Istri Nakal Tuan Elang

Dinda menutup pintu kamarnya bahkan mengunci dengan rapat .

Elang tidak bisa masuk , dia memilih untuk pergi namun masih memperhitungkan keluarga Suhendri .

" Kamu jangan terlalu percaya diri , siapa yang mau menikahi wanita sepertimu ? jangan mimpi bisa bersanding denganku !!". Ucap elang pada Delia .

Anita maupun suhendri tidak bisa berkata apapun bahkan Dion juga tidak bisa melakukan apa - apa karena ini bukan salah elang , dia pantas marah bahkan kecewa karena telah di permainkan .

Merasa sudah aman , Dinda segera keluar dari kamar .

" Dinda ? Maafin gue , ternyata Lo jadi korban karena ulah gue ." lirih Delia .

" Ehmm enak banget Lo kata , maaf sih maaf tapi gelas pecah tidak bisa kembali utuh seperti semula ". Balas Dinda .

" Gue nyesel bahkan jika waktu bisa di putar maka gue gak akan pergi ". Ujar Delia .

" Hahahah , gila Lo ya . Ketampanan elang membuat otak Lo nyungsep , elang itu tidak sebaik yang Lo kira ." ungkap Dinda .

" Tapi dia adalah pria yang gue cintai selama ini , bahkan sudah beberapa kali menolong ". Kata Delia .

" Ya sudah , kalo Lo cinta ya kejar ajah . Lagian apa bagusnya pria kek elang sih , gue sebenernya gak tertarik tapi dia sudah jadi suami gue gimana dong ". Kata Dinda .

" Lo bisa gugat dia cerai , sudah selesai ". Saran Delia .

Dion mendengar perkataan Delia yang mengajari Dinda yang tidak baik .

" Del , gue kecewa sama pemikiran lo . Lo pikir dengan saran itu Dinda bisa lebih baik lagi gitu ". Gumam Dion .

" Dinda tidak mencintai elang kak , untuk apa melanjutkan hubungannya ". Kata Delia .

" Jangan sok paling bener deh Lo , kemana aja dari kemarin hahh . Semua sudah terlambat , Dinda tidak boleh jadi janda tanpa sebab ". tekan Dion .

" Ada kok sebabnya ". Sahut Dinda .

" Diam !! Lo tidak akan paham tentang kehidupan yang sebenarnya ". Kata Dion .

" Kalian lanjut aja berdebat , gue mau happy fun , bye bye ". pamit Dinda .

" Berani mengambil langkah keluar , gue akan mengurung Lo di kamar Din ". Ancam Dion .

Namun Dinda dengan cepat berlari dan pergi dari rumah .

" Yah , dompet gue ? Gak ada gunanya gue keluar dari rumah dong ". Seru Dinda .

Bahkan ponselnya juga ketinggalan di dalam kamarnya.

Elang kembali ke rumah orang tua Dinda untuk menjemputnya namun ternyata Dinda tidak ada di rumah .

" Dia keluar tidak membawa apa - apa , pasti bentar lagi bakal balik ". Ujar Dion.

Elang menunggu kedatangan Dinda , namun ini sudah sangat larut entah mengapa elang merasa khawatir .

" Bocah itu kemana sih , kenapa belum balik juga ". Batin elang .

Suhendri meminta elang untuk beristirahat di kamar dinda , Dion mencari keberadaan Dinda .

Mata Delia tidak bisa melepaskan pandangan terhadap elang .

" Kak elang ? Aku mau minta maaf ." kata Delia .

" Semua sudah berlalu , jangan ganggu hidup gue sama Dinda ". Kata elang .

" Tapi Dinda mengatakan , memintaku untuk mengejarmu bahkan mendukungku ". Kata Delia dengan entengnya .

Beberapa saat kemudian Dion datang dengan membopong Dinda seperti karung beras .

" Kak Dion turunin gue !! ". Kata Dinda .

" Suami Lo sudah datang , hati - hati ada pelakor mendekat ". Kata Dion lalu pergi .

Delia merasa tersentil dengan sindiran kakaknya .

" Lo ngapain sih datang lagi , oh lagi ngobrol sama kak Delia . Ya sudah sih bagus , kalian segera resmikan hubungan kalian ". kata Dinda .

" Dinda Lo yakin ". Kata Delia .

" Kalian kakak beradik gak ada ahlak , Dinda ayo pulang ." paksa elang .

" Kalo gue gak mau gimana , kak delia cepet mikir dong cara nahlukin laki orang nih ". Ujar Dinda.

Elang segera menarik tangan Dinda dan membawanya ke dalam kamar .

" Ehhh ehhh itu bukan kamar gue , itu kamar kak Delia Bambang ". kata Dinda .

" Yang mana kamar Lo ?".

" Lo nanya ? Apa bertanya - tanya ."

" Dinda !! Astaga , itu suami kamu Lo ." Kata Anita .

" iya , dan mama biarkan aku menikah dengan seekor burung ". Kata Dinda .

Anita ketakutan dengan perkataan Dinda yang sembarangan terhadap elang .

" Nak elang , kamar Dinda yang itu ". Kata Anita .

Elang langsung menyeret dinda dengan paksa , dan menutup pintu dengan sangat keras.

*Brak !!".

Elang tidak bisa menahan emosinya bahkan kali ini ingin membuat perhitungan terhadap Dinda .

" Burung ? Lo berani ngatain gue seekor burung di depan mama Lo ". kesal elang .

" Iya , sesuai nama Lo kan ." Ujar Dinda .

" Lama - lama Lo ngelunjak juga ya , gue akan membuat perhitungan sama Lo malam ini juga ." kata elang.

Mata tajam elang membidik tubuh Dinda dan mendekati wajahnya .

" Eh Lo mau apa ." ketus Dinda .

" Gue mau hak gue malam ini juga biar lo gak ngobral gue sama kakak lo lagi ". Kata elang .

*Plak*

Tamparan itu sangat keras bahkan sampai membekas di pipi putih milik elang.

" Gadis nakal ." lirih elang , lalu mencekal tangan Dinda .

" Lepasin gue !! Mama , mama , papa , kakak tolong !! aku mau di perkosa ". teriak dinda .

Elang terus saja memaksa dinda bahkan ketika mulutnya terus berteriak , elang segera menyumpalnya dengan bibirnya .

" aaaaahh sttttt ". Suara elang ketika bibirnya di gigit oleh Dinda hingga berdarah .

Namun elang tidak berhenti menyerang dinda , dia menciumi ceruk leher dinda dan menghisapnya sampai menimbulkan kemerahan .

Teriakan Dinda dari dalam kamar membuat Delia khawatir namun tidak dengan yang lain .

" Dinda !! Dinda , Lo gak apa - apa kan ". Kata Delia dari luar kamar .

Elang melepaskan tubuh Dinda dan segera berbaring di sampingnya.

" Gue capek terus menerus menikah , dan gue sudah mengambil keputusan untuk tetap mempertahankan istri Nakal kek Lo ". Gumam elang lalu menenggelamkan kepalanya di atas bantal .

" Gue gak suka di paksa !! Brengsek banget sih Lo ". Omel Dinda .

Dinda segera turun dari kamarnya dan melihat bagian ceruk lehernya yang sempat di hisap oleh elang sampai merah di depan cermin .

Tubuh elang di penuhi dengan luka cakar bahkan wajahnya sedikit lebam karena amukan Dinda .

Sebenarnya Dinda menyesal melakukan tindakan kasar kepadanya namun elang keterlaluan dengan menakuti Dinda untuk menuntut haknya .