Siapa yang menyangka jika bryan memiliki papa seorang pengusaha.
setelah meninggalnya ibu yang dia sayangi bryan bersama sahabat yang seperti saudara ke kota mengadu nasib dan kisah mereka akan semakin berwarna.
yuuk ikuti terus kisah bryan sang ahli waris dan selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ahza rumaissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15
Tut.. tut.. suara alat di rumah sakit terdengar dan mira masih memejamkan mata.
Bryan berada di samping ibunya yang tertidur lemah di bangsal rumah sakit, rasa takut menyelimuti hati bryan.
Bryan selama ini mengira ibunya sudah membaik tetapi ternyata salah ibunya hanya berpura pura di depannya dan lebih bodohnya dia tidak menyadarinya.
Tergolek lemah dengan wajah pucat membuat bryan merasakan sakit seperti tubuhnya juga merasakan apa yang sedang ibu rasakan.
Mira sendiri sudah pasrah karena mungkin ini saatnya dia pergi dari putranya,tidak menunggu beberapa menit terdengar suara tit.. tit..di monitor.
Bryan terkejut dan berlari karena panik memanggil dokter dan tidak lama perawat meminta bryan untuk keluar dari ruangan itu.
Bryan tidak berhenti hentinya mondar mandi di depan ruangan di mana ibunya di tangani dokter dan beberapa perawat yang sudah masuk di sana.
"Bro." kata riko menepuk pundak bryan
Sudah dua hari semejak mira masuk rumah sakit riko dan teman teman yang lain bergantian menemani bryan di rumah sakit.
Mereka tahu jika bryan butuh dukungan teman temannya dan tahu juga jika bryan dan ibunya tidak memiliki sanak saudara di kota ini.
Riko membawa bryan duduk dan masih memegang pundak sahabatnya itu memberi kekuatan, "berdoa saja bry semoga bu mira melewatkan masa masa kritis. " kata riko
"Aku takut ko." kata bryan
"Ada kami jangan takut." kata riko dan bryan tahu apa maksud dengan kami yaitu teman teman yang seperti saudara.
Tidak lama kemudian pintu terbuka dokter keluar dan bryan juga riko berdiri.
"Maaf kami sudah melakukan yang terbaik dan kita harus menyerahkan pada tuhan,mas bryan bisa masuk karena ibu mira meminta bertemu. " kata dokter
Bryan langsung masuk ke ruangan dan melihat ibunya tergeletak lemas dan sudah membuka matanya.
"A nak ku ma af kan ibu, di le mari kamu cari." kata mira mencoba berbicara.
"Bu jangan banyak bicara, aku akan di sini menemani ibu. " kata bryan
Mira benar benar merasa bersalah seandainya dari kemarin kemarin dia bisa memberitahu dan mempertemukan bryan dengan bagas.
Semua hanya menjadi penyesalan dan mira hanya fokus pada perasaannya yang egois dan sekarang sudah terlambat.
ti.........t... tit bryan menangis karena melihat ibunya menutup mata selama lamanya.
"Ibu." kata bryan menangis dalam sedih
Pemakaman mira sudah selesai, riko, dan dan dandi serta yang lain masih menemani bryan.
Tidak mungkin mereka membiarkan temannya bersedih sendirian dan riko yang ber teman dari kecil siap berada di sisi bryan menemaninya.
Riko sendiri sampai menunda menembak selena gadis pujaan hatinya dan sekarang selena juga fani bos bryan di kafe juga datang takziah.
"Sabar ya bryan, iklaskan bu mira semoga amal dan biasanya diterima allah Swt Amin." kata fani dan selena ikut mengaminkan doa saudaranya itu.
"Terimakasih." kata bryan
Setelah itu fani dan selena pergi meninggalkan rumah duka dan riko hanya melihat selena pergi melewatinya setelah memberikan angguk kan kepadanya.
Rumah bryan terasa sepi walaupun masih banyak teman temannya menemaninya di rumah dan akan begitu selama beberapa hari ke depan.
Setidaknya hanya itu yang bisa mereka lakukan karena nanti malam sampai beberapa malam ke depan akan ada pengajian kirim doa di rumah bryan.
🌸🌸🌸
Bagas terbangun dari tidur malamnya, sepertinya dia memimpikan mira dalam tidurnya.
Mira tersenyum dan di wajah cantiknya terlihat sedih entah apa maksud kedatangannya dalam mimpi.
Bagas tidak bisa tidur kembali dan memilih untuk solat malam dan menunggu subuh,dia meninggalkan kamarnya dan melakukan sholat di ruang kerjanya.
Seperti biasa di ruangan kerja lebih tentram dari pada di kamarnya karena suara dengkuran melisa meresahkan.
Bagas masih menerka nerka apa yang terjadi pada mira sehingga hadir di tidur malamnya beberapa hari ini dan saat mengingatnya ada rasa pedih di hatinya.
"Mira di mana kamu." kata bagas dalam hatinya
Sebenarnya hatinya merasa kesal karena pencariannya belum memberi hasil dan leo entah apa yang di kerjakannya anak buah dan kenalannya banyak kenapa tidak bisa melacak keberadaan mira.
Tidak terasa bagas terbangunkan oleh suara putrinya katrina, ternyata hari sudah terang beruntung hari ini hari minggu dan bagas tidak perlu berangkat ke kantor.
"Pa tumben ketiduran di ruangan ini," tanya putrinya.
"Papa tadi terbangun di tengah malam dan tidak bisa tidur kembali dan mungkin setelah subuh papa ketiduran, kamu mau kenapa sayang sudah cantik.?" kata bagas
"Katrin akan ke rumah teman kami akan berenang, mama meminta ku membangunkan papa. " kata katrina sebelum sampai keluar dari pintu.
Bagas terlihat masih mengantuk karena kurang tidur padahal dia semalam tidur jam dua belas malam karena pertemuannya dengan rekan bisnisnya.
Sampai di kamar bagas berbaring sebentar dan tidak lama melisa masuk dan duduk di sebelah kamarnya.
"Pah kenapa tidak tidur di kamar,?" tanya melisa
"Tidak ada apa apa aku hanya terbangun saja." kata bagas dan berjalan ke kamar mandi
"Padahal aku akan mengatakan jika mama mertua akan datang dan aku sedikit kesal jika dia datang Karena banyak sekali yang harus aku lakukan nantinya untuk menyenangkan hatinya," gerutu melisa pelan.
Setelah mandi bagas sarapan dan melihat ponselnya, putranya mengirimkan pesan jika dia dan oma dalam perjalanan ke rumah.
Setelah selesai sarapan bagas ke ruangan kerjanya dan melisa terlihat akan pergi karena sudah membawa tas di pundaknya.
"Ma akan ada yang datang jangan lama lama Perginya." kata bagas
"Papa tahu aku tadi lupa memberitahu jika mama mertua akan datang. " kata melisa tanpa dosa
Bagas tidak menghiraukan perkataan melisa dan masuk ke dalam, sedangkan melisa terlihat kesal, "lagipula aku hanya akan ke salon agar mertuaku tidak berkomentar yang membuatku kesal jika aku terlihat kucel dan tidak maksimal," kata melisa bermonolog sendiri
Bagas duduk di ruangannya dan menelfon leo menanyakan hasil pencariannya.
"mira aku harus bagaimana lagi. " kata bagas memegang kepalanya karena masih belum mendapatkan kabar tentangnya.
Sedangkan melisa sudah sampai di salon kecantikan dia langsung melakukan perawatan, walupun melisa sudah berumur tapi masih terlihat cantik.
Tentu saja melisa melakukan perawatan dengan skincare mahal setiap hari dan wajah glowing karena memang duit tidak berbohong.
Bagas selalu memberikan uang bulanan yang cukup dan bahkan lebih, baginya yang penting shopping dan besenang senang walaupun bagas tidak romantis kepadanya.
Untuk kebutuhan biologisnya melisa bisa mencari berondong karena bagas jarang sekali meminta nya.
Melisa tidak melakukannya secara sengaja karena teman teman sosialitanya mengadakan arisan berondong muda dan melisa tergiur dan sudah beberapa tahun mereka mengadakan arisan itu secara rahasia dengan perjanjian diantara mereka.