NovelToon NovelToon
Di Tepi Senja

Di Tepi Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Anggi Febriani

Kebanyakan orang-orang berpikir bahwa tidak ada cinta yang akan bertahan, apalagi di usia remaja, dan aku juga sependapat dengan mereka. Namun, dia membuktikan bahwa cinta itu benar-benar ada, bahkan anak remaja sekalipun bisa mendapatkan cinta yang akan menjadi pasangan hidupnya. Semua itu tergantung siapa orangnya.

Dari pengalaman ini aku juga banyak belajar tentang cinta. Cinta itu memang menyakitkan, tapi di balik semua itu pasti ada jalannya. Dia selalu mengajari ku banyak hal, yang paling aku ingat dia pernah mengatakan "rasa suka tidak harus dibalas dengan rasa suka." Dia lelaki yang dewasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggi Febriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 34

Seperti yang aku katakan, aku sudah terlanjur pacaran. Setiap sekali seminggu aku dan Victor berjanji akan ketemuan. Dalam hari itu kami akan menghabiskan waktu kami berdua. Sebelumnya kami membuat kesepakatan paling lama pulang jam 5.30. Pada pukul itu, kami sudah harus pulang ke rumah, tidak peduli apapun yang sedang terjadi.

Meskipun orang tua ku tahu aku punya pacar, aku tetap membatasi diriku. Aku selalu mengingat nasihat Mama dan Papa bahwasanya tidak semua cowok atau cewek di dunia ini baik. Biarpun dia selalu bersikap baik kepada kita, seperti teman, pacar, atau sahabat, mereka bisa saja diam-diam menusuk dari belakang. Sama seperti saat ini, walaupun Victor pacar ku, aku tidak boleh 100% terjerumus kedalam kata-kata manisnya. Aku tidak tahu dia mau melakukan hal baik atau buruk nantinya. Bukankah sebaiknya kita mencegah sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan?

Belakangan ini si Victor sangat romantis. Dia sering mengirim long text, bercerita tentang kesehariannya, bertelepon menggunakan gombalan, dan masih ada lagi. Sebagai cewek pastinya akan baper, kemarin aku juga baper. Tetapi, setelah selesai digombal oleh Victor, aku merasa geli dan berpikir kenapa aku bisa berpacaran dengan orang seperti dia. Aku tidak munafik, biarpun aku berpacaran dengan Victor, Kevin masih selalu melekat di pikiran ku. Terkadang sebelum tidur aku suka memikirkan Kevin. Aku ini bukan wanita yang baik jika dalam hal percintaan. Kalau dipikir-pikir aku ini wanita yang mudah selingkuh.

"Kamu merasa dingin Tarasya?" tanya Victor yang sedang membawa motor.

"Tidak, kok. Emang kenapa?"

"Kalau dingin biar aku pinjamkan jaketnya."

"Pakai saja Vic, aku bawa jaket kok, aku taruh di dalam tas."

"Benarkah? Baiklah jika begitu."

Victor melambatkan motornya. Dia menghidupkan lampu sein ke arah kiri. Di sebelah kiri adalah tempat mengisi bensin kendaraan atau sering disebut dengan SPBU.

"Sebentar ya isi bensin."

"Iya..."

Victor melihat aku dari kaca spion. Aku kembali melihat dia dengan senyuman kecil.

"Tar, kayaknya uang ku engga cukup deh, tadi lupa bawa dompet, boleh pakai uang kamu dulu?"

Pertanyaan itu tiba-tiba keluar dari mulut pria itu. Sebelum aku menjawab, aku sudah mengerutkan kening terlebih dahulu. Emosi ku hampir naik karena pertanyaan Victor. Bukannya aku pelit, saat ini aku bawa uang pas-pasan, hanya untuk diriku. Kalau aku bantu dia bayar, aku tidak jadi dong beli peralatan sekolah yang sudah ku rencanakan.

"Pinjam 50 ribu aja Tar, besok aku kembalikan," ucapnya dengan mudah, tidak ada perasaan bersalah ataupun segan di dalam dirinya.

Aku mengeluarkan uang dari dalam dompet. Uang merah yang aku rencanakan membeli brush pen kini hangus menjadi warna biru. Aku memberikan uang itu dengan perasaan kecewa. Aku tidak mengatakan sepatah katapun kepada pria itu.

Selesai sudah di SPBU, kini kami pergi ke tempat nongkrong untuk anak sekolah. Di sana semua makanan dan minuman harga nya murah. Selain harga murah, tempatnya juga lumayan cantik. Dulu aku sering kesana bersama Kevin waktu kami masih kecil dan ketika kami tidak diizinkan memegang banyak uang, sekarang kami sudah jarang ke tempat ini. Kami sudah menemukan tempat yang lebih bagus dan harga makanannya juga tidak terlalu mahal untuk anak sekolah.

"Maaf ya, Tar, hanya bisa bawa kamu kesini. Kapan-kapan aku janji bawa kamu ke tempat lain."

"Tidak apa-apa Victor, di sini juga termasuk bagus loh. Aku lumayan suka tempat ini."

Kami masuk ke cafe XIX setelah Victor memarkirkan motornya. Tempat ini lumayan ramai, dipenuhi dengan anak sekolah. Kami berjalan sampai ke kursi belakang, di kursi belakang tidak terlalu banyak orang. Di sana suara berisik tidak terlalu mengganggu aktivitas yang kita lakukan.

Aku dan Victor duduk saling berhadapan, aku sedang malas duduk di sampingnya, apalagi mengingat kejadian di SPBU tadi. Beruntung saja kami pergi ke tempat ini, misalnya kalau aku pun yang bayar, aku tidak terlalu keberatan.

"Oh, ya, Victor, ngomong-ngomong kamu bisa bayar makanan dan minuman yang kamu pesan nanti, kan? Di sini harganya murah-murah, tidak mungkin kamu tidak punya uang 20 ribu."

Aku langsung berkata ke intinya saja. Kalau aku tidak tanya dia, bagaimana aku tahu apa yang akan aku pesan. Karena di sini makanannya juga termasuk enak, aku sudah berencana untuk memesan beberapa makanan dan minuman yang aku suka.

"Pakai uang kamu saja dulu, besok sekalian aku ganti semua," jawab nya.

Aku terdiam mendengar jawaban Victor. Berarti ini maksudnya aku yang bayar semua, aku yang bayar kencan kami hari ini. Tidak apa-apa kalau diganti besok, kalau tidak diganti, bagaimana? Aku memaklumi kondisi ekonomi Victor yang tidak sama dengan ku, tapi apakah harus aku yang bayar semua? Tidak adil lah. Dia yang mengajak aku ketemuan, aku yang bayar semua, sungguh lucu.

"Kamu betulan ganti?"

Victor yang tadinya sedang bermain handphone, setelah mendengar pertanyaan ku dia meletakkan handphonenya.

"Kamu tidak percaya sama aku, Tar?" tanyanya dengan wajah masam.

Aku memutar bola mataku. "Aku tidak percaya siapapun, kamu harus tahu itu."

"Kamu tidak percaya sama pacar kamu sendiri? Perempuan macam apa kamu ini?! Pantas saja kamu jomblo, ternyata sikap kamu seperti ini."

Aku menarik napas ku dan menghembuskan kembali. Aku menahan amarahku agar tidak menonjok wajah Victor saat ini.

"Seharusnya aku yang berkata demikian. Lelaki macam apa kamu? Kamu yang mengajak aku keluar, kamu suruh aku yang bayar bensin kamu. Kamu yang rekomendasi tempat ini, kamu suruh aku yang bayar. Apakah kamu pikir kamu pantas disebut sebagai pacar? Aku tidak tahu kamu akan mengganti uang ku atau tidak, aku tidak terlalu memikirkannya. Tapi satu hal, aku bukan wanita yang bisa kamu pacari untuk memanfaatkan dirinya dan uangnya. Camkan itu baik-baik Victor!"

Victor mengepal tangannya dengan erat. Terpampang jelas wajahnya kini marah. "Dengar ya, Tar, kalau kita tidak di sini, sudah habis kamu!" bisiknya hampir tidak terdengar olehku.

"Permisi, ini menu nya." Seorang karyawan cafe itu datang ke tempat kami. Dia memberi kami beberapa menu serta dilengkapi dengan kertas dan pulpen.

"Terima kasih," ucapku.

Aku mencoba melupakan kejadian tadi. Saat ini aku harus berdamai dengan Victor. Aku akan membayar semua biaya kami. Setelah selesai nongkrong, aku akan langsung pulang. Sebenarnya, aku mau berdamai dengan Victor karena angkutan umum sulit dari tempat ini. Aku tidak mau ditinggalkan sendirian di tempat ini, apalagi menjadi patung yang dipajang seharian.

"Maaf Victor, aku tahu kesalahan ku."

Victor menatap aku pasrah.

"Tidak apa-apa, berantam itu hal biasa."

Aku tersenyum mendengar jawabannya. Syukurlah dia masih mau berbaikan, aku aman sampai di rumah. Alasan aku minta maaf, sebenarnya karena aku takut Victor akan melakukan kekerasan kepadaku, apalagi dari perkataannya tadi. Papa dan Mama tidak pernah berkata seperti itu kepadaku, ketika ada yang mengatakan hal itu, aku merasa takut, aku sangat takut aku akan dihantam habis-habisan. Cepat atau lambat aku akan memutuskan hubungan dengan Victor. Aku akan memberitahu Mama dan Papa kejadian hari ini.

1
Shoot2Kill
Ceritanya luar biasa, author semangat terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!