Alano Leonard pria berusia 27 tahun seorang Mafia sekaligus seorang CEO menyukai seorang gadis yang membantunya ber sembunyi dari kejaran musuh nya di dalam kontrakan gadis itu.
Tatapi, karena masih trauma dengan masa lalu Alano tidak mudah percaya dengan orang baru, Dia akan mengangap jika mereka adalah musuh yang akan menusuknya dari belakang.
Begitu pun dengan seorang gadis yatim piatu bernama Kanaya yang berhasil menarik perhatian Nya, tetapi masih ada keraguan di dalam diri Alano untuk percaya jika gadis itu bukan lah musuh.
Apakah Alano akan tetap ragu pada Kanaya jika dia sudah tau latar belakang Kanaya?
Dari pada penasaran, Yuk di silahkan di baca🤹♂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vethyy Liza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Kanaya sudah sampai di restoran tempat nya bekerja. saat dia sedang bersiap untuk mulai bekerja tanpa sengaja Kanaya melihat delon.
Kanaya menghampiri delon dengan hati berdebar karena gugup.
"Tuan Delon," panggil Kanaya hati-hati.
mendengar ada yang memanggil nya dengan suara yang Dia kenal Delon lansung menoleh menghadap Kanaya.
"Hay, Kanaya ada apa?" tanya Delon.
"Bisa kah kita bicara sebentar?" tanya Kanaya.
"Bisa kok, ayo ke ruangan Ku saja," ajak Delon sambil berlalu menuju ruangan nya di ikuti Kanaya.
"Ada apa, apa Kamu ingin bertanya tentang Alano?" tanya Delon menebak.
"Iya, apa Alano masih menganggap Aku sebagai musuh nya?" tanya Kanaya.
Delon menghela nafas panjang mendengar pertanyaan Kanaya, Dia sebenar nya juga bingung ingin menjawab apa.
"Kanaya, sebenar nya Alano bukan menganggap kamu sebagai musuh, hanya saja Dia lebih ke waspada saja, bukan hanya Alano tapi kami semua karena Kami pernah di khianati oleh keluarga sendiri sehingga menyebabkan Alano dan Kami semua kehilangan orang tercinta Kami dengan keji secara bersamaan dan itu karena kebodohan dan kelalaian Kami sendiri," jelas Delon dengan suara yang menahan getir.
Delon menghela nafas panjang lalu melanjutkan penjelasan nya," Kami semua tidak ingin mengulangi hal yang sama Kanaya, Kami berada di lingkungan mafia yang kejam hanya untuk melindungi satu sama lain dan mempertahan kan apa yang seharus nya menjadi milik Kami juga agar tidak mudah di tindas oleh siapa pun," jelas Delon.
Kanaya menunduk mendengar penjelasan Delon, Dia berpikir jika tidak memiliki harapan lagi untuk mendapat kan kepercayaan Alano dan para sahabat nya.
"Apa kalian tidak bisa percaya dengan Ku? Jujur saja, saat bertemu dengan kalian Aku seperti memiliki keluarga yang hangat, dari kecil Aku tidak tau bagaimana rasa nya hidup bahagia bersama keluarga, Aku bahkan tidak tau siapa dan dimana orang tua Ku," jelas Kanaya sambil menangis.
"Jika Kamu tidak tau siapa dan dimana orang tua Mu lalu Kamu tinggal dengan dimana dan siapa yang merawat Mu?," tanya Delon penasaran.
"Dari kecil sampai umur Ku lima tahun Aku di rawat oleh seseorang tetapi saat dia mengalami sakit yang parah dan tidak memiliki harapan untuk tetap hidup, dia menitip Ku di sebuah panti asuhan, dari sana lah hidup Ku berubah karena di sana seperti neraka bagi Ku," jelas Kanaya.
"Maaf kan Aku tidak bisa membantu Mu Kanaya, jika Aku tetap membantu Mu itu artinya Aku mengkhianati kepercayaan Alano dan sahabat Ku ya lain, Aku tidak ingin mereka menjauhi Ku karena Kami sudah terbiasa hidup saling bergantung satu sama lain dari kecil bahkan saat keluarga Kami masih utuh," ujar Delon.
"Tidak apa Tuan Delon, Aku juga tidak bisa memaksa Alano untuk percaya pada Ku, biarkan semua nya mengalir dengan sendiri nya," jawab Kanaya.
"Kamu benar, jadi Aku mohon pada Mu untuk bersabar, Aku yakin Alano akan percaya pada Mu seiring berjalan nya waktu," ujar Delon.
"Ya Tuan, kalau begitu Aku pamit kembali bekerja maaf telah mengganggu waktu Mu," ujar Kanaya lalu keluar dari ruangan Delon.
"Ya sama-sama Kanaya," jawab Delon.
Melihat Kanaya sudah menghilang dari pandangan nya, Delon menutup pintu ruangan nya dengan rapat.
"Jadi Kanaya juga tidak tau tentang orang tua nya, bahkan dia tidak pernah tau rupa orang tua nya seperti apa, seperti nya Aku harus memberi tahu Alano," batin Delon
Delon meraih handpone milik nya lalu menghubungi Alano.
"Halo," sahut Alano saat panggilan sudah terhubung.
"Halo Al, apa Kamu di kantor?" tanya Delon.
"Aku di manson, ada apa?" tanya Alano.
"Al, Aku baru saja ngobrol dengan kanaya," ujar Delon.
"Ngobrol tentang apa?" tanya Alano.
"Awal nya dia bertanya tentang Mu Al, dia ingin tau apakah Kamu masih belum percaya pada nya seperti nya dia sangat merindukan Mu dia juga memberitahu sedikit tentang kehidupan nya Al, dia juga terlihat sedih karena Kita semua masih meragukan nya," jelas Delon.
"Apa yang dia beritahu tentang kehidupan nya Al, meski pun sedikit mungkin saja itu bisa menjadi harapan untuk mendapat kan informasi latar belakang Kanaya," ujar Alano.
Delon mencerita kan semua obrolan nya dengan Kanaya tanpa mengurangi atau menambah.
Alano dengan hati-hati dan menajam pendengaran nya untuk mendengar penjelasan Delon lewat telpon.
Rupa nya penjelasan Delon membuka sedikit harapan dan tekad bagi Alano untuk mencari tau latar belakang Kanaya juga membantu Kanaya agar tau tentang keluarga nya atau bahkan jika bisa untuk bertemu denga orang tua nya.
"Terima kasih Delon, informasi Mu sangat berguna, Aku akan berusaha mencari tau tentang diri nya," ujar Alano antusias.
"Iya Al, semoga cepat beres," jawab Delon lalu sama-sama mengakhiri sambungan telpon nya.
Setelah mendapatkan informasi dari Delon, dengan semangat dan tekad yang kuat Alano segera mencari tahu tentang Kanaya tidak lupa menghubungi anak buahnya untuk membantu nya.
"Semoga bukan informasi yang buruk yang aku dapatkan tentang mu kanaya, Aku berharap informasi tentang diri Mu sesuai yang Aku ingin kan," batin Alano di sela-sela kegiatan nya.
Alano pun fokus pada layar besar di depan nya, Dia tidak ingin ada kesalahan sedikit pun dalam proses melakukan pencarian ini.
Alano ingin mendapat kan informasi tentang latar belakang kanaya se detail mungkin.
Selain ingin menghindari terjadi sesuatu yang tidak di ingin kan, Alano juga sadar jika dirinya memiliki perasaan cinta pada kanaya, itulah yang membuah dirinya begitu semangat.
Di tempat lain, Erga seharian ini di buat frustasi karena informasi tentang adik nya elsa tidak kunjung dia dapat kan, sudah berbagai cara di lakukan, tetapi hasil nya tetap sama.
"Apa yang harus Aku lakukan, orang yang telah membunuh mami dan papi sudah mati sebelum Aku mendapatkan informasi yang lebih detail," guman Erga.
"Erga ternyata Kamu di sini, Kamu lagi apa?" tanya Adrian yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu bersama Fito.
"Aku benar-benar bingung bagaimana lagi cara nya mencari elsa, informasi tentang kecelakaan papi dan mami tidak di temukan di kantor polisi dan si rumah sakit, semua nya seperti hilang di telan bumi," jelas Erga.
"Wajar jika semua informasi itu sudah hilang Ga, kantor polisi yang menangani kecelakaan itu sudah tidak ada di sana begitu juga dengan dokter di rumah sakit yang dulu menangani papi dan mami Mu sudah di ganti dengan yang baru, jadi Kita sulit mendapatkan informasi," jelas Fito.
"Tapi Aku merasa jika elsa ada di sekitar kita," ujar Erga dengan wajah sendu.
"Mungkin karena Kamu terlalu kangen dengan nya Ga, Kita sudah melakukan pencarian nya sekuat yang Kita bisa tapi tidak ada hasil nya, jadi untuk sementara biarkan semuanya mengalir seperti air jika sudah saat nya untuk bertemu maka Kita akan bertemu dengan nya," ujar Adrian.
Erga menghela nafas kasar mendengar ucapan Adrian," Kamu benar Adrian, Aku harus bersabar mungkin belum saat nya Kami untuk bertemu," ujar Erga.
Fito dan Adrian tersenyum lega mendengar nya, beberapa bulan ini Erga sangat jarang istirahat dan jarang bergabung dengan mereka karena sibuk melakukan pencarian elsa dan hasil nya nihil.
...****************...
Author selalu telat update karena sambil kerja, tempat kerja Author yang sekarang susah banget buat curi-curi waktu pegang hp dan sering lembur juga🙏
Nanti Author akan usahain untuk sering update ya, dan Terima kasih karena sudah mampir🙏❤
5 like + /Rose/buatmu. semangat ya kak.