Annabella gadis cantik keturunan Belanda dia telah dibesarkan oleh sepasang suami istri yang tidak memiliki anak, sejak usia Annabella 6 tahun dia telah diculik dan dibuang ke tengah hutan oleh sekelompok mafia Jerman, hingga akhirnya Annabella telah ditemukan oleh sepasang suami istri yang tidak memiliki anak dan dibesarkannya oleh mereka hingga Annabella tumbuh menjadi gadis cantik dan memiliki kekuatan yang begitu luar biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kak Desi Astuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Annabella pemenangnya
"Usahakan agar Jacli bisa ikut Drak bayar panitia itu berapapun," Drakpun kembali memberi perintah pada anak buahnya agar kuda Annabella bisa mengikuti balap kuda tersebutkeesokan harinya. Drak memberi tahukan Annabella jika Jacli sudah bisa mengikuti ajang balapa kuda tersebut yang diikuti oleh Alexander dan pembalap kuda lainnya disana. Annabellapun berjalan keluar menghampiri kudanya ia berbicara pada kudanya Jacli, "Jacli kau harus bisa melawan musuh kita besok ada sembilan musuh yang harus kau kalahkan disana Jacli." Jaklipun menganggukan kepalanya seolah-olah ia mengerti dengan perkataan Annabella.
Annabella menaiki kudanya dan ia terus berputar mengelilingi halaman rumahnya yang cukup luas. Setelah beberapa menit memutari rumahnya iapun turun dan kembali memasukan Jacli kedalam kandangnya, Drak dan pengawal lainnya yang selalu setia mengawal Annabella
Hanya bisa melihat akan aktivitas yang dilakukan oleh Annabella.
"Drak siapkan perlengkapan untuk hari esok jangan ada yang kurang," "baik nona" sahut Drak dan ia segera membri perintah kepada anak-anak buahnya untuk mempersiapkan kebutuhan yang akan diperlukan Annabella besok.
Esok haripun tiba hari yang ditunggu-tunggu oleh Annabella, saatnya pertandingan akan segra dimulai Annabella baru tiba diloaksi balapan. Annabella turun dari mobilnya dengan mengenakan pakian para pebalap kuda berwana merah bekombinsai putih dan hitam, dengan rambut panjngn dikuncir seperti ekor kuda membuat kecantikannya menjadi pusat perhatian. Ditambah lagi hanya Annabella sendiri perempuan yang mengikuti balap kuda ternama itu, dengan taruhan para miliarder yang berjumlahkan pantastis. Setelah melakukan beberapa pengecekan Jaclipun dituntun oleh Annabella untuk bersiap masuk kedalam arena.
Sedangkan Alexander dia sudah berada didalam arena ia baru menyadari dengan kedatangan Annabella, yang membuatnya terpesona dengan kecantikannya yang begitu luar biasa ditambah lagi ia sebagai pembalap perempuan satu-satunya yang diataranya adalah kaum pria semua.
Alexander terus memperhatikan Annabella yang berada dibarisan sebelah kirinya dalam hatinya Alexander, ia sangat mengagumi kecantikan Annabella tanpa ia ketahui siapa sebenarnya Annabella. Drak dan anak buah lainnya sudah siaga disana mereka menyamar sebgai penonton.
Annabella menyadarinya jika saat ini ia sedang diperhatikan oleh Alexander. Tubuh sexsy Annabella terus bejalan dan iapun mulai menaiki kuda hitamnya. "Jacli apa kau sudah siap lihatlah itu musuh kita yang berjumalah sembilan Jacli," Annabella berbicara dengan kudanya Jacli, semua kuda-kuda dan penunggang sudah berada diatas kuda mereka masing-masing
Annabella mulai membungkukan tubuhnya kedepan, kibaran bendera dan peluit mulai ditiup tandanya para kudah harus bersiap untuk lari. Semua kuda mualai berlari begitupun dengan kuda Annabella berlari begitu kencang, berbeda dengan kuda Annabella Jacli ia berlari begitu santai.
Sedikitpun Annabella tidak gentar ia tahu akan kekuatan kudanya maka dari itu Annabella tidak mencemaskan kudanya yang sudah tertinggal oleh beberapa kuda lawannya. "Jac biarkan mereka mendahuli kita sampai puteran keempat, tapi diputaran kelima kau harus mendahului mereka, dengan caramu Jacli aku percaya padamu kalau kau bisa.." Annabella terus berbicara dengan kudanya, Jacli seolah-olah mengerti dengan perintah Annabella.
Jacli ia mulai mengurangi kecepatannya sehingga tersalip oleh kuda-kuda yang masih ada dibelakangnya. Alexander dengan perasan senang dan bangganya karena telah memimpin diantara sembilan kuda dibelakangnya, Alexander tersenyum karena pertandingan hanya tersisah 4 putaran lagi, Alexander terus memberi cambukan pada kudanya agar bisa mencapai ronde terakhir sesuai harapannya. Hiaa.. hiaa.. Kuda Alexander terus berlari begitu cepat dan semakin jauh meninggalkan para pembalap lainnya.
Drak dan anak buahnya mulai panik melihat kuda Annabella yang lamabat seperti keong tanpa tenaga, Annabella terus memperhatikan nomor putaran diakhir putaran keempat. Annabella mulai mengambil ancang-ancang memberi cambukan pada kudanya yang sudah memasuki putaran kelima dengan suara lantangnya. "Jacli masuk!!" Teriak Annabella seketika kuda Annabella melesat bagaikan busur panah, melesat dengan kecepatan tinggi Jacli berlari dengan sangat cepat dan cepat tanpa diperintah oleh Annabella.
Hingga akhirnya tidak disangka-sangka kuda Annabella berhasil menyalip delapan kuda lainya, Sontak saja semua pembalap terperangah melihat aksi gila Annabella dan kudanya. Kini yang tersisah hanya satu kuda yaitu kuda Alexander, dan apa yang terjadi kuda Annabella sudah berada barisan yang sama dengan kuda Alexander.
Alexander begitu tercengang melihat kuda Annabella sudah berada disampingnya, dan ronde hanya tersisah dua putaran Alexander semakin kesal melihat kuda Annabella sudah berhasil melewati langkah kudanya. yang sebentar lagi siap untuk menyalip kudanya, Alexander terus memberi cambukannya terhadap kuda miliknya dia tidak siap menerima kekalahaan, apa lagi yang mengalahkannya hanya seorang perempuan mau dimana ditaruh harga dirinya sebagai ketua Mafia.
Bukan lagi rugi banyak tapi harga diri yang Alexander pertahankan, kuda Annabella dan kuda Alexander sudah kembali seimbang, Alexander sudah ketar ketir tanpa berhenti ia terus mencambuk kuda merahnya. Kini yang tersisah hanya satu putaran Annabella kembali memberi cambukan pada Jacli, "bersiap-siaplah Jacli.." Cukup dengan sekali cambukan Jacli berlari semakin kencang hingga meninggalkan kuda Alexander.
Hiaa.. hiaa.. bukan main lagi Jacli berlari tanpa jeda meninggalkan kuda Alexander, Alexander sangat emosi kudanya telah tertinggal jauh oleh kuda Annabella.
Alexander tak berhenti memberi cambukan pada kudanya karena sudah tak ada harapan lagi kemenangan akan ia dapatkannya, karena hanya beberapa langkah lagi kuda Annabella akan mencapai kemenangan dan benar saja hanya hitungn detik kuda Annabella sudah berada di titik final. Suara tepuk tanganpun terdengar begitu meriah yang disertai sorak para penonton.
