Seorang gadis Pustakawan yang merupakan seorang kutu buku harus menerima kenyataan bahwa ia tewas saat ia menamatkan novel kesukaannya berjudul "Moonira".
Namun bukannya menuju akhirat, gadis itu justru masuk ke dunia novel kesayangannya dan ditunjuk sebagai calon Helena yang menyalurkan berkat dari dewi Selene kepada kerajaan Welf. Disana ia ditemukan oleh seorang Adipati kerajaan Welf yang merupakan high Elf.
Bagaimana kisah gadis itu di dunia Moonira? Apakah gadis itu berhasil menjadi seorang Helena dan bagaimana kisah cinta gadis itu dengan sosok Adipati yang terkenal sebagai dewa kematian di dalam peperangan? Apakah cinta mereka bersatu atau justru kandas di tengah jalan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arthystrawberry23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
XXIV Keingintahuan Aaron.
Kondisi kerajaan Welf saat ini terlihat sangat ramai, banyak para high elf dan para elf dari kerajaan lain berbondong-bondong datang ke ibukota kerajaan untuk menikmati festival Helena.
festival Helena adalah festival untuk menyambut para Helena generasi baru yang terlahir selama beberapa puluh hingga ratusan tahun sejak generasi sebelumnya.
Kini setelah hampir 200 tahun akhirnya lahir para Helena baru yang akan menerima berkat dari dewi bulan saat insiden Cladis berlangsung.
Suasana ibukota sangat ramai, sejak kemarin sudah banyak para pengunjung yang datang ke ibukota dan tentu saja banyak para pedagang yang menjual berbagai macam jenis dagangan.
Festival kali ini terasa lebih ramai dibandingkan festival-festival sebelumnya, yah tentu saja karena mereka ingin melihat bagaimana sosok high elf yang menjadi Helena agung pertama di dunia Moonira.
Apalagi saat insiden Cladis yang terjadi di kerajaan Welf baru-baru ini, kabar bahwa dewi bulan sendiri yang turun ke dunia Moonira melalui perantara tubuh Helena agung mengakhiri insiden Cladis dan bahkan mengalahkan monster Hylosa yang hampir menghancurkan kerajaan Delf.
Suasana dalam lingkungan istana tidak kalah ramai, banyak stand jualan mewah yang tersebar tentunya itu adalah milik para high elf bangsawan yang memang bekerja sebagai pedagang.
Saat ini lingkungan istana hanya bisa diakses oleh para high elf dari berbagai kerajaan untuk bisa menikmati festival yang akan berlangsung selama tiga hari kedepan.
Di kota Orion, tepatnya di ruang pribadi tuan Albert yang berada di pusat gedung Alkemis, terlihat Roselina sedang berada di dalam ruang kerja milik tuan Albert.
Roselina sedang menguji seluruh ilmu Alkimia yang dimiliki oleh mendiang tuan Albert, saat ini Roselina sedang mencoba menyalurkan sihir kedalam beberapa jenis logam yang ia beli dari beberapa pedagang berdasarkan mantra yang tertulis dalam buku karya tuan Albert.
Ada banyak sihir yang ia salurkan ke beberapa jenis logam yang ada di depannya, dan sesuai dugaan Roselina bahwa sihir Alkimia tuan Albert bisa berfungsi dengan baik saat ia menggunakannya.
Kini Roselina sedang mencoba untuk memodifikasi sihir milik mendiang tuan Albert, ia menggunakan sihir pengubah mantra yang ia kuasai berdasarkan imajinasi yang dia miliki untuk sedikit memodifikasi mantra sihir milik tuan Albert sehingga efeknya entah akan semakin kuat atau justru menciptakan sihir baru.
Roselina mengubah logam itu menjadi beberapa menjadi bentuk batangan agar mudah di gunakan untuk membuat senjata atau alat lainnya.
Awalnya Roselina ingin tahu apakah jika ia mengimajinasikan proses dari suatu sihir yang akan ia gunakan maka sihir itu terjadi atau justru malah gagal dan tidak terjadi apa-apa, namun semua percobaan yang ia lakukan ternyata berhasil.
Roselina menatap kearah tulisan sihir yang melayang di depannya, tulisan itu adalah mantra sihir tuan Albert yang telah ia modifikasi sehingga mampu mengolah logam mentah menjadi batangan hanya dalam waktu singkat dan penggunaan mana sihir lebih efisien.
Roselina meraih tulisan sihir itu dan menggenggamnya sehingga tulisan itu hilang dan cahaya terlihat di dalam kepalan tangan Roselina.
Roselina membuka buku yang masih kosong dan ia mengarahkan tangannya keatas buku itu dan secara ajaib isi dari sihir tulisan pun berpindah ke dalam buku kosong itu.
Roselina menghela nafas panjang dan menoleh kearah tumpukan buku yang merupakan catatan hasil eksperimennya dalam memodifikasi sihir Alkemis.
Kebanyakan hasil eksperimen itu tertuju pada pembuatan senjata dan alat yang bisa digunakan sehari-hari.
Aaron terlihat menyusun tumpukan buku itu agar bisa menjadi sedikit rapi, Aaron menatap kearah Roselina yang kini sedang melanjutkan proyeknya untuk membuat sesuatu yang sangat aneh bagi Aaron.
"Akan membutuhkan berapa lama untuk menyelesaikan senjata yang anda buat nona?" Tanya Aaron yang berdiri tidak jauh dari Roselina dengan tumpukan buku di tangannya.
"Mungkin akan selesai besok, tapi kata Ernathan aku tidak boleh meninggalkan istana hingga festival Helena berakhir karena akan ada banyak upacara yang harus aku dan para Helena lain lakukan," jelas Roselina yang masih sibuk dengan pekerjaannya yang sedang merakit sebuah senjata.
Aaron hanya terdiam dengan tatapannya menatap kearah Roselina, sungguh Aaron tidak menyangka jika Roselina mampu mempelajari ilmu sihir Alkimia hanya dalam waktu yang singkat.
Selain itu, Roselina mampu memodifikasi mantra sihir yang bahkan dirinya yang telah mencapai puncak sihir tidak bisa melakukan hal itu.
Kini Aaron merasa semakin tertarik dengan sosok Roselina, hanya dalam waktu beberapa hari, Aaron sudah banyak mempelajari sesuatu yang baru dari Roselina.
Aaron mengalihkan pandangannya kearah tumpukan buku yang ada di tangannya, ia menyimpan tumpukan buku yang ada di tangannya di meja dan membuka buku paling atas.
Aaron membaca salah satu mantra untuk mengubah batang besi menjadi emas, Aaron berusaha memahami struktur mantra sihir yang ia baca agar ia bisa menggunakan sihir itu.
Setelah merasa bahwa ia memahami mantra sihirnya, Aaron berdiri dan meminta satu logam mentah pada Roselina, tentu saja Roselina setuju dan memberikan logam emas mentah pada Aaron.
Setelah mendapatkan logam mentah dari Roselina, Aaron segera meletakkan tangannya diatas logam mentah itu dan membaca mantra yang sudah ia pahami sebelumnya.
Lingkaran sihir pun terlihat di logam mentah itu dan reaksi dari sihir yang baru saja Aaron rapalkan mulai terlihat, namun sayang hasil yang didapatkan oleh Aaron tidak sebagus milik Roselina.
"Nona Roselina, mengapa logam ini tidak tertempah dengan baik seperti logam milik nona?" Tanya Aaron heran mengapa ia gagal menggunakan sihir Roselina.
Mendengar itu Roselina menoleh kearah Aaron dan berjalan menuju tempat Aaron, Roselina mengamati logam mentah hasil sihir tempahan Aaron, dan Roselina menjelaskan bahwa tidak semudah itu Aaron bisa menguasai sihir yang telah ia modifikasi.
"Lalu bagaimana agar sihir itu bisa bekerja dengan sempurna nona? Aku rasa tidak ada yang salah menurutku dari struktur mantra sihir yang aku lihat di buku yang nona tulis," ujar Aaron yang penasaran mengapa ia tidak bisa gagal.
Roselina meraih tangan kanan Aaron dan jari telunjuknya memutar diatas punggung tangan Aaron dan tak lama sebuah simbol terlihat di punggung tangan Aaron.
"Nah aku sudah menyalurkan sedikit manaku dalam simbol ini, dengan begitu kau bisa menggunakan sihir yang telah kumodifikasi dalam kurung waktu yang telah aku tentukan," jelas Roselina.
Mendengar itu, Aaron mencoba kembali dan ternyata berhasil, melihat itu membuat Aaron terkejut dan juga terkagum.
"Mengapa sihir ini lebih efektif ketika nona menyalurkan mana sihir nona pada simbol ini?" Tanya Aaron dengan begitu penasaran.
"Untuk berjaga-jaga saja, dengan sihir yang telah aku modifikasi maka penggunaan sihirnya akan jadi lebih sempurna dan efisien, dan tentu saja akan sangat berbahaya jika aku mengajarkan pada para high elf lain dan mereka menyalahgunakan sihir itu," jelas Roselina kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.
"Benarkah? Aku baru saja mendengarkan sihir itu, dimana nona mempelajari sihir itu?" Tanya Aaron dengan nada penasaran.
Mendengar pertanyaan Aaron membuat tubuh Roselina tegang dan raut wajahnya terlihat terkejut, Roselina terdiam sejenak dan tingkah kikuknya Roselina bangkit dari duduknya.
"Astaga, kita sudah terlambat Aaron, lebih baik kita kembali ke kediaman Ernathan sebelum dia akan mengomeliku," ujar Roselina salah tingkah.
Aaron yang melihat tingkah Roselina tersenyum dan menyusul Roselina yang sudah pergi lebih dulu.
"Bahkan nona sendiri bisa menciptakan sihir baru, kau memang gadis yang menarik nona"
To be continued...