak dapat balasan pesan sama sekali.

"Kenapa dengannya ? Tidak mungkin jika dia berbohong ?!" ucap Jennifer Chan mulai panik.

"Apa masih belum ada balasan pesan yang terkirim atau jawaban telepon dari kenalan nona ?" tanya Pak Tan saat melihat ke arah Jennifer Chan dari sudut matanya.

"Belum ada...", sahut Jennifer Chan sambil menggeleng cepat.

"Aduh... ?!" hela nafas Pak Tan mulai gemas.

Pak Tan yang terlihat tidak sabar dengan sikap nona mudanya itu lalu menendang keras pintu mansion di depannya dengan sangat keras.

DUAAAK... !

DUAAAK... !

DUAAAK... !

Pintu mansion ditendang berulang kali oleh Pak Tan yang mulai kehilangan kesabarannya, terlihat wajahnya berubah merah padam karena marah.

DUAK... !

DUAK... !

DUAK... !

"Hai, kecoak busuk ! Keluarlah jika kalian ingin hidup !!!" teriak Pak Tan sambil menendang kasar pintu mansion.

Jennifer Chan langsung dibuatnya terkejut dengan sikap Pak Tan yang tiba-tiba berubah lain serta menjadi hilang kendali.

"Ap-apa yang Pak Tan lakukan ?" tanya Jennifer Chan terperangah kaget.

DUAK !

DUAK !

DUAK !

Pak Tan terus saja menendang pintu mansion di depannya dengan penuh emosi.

"Jika kita tidak segera berbuat cepat maka tidak akan ada keputusannya yang berarti dari penghuni mansion ini, seharusnya memang kita melakukan hal ini tanpa berpikir panjang, nona", sahut Pak Tan.

"Dan apa tidak menjadi perkara berat jika kita memaksa masuk rumah orang, Pak Tan ?!" kata Jennifer Chan dengan wajah merona merah.

"Tidak dalam perkara ini !" sahut Pak Tan kesal.

"Astaga... !" ucap Jennifer Chan sembari menangkupkan kedua tangannya ke arah wajahnya.

KRAAAK !

Tiba-tiba pintu mansion kuno terbuka lebar.

Pak Tan langsung terkesiap diam saat seorang pria gemuk dengan kumis tebalnya muncul dari dalam mansion kuno.

Pria gemuk itu menatap tajam ke arah Pak Tan dengan wajah dinginnya.

"Maaf ! Saya hanya ingin menyampaikan kue ini pada RY !" ucap Pak Tan lalu membungkuk ke depan.

Pak Tan berusaha mengalihkan perhatian pria berkumis tebal itu dari tindakannya tadi sembari menyodorkan sekotak cake di tangannya.

"Maaf..., saya mencari RY...", sambung Jennifer Chan.

"RY ?! Siapa RY ???" tanya pria gemuk berkumis tebal dengan melotot kesal.

"Ii-ini nomer teleponnya ! Dia memberitahukan padaku nomer pribadinya karena kami akan berjanji bertemu di alamat ini !" ucap Jennifer Chan agak gugup sembari memperlihatkan layar handphonenya pada pria gemuk.

Pria berkumis tebal itu segera memicingkan kedua matanya saat dia mencoba membaca tulisan yang tertera pada layar ponsel milik Jennifer Chan.

"Yah, benar itu adalah alamat mansion ini dan nomer handphone itu..., milik nomer telepon putri saya, Rose Yan...", ucap pria gemuk lalu menoleh kembali kepada Jennifer Chan.

"Rose Yan ?! Apa nama putri anda ?" tanya Jennifer Chan.

"Ya, betul sekali, anak saya bernama Rose Yan dan itu adalah nomer teleponnya, apa kalian saling kenal ?" sahut pria berkumis tebal dengan tubuh gemuk.

"Mmmh..., iya, pak, kami berkenalan lewat media sosial, dia mengirim pesan padaku serta memberikan alamat ini agar kami dapat bertemu", ucap Jennifer Chan terlihat mulai senang.

"Rose Yan memang tinggal disini, rencananya dia akan membawa anaknya kemari tetapi saat ini dia masih belum juga datang ke rumah, kabarnya dia mencari apartemen", kata pria gemuk.

"Apartemen ?!" sahut Jennifer Chan tertegun.

"Iya, Rose Yan baru memberi tahukan kemarin malam dan rencananya dia akan tinggal di apartemen sementara setelah rumahnya terjual", ucap pria gemuk.

"Kenapa dia tidak memberitahukan hal itu padaku ?" kata Jennifer Chan bergumam sedih.

Jennifer Chan terlihat agak kecewa dengan sikap Rose Yan yang tidak memberitahukan padanya jika dia urung pergi ke rumah orang tuannya di luar kota, seperti yang dijanjikan oleh Rose Yan sehingga membuat Jennifer Chan merasa putus asa.

1
Hera Imoet
senangnya punya teman baru.. 😁🤭
Hera Imoet
engeh ga ya .. bukan nya pernah ketemu ya mereka... hehehehe lanjutttt 😘
Hera Imoet
gitulah laki2 egois.. merasa bisa mengurus anak... yakin bisa... meremehkan kekuatan perempuan yaa... the power of emak emak... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
lawan jc.. jangan pernah membiarkan pembulyan sedikitpun.. berikan efek jera pada mereka, secara kamu sama hak dengan mereka... lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
bagus ceritanya... dengan 3 pemeran utama dengan masing2 masalahnya namun bersahabat di dunia Maya sampai berkeinginan saling menguatkan semoga di kenyataannya jg yaa
Hera Imoet
semoga kamu kuat ya RY.. ada anakmu yg bisa menguatkan kamu... semangat... semangat juga buat author 😘
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
Rose yan gimana ciii... sebel tau udah janjian ga ketemu... di telpon ga diangkat... di chat ga di bales... bikes... bikes... bikes... hehehehe 😁🤭😘
Hera Imoet
gemezzzzz sudah saling bertemu sebenarnya... blm tau aja kalau ternyata teman dunia Maya... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘🥰
Hera Imoet
bukannya janjian di luar kota yaa... ehh udh ketemuan di rumahnya..
Hera Imoet
semoga bisa menjadi teman yg baik ya.. walau berbeda usia... lanjuttttttt yupzzz cemungutzz 😘
Hera Imoet
kasihan anak jadi korban perceraian orang tuanya.. semoga rose bisa bangkit... lanjuttttttt yupzzz cemungutzz 😘
Hera Imoet
lanjuttttttt yupzzz 😘 semangat
Hera Imoet
tokoh utamanya tiga karakter yaa... hehehehe jadi kurang fokus akoh bacanya... lanjuttttttt yupzzz 😘
Reny Rizky Aryati, SE.: ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Reny Rizky Aryati, SE.: iya... ☺️
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!