NovelToon NovelToon
Menjadi Selir Mantan Mertua

Menjadi Selir Mantan Mertua

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Nikah Kontrak / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: sayonk

Hasna Az Zahra terpaksa harus menikahi Mantan Mertuanya setelah tunangannya meninggal dunia. Dalam pernikahan ini, dia menjadi orang ketiga, di perlakukan tidak adil, menjadi istri yang tak di anggap. Mantan Mertuanya sangat membencinya dan menyalahkan dirinya atas kecelakaan anak semata wayangnya.

Akankah Hasna bertahan menjadi madu Mantan Mertuanya atau memilih pergi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perhatian Hasna

Hasna menutup kita sucinya, lalu menaruhnya di dinding dengan menempeli beberapa kayu membentuk sebuah kotak.

"Om Se," sapa Hasna. Dia melipat mukena yang di tangannya, lalu menghampiri Serkan yang masih tersenyum.

"Maaf aku mengganggu mu," ucap Serkan. Dia berusaha menguasai dirinya agar tidak tertangkap basah.

"Apa Om Se sudah sholat?"

Serkan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Bagaimana ia bisa menjawab? sedangkan dia tidak pernah melakukannya, bacaannya saja ia sudah lupa.

Dia pun langsung berbalik dan meninggalkan Hasna yang mengerutkan keningnya dan menggelengkan kepalanya, ia benar-benar tidak tau apa yang di pikirkan oleh suaminya itu.

Hasna pun beralih, dia berkutat di dapurnya, sebelum memasak dia membuatkan kopi hangat.

"Kenapa melamun Om Se?" tanya Hasna. Serkan membalikkan tubuhnya, dia melangkah ke ambang pintu, tempat Hasna berdiri.

"Apa butuh sesuatu?"

"Tidak, aku hanya menghubungi Andreas untuk mengambil pakaian ku dan tas kerja ku di rumah serta ponsel ku yang tertinggal." Ucap Serkan.

Hasna membalikkan tubuhnya, dia melangkah masuk ke dalam dan menunggu suaminya duduk di kursi dekat jendela, seperti biasanya.

"Kenapa Om Se banyak sekali permintaannya?" gerutu Hasna. Kalau dia menjadi Asistennya, sudah pasti dia mengundurkan diri.

"Kenapa? aku membayarnya? sudah tugasnya pula dan kau sebagai istri juga memiliki tugas untuk kan?" tanya Serkan. Dia menyeruput kopi hitam itu. "Dari mana kau tahu kalau aku suka kopi pahit?"

"Dari Mas Azzam." Hasna berkata jujur, sebelum mereka menikah. Hasna selalu menanyakan perihal kesukaan dan ketidaksukaan kedua mertuanya. "Tapi Mas Azzam lebih suka menceritakan Om Se dari pada tante."

Azzam lagi, Azzam lagi.

"Sepertinya aku tidak perlu menjelaskan apa yang tidak ku sukai dan yang aku sukai, rupanya kau belajar banyak dari Azzam."

"Tentu, ya sudah aku masak dulu ya Om Se,"

"Tunggu, kenapa kau selalu memanggil ku Om Se?" tanya Serkan. Biasanya Hasna akan memanggil tampa embel-embel 'Se'.

"Anggap saja panggilan spesial, bukan sial Om Se." Ucap Hasna memutar lehernya. Dia pun melanjutkan langkah kakinya.

"Tidak buruk," gumam Serkan sambil kembali menyeruput kopinya.

Hasna melipat kedua kerah lengannya sampai ke sikut, lalu mencuci beberapa potong ayam yang telah dia potong, lalu mengolesinya dengan bumbu yang ia ulek.

Dia pun menghidupkan kompornya, lalu menunggu sampai minyak di wajan itu panas.

Serkan mengendus-ngendus aroma harum itu, seketika cacing perutnya meronta-ronta. Dia pun beranjak menghampiri Hasna.

"Kau menggoreng apa?" tanya Serkan penasaran.

"Daginglah Om Se,"

"Hem,"

Serkan melipatkan kedua tangannya. Dia melihat Hasna yang mengulek lagi bumbu lainnya. Hasna bolak balik dari melihat daging ayam ia goreng, lalu mengulek. Karena melihat Hasna sibuk, Serkan pun mengambil alih mengambil sudip di wajan itu.

"Adduh," keluh Serkan. Dia merasakan sentuhan minyak ke tangan kekarnya.

"Ada apa? apa ada yang sakit?" tanya Hasna. Dia panik dan langsung mematikan kompornya.

Serkan mengelus tangannya yang terkena semburan minyak panas.

"Gara-gara minyak itu," adu Serkan. Hasna pun mengerti, dia mengelus lengan Serkan sambil meniup-niup lengannya. Serkan tertegun, dia yang di perhatikan seperti ini membuat hatinya menghangat. Dia merasa senang karena Hasna mengkhawatirkan dirinya.

"Makanya, Om Se ngapain ke sini? sebaiknya Om Se tunggu saja di ruang tamu, duduk yang manis gak perlu ikut campur di dapur."

"Aku berniat membantu loh, malah di marahi." Ucap Serkan yang tidak terima.

"Tapi kalau seperti ini, Hasna yang khawatir kan?" Hasna menatap lurus ke arah kedua mata Serkan dan membuat jantung Serkan seakan melompat ingin keluar. Dia pun memutuskan kontak matanya dan beralih mengelus lengannya.

Semoga saja dia tidak mendengarkan jantung ku batin Serkan.

"Kenapa hem? lihat Hasna seperti ini?"

"Ah, tidak apa-apa, ya sudahlah aku bantu lagi," ucap Serkan. Dia pun menghidupkan kompor itu.

"Nanti kenak semburannya lagi Om Se, sudah biar Hasna saja." Hasna tidak mungkin membiarkannya saja, seorang Serkan menggoreng daging ayam, rasanya bagi orang kaya sangat memalukan.

"Sudahlah, kamu lanjutkan saja itu," ucap Serkan.

Meskipun terkena cipratan minyak beberapa kali, dan umpetan yang keluar. Sedangkan Hasna tertawa, ia geli melihat papa mertuanya yang ahli dalama mengetik malah menggoreng ayam.

Sedangkan seseorang tengah mematung melihat keduanya yang tampak seperti keluarga yang saling mencintai.

1
Ma Em
Sabar Hasna kamu pasti akan mendapatkan kebahagiaan atas buah kesabaranmu jangan biarkan Alena menghina dan merendahkanmu lawan dia agar Alena tdk berani lagi merendahkanmu
Ma Em
Luar biasa
Evy
katanya diawal cerita...Alena tidak bisa hamil karena rahim nya sudah diangkat.. kenapa sekarang bisa hamil...aneh juga ini...
Ervina
Luar biasa
Surati
bagus
Safa Almira
suka
Safa Almira
keren
Rory prastara
d tunggu lanjutannya
Sativa Kyu
👍👍👍
Nenie Chusniyah
luar biasa
Happy Family
sendiri jahat tak ingat... haiihhhh
Happy Family
aku bacanya sekar dgn Hasnan... hahahahahaha
Sandisalbiah
luar biasa
Sandisalbiah
END... gak berasa.. tp keren..
Sandisalbiah
org yg terlalu serakah, menghalalkan segala cara utk tujuan nya dan parahnya selalu lupa utk bersyukur... Alena... hukum tabur tuai itu nyata adanya.. bahkan di RL...
Sandisalbiah
semua yg terjadi dlm hidupmu itu azab dr kelakuan untukmu.. jgn salahkan org lain.. introspeksi diri, Alena...
Sandisalbiah
Lha... yg kena tanggung.. jd emosian.. 🤦‍♀🤦‍♀
Sandisalbiah
dasar rubah licik.. jelas kau menolak Serkhan yg ingin mengingkari.. krn kau sendiri tau kalau kau tdk hamil.. tamu bulanan mu sudah datang tp niat licikmu menjerat Serkhan dgn bayi palsu alias hamil bohongan..
Sandisalbiah
menyimpan kebohongan hanya seperti mengaktifkan bom waktu... dan Alena.... kau harusnya menghitung waktu yg tersisa utk bom itu meledak...
Sandisalbiah
dan setelah mendengar itu kau masih tdk bersikap waspada maka habis lah Hasna..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!