Simpanan Bapak Kost

Halo Kakak2

Tidak henti mengingatkan jangan lupa like dan kalau berkenan bisa tinggalkan komentar yah!

Btw adegan di dalam Episode lumayan bikin 'huh' ada adegan yang sudah aku warning pada Episode 2 lalu, kalau kurang berkenan silakan tinggalkan komentar membangun, open kritik kok, love u!

...----------------...

"M-Maksud Bapak Troy?" Gralind tengah menggunakan insting berpura-pura polos di hadapan Troy saat ini.

Troy tidak langsung menjawab, dia melirik ke arah kanan dan kiri melihat situasi, kondisi Kost-an sekarang sedang kosong karena rata-rata anak kost disini dominan mahasiswa dan sisanya pekerja yang bisa pulang malam.

"Kamu bilang, kamu mau kasih saya kehangatan yang saya butuhkan," bisik Troy.

Gralind menelan ludah, dia menatap Troy yang tampak serius, wajahnya penuh dengan guratan keseriusan. "M-Maksudku itu-"

Belum selesai Gralind menyelesaikan kalimatnya, Troy langsung mencium bibir Gralind secara frontal dan dengan penuh persiapan, Gralind terkejut, tapi dia tidak menolak, Troy menekan bagian kepala belakang Gralind agar tidak melepas ciuman sedangkan tangan satunya menekan tangan Gralind di area sensitifnya.

"Ah!" Gralind meraih udara akibat ciuman yang membuatnya berhenti bernapas sejenak. "T-Tapi, Pak, nanti istri Bapak tahu."

Bulshit sekali Gralind, dia sengaja memancing Troy dengan kepolosan yang dia sembunyikan, padahal sudah itu niatnya.

"Tidak akan ada yang tahu, kamu mau bantu saya kan?" tanya Troy menaruh jarinya di bibir Gralind. "Please."

Tatapan bule Denmark di hadapannya ini benar-benar membuat Gralind frustrasi antara mempertahankan kepolosan yang dibuat-buat atau langsung to the point.

"Sekali ini saja, yah?" Bohong! Gralind akan melakukan ini untuk kedua kali, tiga kali dan seterusnya sampai semua dendam dan ambisinya terbalaskan, siapa yang peduli dengan bahan prakteknya, dia hanya peduli dengan hasilnya.

Terkesan jahat, tapi itu takdir.

Troy mengangguk atas ucapan Gralind tadi, dengan hati-hati Gralind memasukkan tangannya ke celana Troy meraih sebuah benda tumpul yang menegang.

First time! Gralind benar-benar nekat sekarang karena ini pertama kalinya dia memegang benda milik semua pria itu.

"Apa alasan Bapak melakukan ini, bukan ini termasuk mendua dari Bu Tania?" Gralind mengurut maju mundur benda milik Troy di dalam air sembari mengajukan pertanyaan itu.

Troy menahan desah*nanya dan memejamkan mata sejenak. "Karena kamu orangnya."

"Jika bukan kamu, saya tidak akan tertarik," lanjut Troy yang merasakan kenikmatan menjalar di tubuhnya. "Lebih cepat, Gralind."

"Bagaimana kalau Bapak Troy melakukan sesuatu yang mungkin akan berdampak baik untuk Pak Troy, kan Bu Tania belum tentu bisa memberikan ini."

"Maks-Ah! Maksud kamu?"

"Friend With Benefit, kita menjadi Partner tapi kita mendapatkan benefit yang sama," jawab Gralind mempercepat ritme tangannya.

"Benefit?" Troy menatap nanar Gralind. "Maksud kamu-Ah!"

PLOP! Gralind melepaskan tangannya dari benda milik Troy setelah ia merasakan Troy baru saja mencapai klimaksnya, tangan Gralind kini sudah terkena cairan milik Troy

Dia mengangkat tangannya dan menangkup wajah Troy, senyum kepolosan itu berubah anarkis dan penuh ketajaman yang sangat dalam.

"Benefit, jangan ceraikan Bu Tania, karena tujuan kita akan sama, bukannya Pak Troy akan dendam dengan Bu Tania setelah pengkhianatan ini."

Troy mengangguk. "Jadi?"

"Akan ku bantu Pak Troy membalaskan dendam karena niat kita sama," jawab Gralind beralih ke pinggir kolam dan duduk di tepi kolam, Troy mengikuti Gralind dan kini tengah mendongak menatap Gralind yang di tepi kolam sedang dia masih berada di dalam kolam.

"Niat, Maksud kamu?"

"Balas dendam Pak Troy, tapi tujuan kita sama, jika Bapak tertarik maka semuanya akan berjalan tanpa Bapak sadari."

"Sebenarnya kamu ini siapa?" tanya Troy menatap dalam Gralind penuh pertanyaan.

Gralind menyulam senyum yang sangat manis, dia meraih tangan Troy dan menaruh telapak tangan Troy di pipinya. "Aku? Aku hanya wanita biasa."

...----------------...

Rill!