Siapa sangka malam pertama yang seharusnya indah bagi pasangan yang baru saja menikah justru menjadi malam yang sangat mengerikan sekaligus menyakitkan karena suaminya tak sengaja terbunuh dalam perkelahian menyelamatkan dirinya.
Apa motif pembunuhan yang sebenarnya,siapa yang membunuh dan bagaimana nasib istrinya itu?
Ikuti kisah selengkapnyaa karna akan ada ketegangan,air mata,cinta dan juga dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29
" Za kamu baik-baik saja?" Tanya Jamilah sembari memeriksa setiap inci tubuh Azra dan memutar tubuh Azra karna terlalu hawatir wanita itu terluka atau cidera.
" Aku baik mba,bagaimana dengan mba Jamila,mba Fita dan mba Imah apa kalian baik-baik saja apa kalian terluka,apa kalian ada yang sakit?" Cecar Azra karna melihat bagaimana tiga janda itu melawan dua orang preman untuk menyelamatkan Azra.
Tiga janda cantik itu tersenyum dan bersamaan itu mereka mendekat dan memeluk azra.4 orang wanita cantik itu saling peluk dan tak ada satupun orang yang tau bagaimana perasaan Azra saat ini.
Meskipun dia terlihat baik-baik saja namun dia tetap takut dan merasa gelisah.Azra jadi teringat pembunuhan yang terjadi dimalam pertamanya itu.
" Mungkinkah mereka orang yang sama,orang yang membunuh mas Abrar malam itu?Apa mereka datang untung membunuhku juga,apa mereka takut aku buka mulut karena aku satu-satunya saksi mata yang melihat kejadian itu?" batin Azra terus berkecamuk,ia trus menduga dan fikirannya menjadi kacau membuatnya limbung dan hampir saja jatuh jika saja Jamilah tak meraih tangannya.
" Zaa!"
" Mba aku pusing,badanku lemas." Ucap Azra.
" Ayo kita pulang za,kamu lebih baik istirahat dirumah saja." ucap Fita.Wanita cantik itu mengulurkan tangannya meraih tangan Azra dan menununtunya.
Keempat wanita itu putar arah dan mereka langsung menuju kerumah Azra.
" Za apa tidak sebaiknya kamu hubungi Abang tampan untuk memberitahu keadaan kamu?" Usul Imah yang langsung dijawab dengan gelengan kepala oleh Azra.
" Ti-tidak usah mba,jangan saya tidak mau membuat bang Natan khawatir.Dia pasti lagi banyak kerjaan,saya juga tidak mau kalau bang Natan harus dimarahin bosnya karna pulang sebelum waktunya." Cicit Azra membuat tiga janda didepannya menghela nafas kasar.
Tak ada pembicaraan lagi diantara empat wanita tersebut,mereka diam dan larut dalam fikirannya masing-masing hingga mereka akhirnya sampai dirumah Azra.
" Za kamu yakin kamu baik-baik saja.Apa tidak sebaiknya kita kepukesmas atau klinik terdekat,kamu sangat pucat tubuhmu juga berkeringat dingin.Pasti kamu sangat ketakutan ya za,apa kamu mengenal dua orang tersebut?"
Azra yang memang tak mengenal hanya menjawabnya dengan gelengan kepala.
...****************...
" Bodoh! Kalian sungguh bodoh! Melawan perempuan saja kalian kalah,gak mau kalian sama badan kalian,gak malu kalian sama tatap cicak kalian?" Berang Wulan sesaat setelah mendapat laporan dari anak buahnya kalah dia gagal membawa Azra.
" Mereka bukan wanita biasa bos!" cicit firman.
" Memangnya mereka wanita apa,wanita jadi-jadian atau wanita superhero,mereka itu sama seprti saya.Tidak ada wanita yang bisa berkelahi sampai bisa melawan dua orang seprti kalian jika memang kalian becus kerjanya! Badan gede tapi otak more." Sentak Wulan.
Dua orang didepannya hanya bisa terdiam dan menundukkan kepala.
" Bagaimana bos,apa kita akan dapat bonus besar?" Tanya Jack yang baru saja tiba dengan membawa sebotol softdrink ditangannya.
Sreeettt
Praaang
" Bonus ini bonus kamu!"
Cetttak
Wulan mengetuk kepala Jack dengan kunci mobilnya.
" Awwwh! Sakit bos!" pekik Jack.
" Dasar preman cap more! Kalian itu preman,badan kalian besar,kalian punya tato cicak dan mulut kalian bau alkohol tapi mengurus tikus kecil saja kalian tidak becus.Pokoknya saya tidak akan memberikan sisa upah kalian kalau tikus kecil itu belum bisa kalian bawa kemari!"
Brak
Wulan pergi setelah melempar pintu membuat tiga orang didalam ruangan itu berjingkat kaget.
" Buset tuh sibos abis makan apa si ko sampe galak banget!" Cicit firman yang langsung mendapat jitakan oleh Jack.
Cetak
Cetak
" Bos.."
" Diam! Kalian itu otak more!" Sentak Jack meniruka kata-kata dan gaya bicara Wulan yang sedang menjinjing tas dan sebelah tangannya memutar mutar kunci mobil yang dijadikan senjata untuk menjitak firman dan Jarot.
" Eh ngomong-ngomong otak more itu apa?Apa itu hewan dengan sepesies langka,atau itu makanan enak?" Celoteh Jack membuat firman dan Jarot terkikik geli.
( more atau okara adalah ampas tahu,orang Jawa biasa menyebutnya dengan more.Ampas tahu yang diolah menjadi bahan makanan yang bisa dimakan.Biasanya more itu digoreng atau ditumis 😋😋 )
" Mana saya tau bos,kita searching aja digoogle bos!" usul jarot.
Ketiga preman yang gagal dalam tugas itu kemudian sibuk searching digoogle karna penasaran dengan apa yang disebut more.
...****************...
Sementara dibengkel Natan dan Ardi mulai menggarap Honda civic warna putih didepannya milik dua orang pelanggan barunya.
" Apa bapak seorang polisi?" Celetuk ardi yang memang sedari tadi mengamati dua orang yang duduk dibelakangnya.
Entah mengapa pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulut Ardi.
" Hahahaha,sudah sering banyak orang salah faham dengan kita.Kita memang berpostur tubuh seperti ini banyak orang mengira kita anggota kepolisian.Padal yang sebenarnya saya adalah satpam kompleks dan teman saya ini adalah guru olahraga disalah satu sekolah suasta." Kelekar salah satu orang tersebut yang memiliki wajah oriental.
" Betul kami sering dikira polisi." kekeh pria yang mengenakan jaket kulit diseblahnya yang mengaku sebagai guru olahraga.
Natan sedari tadi hanya diam dan menyimak pembicaraan antara Ardi dan kedua pelanggannya.
Namun batin Natan seperti memiliki firasat,perasaan Natan menjadi gelisah dan tak karuan.Mendengar kata polisi ia jadi teringat mendiang kakanya Abrar.
" Seharusnya aku dan teman-temanku mendekam dibalik jeruji besi setalah membunuh mas Abrar,tapi kami masih berkeliaran dan hidup enak-enakan.Mas,maafkan kamu,maafkan aku.Apapun yang akan terjadi kedepannya aku akan siap menerima semuanya." Batin Natan.
" Wah ini mobil siapa,mobil ini sangat bagus.Pasti harganya sangat mahal?" Ucap pria yang mengaku sebagai satpam yang entah apa yang membuatnya tertarik pada mobil jeep yang terparkir digarasi mobil yang ada disebelah bengkel.
" Itu mobil saya!" Ucap Fandi yang tiba-tiba sudah berada disamping mobilnya.
Pria bertubuh tinggi itu menoleh kearah temannya yang duduk disebelah mobilnya yang sedang digarap.Entah kode apa yang diberikan ,pria yang mengaku sebagai guru olahraga itu tiba-tiba mengangguk.
Natan yang sekilas melihat itu tanpa sengaja merasa sedikit janggal dengan kedua tamunya.
" Maaf ini mobilnya sudah siap,setelah saya cek mobil ini baik-baik saja.Hanya saja mobilnya harus sering diservis dan juga olinya jangan sampai terlambat diganti." Ucap Natan setelah selesai dengan mobil dua orang tersebut.
" Mobil itu memang baik-baik saja,apa yang kita cari sudah kita dapatkan.Tunggu saja, sampai bertemu disel nanti." Batin pria yang mengaku sebagai guru olahraga.
bca nya w nangis