Leana seorang aktris yang baru saja terjun ke dunia hiburan tiba-tiba didorong ke dalam laut. Bukannya mati, Leana justru masuk ke dalam sebuah novel yang di mana ia menjadi tokoh pendukung yang lemah. Tokoh itu juga memiliki nama yang sama dengannya
Leana menjadi salah satu simpanan tokoh utama yang telah beristri. Namun tokoh utama pria hanya menganggap ia sebagai alat pemuas hasrat saja. Dan terlebih lagi, di akhir cerita ia akan mati dengan mengenaskan.
Merasa hidup sudah di ujung tanduk, Leana berusaha mengubah nasib tokohnya agar tidak menjadi wanita simpanan yang bodoh dan tidak mati mengenaskan. Di sisi lain Leana juga harus mencari cara agar keluar dari dunia novel ini.
Akankah Leana mampu melepaskan diri dari tuannya yang terkenal kejam itu? Dan bagaimana caranya agar Leana mampu kembali ke dunia asalnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rembulan Pagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dalton Yang Dikuasai Nafsu
Posisi mereka masih sama. Leana dan Dalton tidak bergerak sekalipun. Keduanya sama-sama merasa kaku. Yang jadi permasalahannya adalah milik Dalton yang sudah bangun. Sejujurnya Dalton adalah pria matang dan sudah cukup umur untuk menyalurkan hasranya.
Dalton juga terkadang menyampaikan hasratnya kepada sekretarisnya Rebecca. Bisa dibilang Rebecca adalah wanita simpanannya. Selama melakukan seks, tidak ada rasa cinta bagi Dalton. Semuanya murni hanya karena hasrat yang harus dikeluarkan olehnya.
Terkadang Dalton juga melakukan olahraga lima jari ketika ia merasa tidak tahan di rumah ini. Apalagi ketika ia akan menjalankan proyeknya di tempat terpencil, Dalton tentunya akan memiliki setidaknya satu wanita untuk diajaknya bermain. Dalton bukan tipe yang mudah terangsang. Namun ia akan terangsang jika itu menyangkut Anastasia.
Biasanya ketika Anastasia memposting foto yang cukup vulgar, Dalton yang melihat postingan itu akan menjadi membara. Ia bingung harus menyalurkan itu ke mana hingga akhirnya ia memilih wanita yang akan diajaknya untuk berhubungan dengan badan. Setiap wanita yang pernah ia ajak tidur bersama, sudah pasti ia akan menyimpan nomornya dan sesekali mengajak wanita itu bermain.
Tidak lupa Dalton juga akan memberikan uang dan menawari wanita itu menjadi wanita simpanannya. Wanita yang sering Dalton ajak bermain adalah Rebecca. Hampir setiap kali Dalton terangsang ia akan memanggil Rebecca. Rebecca menaruh obsesi kepada Dalton, ia ingin merasakan Dalton seutuhnya dan menyingkirkan semuanya.
Kembali ke awal, kini milik Dalton meronta-ronta. Mengingat kejadian suatu malam Leana yang hampir diperkosa membuat Dalton mengurungkan niatnya untuk mencoba pelayan yang ada di depannya.
"Tahanlah, setelah di kantor kau akan aku lepas." Dalton berusaha menahan nafsunya.
Tetapi ia teringat tentang Leana yang akan pindah. Pikirannya kembali menyerangnya. Bahkan ia bingung dengan dirinya sendiri. Nafsu dan logikanya sedang berbunyi hingga ia tidak sadar bahwa ia menutup pintu dan menguncinya.
"Tuan, apa yang kamu lakukan!" peik Leana menyadarkan Dalton.
Leana melihat bagian bawah Dalton yang begitu menonjol. Setengah diri Leana sadar bahwa Dalton mulai terangsang. Namun di sisi lain Leana merasa bahwa Dalton tidak mungkin terangsang karena hal ini. Yang Leana ingat Dalton hanya akan terangsang oleh Anastasia.
"Tuan aku akan mengganti baju di dalam. Tolong pergilah dari sini!" pinta Leana dengan begitu tegas.
Tidak ada jawaban dari Dalton. Pria itu terus menatap Leana dengan serigala yang sedang menahan untuk menerka mangsanya. Batin Dalton terus berteriak.
Bodoh, Dalton maju dan mendorong Leana hingga gadis itu di bawahnya. Leana terkejut, ia tidak menyangka jika ternyata tenaga Dalton begitu kuat seperti yang diceritakan. Bahkan untuk pemberontakan sangat sulit dilakukan.
Dalton menatap Leana dengan berkumpulnya Leana sendiri yang bingung mengartikannya. Tanpa aba-aba Dalton menyesap bibir Leana. Pria itu memainkan bibir manis gadis di bawahnya. Leana terus memberontak, jantungnya tidak karuan.
Leana tahu jika Dalton ini tampan dan begitu hebat dalam urusan seperti ini. Namun semuanya sia-sia, Dalton bukan orang yang baik saat ini. Itu sama saja seperti kejahatan kriminal di luar sana.
Dengan penuh nafsu Dalton bermain di dalam lidah Leana. Tubuh Leana terasa terbakar ketika tangan pria itu membuka lilitan handuknya. Pucuk dadanya dipelintir Dalton dengan lihat.
"Ahh." Satu lenguhan lolos dari bibir manis Leana.
Masih dengan nafas berburu Dalton turun ke arah leher. Posisi tangan kirinya mengunci kedua tangan leana di atas kepala Leana. Sedangkan tangan lainnya bermain di dada gadis itu. Ciuman yang tadinya di leher kini turun ke dada.
Dalton bagaikan binatang buas yang mendapatkan mangsanya. Lidahnya berputar berputar di pucuk merah muda milik Leana. Tangan disebelahnya terus meremas.
Sesuatu keluar dari bawah Leana.
"Hentikan!!!" teriak Leana ketika Dalton menggigit gemas puting itu.
Dalton menatap mata Leana. Mata yang indah itu terlihat penuh dengan amarah. Mata yang tidak pernah ia dapatkan ketika melakukan hubungan intim.
"Hentikan!"
Desahan yang tadinya terdengar digantikan oleh isak tangis. Dalton melepas kenikmatan tadi. Secara cepat Leana menutupi tubunya yang sempat dijamah oleh Dalton.
Plak
Satu penyelesaian berhasil mendarat di pipi Dalton. Dalton memegang pipinya yang terasa panas. Ini kali pertama ia melakukan ini. Dalton tidak menyangka jika seorang pelayan bisa melakukan ini padanya. Biasanya orang yang ia ajak melakukan ini akan mau dan memberikan seluruhnya untuk Dalton. Tetapi gadis di depannya berbeda.
"Aku tahu kau bosku, tapi kali ini kau sangat kurang terbuka! Perlakuanmu sama seperti pria itu semalam! Bahkan, perlakuanmu lebih bejat dari pria itu!" teriak Leana.
Tidak ada ucapan apapun dari Dalton. Pria itu membisu.
"Mungkin kau bisa melakukan apapun dan semua orang akan percaya padamu karena kau punya kekuasaan.Tetapi tidak! Aku bukan milikmu!" tegas Leana.
"Dan, aku bukan wanita simpananmu! Jangan jadikan aku semacam itu! Aku tidak mau seperti mereka yang bodoh mau menjadi itu. Aku akan membunuhmu!" dan Leana.
Dalton terkekeh, kini ia menjadi sangat menakutkan. Pria itu menjilati bibir itu sendiri kemudian memandangi Leana. Ia mengetawai dirinya sendiri. Kali ini hal lucu terjadi dalam hidupnya, ada apa dengan dirinya? Mengapa ia begitu tertarik dengan ini.
Mungkin jika mau, ia bisa saja kembali melakukan itu dan membuat gadis di depannya berteriak penuh dengan desahan. Namun bukan ini yang dia mau, dia hanya ingin Anastasia. Tapi entah kenapa gadis dihadapannya ini mampu membuatnya berpikir untuk menikmatinya.
"Ini menarik," gumam Dalton.
Mendengar hal itu Leana menatap Dalton dengan jijik. Bahkan kejadian ini harusnya terjadi kurun waktu satu bulan lagi, namun kali ini semuanya menjadi begitu cepat. Leana sangat jelek mengingat sentuhan Dalton.
"Kau tidak mau ya menjadi wanita simpananku.Tetapi pertanyaannya dari mana kau tahu aku mempunyai wanita simpanan?" tanya Dion.
Seringai itu membawakan sesuatu yang mengancam Leana. Bahkan dia juga tidak tahu harus menjawab apa. Benar, tidak ada yang tahu dan lebih tepatnya belum terbongkar rahasia ini. Apa yang harus dilakukan Leana? Dia bingung karena tidak tahu harus beralasan apa lagi.
"Atau jangan-jangan kau mengikutiku diam-diam?"
"Aku tidak sebodoh itu!" bantah Leana.
Dalton terkekeh. Gadis di depannya terlihat sangat menyenangkan.
"Makanlah, polisi tidak akan ada. Orang semalam sudah aku kirimkan ke neraka," ucap Dalton berjalan menuju pintu.
Pria itu dengan kurang terbuka ke luar. Sebelum menutup pintu ia melihat Leana kembali. Menampakkan itu, mewujudkan yang biasanya hanya ditatap Dalton kepada Anastasia. tatapan yang ingin mendapatkan sesuatu.
"Apa yang kau lakukan Dalton? Mengapa kau harus berbuat kotor untuk melakukan ini kepada seorang pelayan? Aku benar-benar bingung dengan diriku sendiri."