Dunia Alam Timur

Setelah mereka melakukan perjalanan selama seharian penuh, mereka semua merasakan lelah. Hingga

tak terasa malam hari pun telah tiba, dimana sinar bulan yang remang remang itu bersinar diatas kepala mereka ditemani cahaya bintang yang terlihat di malam hari. Mereka berencana tidur di dalam satu tenda kecil yang bagian keempat sisinya terbuka, tenda itu sengaja dibiarkan terbuka dan tenda itu dibawa oleh Tang, kemudian Tang dan Wang Mo dengan semangat memasang tenda dan menyiapkan makanan kepada tuan mudanya itu, Akan tetapi meskipun mereka sebagai pelayan Long Fu tetap mengajak mereka semua untuk makan dan menikmati hidangan itu bersama-sama. Setelah makan bersama maka merekapun akhirnya beristirahat di dalam tenda.

Tiga hari tiga malam pun sudah berlalu dengan rutinitas biasa dimana pagi hingga sore mereka berjalan dan malam hari beristirahat bersama.

Kemudian tak terasa kini sudah 4 hari lamanya mereka makan minum istirahat pada malamnya di tenda tanpa ada lagi hewan buas yang menggangu mereka seperti hari hari sebelumnya selalu diserang kawanan binatang buas ranah perak dan emas, tapi semuanya dibunuh oleh Long Fu dengan jurus Jarum rohnya, adapun Long Ming tetap santai tanpa beban dan tak berbuat apa-apa yang selalu dengan tubuh menempel diatas bahu Long Fu. Hal ini membuat Tang dan Wang Mo kesal dan menganggap kera itu malas dan bodoh, serta keduanya bahkan menganggap kera itu adalah binatang biasa dan saking bodohnya hanya tahu makan duduk dan tidur di bahu tuan muda mereka.

Melihat tatapan tajam mereka kera itupun melempar kulit pisang bersamaan dengan sedikit sisa buah yang telah dimakannya itu kearah tubuh kedua pelayan kecil itu. Long Ming :"apa liat liat dan mengarahkan tinjunya kepada keduanya seakan akan berkata apa liat liat, mau duel Ayo sini". Tang dan Wang Mo tidak tahu akan isi suara yang dilontarkan oleh kera kecil itu, keduanya meski merasakan amarah, tapi mereka berdua tidak berani melawan karena ingat pesan tuan muda mereka harus hormat kepada kera ini.

Karena sudah gelap mata dan emosi Wang Mo berkata :"sudahlah tuan muda kedua, tuan muda kera jangan marah dan kalau ingin bertarung sudah hancurkan saja hewan buas yang menyerang itu sebelumnya tapi kenapa harus tuan muda pertama yang membunuh mereka, huhh dasar tuan muda kera pemalas ", katanya dengan berani.

Long Fu yang melihat kejadian ini dari jarak yang cukup jauh itupun hanya tertawa-tawa dan haha hihi tanpa kata-kata melihat ulah konyol Long Ming dan Wang Mo keduanya selalu ribut dan berselisih, memang benar bahwa Tang dan Wang Mo sajalah yang bertugas selalu mengumpulkan mayat hewan buas yang dibunuh oleh Long Fu, tugas itu dilakukan mereka sepanjang 4 hari 4 malam ini tanpa mengeluh.

Tapi mereka tidak paham bahwa Long Fu melakukan hal ini untuk melatih otot kedua orang pelayan ini agar kuat fisiknya dan jiwa mereka juga terbentuk menjadi lebih kuat untuk menjalani setiap halangan dan rintangan yang selalu hadir dalam setiap perjalanan petualang mereka ini.

Meski belum mulai berlatih kultivasi, tapi mereka telah mendapatkan kesempatan yang cukup banyak, mereka belajar pelatihan fisik yang diberikan oleh tuan muda pertama mereka itu kepada mereka berdua, kekuatan mereka bahkan saat ini sudah meningkat cukup pesat, kekuatan fisik mereka sudah setara dengan kekuatan Kultivator ranah tubuh fisik tingkat 5 akhir. Akan tetapi mereka berdua tidak menyadari hal itu. Pada saat malam hari tiba mereka berdua diperintahkan oleh Long Fu untuk menyerap energi angin, hal ini memiliki tujuan semata-mata hanya untuk berlatih dasar kultivasi kelas bawah, dengan meditasi diharapkan keduanya mampu menjadi Kultivator pemula yang kuat.

Long Fu sendiri ternyata tanpa sepengetahuan mereka membuat segel khusus dengan inti binatang yang mati itu, dan dagingnya ternyata sudah di olah sedemikian rupa oleh Long Fu menjadi bahan makanan dan bahan obat pil kekuatan dan darah nya juga dijadikan bahan racikan minuman teh yang biasa diminum oleh ketiganya. Sehingga fisik pelayannya ini semakin hari semakin kuat saja.

Terkadang juga saat meditasi dilakukan oleh kedua pelayan itu Long Fu melepas sedikit auranya kepada keduanya. Hal inipun terus berlanjut dilakukan oleh mereka berdua hingga pada hari keduapuluh itu keduanya berteriak sangat keras, karena baik Tang Maupun Wan Mo akhirnya sudah memiliki kemampuan untuk membuka titik Meridian pada dantian milik mereka, Tang dan Wang Mo kini secara perlahan memiliki kemampuan untuk menyerap energi angin pada tubuh mereka, juga keduanya kini juga mampu menyerap energi tanah disekitar tempat mereka berlatih.

Long Fu melihat jelas hal ini dan kemudian hanya tersenyum bangga karena melihat mengenai peningkatan kedua pelayannys tersebut :' sambil berkata bagus hebat lanjutkan adik-adikku'.

Saat ini baik Tang maupun Wang Mo berlatih dengan rajin, kini kedua orang pelayan ini pun langsung fokus dan larut terhanyut dalam meditasi mereka masing-masing, kejadian tadi merupakan hal baru bagi mereka berdua, bahkan hal itu membuat mereka semakin bertambah semangat karena merasa beruntung dan memiliki kemampuan baru karena mengikuti perjalanan tuan muda mereka juga tidaklah sia-sia, karena mereka mendapatkan manfaat yang sangat besar kali ini.