Dia adalah seorang pria yang sangat tampan dan kaya raya, hidupnya merasa lebih sempurna setelah kehadiran seorang istri yang sangat cantik.
Tapi dengan teganya sang istri berselingkuh dengan kakak tirinya, kemudian mereka membunuh Bryan secara sadis demi mendapatkan seluruh kekayaan yang Bryan miliki.
Bryan diberikan kesempatan untuk hidup kembali oleh sistem, tapi dia harus menyelesaikan misi dari sistem, yaitu dia harus bisa membuat banyak wanita takluk kepadanya, dengan syarat dia harus menyembunyikan identitas aslinya dan menyamar menjadi seorang ojek online.
Apakah Bryan sanggup menaklukkan hati para wanita target sistem dalam waktu satu bulan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Setelah mendengarkan informasi panjang lebar kali tinggi dari sistem mengenal Luna dan orang-orang disekitarnya. Bryan memutuskan untuk segera menemui Luna sebagai seorang driver ojek online, yang telah dipesan oleh Luna.
Bryan pun segera menstater motor maticnya, dia langsung tancap gas meninggalkan rumah, untuk menjemput sang target keduanya, sepertinya misi kedua ini tidak meyakinkan, apakah dia mampu meluluhkan hati wanita jutek itu? Sepertinya Luna orangnya jarang sekali tersenyum, bagaimana cara meluluhkan tipe wanita seperti itu?
Bryan memacu motor maticnya dengan kecepatan tinggi, agar dia segera sampai ke tempat tujuan, dia harus segera menemui Luna, sang target keduanya.
Bryan melihat wanita itu sudah memakai pakaian biasa, Luna terlihat sedang berdiri di depan mini market, menunggu kedatangan ojek online yang yang akan menjemputnya. Dia sudah mengganti gaun pengantinnya, tapi masih memakai high heels khusus pengantin wanita yang lumayan tinggi. Rupanya Luna sudah membuang gaun tersebut ke tong sampah, karena dia sama sekali tak mengharap menjadi seorang pengantin hari ini.
Luna memelototkan matanya ketika melihat siapa yang menjemputnya, dia sangat ingat dengan motor matic hitam milik Bryan itu. "Lho kamu ojol yang tadi kan?"
Bryan segera membuka helmnya, dia harus bersikap manis kepada targetnya itu, "Iya, aku Juan, Mbak. Ojek online yang telah Mbak pesan itu." jawabnya sambil tersenyum manis, melebihi rasa manisnya madu, siapa tahu bisa membuat hati Luna berdebar-debar dengan melihat senyuman manisnya itu.
Luna terperangah ketika melihat Bryan membuka helmnya, mungkin tadi waktu Bryan mengantarkannya ke mini market, Bryan tidak memperlihatkan wajahnya, karena wajahnya tertutup oleh helm hitamnya itu.
Luna tak percaya ada seorang driver ojek online setampan ini? Mengapa pria tampan tersebut bisa menjadi driver ojek online? Padahal pria itu sangat pantas menjadi seorang model, memiliki perawakan yang tinggi, tampan, berkulit kuning, hidung mancung, memiliki mata elang yang begitu menggoda, rambutnya yang berwarna kecoklatan dan wajahnya kebulean, dan betuk tubuhnya yang proporsional.
Luna menggelengkan kepalanya, bukan saatnya untuk terpesona, masalah yang dia hadapi sangat begitu berat, dia harus secepatnya meninggalkan kota ini, dia ingin pergi jauh, tapi entah kemana, yang penting jangan sampai dia menikah dengan seorang pria jahat bernama Jerome.
Luna di jual oleh kakak tirinya kepada Jerome, karena Jerome sangat terobsesi pada Luna. Jerome memiliki sebuah prinsip di dalam hidupnya, jika dia tak bisa memiliki wanita yang dia inginkan, maka dia akan penggal kepalanya. Betapa sadisnya pria tersebut.
Sebenarnya Luna terlahir dari keluarga kaya raya, tapi saat ini hartanya telah di kuasai oleh ibu tirinya yang bernama Rita dan kakak tirinya yang bernama Galang. Bahkan mereka tega menjual Luna kepada Jerome, agar Jerome segera membawa Luna pergi dari rumah peninggalan ayah kandungnya Luna itu, malah mereka berharap Luna mati ditangan Jerome.
"Mau saya antarkan kemana, Mbak?" tanya Bryan kepada wanita cantik itu.
Sebenarnya Luna tidak memiliki tempat tujuan, karena itu dia nampak kebingungan, tidak tahu harus pergi kemana dengan uang pas-pasan yang dia miliki. "Emm... sesuai aplikasi, Mas."
Di aplikasi ojek online, tempat yang tuju Luna adalah terminal, karena saat ini dia hanya memiliki uang 200 ribu lagi, dia tidak sempat membawa ATM ataupun uang yang dia punya, karena terburu-buru harus pergi meninggalkan rumah. Dia juga mendadak harus membeli pakaian, walau dengan harga yang murah, karena harus menghemat uangnya.
Bryan belum tahu bagaimana caranya untuk mendekati Luna, apalagi Luna dari tadi sikapnya begitu dingin, Bryan merasa dia lebih baik memilih untuk mengantarkan dulu Luna ke tempat tujuan.
Bryan segera memberikan helm khusus penumpang kepada Luna, "Pakai helmnya, Mbak."
Luna pun menerima helm tersebut tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, kemudian dia memakai helm tersebut, lalu dia naik ke atas motor, duduk dibelakang Bryan.
"Pegangan yang kuat, Mbak." suruh Bryan kepada Luna.
Tapi Luna hanya mencubit sedikit jaketnya Bryan, tidak mungkin dia mau asal memeluk pria asing, karena dia berpikir hubungan dia dan Bryan hanya sebatas driver dan penumpang saja.
Bryan menstater motornya, dia memacu motornya dengan cepat, membuat Luna refleks memeluk Bryan.
"Jangan terlalu ngebut, Mas." protes Luna, wanita tersebut menjadi salah tingkah.
Bryan hanya tersenyum mendengar Luna memprotes seperti itu.
Perjalanan dari mini market ke terminal tak begitu jauh, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit saja. Rencananya Luna akan pergi ke luar kota, entah kemana, yang penting dia tidak bertemu lagi dengan saudara tirinya, ibu tirinya, dan juga Jerome. Dia merasakan hidupnya seperti di neraka selama ini.
Akan tetapi ketika motor yang dikendarai oleh Bryan akan melewati persimpangan, tiba-tiba ada sebuah truk besar menghadang, Bryan mencoba untuk berputar arah, tapi ternyata dibelakangnya ada dua mobil menghalangi jalannya.
Ckkiitt...
Bryan terpaksa menghentikan motornya. "Oh shittt! Siapa mereka?" Bryan sangat kesal sekali.
Luna sangat terlihat ketakutan, pasti mereka adalah anak buah Jerome. Jerome memang tidak akan pernah menyerah untuk mencari keberadaan Luna, pria itu memiliki ambisi yang sangat tinggi.
Bryan melihat ada banyak orang keluar dari truk dan mobil yang menghadang Bryan, mungkin jumlah mereka ada sekitar 20 orang. Salah satu dari mereka, ada yang mencoba untuk mengancam Bryan.
"Cepat serahkan wanita itu pada kami! Atau kamu mau mati ditangan kami?"
Ternyata rintangan dalam meluluhkan target kedua lebih berat dari yang sebenarnya. Tapi dimana ada kemauan, disitu pasti ada jalan, Bryan yakin pasti ada jalan keluar untuk menyelesaikan masalahnya, dengan bantuan sistem, yang walaupun sangat perhitungan sekali. Dia harus siap menghadapi mereka.