NovelToon NovelToon
Cinta Suci Bilqis

Cinta Suci Bilqis

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Selingkuh / Pelakor / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Biqis seorang wanita yang tak pernah tahu siapa ayah kandungnya karena sang ibu mengandungnya akibat cinta satu malam pada saat memasuki dunia kuliah. Bilqis tak pernah merasakan kehangatan pelukan dari seorang ibu karena sang ibu selalu sibuk untuk menghidupi mereka berdua dengan berjualan hingga saat ia memasuki usia dewasa ia dilamar oleh seorang pria dari keluarga kaya raya bernama Rendi namun sayang saat usia pernikahan mereka yang menginjak 5 tahun, Rendi berselingkuh dengan asisten pribadinya dan rumah tangga mereka pun hancur. Bilqis sedih bukan main dan memutuskan berpisah dari sang mantan suami, di saat itulah ia mengenal sosok Krisna yang perlahan namun pasti bisa mencuri hatinya. Bagaimanakah kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menguak Masa Lalu

Putri jadi memikirkan apa yang ditanyakan oleh Bilqis mengenai siapa ayah kandungnya. Mau tak mau tentu saja itu semua memutar kembali kenangan Putri 30 tahun lalu ketika dirinya masih ada di masa kuliah, ia terpikat pada seorang mahasiswa tampan di kampusnya hingga pada akhirnya berakhir pada cinta satu malam. Putri yang saat itu terlalu naif mau saja ketika diminta melakukan perbuatan yang tak seharusnya ia lakukan ketika masih sendiri. Ketika tahu ia hamil, tentu Putri meminta pertanggung jawaban pria itu namun sang pria menolak untuk bertanggung jawab dan justru menuduh Putri ini wanita rendahan karena tidur dengan banyak pria. Putri yang mendengar tuduhan itu tentu sakit dan sedih bukan main, ia tak menyangka bahwa pria itu tak akan mau mengakui Bilqis sebagai anaknya dan saat itu juga ia ingin menggugurkan kandungannya karena perasaan benci yang mendalam pada pria itu dan dirinya sendiri.

"Kamu belum tidur?" tanya Eny ketika melihat Putri belum tidur padahal hari sudah lewat tengah malam.

"Belum Mbak."

"Kamu memikirkan apa?"

Putri tak langsung menjawab namun ia sengaja memberikan jeda sejenak supaya ia bisa mengatakan semuanya pada Eny.

"Aku memikirkan ayah kandungnya Bilqis."

Eny nampak heran mendengar jawaban dari Putri ini, ia tak menyangka kalau Putri alan memikirkan ayah kandungnya Bilqis lagi setelah sekian lama.

"Kenapa memikirkan pria itu? Apakah kamu bertemu lagi dengan dia?"

Putri menggelengkan kepalanya lemah yang mana hal tersebut membuat Eny makin mengerutkan kening heran.

"Kalau tidak, lantas ada apa?"

Putri menghela napasnya panjang kemudian ia mengatakan kalau Bilqis mendadak menanyakan siapa ayah kandungnya. Sontak saja mendengar apa yang Putri katakan membuat Eny mengerutkan kening heran.

"Apa maksudmu kalau Bilqis menanyakan siapa ayah kandungnya?"

"Aku juga tak tahu Mbak, tiba-tiba saja dia langsung bertanya siapa ayah kandungnya. Aku tak bisa menjawabnya."

Eny menghela napasnya panjang, ia tahu bahwa Bilqis pasti sedang emosi hingga menanyakan hal itu pada Putri.

****

Keesokan harinya Eny pergi menemui Bilqis di rumah kontrakannya karena kebetulan ini adalah hari libur. Eny dipersilakan oleh Bilqis masuk ke dalam rumah, sikap Bilqis pada Eny sangat baik ketimbang sikap Bilqis pada Putri yang merupakan ibu kandungnya. Bukannya Bilqis mau menjadi anak durhaka dengan bersikap tak sopan pada ibu kandungnya namun Bilqis masih mengingat apa saja yang sudah ibu kandungnya lakukan selama ini terutama kata-kata kasar dan makian yang tak seharusnya ia terima yang semua itu membuatnya menjaga jarak dengan sang bunda.

"Bibi kenapa datang ke sini?"

"Memangnya tak boleh kalau Bibi datang ke sini?"

"Bukannya tidak boleh, hanya saja tak biasanya Bibi ke sini. Apakah ada sesuatu?"

Eny tersenyum menanggapi apa yang Bilqis katakan barusan. Eny kemudian mengatakan kalau memang ada sesuatu yang ingin ia bicarakan dengan Bilqis.

"Nak, apalah benar kalau kemarin kamu dan bundamu bertengkar?"

"Kenapa Bibi menanyakan itu? Apakah bunda mengadu pada Bibi?"

Eny tak menjawab pertanyaan Bilqis namun ia malah menanyakan apakah gerangan yang terjadi pada mereka kemarin. Bilqis sebenarnya tak mau menceritakan soal ini pada sang bibi namun karena ia merasa dekat dengan bibinya dan juga butuh tempat berbagi keluh kesah maka Bilqis bersedia berbagi dengan Eny.

****

Cathrine tak bisa menerima begitu saja kalau Rendi mau mengakhiri semua ini begitu saja, ia sudah menunggu lama sampai akhirnya bisa menjadi istri sah Rendi tanpa perlu merasa takut dengan statusnya sebagai simpanan. Rendi yang mengatakan ingin setia pada Bilqis membuat Cathrine mau tak mau merasa kesal, ia menanggap bahwa Bilqis adalah salah satu batu sandungan yang wajib untuk ia lenyapkan dari muka bumi ini.

"Apa sih yang terjadi pada Rendi? Kenapa mendadak sekali ia berubah dan menjadi tak mau menceraikan Bilqis?!"

Cathrine pergi menuju rumah Bilqis untuk melabrak wanita itu namun ketika sampai di sana justru ia menemukan Rendi tengah berbincang dengan Bilqis di halaman rumah. Emosi Cathrine pun memuncak melihat semua itu, gegas saja ia turun dari dalam mobil dan berlari menghampiri mereka.

"Apa yang kalian lakukan?!"

"Cathrine? Apa yang kamu lakukan di sini? Dari mana kamu tahu alamat ini?"

"Kamu tak perlu tahu aku dapat alamat ini dari mana Mas! Aku punya urusan dengan dia!" seru Cathrine seraya menunjuk Bilqis.

Bilqis heran dengan telunjuk Cathrine yang mengarah padanya padahal ia merasa sama sekali tak punya masalah dengan wanita ini.

"Maaf namun saya sepertinya tak punya masalah apa pun dengan anda."

"Enteng sekali kamu mengatakan tak ada masalah denganku! Tentu saja aku ada masalah denganmu!"

****

Eny tak bisa tinggal diam ketika Bilqis dikeroyok oleh Cathrine dan Rendi maka bibi Bilqis itu langsung melabrak kedua orang itu dan menyebut kedua orang ini adalah orang tak tahu diri. Cathrine tentu saja tak terima dengan hinaan Eny dan berniat untuk menampar Eny namun sebelum ia melakukan itu, tangannya sudah ditahan oleh Rendi.

"Jangan lakukan hal buruk pada bibinya Bilqis!"

"Kenapa kamu jadi membela dia Mas?!"

"Sudah aku katakan bahwa semua yang terjadi di masa lalu hanya salah paham saja! Aku hanya mencintai Bilqis dan aku menjadikan kamu sebagai pelarian saja!"

"Tega sekali kamu mengatakan itu, Mas!"

"Tega? Aku kan hanya mengatakan yang sejujurnya!"

Cathrine bersandiwara bahwa ia adalah wanita paling tersakiti di muka bumi ini namun sandiwara wanita ini malah membuat Eny muak. Eny mengatakan bahwa akan jauh lebih baik kalau kedua orang ini pergi saja. Rendi menolak untuk pergi dan ingin tetap memertahankan rumah tangganya dengan Bilqis.

"Bilqis, tolong berikan aku kesempatan lagi. Aku janji kali ini akan lebih bersikap dewasa dan juga akan mendengarkan kamu terlebih dahulu."

Namun belum sempat Bilqis mengatakan apa pun, Eny justru langsung memotong dan mengatakan kalau lebih baik Rendi pergi saja sekarang juga.

"Jangan ganggu keponakanku lagi!"

****

Rendi pulang ke rumah dan Cathrine masih saja mengikutinya yang mana perbuatan Cathrine ini makin membuat Rendi kesal bukan main. Ia meminta satpam jangan membukakan pintu untuk wanita itu. Satpam tentu saja melaksanakan seperti apa yang diperintahkan oleh bos mereka.

"Biarkan aku masuk!"

"Maaf namun tuan Rendi sama sekali tak mengizinkan anda masuk."

"Berani sekali kamu menolak perintahku! Aku ini adalah calon nyonya Rendi. Buka sekarang juga!"

Satpam itu justru tergelak mendengar apa yang dikatakan oleh Cathrine. Respon satpam malah membuat Cathrine semakin emosi.

"Apa yang kamu tertawakan?! Apakah kamu pikir semua ini lucu?!"

"Ada apa ini? Kenapa berteriak di rumah orang?!"

DEG

1
Lili Ismail
Terlalu bodoh bilqis
Mika Su: Terlalu NYINYIR
Serena Muna: Makasih dibilang BODOH. Biar karya saya VIRAL! Terus aja katain BODOH! Saya malah seneng
total 2 replies
Mika Su
lanjutkan
Serena Muna: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!