NovelToon NovelToon
Noda Di Seragam SMA

Noda Di Seragam SMA

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.5
Nama Author: Ayuza

Ranum Nayra harus hidup menderita dengan sang ibu serta adiknya yang masih balita, setelah ayahnya memilih menikah lagi dengan wanita kaya raya yang baru dikenalnya.
Apakah Ranum akan tabah menerima setiap takdir yang sudah tertulis untuknya?
atau malah sebaliknya menyerah di tengah jalan?

Cus, di baca bastie supaya nggak penasaran😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Vira Menolak

Setelah sadar Ranum memegang pelipisnya yang masih terasa sedikit pusing. Ia melihat sekeliling hanya ada Vira yang sedang duduk disebuah kursi gadis itu memainkan ponsel sehingga Vira tidak menyadari kalau Ranum sudah membuka mata dengan sempurna.

"Vir …," panggil Ranum dengan suara lirih.

Vira yang mendengar suara Ranum langsung menoleh dan segera beranjak dari duduknya. "Syukurlah, lu sudah sadar." Vira yang mengingat tadi sebelum Ranum pingsan ia sempat memberinya es kelapa muda tapi gara-gara bola basket hal hasil Ranum jadi gagal meminumnya. "Lu minum dulu," ucap Vira yang kemudian membantu Ranum untuk bangun dan juga ia membantu Ranum untuk minum.

"Berapa lama aku sudah pingsan, Vir?" tanya Ranum setelah ia minum setengah dari isi botol air mineral itu. Karena ia merasa seperti sudah lama terbarig di ruang UKS.

"Nggak lama, lu pingsan cuma tiga jam saja," jawab Vira sambil menarik kursi supaya ia bisa duduk.

Ranum langsung melotot sempurna ia tidak menyangka bisa pingsan selama itu. "Orang yang normal biasanya pingsan hanya 15-20 menit, sedangkan aku tiga jam kamu malah bilang nggak lama." Ranum menghela nafas panjang dan menghembusakannya dengan kasar. "Ternyata Allah masih memberikan aku kesempatan untuk hidup, dan menghirup udara dengan bebas."

"Ish, ngomong apa sih lu, kita ini masih muda lu malah mikir sampai kesana hanya gara-gara pingsan," sahut Vira membalas ucapan Ranum. "Perjalanan kita masih panjang, lain kali lu jangan bilang begitu lagi."

"Kita tidak tahu kapan ajal itu datang Vir, karena ajal juga tidak memandang usia mau tua, muda, bayi, semua yang bernyawa kalau ajalnya sudah datang pasti akan meninggal juga seperti … ." Ranum tidak bisa melanjutkan kalimatnya lagi karena tiba-tiba saja rasa rindu kepada almarhum ibunya menusuk relung hatinya.

"Seperti siapa?"

Mata Ranum mulai berkaca-kaca dan tidak lama bulir bening jatuh begitu saja. "Seperti … Ibuku, yang telah meninggalkanku dan juga Aish." Pada detik itu juga suara isak tangis Ranum mulai terdengar begitu pilu.

Vira yang mendengar itu kaget bukan main, padahal niatnya sepulang sekolah nanti ia mau menjenguk ibunya Ranum ke rumah sakit. Namun, setelah mendengar ucapan Ranum tiba-tiba saja ia menjadi ikut menangis sambil memeluk Ranum berniat ingin memberikan tamannya itu sedikit kekuatan.

"Apa yang telah aku lakukan semua itu hanya sia-sia, Ibuku pergi ketika aku, ketika aku … ." Tenggorokan Ranum terasa tercekat, ia juga menjadi kesulitan bernapas karena ia sesenggukan menangis.

"Menangislah, kalau itu yang bisa bikin lu menjadi sedikit tenang." Vira mengelus pundak Ranum beberapa kali.

***

Saat Ranum sudah merasa suasana hatinya menjadi sedikit lega. Ia mulai mengambil sesuatu dari dalam tasnya yang ternyata ada di sebelahnya karena Vira tadi sempat membawa tas itu.

"Vir, aku sudah tidak membutuhkan uang ini jadi, tolong kamu ambil saja." Ranum menyerahkan kresek hitam yang berisi sejumlah uang. "Ini juga, karena aku tidak membutuhkanya." Ranum juga memberikan Vira selembar cek yang sempat diberikan oleh laki-laki yang telah merenggut mahkotanya itu.

Vira menggeleng dan kembali lagi menyerahkan kresek dan cek itu. "Gue nggak mau menerima ini, karena ini uang semuanya milik lu." Vira ingin kembali memasukkannya ke dalam tas Ranum tapi gadis itu menahan tangan Vira. "Kenapa? Ini uang lu, jadi lu berhak menggunakannya untuk apapun." Vira memang gila uang tapi ia tidak akan mungkin mau menerima uang hasil Ranum menjual keperawanannya.

"Aku benar-benar sudah tidak butuh Vir, ayolah ambil saja!" Ranum semakin mendesak Vira dengan penuh penekanan. Karena ia memang tulus ingin memberikannya kepada Vira. "Aku sudah tinggal dirumah Ayahku, jadi aku tidak perlu bersusah payah mencari uang lagi. Apa lagi melakukan hal yang sangat menjijikkan itu, lagi pula sekarang Ayahku telah bertanggung jawab dengan cara memberikan aku dan Aish nafkah."

"Meskipun begitu, gue tidak mau lebih baik lu simpan saja!" Vira benar-benar menolaknya. "Sekarang lebih baik lu, gue antar pulang saja, nggak mungkin gue tega membiarkan lu jalan kaki. Setelah kejadian lu yang sempat pingsan tadi."

***

"Kamu kemana saja? Kakak kamu Bianca katanya nunggu kamu pulang sekolah tapi katanya kamu malah tidak ada di sana." Rudy bertanya saat melihat Ranum baru saja masuk ke dalam rumah.

"Mungkin Ranum pergi bersenang-senang sama teman-temannya ayah," jawab Bianca yang terdengar dari arah dapur.

"Apa yang dikatakan kakak, kamu itu benar?"

Ranum menggeleng. "Ayah aku dari tadi ada di sekolah, dan tidak mungkin aku pergi bersenang-senang dengan teman-temanku yang lain, karena aku juga tidak memiliki teman sebab aku ini hanya anak orang miskin yang sekolah di sekolahan elite itu hanya mengandalkan biaya siswa. Masih untung ada salah satu teman yang begitu baik mau berteman denganku tanpa memandang kasta."

Hati Rudy tiba-tiba saja merasa sakit karena mendengar penuturan putrinya, ia tidak menyangka kalau selama ini Ranum dipandang sebelah mata oleh teman-temannya di sekolah.

"Hanya alasan Ranum saja itu ayah, andai saja ayah tahu Ranum itu di sekolahnya berlagak seperti orang ka–"

"Bian, tolong kamu diam dulu Nak! Karena ini urusan ayah dengan Ranum. Ayah harap kamu mengerti!" potong Rudy dengan suara yang tegas, karena ia tidak mau Bianca ikut-ikutan.

"Mas, jaga sikap sedikit jangan sampai kamu melukai hati anak kita hanya demi anak wanita pembawa sial ini!" geram Angel yang entah muncul dari mana wanita yang tidak memiliki hati itu. Ia terlihat kesal karena Rudy berani seketus itu dengan putrinya. "Aku membiarkannya tinggal disini, bukan berarti dia boleh bertingkah seenaknya saja, tolong catat itu, Mas."

Rudy menghela nafas ia sekarang merasa menjadi serba salah. "Ranum, masuk ke dalam kamarmu untuk mengganti baju sekolahmu dulu setelah itu temui Ayah di taman belakang." Tidak ada yang bisa Rudy lakukan selain memperingati putrinya. Supaya mereka masih bisa tetap tinggal bersama di rumah itu.

"Baik, Ayah." Hanya dua kalimat itu saja yang keluar dari bibir tipis Ranum.

"Tahu diri itu penting karena jangan sampai putri, Mas itu bertingkah seperti ratu di rumah ini." Sesaat setelah Ranum pergi Angel membuka suara.

"Sayang, Ranum tidak akan mungkin menganggap dirinya sebagai ratu di rumah ini, lihat saja dia mau membantu Bi Inem dalam melakukan pekerjaan di rumah kita ini," kata Rudy mengingatkan istrinya. "Jadi aku harap, kalau Sayang jangan membesar-besarkan masalah tadi, aku tahu yang tadi itu salahku. Maafkan aku juga yang sudah berbicara sedikit ketus dengan Bian." Mengalah adalah jalan ninja Rudy supaya Angel tidak naik pitam karena tadi ia telah berani berbicara tegas kepada Bianca anak semata wayangnya Angel.

1
Anita noer
knp ga home schooling aja
Anita noer
Luar biasa
Cristabel Ier
Ranum eng-ong banget sich
🙄🙄
Armah Maulana
Sonia mulutx ceplas ceplos
Jumiah
lanjut
Wy Ky
ok
Nani Nuraeni
udh lupa akurnya thor kelamaan
Ayuza Y.A🌹: Authornya nggak lupa alur, maaf ya kak karena sudah menunggu lama🙏🙏
total 1 replies
Tarmi Widodo
aq suka cerita Soni dan Bagas seru
Tarmi Widodo
kocak abis kau Sonia, good job
Eko Nur Yanto
Ranum itu bego apa goblok ya ,jelas2 di ancam kayak gitu ngak minta perlindunga sama Suaminya malah,cuma Cerita sama Sonia
Armah Maulana: begox kebangetan si ranum
total 1 replies
Iyank Nha Rully
Luar biasa
Eko Nur Yanto
Lumayan
Siti Car qori
seru ceritanya tapi banyak karena nya jadi kagok bacanya
Erlangga Bagus
sama2 gak punya akal
Roma Ito
lanjut kk jadi penasaran aku kk apa ending nya
Ayuza Y.A🌹: Akan tetap lanjut kak sabar ya
total 1 replies
Anonymous
bagus karakter tokoh utama org yg sholeha melebihi malaikat toi yg realita saja. memaafkan bukan berarti membuat semua mudah. krn kenyataan hidup itu trk seperti ini
Anonymous
bukannya sdh 5 bulan ya dan jk sdh ketuk palu trk bisa bebas begitu saja. ttp hukuman di jalani. ini tau hukum ga sih ceritany….. bustlah cerita yg mengandung unsur kebenaran dan tdk membodohi. walau cm cerita ya
Anonymous
ini ga selesai2 masalahnya. byk orng kaya yg bodoh di cerita ini. sdh seperti sinetron aja
Kardi Kardi
ya AMPUNNNN. neng sonnn
Kardi Kardi: hmm. pedesss
total 1 replies
Kardi Kardi
kei lahh. nomoreee
Kardi Kardi: hmmm. tut tuttt
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!