NovelToon NovelToon
Sekretaris Cantik Milik Ceo

Sekretaris Cantik Milik Ceo

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor
Popularitas:576.6k
Nilai: 4.6
Nama Author: patrickgansuwu

Sahira Anastasia, seorang gadis berusia 22 tahun yang baru lulus kuliah harus bersusah payah mencari pekerjaan demi menuruti kemauan ibu tirinya yang terbilang kejam.

Setelah sempat bekerja di sebuah toko roti, Sahira akhirnya memutuskan keluar dan menaruh banyak berkas lamaran ke perusahaan-perusahaan di kotanya demi mendapat pekerjaan lebih layak.

Akhirnya ia diterima di sebuah perusahaan, tapi naas akibat phobia yang ia alami saat menaiki lift, ia harus ditolak oleh Alan Dwinanda sang CEO perusahaan tersebut.

Beruntung Sahira bertemu Saka Alfian, sang kakak dari Alan yang mau membantu untuk bekerja disana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon patrickgansuwu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15. Putus

Saka yang masih berada di sekitaran tempat tinggal Sahira, tak sengaja melihat mobil adiknya terparkir di pinggir jalan dekat kebun. Sontak Saka langsung penasaran dibuatnya, ia berhenti sejenak untuk memastikan apakah betul itu mobil milik Alan sang adik atau bukan.

Setelah dipastikan, Saka yakin sekali bahwa mobil tersebut adalah milik Alan. Ia pun turun dari mobil sesudah melipir sejenak, ia langsung mendekati mobil Alan dan mengecek keberadaan sang pemilik. Namun, Saka sama sekali tak menemukan Alan disana sebab mobil itu kosong.

"Ini mobil si Alan, tapi Alan nya kemana ya? Masa dia tinggalin mobil sebagus ini gitu aja disini? Tapi, dia juga ngapain coba disini? Apa dia mau ketemu sama Sahira?" gumam Saka.

Saka celingak-celinguk, mencari dimana Alan berada saat ini. Ia juga mencoba menghubungi nomor Alan, tetapi tidak bisa sebab ponsel lelaki itu mati. Saka sungguh bingung, ia berniat pergi saja dari sana dan tidak perduli dengan Alan. Akan tetapi, ia masih penasaran dimana Alan.

"Hadeh, nih anak satu dimana ya? Gue pengen tinggalin tapi gue penasaran mau apa dia disini," pikir Saka.

"Ah yaudah deh, gue coba aja cari di sekitar sini. Barangkali Alan bisa ditemuin," sambungnya.

Disaat Saka hendak melangkah pergi, tiba-tiba Alan justru menampakkan dirinya. Tampak Alan melangkah seorang diri mendekatinya, Saka yang penasaran langsung ikut bergerak menghampiri Alan untuk bertanya pada pria itu.

"Heh, darimana aja lu? Mobil ditinggal gitu aja, kalo dicuri gimana?" tegur Saka.

"Tenang bang, aman kok disini. Gue tadi cuma mampir minum bentar di warung," ucap Alan.

"Aman aman enak banget lu ngomong gitu, disini itu tempat terbuka, pasti bakal jadi santapan empuk buat para maling," ucap Saka.

"Iya bang, tapi kan buktinya mobil gue gak kenapa-napa nih disini. Lagian lu ngapain disini sih bang? Lu ngikutin gue ya?" ujar Alan.

"Pala lu meledak! Gue abis anterin Sahira pulang, lu sendiri ngapain di daerah sini? Rumah kita kan jauh dari sini," ucap Saka.

"Eee tadinya gue mau main ke rumah teman lama gue, eh tapi gue gak ingat dimana tempatnya. Gue coba tanya-tanya ke sekitar sini, mereka gak ada yang tau," bohong Alan.

"Oh yaudah, gue mau balik duluan. Lu pengen balik juga apa masih tetap disini?" ucap Saka.

"Balik lah bang, gue ada janji sama Nawal nanti malam," ucap Alan.

"Yah elah, bucin mulu sih lu!" cibir Saka.

"Biarin aja, daripada lu jomblo terus," kekeh Alan.

"Gue emang sekarang masih jomblo, tapi paling gak lama lagi gue bakal dapat pacar baru," ucap Saka dengan pede.

"Siapa?" tanya Alan.

Saka menepuk pundak Alan dan berkata, "Nanti juga lu tau, doain aja ya." setelahnya, ia berlalu begitu saja meninggalkan sang adik.

Malamnya, sesuai janji Alan bertemu dengan Nawal alias sang kekasih di sebuah restoran ternama. Alan terus tersenyum memandangi wajah Nawal yang duduk di depannya, tangannya meraih telapak tangan Nawal lalu menggenggam dengan erat seolah tak ingin dilepaskan.

"Sayang, malam ini kamu lebih cantik dari biasanya. Aku benar-benar beruntung bisa punya pacar seperti kamu, aku juga jadi gak sabar buat nikahin kamu!" ucap Alan.

"Eee itu dia yang mau aku omongin sekarang Alan, aku gak bisa lanjutin hubungan kita," ucap Nawal.

Alan tersentak kaget, "Kamu bicara apa sih? Jangan bercanda kayak gitu dong sayang! Bikin aku parno aja deh," ujarnya.

"Aku gak bercanda, aku beneran mau akhiri hubungan kita ini sayang," ucap Nawal pelan.

"Hah kamu serius? Ke-kenapa sayang? Kenapa kamu mau mengakhiri hubungan yang sudah kita jalin cukup lama ini?" tanya Alan terkejut.

"Iya Alan, aku ngerasa udah gak cocok lagi sama kamu. Lagipun, sebentar lagi aku harus lanjutin S2 di Inggris. Kamu mau kan turuti kemauan aku?" jawab Nawal.

"Kamu jangan ngada-ngada deh sayang! Mana mungkin aku bisa turutin kemauan kamu yang gak beres itu?" ujar Alan.

"Kita udah berbulan-bulan pacaran, itu bukan waktu yang sebentar Alan. Mungkin sekarang saatnya bagi kita buat pisah dan jalani hidup masing-masing dulu," ucap Nawal.

"Aku gak bisa, aku gak mau sayang. Aku tetap pengen kamu jadi pacar aku!" tegas Alan.

"Tapi, aku harus pergi ke Inggris lusa sayang. Kamu tolong dong ngertiin posisi aku!" ucap Nawal.

"Okay, aku gapapa kamu pergi ke Inggris. Asalkan kita berdua tetap pacaran, LDR juga gak masalah kok sayang," ucap Alan.

"Itu yang aku gak mau, belum tentu kan kita bisa saling jaga hati saat berjauhan?" ucap Nawal.

Alan terdiam sesaat, sedangkan Nawal melepas paksa tangannya dari genggaman si pria. Lalu, gadis itu bangkit dan berniat pergi. Alan masih berusaha mencegahnya, ia ingin Nawal tetap disana bersamanya dan hubungan mereka juga tidak hancur.

"Sayang, jangan pergi dulu! Kita belum selesai bicara, kamu gak bisa dong main pergi gitu aja!" ucap Alan.

"Apa lagi yang mau dibicarain Alan? Menurut aku udah jelas kok, kita putus!" sentak Nawal.

Setelah mengatakan itu, Nawal pergi begitu saja meninggalkan Alan disana. Alan berusaha mencegah Nawal pergi, tetapi terlambat sebab gadis itu sudah masuk ke dalam taksi.

"Aaaaa sial!" Alan berteriak keras di depan restoran sembari terisak.

Disisi lain, Yoshi mendatangi rumah Sahira dan mengajak gadis itu untuk ikut dengannya. Sahira benar-benar tak paham saat melihat Yoshi di teras rumahnya mengenakan pakaian yang cukup rapih, apalagi pria itu juga membawa setangkai bunga di tangan yang akan diberikan untuk Sahira.

"Hai Sahira, selamat malam!" sapa Yoshi.

"Bang Yoshi? Lo ngapain disini? Tumben banget dateng gak bilang-bilang dulu, sendirian aja nih?" tanya Sahira kebingungan.

"Iya, aku emang datang sendiri kesini. Aku sengaja mau ajak kamu jalan berdua," jawab Yoshi.

"Kenapa mendadak kayak gini? Gue capek Yos baru abis pulang kerja tadi sore, kayaknya gue gak bisa deh ikut sama lu," tolak Sahira.

"Ta-tapi Ra, sebentar aja kok. Kita kan perginya naik motor, jadi kamu gak akan kecapekan," ucap Yoshi membujuk.

"Lo itu kenapa sih? Kok mendadak berubah begini? Perasaan kemarin-kemarin sikap lu masih dingin tuh sama gue," heran Sahira.

"Iya Sahira, aku mau bicara sesuatu sama kamu. Ikut dulu ya sebentar sama aku, abis itu kamu bisa langsung pulang kok," bujuk Yoshi.

"Sorry banget, tapi gue beneran capek. Mungkin lain kali gue baru bisa ikut sama lu," ucap Sahira.

Yoshi tampak kecewa, namun ia tetap berusaha untuk membujuk Sahira agar gadis itu mau ikut dengannya. Tak lama, Fatimeh keluar dari dalam rumahnya dan melihat bagaimana putrinya tengah berbincang dengan Yoshi disana.

"Eh eh eh, ada nak Yoshi ternyata disini. Kenapa kamu gak ajak dia masuk ke dalam, Sahira?" ucap Fatimeh sambil tersenyum.

"Eee iya Bu, ini bang Yos mau ajakin aku pergi. Tapi aku masih capek jadi aku tolak," jelas Sahira.

"Loh loh, kok ditolak sih sayang? Udah kamu ikut aja sama nak Yoshi sana, kan lumayan dapat makan gratis!" suruh Fatimeh.

"Tapi Bu, aku capek baru pulang kerja. Aku gak mau ah ikut sama bang Yoshi," ujar Sahira.

"Jangan gitu dong sayang! Kasihan tau nak Yoshi sudah datang jauh-jauh kesini, mending kamu ikut biar dia gak sedih!" ucap Fatimeh.

Sahira memandang sekilas wajah Yoshi, tampak pria itu tersenyum sembari mengangguk kecil.

"Iya iya deh Bu, aku mau ikut sama bang Yoshi. Kalo gitu aku mau siap-siap dulu, kamu tunggu bentar ya bang Yos!" ucap Sahira.

"Makasih Sahira," ucap Yoshi tersenyum senang.

Sahira pun masuk ke dalam rumah untuk bersiap-siap, sedangkan Yoshi tetap disana ditemani oleh Fatimeh. Yoshi langsung disuruh duduk di teras sambil menunggu Sahira selesai berdandan, ia juga diajak mengobrol bersama Fatimeh disana.

"Nak Yoshi, suka ya sama anak saya yang cantik itu? Kelihatan dari tatapan kamu ke Sahira tadi, benar kan?" tebak Fatimeh.

"Eee.." Yoshi benar-benar kaget, ia bingung mengapa Fatimeh bisa tau isi hatinya.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

1
Nyoman
ceritanya kok kta terulang gtu ya..
Nur Afwa
sbnrnya syera ibu kandung Alan apa ibu tiri ya,
Nur Afwa
apa sahira sama Alan itu saudara,dan seibu SM shra
Nur Afwa
Alan sok jual mahal pdhl suka ngaku nya enggk
Nur Afwa
Nawal pura2 apa beneran sedih ya
Nur Afwa
Alan takut sama papa nya hanya krna di ancam cabut fslitas alan2 knpa jdi laki2 bodoh sih
Nur Afwa
sahira itu emang polos apa dioplos polosin sih, ,geram banget deh
Nur Afwa
Nawal knp msh kjr2 Alan sih. .pdhl alnnyan kn GK mau lagi. . Nawal GK ad harga diri banget ya
Nur Afwa
apa ibu sahira itu wanita MLM.
Nur Afwa
ternyata Nawal jahat banget ya
Nur Afwa
crta bnyk yg diulang2. .
Nur Afwa
lanjt
Nur Afwa
lnjt
Nur Afwa
knpa tiba2 Alan baik ya. .
Nur Afwa
awas lhoh pak Alan marah2 nanti ktuh nya ke hati
Nur Afwa
knpa sahira trouma.
Nur Afwa
sialan ktrlaluan banget sama sahira
Nur Afwa
lanjut👍
Nur Afwa
saka sombong banget🙄
Waty Tarsa
kebanyakan ulangan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!