Menjadi Mempelai Pengganti

"Kayla …!" Teriak seseorang dari arah sana.

Chit …

Meskipun mobil tersebut sudah mengerem secara mendadak, tetapi jika tidak ada seseorang yang yang menyambar tubuh Kayla, sudah pasti mobil tersebut akan menabraknya. Saat ini Kayla dan orang yang menolongnya itu pun tergeletak di seberang jalan. Meskipun tubuh keduanya terasa sakit karena terhempas, tetapi masih beruntung karena mereka sama-sama selamat.

"Kayla kamu nggak apa-apa kan? Nggak ada yang luka?" Tanya seorang pria yang tadi menolongnya, ia terlihat begitu khawatir dan takut terjadi apa-apa dengan Kayla.

Sedangkan mobil yang tadi hampir saja menabrak Kayla itu pun segera saja melarikan diri.

"Devano," ucap Kayla yang langsung memeluk mantan kekasih yang masih dicintainya itu.

"Kayla, kamu yang tenang ya. Ada aku di sini," ucap Devano sembari mengusap lembut pundak Kayla.

"Dev, terimakasih ya kamu sudah menolong aku. Kamu juga nggak apa-apa kan?" Tanya Kayla sembari melerai pelukan mereka.

"Aku nggak apa-apa Kay. Kamu kenapa bisa sampai seperti itu tadi? Kamu melamun ya sampai nggak lihat ada mobil yang mau menabrak kamu, bahkan setelah melihatnya kamu malah diam saja dan tidak menghindar," ucap Devano.

Kayla tak bergeming, sehingga membuat Devano yakin jika saat ini telah terjadi sesuatu dengan Kayla. Sudah pasti wanita yang ada di hadapannya saat ini sedang ada masalah, masalah apalagi kalau bukan dengan suami arogannya itu.

"Katakan padaku Kay, apa Axel melukai hati kamu lagi? Apa yang dia lakukan, biar aku memberi dia pelajaran supaya tidak menyakiti kamu lagi," ucap Devano.

"Nggak Dev, sudah jangan dibahas lagi ya. Oh iya aku tadi lupa membawa ponsel dan dompet, apa boleh kamu mengantarkan aku ke suatu tempat," ucap Kayla.

"Kamu mau kemana? Aku antar kamu ke apartemen atau rumah orang tua kamu saja ya," kata Devano.

"Aku nggak mau pulang ke apartemen dan jangan antar aku pulang ke apartemen Dev, nanti orang tuaku pasti akan bertanya. Aku tidak mau mereka tahu," ucap Kayla.

Devano pun menjadi bingung, jika mengajak ke rumahnya sudah pasti para warga nantinya akan curiga karena mereka berdua tidak mempunyai ikatan yang sah.

"Jadi kamu mau kemana Kay? Apa kamu punya tujuan?" Tanya Devano.

Sebenarnya aku juga bingung Dev mau tidur dimana malam ini. Tadinya aku berpikir ingin ke rumah teman aku, tapi dia juga sudah bersuami. Jadi setelah aku pikir-pikir lagi, nggak enak kalau aku mengganggunya malam-malam seperti ini," ucap Kayla.

"Ya sudah aku antar kamu cari penginapan saja ya. Kamu tenang saja biar aku yang urus semuanya," ucap Devano.

"Beneran nggak apa-apa? Aku nggak merepotkan kamu kan? Tanya Kayla.

"Iya benar, kamu sama sekali nggak merepotkan aku Kayla. Tenang saja ya," jawab Devano.

"Ya sudah, nanti pasti aku akan mengganti uang kamu," ucap Kayla.

"Nggak perlu Kay, Aku ikhlas kok membantu kamu. Jadi kamu nggak perlu memikirkan untuk mengganti uang aku, yang penting kamu bisa segera istirahat. Ini sudah malam Kay," ucap Devano.

"Iya Dev, terimakasih banyak ya. Ucap Kayla dan dibalas anggukkan kepala oleh Devano.

Setelah itu, keduanya pun segera saja bangkit setelah tadi mereka duduk di atas tanah, lalu masuk ke dalam mobil dan Devano segera saja melajukan mobilnya itu menuju ke sebuah penginapan untuk Kayla.

****

Sementara itu, setelah menghabiskan waktu dengan menonton film bersama dan menikmati makanan yang tadi telah dimasak oleh Kayla, kini Keisha tampak sudah mengantuk dan ingin segera beristirahat.

"Sayang, aku boleh menginap di sini kan?" Tanya Keisha.

"Keisha kamu tahu kan dari dulu bagaimana kita pacaran. Aku tidak mau kami menginap di sini sebelum kita menikah," ucap Axel.

"Tapi sekarang kamu sudah menikah dengan Kayla, bagaimana bisa kamu menikah denganku," protes Keisha.

"Tapi hubungan pernikahanku dan Kayla itu hanya status saja. Kamu kan yang tiba-tiba saja pergi, membuatku terpaksa harus menikah dengannya," ucap Axel.

"Jadi kamu menyalahkan aku, gara-gara aku kamu menikah dengan Kayla, begitu? Sudah jelas-jelas kamu sudah mengkhianati aku, kamu yang salah Axel. Kenapa kamu malah menikah dengan Kayla? Seharusnya waktu itu tidak ada acara pernikahan, pernikahan itu dibatalkan, bukan malah membiarkan Kayla menjadi mempelai pengganti aku," ucap Keisha yang kini malah menyudutkan Axel.

"Jadi kamu mau menyalahkan aku? Kamu dengar ya Keisha, jika saat itu kamu tidak pergi, kamu memberitahu aku apa yang sebenarnya terjadi, sudah pasti pernikahan aku dan Kayla tidak akan pernah terjadi," ujar Axel yang membuat Keisha itu pun menundukkan wajahnya lalu mengeluarkan air mata buaya yang selalu membuat Axel itu menjadi lemah.

"Sayang, aku minta maaf ya. Aku tidak bermaksud membuat kamu sedih. Tapi aku benar-benar tidak bisa membiarkan kamu menginap di sini. Lagipula kamu mau tidur dimana? Di sini hanya ada dua kamar, kamar aku di atas dan di bawah kamar Kayla," ucap Axel.

"Aku tidur di kamar kamu lah, tidur bersama kamu," jawab Keisha yang tak tahu malu.

"Itu tidak mungkin," ucap Axel.

"Kenapa tidak mungkin? Atau jangan-jangan kamu sudah tidur ya dengan Kayla," tuding Keisha.

"Jangan asal bicara kamu, aku dan Kayla itu pisah kamar. Aku juga sama sekali tidak menginginkannya, jadi jangan pernah berpikiran aku sudah tidur dengannya," bantah Axel yang tak mungkin menceritakan hal yang sebenarnya kepada kekasihnya itu.

"Ya sudah kalau begitu aku tidur di kamar Kayla, boleh ya? Kayla itu kan Kakak aku, dia juga tidak akan keberatan kok," ucap Keisha.

"Menurutku, lebih baik sekarang kamu pulang saja ke rumah orang tua kamu. Aku yakin mereka juga menunggu kepulangan kamu, mereka pasti akan senang jika melihat kamu Kei. Tolong kamu mengerti kondisinya, jika kamu berada di sini, tiba-tiba saja orang tuaku atau orang tuamu datang ke sini, semuanya akan menjadi masalah. Aku minta tolong kepadamu, bisa kan kamu mengerti. Aku juga sedang berada di posisi yang sulit," ucap Axel.

"Keisha pun mencoba untuk mengerti, lagipula ini semua juga karena kesalahannya sendiri. Sehingga ia pun mengalah dan segera saja pergi meninggalkan apartemen Axel.

****

Axel tampak mondar-mandir kebingungan karena sudah pukul 02.00 dini hari, tetapi Kayla belum juga pulang ke apartemen. Ia merasa semakin khawatir saat masuk ke kamar Kayla dan di sana ia melihat ponsel dan juga dompet Kayla yang tidak ia bawa. Ia baru ingat jika tadi Kayla memang buru-buru keluar dari apartemen, tidak membawa apa-apa dan saat ini tidak tahu Kayla entah kemana. Kayla seakan menghilang, dan membuat Axel benar-benar kebingungan tak tahu harus mencarinya kemana, harus menghubungi siapa?

"Dimana Kayla? Apa mungkin dia ke rumah orang tuanya? Tetapi itu tidak mungkin, pasti Kayla tidak mau jika orang tuanya tahu kondisi rumah tangganya, tapi Kayla juga tidak mungkin akan bisa pergi jauh karena dia sama sekali tidak membawa ponsel untuk meminta jemput dan tidak membawa uang untuk naik taksi, jadi kemana dia?" Gumam Axel bertanya-tanya.

Karena merasa khawatir terjadi sesuatu terhadap Kayla dan tidak tahu dimana Kayla berada, akhirnya Axel pun memutuskan untuk mencari istrinya itu. Akan tetapi, baru saja ia melangkahkan kakinya keluar dari apartemen, tiba-tiba …

Bug…

Bersambung …