NovelToon NovelToon
Gadis Kesayangan Tuan Agra

Gadis Kesayangan Tuan Agra

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:613.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Nurmay

Bagaimana rasanya di tinggalkan untuk selamanya di hari pernikahan. Hari yang harusnya membuat bahagia, namun itu membuat luka.

Dan gadis cantik itu pun harus menerima cacian dan makian, juga di cap sebagai gadis pembawa sial.

Lalu tiba-tiba, ada seorang laki-laki yang bersedia menikahinya agar membuang kesialan itu. Laki-laki yang tidak dia kenal sama sekali, tiba-tiba menjadi suaminya.

Siapakah Laki-laki itu? Dan bagaimanakah kehidupan rumah tangga mereka? Apakah cinta akan tumbuh di hati mereka?

Simak yuk, hanya di Novel ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurmay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memastikan Semua!

Bulir hujan mengguyur kepala Kiran saat ia mengambil langkah pertamanya keluar dari pintu utama. Hujan yang sama, yang saat ini juga sedang Agra saksikan disebuah kafe bernama Gemini.

Agra dan Anas, juga dengan kliennya yang berasal dari luar kota itu masih duduk di sana. Obrolan pekerjaan sudah usai dan kini mereka sedang berbincang ringan sembari menunggu hujan reda.

Tapi obrolan yang semula lancar kini Agra tidak bisa lagi mencerna arah perbincangan mereka. Angannya nya melambung memikirkan Kiran yang tidak lagi membalas pesannya setelah mengatakan akan menemuinya.

Agra mengetuk jari telunjuknya ke meja beberapa kali, hati ya merasa cemas akan Kiran. Matanya sedari tadi tidak fokus ke lawan bicaranya, sampai Anas pun menyenggolnya lagi.

''Tuan Agra.''

Anas memanggilnya dengan pelan, bahkan bibirnya hampir tidak bergerak. Karena dilihat dari manapun, bahwa Agra saat ini sedang melamunkan sesuatu.

Tapi panggilan Anas tidak dihiraukannya, karena saat ini matanya sedang melihat ke sisi samping, dimana ia melihat seorang gadis sedang berdiri di bawah guyuran air hujan dengan cela jins biru dan baju kemeja krem yang saat ini tengah basah kuyup.

Matanya memicing karena jarak pandang terhalau karena embun yang menempel pada kaca kafe. ''Kiran?'' Agra terhenyak dan bangkit dari duduknya.

''Nona Kiran? dimana?'' Anas mengikuti arah pandang kemana Agra menoleh.

Tanpa permisi, Agra bergegas dari sana dan pergi keluar untuk memastikan dengan mata kepalanya sendiri, bahwa yang dilihatnya benar-benar Kiran.

''Tuan Alex, maaf kar-''

Belum Anas selesai melanjutkan kalimatnya, pria bernama Alex sudah mengangkat tangannya memotong apa yang akan di katakan Anas.

''Tudak perlu meminta maaf, saya sangat mengerti. Lagipula meeting kita sudah selesai kan,'' ucap Alex, klien Agra. Dengan ramahnya dan Anas pun dapat bernapas dengan lega karena sikap ceroboh Agra yang bisa saja menarik lagi minat investor untuk investasi di perusahaannya.

''Terima kasih.'' Anas membungkuk sedikit.

''Tidak perlu berterima kasih tuan Anas, ini ranah rumah tangga yang masih manis dan kalau bisa saya tebak, sepertinya mereka pengantin baru.''

Anas hanya tersenyum tipis menanggapi candaan Alex itu. Karena begitulah Anas, pria yang kaku dan tidak bisa berbicara santai.

''Ck, Anda ini terlalu kaku, ya?''

''Maaf.''

Agra berdiri di depan pintu kafe, dan benar saja yang dilihatnya adalah Kiran yang berdiri menggigil.

''Kiran?''

Suara hangat Agra terdengar sampai ke telinga Kiran, yang nafasnya naik turun setelah berlari menerjang hujan hanya untuk menemui Agra. Ya jarak apartemen ke kafe Gemini tidak terlalu jauh, ia hanya perlu melewati beberapa gedung dan menyebar jalan.

Dan disinilah dia sekarang. Dengan keadaan Agra yang berdiri di hadapannya. Sama-sama berdiri di tengah hujan yang menggila.

Dengan bibir yang gemetar, Kiran berusaha berbicara.

''Mas, Agra.''

''Kenapa kamu kesini, bukannya sudah mas larang!'' Agara berbicara dengan menaikkan nada satu oktaf, ia kesal, bukan kesal karena benci melainkan ia kesal karena Kiran tidak mempedulikan kesehatannya sendiri.

Agra melangkah selangkah lebih dekat lagi. Dan kini jarak mereka hanya berbeda dia langkah. Kira mendongak sedikit karena memang tinggi badan Agra yang jauh di atasnya sehingga membuatnya harus mendongak ke atas.

Kiran tahu kalimat Agra menyimpan sebuah rasa cemas, dia selalu menyebut dirinya 'mas' pada saat bicara dengannya. Padahal bibirnya jelas mengatakan perpisahan kemarin padanya.

''Kenapa Mas mencari ku ke kampus?'' Kiran membuka suara setelah dikunci kebisuan.

''Apa hanya karena itu kamu sampai hujan-hujanan begini. Kalau kamu sakit bagaimana?''

''Jawab, Mas!''

''Iya, Mas hanya ingin bertemu denganmu.''

''Bunga? dengan membawa bunga segala?'' Agra terdiam. Ia tidak lagi bisa menjawabnya, matanya saling menatap.

''Apa Mas datang untuk memberikan surat perceraian kita dengan bonus bunga favorit ku?''

''Tidak!''

Agra menjawabnya dengan cepat, karena memang bukan karena itu ia datang ke kampus Kiran.

''Lalu.''

Agra terdiam lagi, ia bahkan merutuki bodoh pada dirinya sendiri, karena di saat seperti ini, bibirnya tak mampu bicara. Ini bukan pertama kalinya memiliki wanita yang dekat dengannya tapi hanya Kiran lah yang mampu membuatnya bisu dan berdebar.

''Aku tidak bisa lagi menundanya, Mas.''

''Hah?'' Agra bingung dengan ucapan yang multi tafsir itu.

''Aku harus menanyakan ini, Mas!''

''Iya, tapi kita berteduh dulu, ya?'' Agra meraih tangan Kiran untuk mengajaknya menepi ke sisi yang bertopi. Tapi Kiran tidak sama sekali bergeming ia bertahan di bawah guyuran hujan.

''Apa Mas Agra mencintai ku?''

Agra yang sudah bergegas akan pergi seketika ikut tertahan dan berbalik menghadap ke arah Kiran yang sorot matanya seakan menunggu jawaban mutlak darinya.

''Kenapa kamu tanyakan itu?''

''Karena Mas Agra waktu itu mengatakan akan mengirimkan surat perceraian kita, tapi siang tadi Mas Agra malah mencari ku dan menanyakan ku pada teman-teman di kampus, dengan buket bunga cantik.''

Lidah Agra membeku, ia tahu Kiran mendengar itu dari teman-temannya yang ia tanyakan dirinya di kampus tadi.

''Iya aku memang mencari mu.''

Suara Agra terdengar seakan bersaing dengan guntur yang terdengar sangat menulikan telinga setiap orang.

''Kenapa? Sedari tadi Mas tidak menjawab pertanyaan ku.'' Alis Krian menyatu kesal karena Agra tidak kunjung menjawab pertanyaan-pertanyaannya.

''Alasan yang sama dengan keberadaan mu disini sekarang. Kamu datang untuk memastikan sesuatu kan, untuk memastikan perasaan ku, walaupun kamu sendiri juga sudah menolak ku?''

Kebisuan pun terjadi, mereka saling bertukar tatap dengan nihil suara, hanya hujan yang mengoyak kesepian, dan mengoyak sebuah perasaan mereka yang selama ini tidak dapat tersampaikan dengan baik.

''Aku mencintaimu, Kiran.''

Kiran terhenyak sesaat, ia bingung harus berekspresi seperti apa. Senang atau terkejut. Tapi hatinya benar-benar ingin melompat keluar.

Dengan tidak berdayanya, Agra melangkah semakin mendekat pada nya, menundukkan kepalanya sampai berhentilah tepat di depan bibir mungil Kiran yang bergetar dan basah karena air langit itu.

Agra meriah dagunya, mendaratkan bibirnya dengan nyaman, melahap habis bibir merah muda Kiran yang sama-sama menggigil karena air hujan.

Tapi Kiran tidak peduli, tangannya meraih pinggang Agra dan memeluknya dan membiarkan perasaannya mengambil alih dirinya.

Pendapat orang? persetan dengan itu! yang ia mau hanya Agra!

Dia tidak mau kehilangan Agra, tidak mau melihat Agra yang pergi darinya dan menutup pintu dari luar. Dia hanya ingin Agra! pria yang datang pada saat orang-orang menghinanya dan orang tuanya yang akan mengusirnya.

Kiran mengambil jeda, dan membuat Agra menatap kecewa. Menatap dengan penuh tanya. ''Ada apa?''

''Bagaimana dengan gugatan cerai itu?''

''Tidak ada! aku tidak pernah mendaftarkan gugatan cerai kita ke pengadilan. Dan itu tidak akan pernah terjadi. Aku akan menikahi mu sekali lagi.''

Mata Kiran membasah dan luruhlah air matanya walaupun terlihat samar karena bersaing dengan air hujan yang membasahi seluruh wajah cantiknya, tapi Agra dapat melihat saat ini Kiran sedang menangis bahagia.

1
Ila Lee
ya Thor ayah Arga dan ayah Olivia kn adik beradik kandung mana boleh nikan
Ila Lee
bagus Arga kasian Kiran dikira wanita simpanan kamu ternyata isteri tuan Arga ya mampus mereka yg sering meburuk2 Kiran
Ila Lee
sepupu tak punya sopan santun ketuk pintu dulu lh kn bilik tidur privasi
Ila Lee
akhirnya belah duren semangat thir
Ila Lee
siapa org itu ya pemasaran apa Arga yg penyebab kemati Reza
Ila Lee
hahaha Thor sakit perut aku lucu masa tersepit burungnya Arga🤣🤣🤣🤣
Ila Lee
sama Thor aku dari Malaysia tak faham gigi taring mungkin
Ila Lee
alhamdulillah akhirnya Arga ckp juga mencintai kiran
Ila Lee
kiran org degil juga
Ila Lee
nampak PON tak apa kn sudah sah suami isteri
Ila Lee
Kiran ckp lh dia suamiku kak edo
Ila Lee
lanjut lh kiran
Ila Lee
beruntung kamu Kiran di selamat kn org yg baik
Susanti M.S
jamur kulit panu kadas kurap kutu kupret🤣🤣🤣🤣
arzetti azra
Luar biasa
anti sinetron suara hati istri
bukannya d pesawat ngga bisa nyalain data d hp yach,harusnya mode pesawat,abong carita🤦‍♀
Mia Camella
aduh apakah olive akan bersekutu sama sari
Chris Antono
Luar biasa
Artiana S
smoga baik2 saja
Artiana S
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!