AKU YANG TAK MENARIK LAGI

Di sore hari Minggu kami pulang dari hotel ke rumah tetapi tidak langsung pulang karena mas Satrio harus visite dulu biar sekalian nanti kalau sudah di rumah tidak keluar lagi capek kalau harus bolak balik jalan juga macet apalagi ini Minggu yang pada berlibur pulang kerumah karena besok harus kerja.

Aku tetap stay di mobil sebenarnya diajak masuk tapi aku malas gerak yang biasanya saja aku malas apalagi habis di gempur ini tenagaku belum pulih juga kata mas Satrio nanti di rumah dia mau injeksi vitamin saja biar aku makin vitamin.

Aku sih tidak apa apa mau tablet apa yang suntik bagiku kalau untuk kesehatan kenapa tidak apalagi sekarang aku sangat membutuhkan itu selain badanku daerah kewanitaan ku juga masih bengkak sehingga berjalan saja aku musti pelan atau dituntun mas satrio.

Kulihat mas Satrio sudah keluar dari RS menuju mobil kami. Dia menyerahkan kantong plastik berlogo RS tempat dia kerja.

" Apa ini mas" karena malas membuka aku tanya saja.

" Itu obat nanti yang mau mas suntik tadi mas belik dulu karena di rumah tidak ada sekalian saja" mas Satrio menjelaskan itu obat apa aku hanya manggut saja.

" Nanti kita belik makan di luar saja ya yang mas tidak mau kamu capek dulu khusus hari ini kamu istirahat full ".

Mas Satrio berujar setelah selesai dengan urusannya. Aku malah senang dengan usulnya karena jujur saja badanku masih remuk pengen tidur butuh ranjang ku yang empuk plus pelukan hangat mas Satrio tentunya.

" Aku mau nasi Padang pakai rendang daging mas boleh ya kan sekali sekali boleh kata mas aku juga tidak selalu makan enak kali ini aja aku pengen banget mas ".

Mohon Ku kali aja mas Satrio nolak karena selama ini aku sudah seperti kambing makan sayur, buah terus aku sudah bosan sebelum dia protes aku memohon sambil menunjukkan muka memelas ku.

" Yasudah sekali kali kan tidak apa apa memang yang " Mas Satrio mengelus kepalaku.

Sampai di rumah aku langsung di tuntun mas Satrio duduk di sofa sementara dia mengeluarkan barang bawaan kami.

" Makan dulu yuk habis itu kita istirahat biar kamu tidak lemas lagi nanti habis makan mas kasi vitamin ya tapi ini yang suntik yang kamu berani kan?".

Ya beranilah siapa takut.

" Tidak apa-apa mas memangnya aku selama ini nolak? Kan tidak toh mas ".

"Habiskan makanannya biar istirahat". Ujar mas Satrio.

       *DIKAMAR*

Mas Satrio sudah selesai menyuntikkan vitamin yang dia janjikan sekarang aku sama mas Satrio tidur sambil berpelukan di dalam kamar kami.

" Maaf ya yang ini gara gara aku yang semangat kamu jadi kayak begini ".

Ini mas Satrio dari tadi pagi minta maaf Mulu kan aku sudah bilang tidak apa-apa.

" Ia mas kuh tidak apa apa mungkin karena aku hamil biasanya juga kita seperti itu biasa biasa aja akunya, tapi karena ini aku lagi hamil jadi drop itu aja mas sudah tidak apa apa ". Mas Satrio memelukku erat sambil memberikan kecupan di keningku.

" Baby juga harus sehat ya seperti mamah jangan nyusahin mamah ya sayangnya papah" mas Satrio menciumi permukaan perutku yang tampak besar secara langsung bukan di halangi pakaian.

" Ia papah adek juga pasti sehat kalau mamah sehat papah" aku menirukan suara anak kecil.

Mas Satrio ikut berbaring di sampingku sambil memelukku.