Menikah di usia muda apalagi masih duduk di bangku sekolah, apakah pernikahan tersebut akan berhasil? Terlebih pasangan itu berbeda sifat, yang satu Cool dan yang satu panas suka meledak-ledak.
Tapi inilah yang terjadi pada pasangan muda Flora dan Rain. Flora terpaksa menikah dengan Rain, pria yang begitu posesif dan begitu tergila-gila padanya sejak kecil karena keluarganya jatuh miskin.
Sementara Rain, memanfaatkan hal tersebut untuk membalas perbuatan Flo yang selama ini selalu meremehkan cintanya.
Jadi bagaimana kisah rumah tangga selanjutnya Rain dan Flora? Akankah berakhir bahagia atau justru sebaliknya?
Follow aku mommy ya.
Ig : mom_tree_17
Tik Tok: Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15
"Duduklah ada yang ingin ku sampaikan!" Perintah Rain tanpa mempedulikan kekesalan diraut wajah Flora.
Flo pun langsung duduk di atas sofa yang ada di ruangan tersebut, tanpa memutus tatapan matanya pada tubuh kekar Rain meskipun hatinya masih merasa kesal.
"Kenapa aku baru tahu tubuhnya begitu atletis." Gumam Flo dalam hati, dengan pikiran-pikiran mesum yang mulai merasuki otaknya. Seperti bagaimana rasanya memeluk tubuh kekar itu, dan bagaimana rasanya menyentuh dan membelai otot-otot ditubuh Rain. "Oh ya ampun." Teriak Flo tanpa sadar dengan pipi bersemu merah.
"Hai kau kenapa?" Rain menatap dengan bingung karena Flora yang tiba-tiba berteriak tidak jelas.
"Tidak apa-apa, hanya saja bisa tidak handuk itu dilepas. Eh maksudku kau memakai pakaianmu." Ralat Flo sembari mengutuk dalam hati saat keceplosan dalam berbicara.
Rain sendiri menahan senyumnya sembari berjalan menuju nakas tanpa mengabulkan permintaan Flo yang memintanya untuk memakai pakaian terlebih dahulu.
"Ini!" Rain memberi sebuah catatan yang sudah ia siapkan sebelumnya pada Flo.
Flo mengambil catatan tersebut tanpa melihat apa yang tertulis di dalamnya, karena kedua mata Flo masih sibuk menatap tubuh kekar Rain.
"Bacalah!"
"Tubuhmu tertulis sold out." Sahut Flo yang lagi-lagi keceplosan berbicara. "Eh.. maksudku apa yang harus dibaca." Ralatnya setelah tersadar.
"Tentu saja kertas itu." Rain menunjuk pada tangan Flora.
Flora pun segera membaca catatan yang diberikan Rain dengan kening yang berkerut.
"Kau harus melakukan semua yang tertulis di catatan itu."
Flora yang masih bingung, kini terkejut saat catatan yang semula kecil itu berubah menjadi catatan yang begitu panjang saat kertas itu ia buka. Bahkan begitu panjangnya sampai kertas tersebut mencapai lantai.
"Rain apa ini? Bagaimana bisa aku melakukan semua itu." Karena di catatan tersebut tertulis bahwa Flo harus melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel, mencuci baju, dan banyak lainnya. Belum lagi ia harus menyiapkan semua kebutuhan Rain dari bangun sampai tidur lagi. Flo juga harus menuruti semua perintah Rain tanpa pengecualian, dan banyak lagi yang harus dikerjakannya karena ia tak mampu membaca semua tulisan tersebut.
"Kau harus bisa, jika tidak bersiaplah angkat kaki dari apartemen ku!"
"Tapi Rain, aku benar-benar tidak bisa." Jangankan memasak makanan, memasak air saja mungkin bisa gosong. Dan jangankan mencuci piring, baju, dan mengepel lantai. Flo bahkan tidak pernah menginjakkan kakinya di dapur. "Lagi pula kau ini anak orang kaya, sewa saja pelayan beres bukan? Kalau ada yang mudah kenapa dipersulit?"
"Untuk apa aku menyewa pelayan jika sudah ada kau."
"What? Jadi kau menganggap aku pelayan?" tanya Flo tak terima.
"Kau istriku dan semua pekerjaan itu adalah tugas seorang istri." Jelas Rain sembari berjalan menuju walk in closet untuk mengambil pakaian.
"Tugas seorang istri bukannya jalan-jalan, belanja, pergi arisan dan menghamburkan uang suami." Karena itulah yang ia lihat pada Mom Tita dan semua para Aunty nya. Tidak ada dari mereka yang mengerjakan semua pekerjaan seperti mencuci dan memasak karena itu tugas seorang pelayan.
"Itu hanya berlaku bagi seorang istri yang mencintai suaminya." Ucap Rain yang sudah selesai mengenakan pakaian santai.
"Kalau begitu aku mencintaimu." Sahut Flo dengan cepat asalkan tidak melakukan pekerjaan yang diminta Rain.
"Cinta yang tulus Flo, bukan cinta karena terpaksa."
"Tapi—"
"Lakukan semua perintahku, dan jangan membantah!"
"Ya ampun Rain, kenapa menikah denganmu hidupku justru menjadi susah." Gerutu Flo namun hanya dalam hati.
Smoga kedepannya bisa lebih berkualitas dari segi penulisan tidak hanya kuantitas saja
good job Thor 👍