NovelToon NovelToon
Aerin

Aerin

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bungapoppy

menceritakan seorang gadis yang memiliki sifat ceria dan keluarga yang bahagia. seketika hilang dan sirna begitu saja setelah kepergian dari mamahnya. kasus misterius yang membuat mamahnya harus merengut nyawa secara tidak wajar. dan bernekad ingin mencari siapa dalang pembunuhan mamahnya yang misterius
"Mah". Panggilnya dengan suara bergetar
"Mamah,.... Mah bangun mah". Tangis Aerin mulai pecah dia langsung mengambil alih kepala mamahnya dan ditaruh diatas pangkuan nya
Baju seragam putih nya pun mulai berubah menjadi merah karna darah.
"Mah bangun... MAMAHH!!". Teriak histeris Aerin
Tubuhnya begitu gemetar saat melihat dengan dekat darah segar yang terus mengalir dari tangan dan dadanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bungapoppy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32

...Selamat datang di ceritaku, mohon dukungan kalian. Jangan lupa like, komen dan vote nya yah, teman-teman. Selamat membaca😚...

peringatan 18+ harap bijak membacanya✌️

Satu Minggu kemudian\

Tok tok

"Ya tunggu".. sahut nya dari dalam rumah

"Eh kamu Dateng mas". Ucap seorang wanita dengan senang

"Iyalah, soalnya kangen sama kamu apalagi-".... Ucapnya terhenti dengan senyum menggoda sembari menyentuh bibir gadis itu.

"Ahh mas, bisa aja". Seru nya tersipu malu

"Oh iya gimana sama mereka itu?" Tanya nya yang sembari menduduki diri di sofa

Wanita itu ikut duduk di samping pria yang baru saja datang, "Aman, tadi aja baru aku kasih makan, mereka".

"Bagus deh, tapi kamu jangan terlalu sering ngasih mereka makan, biar mereka tersiksa kelaparan". Ucapnya dengan senyum smirk

"Iya"..

"Mas"... Panggil wanita itu sambil memainkan jemari nya

"Hmm, ada apa sayang?"

"Mas stop ya, jangan dilanjutin lagi, aku gak mau ada korban lagi mas".

"Hey, aku ngelakuin ini kan karna mereka udah nyakitin hati kamu. Kan kamu sendiri yang bilang orang yang udah nyakitin hati kamu harus lenyap dari dunia ini".

"Iya, tapi-..."

"Udah sayang, gak perlu difikirin ya, kamu cukup percaya sama aku, kalo aku lakuin itu karna aku sayang sama kamu".

Wanita itu tersenyum lebar menghadap sang pria, "Iya mas, makasih ya".

"Sayang"....

"Apa mas"..

"Aku cape nih butuh dipijit sama kamu"..

"Yaudah, yuk".

"Tapi mau yang plus-plus". Dengan suara yang manja

"Ihh, mas masih juga sore, ntar malem aja ah kalo itu".

"Gak ada penolakan". Tanpa aba-aba pria itu langsung menggendong wanita nya masuk ke dalam kamar.

Kini permainan panas dari sepasang kekasih di sore sangat bergairah untuk mereka. Bercumbu satu sama lain. Des*han demi Des*Han terdengar dengan nafas yang memburu.

"Hmpp".. pria itu melumat bibir manis sang wanita.

Semakin dalam pria itu memasuki lidah nya ke rongga wanita itu.

"Mas,hmpp, akkhh".... Mata nya terpejam, dan Tangan wanita itu melingkar di leher pria itu dengan sesekali menjambak pelan rambut pria yang dan diatas nya.

Pria itu beralih ke leher jenjang wanita tersebut.

"Mendes*h lah sayang, suara Des*Ha mu begitu merdu". Bisik pria itu dekat dengan telinga nya

Pria itu masih sibuk mencium dan menghisap leher jenjang nya hingga meninggalkan bekas merah. Disaat Pria itu kembali mencium bibir nya, melumat juga menjelajahi rongga wanita tersebut tangan nya mulai masuk ke dalam baju wanita itu dan mengelus-elus perut rata nya lalu berhenti di buah dada gadis itu.

Pria itu mer*mas nya secara perlahan hingga membuat wanita itu Mendes*h nikmat. Desiran hebat yang menjulur ditubuh nya.

"Akhh"....

"Mas, aku gak kuat, hmpp, akhh"...

"Sebentar sayang, aku belum puas main di gunung kamu, akh"...

Kedua nya saling berdesakan*h akibat permainan mereka berdua.

Aksi si pria mampu membuat si wanita mer*ngs*Ng setiap sentuhan yang diberikan.

Brek!

Pria itu merobek baju wanita itu dengan paksa hingga sangat jelas bra yang di kenakan nya. Sang pria tak sama sekali melepaskan

ciumannya dan kini tangannya meraba dan mengelus hingga ke punggung gadis itu. Pria itu membuka bra yang dikenakan nya hingga sudah terlihat buah dada gadis itu tanpa pakaian.

"Mas, akhh".... Gadis itu tak kuasa dengan sentuhan nya terlebih pria itu menghisap pay*d*r* nya.

"Kenapa punya mu semakin besar sayang. hmpp". Pria itu tak henti-hentinya menghisap puting sang wanita hingga membuat Tangan nya mencengkram rambut pria itu hingga Ter acak acakan.

"Mas, jangan menyiksa ku, aku udah gak kuat"....

Pria itu sebentar menatap wanita yang ada dibawah nya yang sedang terpejam sambil terenggah enggah sambil tersenyum.

"Begitu rupa nya, ternyata kau tidak sabaran". Smirk nya

Pria itu langsung membuka semua pakaian wanita itu dan dirinya hingga kedua tak tak ber sehelai pun.

"Aakhh"...

"Ayo sayang, dorong akhh, terus... Akk-kkkhh".

"Mas.. akkh...".

"Ayo sayang mengangk*Ng yang lebar".

"Masukan mas... *Akh*hh..."

Permainan semakin panas, kedua nya

berkeringat juga menikmati setiap permainannya. Bahkan kini mereka sudah sampai di puncak intim mereka.

*****

Sore hari di daerah jakarta yang masih terang dengan matahari, seorang gadis tengah damai duduk di balkon sambil membaca novel kesukaan nya.

Gadis itu menatap langit yang biru sambil menghela nafas panjang. "Padahal hari Minggu, tapi papah masih aja sibuk sama kerjaan nya". Gumam nya

"Bosen, gak tau apa yang mau dilakuin". Dia melirik ponsel nya yang ada di samping.

"Coba telpon mba Lusi deh, sekalian nanyain kabar nya juga".

Dia menempel kan benda pipih itu dekat telinga nya sambil menunggu seseorang mengangkat telpon dari nya.

(Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif)

"Loh kok gak aktif? Kemana mba Lusi?"

Tok tok

"Non Aerin"..

Aerin langsung menengok ke arah pintu saat mendengar ketukan.

Aerin melangkah untuk membukakan pintu nya, "Iya bi ada apa?" Tanya Aerin

"Itu non, didepan ada temen non laki-laki". Jawab Bi Tuti

Garis wajah Aerin berubah,"laki-laki? Siapa bi?" Tanya nya lagi

"Bibi gak tau namanya non, tapi yang bibi inget dia laki-laki yang waktu tengah malem pernah kesini waktu non pingsan". Jawab Bi Tuti

Garis wajah Aerin berubah. "Gavi, ngapain dia". Batin Aerin

Kemudian Aerin turun kebawah dan melihat seseorang duduk di ruang tamu.

"Gavi". Sang pemilik nama langsung menoleh pada seseorang yang memanggil namanya tadi.

"Halo Rin". Spaa nya dengan senyum lebar

"Ngapain lu kesini?". Ketua Aerin

"Galak amat sih, gua itu tadi gabut dirumah trus kepikiran buat ngajakin lu keluar". Ucap Gavi

"Kenapa gak sama kawan-kawan lu aja?"

"Gua kan lagi pengen keluar sama lu, bukan sama mereka. Karna gua tau kok lu lagi gak kemana-mana".

Gadis itu mengkerutkan garis dahinya. "Gimana lu tau?"

"Iya lah, Gavion gitu loh". Kata nya dengan sombong

"CK! Gak ah males udah sore juga". Jawab nya

"Ya elah, ayolah gua gabut nih, lgian baru juga sore bukan malem. Kalo malem juga gua gak bakal ngajakin lu keluar. Ayolah ya ya". Mohon nya memasang wajah memelas

"Yaudah tunggu gua siap-siap dulu". Aeirn berjalan ke kamarnya meninggalkan Gavion setelah menyetujui ajakan Gavi.

15 menit kemudian Aerin keluar dengan pakaian rapih nya. Dan untung nya Aerin sudah mandi jadi dia tinggal siap siap aja.

Kedatang Aerin Gavi sedikit melongo melihat Aerin. Wajah nya tampak berseri dan cantik balutan make up yang tipis memperlihatkan wajah Aerin yang cantik natural.

"Woy, bengong lagi". Tegur Aerin menyadarkan Gavi

"Jadi gak, kalo gak gu-.."

"Jadi! Jadilah yaudah yuk". Kata nya bersemangat hingga memotong ucapan Aerin

"Bi Tuti....." Teriak Aerin

Bi Tuti yang datang sedikit berlari dari arah dapur. "Iya non ada apa?"

"Bi Aerin mau keluar dulu ya".

"Iya non".

Setelah keduanya berpamitan mereka langsung keluar, mengirup udara angin sore.

Kedua nya terdiam diatas motor dan sibuk dengan fikiran mereka masing-masing.

Ditengah perjalanan mereka dihadang oleh beberapa motor yaitu Bara dan teman-temannya.

"Ngapain lagi para bajingan ini". Desis Gavion sembari membuka helm dan turun dari motornya.

"Woy, kalian ngapain sih hah! Kangen ya gak ketemu gua?" Ucap Gavi dengen ber smirk

"Aerin"... Gumam Rehan menatap gadis yang berdiri dibelakang Gavi.

"kalian bisa Minggirin motor sampah kalian gak, gua sama cewek gua mau lewat". Ucap

Gavi membuat semua terkejut termasuk Aerin.

"Hah? Cewek?" Kaget Rehan

"Gak usah sok kaget lah, cepet Minggirin motor kalian". Katanya dengan nyeleneh

"Gavi! Ini semua gara-gara Lo tau gak!" Bara yang tiba-tiba berucap sarkas pada Gavion

Garis wajah Gavi berubah. "Hah? Salah gua? Emang gua ngapain somplak hah!"

BUGh!

BUGh!

Tiba-tiba mereka menyerang Gavion tanpa persiapan. Gavion yang kaget berusaha melawan mereka seorang diri karna jumlah mereka terdapat 5 orang.

BUGh!

Gavi berhasil mencengkram kerah baju Bara.

"GUA TANYA APA MASALAH LO, HAH!". emosi nya pada Bara

"GARA-GARA BOKAP LO, KELUARGA GUA BANGKRUT TAU GAK, ITU SEMUA GARA-GARA LO!" Sarkas Bara

Gavi bersmirk miring. "Jadi bokap lo bangkrut, HAH! kasian banget. Dan asal lo tau itu semua salah Lo sendiri karna Udah berani sentuh nyokap gua!"

"GAVI AWAS!"....

BUGH!

Gavi menoleh kaget melepaskan cengkraman Bara dan melihat orang dibelakang nya tersungkur. Dan itu ulah Aerin

"Aerin mundur!" Titah Gavi yang agak kewalahan melawan mereka

BUGh!

"Gimana ini Gavi gak mungkin bisa ngelawan mereka". Gumam Aerin panik

"TOLONG!"....

teriak Aerin sekuat tenanga menghentikan mereka. Dan beberapa orang datang melihat kegaduhan.

"CABUT GUSY"...

Semua langsung bergegas terbirit-birit pergi dengan motor nya masing-masing saat melihat beberapa orang berdatangan.

Aerin menghampiri Gavi yang sedang kesakitan memegangi perut nya.

"Gav lu gak papa?" Tanya Aerin panik

Gavi menoleh pada Aerin yang terlihat panik dan dirinya berusaha tersenyum sambil meringis.

"Makasih ya, lu tadi udah nolongin gua".

Aerin tak menjawab dia mengeluarkan tissue dalam tas nya lalu mengusap darah dari sudut bibir Gavi dengan hati-hati.

Gavi tertegun melihat respon Aerin. Sangat terlihat sekali wajah gadis itu penuh kecemasan.

"Luka nya parah, kita ke apotek dulu aja beli obat ya". Kata Aerin yang masih fokus dengan luka Gavi.

"Gak usah, gini aja udah sembuh kok". Ucapnya sembari tersnyum

Aerin menyadari maksud Gavi dan langsung menghentikan nya.

"Kok udahan sih, ini Lo masih sakit". Lirih Gavi agak manja

"Mangkanya ke apotek aja, gua bukan dokter". Ketus nya

"Gua nya gak mau".

"Yaudah mending pul-"...

Saat Aerin ingin berbalik tanganya langsung di cekal dan ucapannya terhenti.

"Jangan! Iya deh maaf. Kita lanjutin aja ya".

Dengan helaan nafas panjang Aerin berbalik badan lalu menaiki motor Gavi duduk di boncengannya.

*****

"Deddy, Deddy kenapa kok melamun?" Tanya sang istri yang membawakan kopi untuk suaminya.

"Deddy lagi mikirin sesuatu mih". Ucap Burhan

"Mikirin apa sih ded, kaya nya galau banget. Emang ada apa cerita lah sama mami".

"Waktu Deddy ngelayat pak Deni, kan ada pak Tama. Tapi pak Tama itu bertingkah aneh mih".

Sarah mengerutkan keningnya tak mengerti. "Maksud Deddy aneh gimana?"

"Aneh! Kaya tiba-tiba berteriak, terus tiba-tiba keringet dingin padahal di dalem rumah ber AC terus dia terus memandang ke arah depan rumah. Menurut Deddy itu aneh".

"Aneh dimana nya sih ded, menurut mami gak tuh".

"Mami mikir kaya gitu karna mami gak ngeliat sendiri gimana tingkah laku pak Tama".

"Udah lah Deddy, gak perlu difikirin. Bukan hal penting juga kan".

"Mami bener sih. Eh Gavi kemana? Kaya nya tadi Deddy liat dia keluar sore-sore udah itu rapih banget lagi".

Sarah tersenyum, "Kata nya mau ngajakin jalan Aerin, yaa emang kaya nya Gavi suka sama Aerin tapi yang mami liat dari Aerin justru dia biasa aja ke Gavi"

"Lagian cewek mana yang mau sama anak tengil kaya Gavi, Udah itu kan di Playboy".

"Dihh Gavi gitu kan karna nurun dari Deddy nya waktu muda". Ledek Sarah

"Deddy gak playboy ya mih, cuman Deddy itu melampiaskan karna frustasi dapetin mami tau gak". Jelas nya membuat Sarah terkekeh pelan

"Oh iya Deddy, gimana? Deddy udah udah bicara soal kasus nya Rika sama polisi?"

"Udah mih, cuman para polisi udah menutup kasus nya karna satu tahun mereka mencari kasus ini tidak satupun bukti yang ditemukan".

"Lalu gimana dedd? Mamih mau orang itu kena hukuman nya".

"Iya, dan Deddy udah minta tolong sama detektif kenalan Deddy dan dia lagi berusaha bekerja sama polisi bandung".

"Semoga aja Masalah ini cepat ketahuan".

"Amin semoga aja ya mih, dan mami jangan lupa bantu doa nya supaya Masalah ini cepet terpecahkan".

*****

Jam sudah pukul 21.00 malam, kini Gavion ingin mengantar Aerin pulang setelah mereka berjalan-jalan bersama.

Motor yang dikendarai Gavi melewati jalan yang sepi untuk mempersingkat waktu. Dan jalan itu sering sekali Gavi lewati jadi dirinya tak perlu khawatir.

"AAAAAA!!"

Gavion yang terkejut dan langsung mendadak rem motornya akibat Aerin yang tiba-tiba berteriak sangat kencang.

"Aerin Lo kenapa?" Tanya Gavi menoleh pada Aerin

Merasa motornya berhenti Aerin langsung turun dari motor dan berjongkok sambil terus menutupi kedua telinga nya dan berteriak tidak jelas.

"PERGI...!!"

Gavi yang panik terus berusaha menyadarkan Aerin.

"Rin sadar Rin, Lo kenapa".

"SAKIT... PERGII....!"

Tak berselang lama Aerin terdiam dan sadar lalu menatap Gavion yang wajah nya penuh kepanikan dan air mata yang sudah membasahi pipi nya

"Aerin Lo gak papa kan?" Tanya Gavi

Aerin masih menatap Gavi dengan tatapan membulat, dirinya menelan salivanya berat dengan nafas agak tersenggal.

"Gav". Lirih Aerin

"Iya ini gua Gavi, Lo gak papa kan? Ada apa sebenarnya Rin?"

"Tadi itu, tiba-tiba aja ada suara teriakan di kuping gua. Suara nya itu begitu menyakitkan, dan ada suara minta tolong, dan juga-..."

"Juga apa?"

Aerin menatap Gavion dengan tatapan yang susah untuk diartikan. "Ruang bawah tanah".

Gavion mengernyit bingung dengan alis berkerut, "hah! Ru-ruang bawah tanah? Maksud nya apa Rin?"

Aerin menggeleng pelan. "Gua juga gak tau Gav, suara itu tiba-tiba aja muncul, dan terakhir kata itu lah yang muncul. Maksud nya apa Gav?"

Gavion menghela nafas panjang sebelum berucap. " Udah sekarang jangan difikirin dulu ya, mending sekarang kita pulang udah malem. Nanti bakal gua bantu kok".

Aerin mengangguk lalu terbangun dari duduk nya yang dibantu oleh Gavi.

"Apa lagi itu? Ruang bawah tanah?" Batin Aerin sembari menaiki motornya dengan sedikit melamun

Beberapa menit setelah menghantar Aerin, Gavi sampai dirumah dengan disambut oleh kedua orang tuanya yang sedang duduk di ruang tamu.

"Loh mami, Deddy ngapain? Tumben banget ngobrol disini?" Tanya Gavi yang ikut duduk di sofa Tunggal

"Ngapain lagi kalo bukan nungguin kamu". Jawab Sarah

"Yaelah mam, masa anak bujang maennya masih ditungguin sih. Gavi itu udah gede pasti bisa lah jaga diri". Ucap Gavi

"Mami kamu ini Gav, Deddy juga udah bilangin tapi masih aja ngeyel". Sahut Burhan

"Deddy itu gimana sih sama anak sendiri juga. Lagian mau Gavi udah gede atau udah nikah pun mami selalu ngehawatirin Gavion. Karna saat Gavi nikah nanti mami gak ngebiarin Gavi buat tinggal pisah sama mami".

Gavi mebelalakan matanya, "lah kok gitu sih mih, Gavi kan mau mandiri tinggal berdua aja sama istri Gavi". Tegas Gavi

"Gak ada penolakan. Pokoknya nanti Gavi sama istri nya gak mami izinin buat pisah rumah sama mami, biar nanti kalo mami udah punya cucu jadi mami gak perlu bolak balik kalo mau liat cucu mami". Kata Sarah sembari senyum

"Kalo mami gituin Gavi, gimana dia bisa mandiri mam, biar lah dia pisah rumah biar dia bisa jadi laki-laki lebih dewasa dan bertanggung jawab". Sahut Burhan

"Lagian mami ini mikir nya kejauhan, aku SMA aja belum lulus mih, belum lagi Gavi kuliah udah mikirin cucu aja". Timbal Gavi, "Udah ah Gavi mau kekamar dulu, gerah mau ganti baju". Ucapnya lalu meninggalkan kedua orang tuanya.

"Deddy itu gimana sih bukannya dukung mami, awas ya nanti kalo sampe Deddy biarin Gavi sama istri nya pergi dari rumah". Ancam Sarah lalu pergi meninggalkan Burhan yang masih terduduk.

"Kok jadi marahin saya, aduh.... MAMI!".. Teriak Burhan menyusul sang istri

...BERSAMBUNG........

...Thanks untuk para pembaca aku, see you next bab selanjutkan yah. Jangan lupa tinggalkan jejak ya. Dengan cara Vote, like, dan komen nya juga. Biar semakin semangat😁...

1
Soraya
semangat thor lanjut
Soraya
ternyata dugaan ku benar klo yg bunuh ibunya Aerin lusa
Soraya
bingung mau komen apa
DISTYA ANGGRA MELANI
Berarti yg bunuh bunda nya airin bpkny sendiri donk...
Soraya
semangat thor lanjut updatenya
Soraya
semangat thor lanjut
Soraya
ternyata tama sm lusi menyembunyikan sesuatu
Soraya
apa mungkin ulah lusi sama Tama kok q curiga klo lusi bukan adiknya tama
Soraya
masih misteri
DISTYA ANGGRA MELANI
Kok enak bngt main matiin orang gtu.. Bahkan korban nya gak cuma 1 kapan donk ketangkap nya.. Gak mungkin kan mamah nya gavin jg mw dijadikan korban...
Soraya
makin penasaran thor lanjut
Nur Haeni: ditunggu ya, pokoknya pantengin terus jangan sampe ketinggalan😁👍
total 1 replies
Soraya
ku kasih bunga thor biar semangat
Nur Haeni: makasih, love you buat kk nya😚
total 1 replies
Soraya
kok q agak curiga ya sama lusi
Shuhairi Nafsir
Thor sertakan Sistem untok Aerin. Supaya Aerin jadi wanita yang tangguh lagi success serta dapat mencari pembunuh ibunya. dan juga teman teman yang menghinanya. jsupaya ceritanya menjadi seru
Nur Haeni: Makasih kk untuk masukannya untuk aku yang udah buntu ini, nanti bakal dicoba dari masukan nya,terima kasih sudah mendukung cerita aku😚
total 1 replies
Soraya
semangat thor lanjut
Nur Haeni: Ditunggu yah😚
total 1 replies
Soraya
ditunggu updatenya ya thor lanjut
Soraya
bukannya Aerin dh cerita sama sara klo mamahnya dh meninggal
Soraya
blum terungkap simuka topeng
Soraya
satu vote buat author
Soraya
masih misteri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!