Ditinggal menikah oleh kekasih yang sudah menjalin hubungan selama tujuh tahun dengannya karena kesalahan dirinya sendiri yang terlalu fokus dengan karir membuat Calista tidak berniat untuk menikah walau usianya sudah menginjak kepala tiga.
Namun bagaimana jadinya keinginan Calista yang tidak ingin menikah tidak disetujui oleh kedua orang tuanya justru kedua orang tuanya memberikan jodoh untuknya yaitu pria yang berstatus mahasiswa di tempat ia mengajar dan pria itu dijuluki playboy?
Apakah Calista mau menerima jodoh pilihan kedua orang tuanya mengingat jarak umur mereka terpaut sembilan tahun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak ada pesta
Perdebatan malam itu akhirnya dimenangkan oleh Danesh. Kedua keluarga setuju jika pernikahan Danesh dan Calista dilakukan secara tertutup hanya dihadiri keluarga dekat mereka saja. Pernikahan pun bukan dilakukan di gedung sesuai keinginan para orang tua melainkan hanya di rumah Mommy Diora dan Daddy Berto saja.
"Syukurlah Mommy dan Daddy mau menuruti permintaan Danesh. Jika tidak mungkin hidupku tidak akan tenang mengajar di kampus." Ucap Calista merasa lega.
Calista yang sudah berada di dalam kamarnya pun menatap cincin yang kini melingkar di jari manisnya. "Aku tidak menyangka jika aku akan menikah dengan pria yang umurnya terpaut jauh di bawahku. Sungguh lucu dan sedikit gila." Kepalanya menggeleng-geleng.
Calista yang merasa sudah lelah dan ingin istirahat pun segera melepaskan anting yang terpasang di telinganya serta perhiasan lainnya. Setelahnya ia menanggalkan dress yang melekat indah di tubuhnya lalu masuk ke dalam kamar mandi sambil membawa baju gantinya.
*
Keesokan harinya, Calista dan Danesh yang sama-sama baru saja tiba di kampus saling pandangan satu sama lain dengan wajah yang datar. Calista memutus tatapan mereka lebih dulu lalu berjalan mendahului Danesh.
Dia calon suamiku? Tanya Calista dalam hati sambil membayangkan wajah Danesh.
Danesh yang ditinggal begitu saja oleh Calista pun menyunggingkan senyuman di wajah tamapannya. "Menarik." Ucapnya karena baru kali ini ada wanita yang tidak tertarik dengan dirinya sejak awal mereka bertemu.
"Calista!" Rose yang bersembunyi di belakang pintu tiba-tiba keluar dari tempat persembunyiannya mengejutkan Calista yang baru saja masuk ke dalam ruangan kerjanya.
"Rose!" Calista mengusap dada dengan tangannya.
"Haha, maafkan aku." Ucap Rose melihat keterkejutan Calista.
"Kau ini selalu saja." Calista menggelengkan kepalanya.
Rose tertawa lalu mengajak Calista duduk di kursi yang berada di depan ruangan kerjanya. "Jadi bagaimana pertemuan tadi malam? Apa lancar?" Tanya Rose.
Calista mengangkat kedua bahunya. "Begitulah." Jawabnya singkat.
Rose mengkerutkan keningnya merasa tidak paham dengan apa yang Calista katakan.
"Semuanya lancar dan pernikahan kami akan dilangsungkan satu bulan dari sekarang." Ucap Calista kemudian yang seolah mengerti dengan kebingungan Rose.
"Apa? Satu bulan lagi?" Rose begitu terkejut mendengarnya. "Apa bisa secepat itu menyiapkan semuanya dalam waktu satu bulan? Gedung, katering, make up, fotography dan—" perkataan Rose terhenti saat Calista memotongnya.
"Kami hanya menikah dan merayakannya di rumahku saja sehingga tidak memerlukan waktu lama mempersiapkannya."
"Apa?!" Rose terbelalak. "Kau jangan bercanda, Cal. Orang tuamu adalah pemilik yayasan ini. Tidak mungkin merek mau merayakan pernikahanmu hanya di rumah saja. Begitu banyak teman-teman dan rekan kerja mereka yang harus mereka undang dan membutuhkan ruangan yang lebih besar." Rose mengeluarkan isi pemikirannya.
"Sayangnya kedua orang tuaku dan kedua orang tua calon suamiku tidak akan mengundang rekan kerja mereka." Jawab Calista.
"Apa?!" Semakin terkejut saja Rose mendengarnya.
Calista pun akhirnya menjelaskan bagaimana awal mula kesepakatan itu terjadi. Rose yang mendengarkannya pun mengangguk-anggukkan kepalanya tanda paham.
"Aku jadi semakin penasaran siapa pria yang akan menjadi calon suamimu itu." Ucap Rose karena sepertinya pria yang akan dinikahkan dengan Calista bukanlah pria sembarangan di kampus.
"Kau bisa mencaritahu pria itu dengan melihat siapa pria yang memakai cincin yang sama denganku." Ucap Calista sambil memperlihatkan cincin yang melingkar di jari manisnya.
***
Sebelum lanjut, jangan lupa berikan vote, like, point, dan komennya dulu, ya.
Sambil menunggu Danesh dan Cal update, silahkan mampir di novel shy yang lagi on going juga berjudul Noda Menjadi yang Ke 2, ya🖤
Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ 🤗
author maupun pembaca..
mau ksh info penting
gabung yu k cbm..
kita d sn bakal belajar brg
dr teknik dsr menulis
jika kalian mnta tlg follow dl akun saya
nnti sy akan bantu undang kalian mksh semua