"Kamu kenal dengan saya?" tanya Kapten Zayden Khaled kepada gadis itu seraya menatapnya tajam
"Iya,kamu sepupu satu kali saya,kamu anak dari Puang Dewi Anjani,adik Bapak saya,jadi kita bersepupu kan" jawab Ayra tanpa ragu
"Kalau sudah tahu sepupu,kenapa masih mau menikah? kamu memang cinta sama saya?" tanya Zayden Khaled lagi
"Tidak ji,saya tidak cinta sama kamu,tapi Puang Dewi Anjani yang mau,jadi saya menuruti saja" jawab Gadis itu lagi
Zayden Khaled hanya menarik nafas panjang dan mengusap wajahnya dengan kasar.
Ayra Mikayla gadis yang cantik itu fakta yang tidak bisa dipungkiri,tapi jika harus membayangkan menikahi adik sepupunya sendiri,membuat Zayden Khaled pusing. dia frustasi dengan keputusan sang Mama tercinta,tapi apa daya dia, apa yang menjadi keinginan Mamanya itulah yang akan terjadi.
"Bagaimana dengan Emiliana,apa yang harus kusampaikan kepadanya" gumam Zayden Khaled
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 18
Kapten Zayden baru saja tiba di rumahnya sepulang dari Malang.
"Assalamu'alaikum Puang Dewi Anjani sayang" ucap Kapten Zayden seraya melepas jaket dan kacamatanya
"Waalaikumussalam... eehh Pak Kapten datang, masih di Sekolah Puang Dewi,sebentar mungkin sampai,mau ki' makan apa Pak Kapten atau mau ki' minum dulu?" ucap Wa' Tati
"Nanti pi' saya ambil sendiri ki' minum Wa', terimakasih tawarannya Wa' Tati cantik" ledek Kapten Zayden
"Ededeee... golla' terus Pak Kapten" ucap Wa' Tati seraya tertawa lebar
"Jam empat sore mi' ini,masa belum pi' pulang Puang,Etta' masih di kantor juga?" tanya Kapten Zayden seraya meminum segelas air putih dingin
"Iye' masih juga,kah memang begitu to,nanti setengah lima pi' itu baru datang orang-orang dari Kantor,paling dijalan mi' ini" ucap Wa' Tati lagi
"Oke mi',mau ka' mandi dulu pale' " ucap Kapten Zayden seraya beranjak masuk ke kamarnya
Tak lama kemudian
"Assalamu'alaikum... Cibi Cilo..." ucap Ibu Dewi Anjani saat turun dari mobil
Kedua kucing kesayangannya nampak menghampirinya. Ibu Dewi Anjani pun menggendong kucing itu dan melangkah masuk kedalam rumah diikuti Ayra.
"Assalamu'alaikum Wa' Tati,sudah sampai Zayden kah?" tanya Ibu Dewi Anjani
"Waalaikumussalam iye' Puang... sudah mi' sekitar tiga puluh menit yang lalu,masuk tadi mandi di kamarnya" jawab Wa' Tati
"Ohhh oke,masakkan ki' ikan bakar cemangi pale' Wa',biar makan ki' rame-rame nanti malam" ucap Ibu Dewi Anjani
"Beres Puang sementara kubikin ini bumbunya eee" ucap Wa' Tati
"Wuihhh... ter the best memang Wa' Tati ini eee" seru Ibu Dewi Anjani seraya mengangkat jempolnya sebelum masuk ke kamarnya
Ayra pun masuk ke kamarnya langsung mandi dan mengganti bajunya. lalu ikut terjun di dapur membantu Wa' Tati.
Kapten Zayden pun keluar dari kamarnya.
"Ayra,buka ki' ini oleh-oleh de',kripik buah itu" ucap Kapten Zayden seraya menyerahkan bungkusan paperbag
"Iye' Kak" ucap Ayra seraya menyambut Paperbag itu
Kapten Zayden pun menunggu sang Mama dengan duduk didepan tv.
"Ehhh... anakku sudah datang ki',bagaimana ujiannya?" tanya Ibu Dewi Anjani seraya memeluk sang putra
"Iye' Ma,Alhamdulillah berkat doa Mama,ujiannya lancar" ucap Kapten Zayden seraya mencium tangan sang Mama
"Jadi,kapan pi' pengumumannya keluar?" tanya sang Mama lagi
"Satu bulan pi' dari sekarang" jawab Kapten Zayden
Ayra pun keluar membawa dua gelas teh hangat dan sepiring pisang goreng.
"Ikut ki' duduk disini Nak Ayra" ucap Ibu Dewi Anjani seraya menarik tangan Ayra
"Iye' Puang" ucap Ayra seraya duduk di samping Ibu Dewi Anjani
"Jadi ki' besok ke Malino kah?" tanya Ibu Dewi Anjani
"Iye' Puang jadi ka',soalnya harus ada tempat tinggal yang pasti ini sebelum ka' ke sana minggu depan" jawab Ayra
"Sama siapa ki' ke Malino?" tanya Kapten Zayden tiba-tiba
"Hhhmmm... diantar sama Pak Akbar Kak" jawab Ayra
"Besok hari Kamis ya,Jumat pi' ke Malino ki', nanti saya yang antar ki',Pak Akbar itu tidak terlalu lincah bawa mobil jalur jauh begitu" ucap Kapten Zayden
"Nah... cocok mi' Ayra sayang,sama mi' Daeng ta' pergi,masih cuti ki' kah Nak?" ucap Ibu Dewi Anjani lagi
"Masih Ma,senin depan pi' baru ka' masuk juga, masuk saja melapor,biar berangkat abis shalat subuh dari rumah sini" jawab Kapten Zayden
"Oke,bagaimana Ayra,jumat pi' sayang,nanti kalau Puang tidak sibuk,Puang ikut juga sekalian kita liburan,lama mi' tidak pernah ki' jalan-jalan ke Malino" ucap Ibu Dewi Anjani dengan semangat
"Oke ji' juga Puang,lebih senang lagi kalau Puang bisa ikut" ucap Ayra
"Bagaimana mi' rencana ta' sama Emiliana Nak?" tanya Ibu Dewi Anjani
"Hhhmmm... ini mi' juga yang mau kubicarakan sama Emiliana besok Ma" jawab Kapten Zayden
"Berikan jawaban yang pasti ya Nak,jangan ki' beri harapan palsu anaknya orang, kalau memang pale' tidak bisa ki' menyusul ke Korea,ya tidak usah, jarak jauh saja dulu,jangan mi' juga buru-buru menikah dulu,beri saja waktu buat Emiliana mengejar karirnya,kita juga Nak kejar karir ta' dulu kalau memang jodoh ya ketemu ji' itu lagi" ucap Ibu Dewi Anjani
"Iye' Mama in shaa Allah begitu ji' memang rencananya nanti" ucap Kapten Zayden
Ayra hanya terdiam mendengar itu.
"Oh ya,dari kemarin pas di Malang ka' ini mau kutanyakan sama Ayra,kenapa bisa penempatan ta' di Malino? memang sengaja ki' pilih Malino kah waktu pemilihan daerah penempatan itu?" tanya Kapten Zayden seraya menatap Ayra
"Tidak ji' Kak,kemarin itu memang ada penyampaiannya kalau full kuota di Kota Makassar siap-siap ki' ditempatkan diluar Kota Makassar" jawab Ayra
"Jauh sekali ki' itu,bisa ji' mungkin diurus nanti ya Puang Dewi Anjani sayang" ucap Kapten Zayden kepada sang Mama
"Urus pindah? in shaa Allah bisa kalau alasan ikut suami kan bisa ji',yang penting suaminya memang tugas di Makassar ji' juga,tapi siapa tahu jodohnya Ayra orang Malino ji' juga,kan gak usah mi' pindah lagi" ucap Ibu Dewi Anjani
Mendengar itu Kapten Zayden menarik nafas panjang.
"Ededeee... Mama,mulai lagi,belum pi' juga apa-apa itu Ayra Ma,langsung lagi pernikahan kita bahas" ucap Kapten Zayden
Ibu Dewi Anjani hanya tertawa kecil.
"Assalamu'alaikum... wah ada apa ini,kenapa rame-rame ki' tidak ada Etta' " ucap Bapak Malik Maulana
"Waalaikumussalam Etta'..." ucap Kapten Zayden seraya mencium tangan Sang Etta'
Disusul Ayra,lalu Ibu Dewi Anjani memeluk sang suami.
"Bubar mi' dulu,maghrib,siap-siap ki' shalat berjamaah saja,nanti Kapten Zayden yang imam" ucap sang Etta' lagi
"Siap laksanakan Komandan" seru Kapten Zayden seraya beranjak