NovelToon NovelToon
Hati Kedua Sang Mafia

Hati Kedua Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: aksaraprabu

Novel ini Season Kedua Janda Judes....

Daniel Arandra Hampir seluruh hidupnya diliputi kebencian sebelum akhirnya segala kebenaran terungkap. Ia yang dulu tumbuh tanpa kasih sayang kini berada dalam kehangatan dan limpahan kasih keluarga tercintanya.

Namun agaknya Tuhan ingin mengujinya sekali lagi. Entah itu karma atas perbuatannya di masalalu atau inilah awal dari kebahagiaan yang sesungguhnya.

Saat hatinya terpaut pada seorang gadis keadaan menjadi dinding penghalang untuk cintanya.

Dena Syavira adik dari sang kakak ipar adalah gadis yang mampu membuat hatinya bergetar. Gadis yang ceria yang memiliki senyum yang hangat.

Akankah Cinta mereka bisa bersatu? Mari kita ikuti kisah Daniel dan Dena...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aksaraprabu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan Pesakitan

Matahari siang bergulir berganti pekatnya malam. Tampaknya alam juga ikut muram seperti seluruh penghuni rumah utama Arandra.

Dena sejak sore masih setia duduk di taman belakan rumah, tempat favoritnya saat Hatinya sedang tidak baik-baik saja.

Usapan lembut pada kepalanya membuat lamunannya buyar. Dena mendongak tatapan matanya beradu dengan sang kakak.

"kak..." lirihnya.

"boleh kakak duduk?" tanya Dery. Dena hanya mengangguk lemah.

Setelah Dery duduk di samping sang adik, ia menarik lembut tangan Dena, tersenyum hangat pada gadis cantik yang sudah dewasa ini.

"Dena..."

"hmm.."

"sejak kapan kamu tahu tentang Daniel?" tanya Dery lembut.

"Cukup lama kak.."

"lalu kenapa kamu diam Dena, kenapa tidak menceritakan hal ini pada kakak?"

Dena tersenyum tipis, "apa aku pernah mengingkari janji ku kak?" Dena justru balik bertanya, Dery hanya menggeleng dengan senyum getir.

Ya... Selama ini adiknya ini tidak pernah mengingkari janjinya.

"aku sudah berjanji tidak akan mengatakan ini pada siapa pun kak, termasuk kakak. Aku melakukan ini agar kak Daniel mau melakukan pengobatan," jelas Dena dengan suara bergetar. "aku ingin dia sembuh kak,"

Kening Dery berkerut, "apa maksud mu sebelumnya Daniel tidak mau berobat?"

"iya kak, Kak Daniel sempat menolak melakukan pengobatan dia menganggap semuanya akan sia-sia saja," jelas Dena.

"apa Joe juga tahu sejak awal?" sambung Dery.

"tidak, Kak Joe tahu saat kami pulang dari rumah sakit pertama kali, dia melihat kami di rumah sakit, malam itu saat kak Joe menanyakan hal itu pada kak Niel, tiba-tiba kak Daniel kesakitan dan memanggil ku. Akhirnya kak Niel jujur pada kak Joe tentang sakitnya," jelas Dena.

Terdengar helaan nafas panjang dari mulut Dery. Tanpa mereka sadari sedari tadi Rizal berdiri dibelakang mereka dan mendengar semua yang Dena katakan.

Rizal perlahan berjalan mundur, ia masuk kedalam rumah mencari keberadaan sang adik Daniel.

Tok...tok...tok...

Rizal mengetuk pintu ruang kerja Daniel, dan tanpa menunggu jawaban dari dalam Rizal langsung menerobos masuk.

Ia melihat Daniel menyembunyikan wajahnya dibalik kedua tangannya diatas meja kerja.

"Niel..." panggil Rizal.

Tidak ada jawaban, Daniel masih diam tidak bergerak. Rizal tahu Sang adik sedang menangis saat ini.

Rizal berjalan mendekati Daniel, ia mengusap lembut pucuk kepala sang adik.

"Niel.." Daniel mendongak menatap sang kakak dengan gurat kesedihan yang mendalam.

"kak..."

"apa kamu tidak mempercayai kakak mu ini hingga hal sebesar ini kamu sembunyikan dari ku Niel?" Daniel menghambur memeluk sang kakak dengan isakan kecil dari mulutnya.

"mungkin ini karma untuk ku kak," ucap Daniel lirih. "tapi aku belum siap kak, aku ingin lebih lama bersama Ramon aku tidak ingin melihat dia sedih karena kepergian ku kak,"

"Niel kamu harus semangat, kakak yakin semua akan baik-baik saja, kamu akan sembuh,"

Daniel mengurai pelukannya, iya tersenyum kecut. " aku tidak yakin kak, satu-satunya yang bisa menyembuhkan ku hanya transplantasi hati, tapi itu mustahil kak sangat mustahil,"

"kakak yang akan mencarikannya untuk mu," ucap Rizal tegas.

"tidak kak, jangan melanggar peraturan Tim hanya untuk diri ku," Daniel bangkit dari duduknya. "aku hanya ingin kakak berjanji pada ku, kakak akan menjaga Ramon,"

"tapi kamu harus sembuh Niel, dan kenapa kamu harus meminta? Ramon juga putra ku kan,"

"aku sudah pasrah pada takdir ku kak..."

"apapun yang terjadi kakak akan mengusahakan kesembuhan mu,"

"jangan memaksakan kak,"

"Niel..."

"berjanjilah satu hal lagi kak,"

"apa?"

"tolong jaga Dena, dia harus bahagia dengan pria yang tepat,"

Kening Rizal berkerut, menatap Daniel penuh tanya. "apa kau mencintainya?"

Daniel menggeleng, "tidak, bisakah kakak berjanji?"

"baiklah, tapi kamu juga harus berjanji kamu akan berusaha untuk sembuh, demi Ramon, Dena dan kami.."

"hmm..."

Setelah apa yang Daniel rahasiakan telah diketahui semua orang. Kini seluruh keluarga terlihat sangat mencemaskan Dirinya.

Sang ayah Rahadi memutuskan tetap tinggal untuk memastikan keadaan Daniel selalu baik.

Dery memutuskan Daniel tidak lagi mengawasi dan mengelola cafenya, sedangkan Rizal ia lebih banyak menghandle segala pekerjaan sendiri.

Joe, Zyan dan Juii diperintahkan untuk tidak melibatkan Daniel dalam segala hal tentang TheRedDelta.

Sudah hampir 1 bulan lamanya Daniel hanya diam di rumah dan menghabiskan waktunya dengan sang putra Ramon.

Dena? Gadis itu sering meninggalkan kuliahnya hanya untuk menemani Daniel di rumah. Memastikan Daniel makan dan meminum obatnya dengan baik.

....

Makan malam keluarga Arandra...

Daniel berjalan perlahan menuruni tangga bersama Dena. Semua mata tertuju pada kedua orang yang terlihat tidak bersemangat itu.

"Niel, apa kamu sedang tidak sehat?" tanya Rizal khawatir, saat adiknya itu sudah duduk di kursinya.

Daniel memutar bola mata malas. "bisakah kalian berhenti bersikap berlebihan?" suara Daniel tegas penuh penekanan. "aku muak diperlakukan seperti seorang pesakitan seperti ini."

"kak..." Dena mengusap lengan Daniel sambil melirik Ramon yang terlihat terkejut dengan suara tegas Daniel.

"emm maafkan Daddy..." Daniel mengusap pipi Ramon yang duduk disamping Dena.

"aku bosan hanya diam di rumah sepanjang hari kak," sudah beralih menatap Rizal. "aku ingin semua pekerjaan ku kembali."

"kita makan dulu, kita bahas ini nanti." Dery menengahi sambil melirik Ramon yang terlihat bingung.

Huft

.....

Pembicaraan berlanjut di ruang keluarga.

Ramon dan baby Reyhan sudah masuk kedalam kamar masing-masing.

"bisakah kalian semua memperlakukan aku seperti biasanya, sebelum kalian tahu rahasia ku." Daniel menyandarkan tubuhnya pada sofa.

"Niel kamu harus fokus pada kesehatan mu," Rizal menjawab.

"aku bukan Pesakitan kak," mendengus kesal. "aku masih bisa melakukan semua pekerjaan ku, apa kakak yakin TheRedDelta sedang aman sekarang? Apa kakak yakin perusahaan tidak bermasalah sekarang? Apa kakak yakin kalian semua tidak berada dalam bahaya?" mata Daniel menyorot mengintimidasi.

"tau apa kakak tentang TheRedDelta? meskipun di sana ada Juii si jenius, ada Joe dan Zyan apa mereka sudah menemukan orang yang membuat pekerjaan ku gagal? Di perusahaan ada Jack dan kakak tapi apa kalian sudah tahu siapa yang membuat cabang perusahaan kita hampir tumbang? Lalu apa kalian tahu berapa banyak penyusup yang sedang mengintai kita semua?"

Glup

 Rizal susah payah menelan ludahnya. Apa yang Daniel katakan memang benar, meski mereka semua mencoba menyembunyikan semua masalah dari Daniel, adiknya ini tetap saja bisa tahu.

"Yang sedang kalian cari bukan orang sembarangan kak, hanya aku yang bisa menemukannya."

"Niel, ayah tahu apa yang kamu khawatirkan, tapi kesehatan mu lebih penting. " kini tuan Rahadi yang bicara.

"aku sudah bilang ayah, aku bukan pesakitan. Aku juga sudah melakukan pengobatan kan, semua akan baik-baik saja."

Daniel bangkit dari sofa, "setuju atau tidak mulai besok aku akan kembali dengan rutinitas ku, Aku akan kembali ke markas, Joe akan jadi asisten pribadi ku, itu pun jika ayah dan kakak ingin aku tetap melanjutkan pengobatan ku." setelah mengatakan itu Daniel berlalu pergi.

Tidak ada yang bisa mencegah apa yang Daniel mau.

......................

Next....

1
Engin
⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️
Maya Kurnia
lanjuuut lg dooongg Thor... semangat 💪💪
Aksara Prabu: jangan lupa kasih like ya kakak 🙏❤️
total 1 replies
Sofia Lowing
😭😭😭😭
Veive
semangat thor ❤️
Veive
semangat author ..
Cahya Laela Tsaniya
semangat!!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!