Sequel Story Of [SELEPAS KATA TALAK]
"Dia!" Tetuah itu menunjuk ke arah ... Bukan ke arah perawan desa yang dari dulu menantikan tubuhnya di jamah oleh Pak Kades yang menurutku biasa saja ini, tapi dia menunjuk ke arahku. "Non Gea, yang akan menjadi Bu Kades."
"Hah?" Aku mendelik, tipe orang macam Tetuah desa ini lah yang ingin aku libas akhir-akhir ini. "Sialan."
*****
Bagaimana jadinya. jika Gea yang ingin membalaskan dendamnya kepada Kades yang sudah menghamili kakaknya malah terjebak menjadi istri Kades itu sendiri dengan identitas rahasia yang masih ditutupi.
Akankah Gea bertahan dalam balas dendamnya. atau malah menyerah dengan rencananya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15. Zan! Aku Hamil
Pov Pak Kades.
Aku pernah kenal dengan sosok bermsms Ratna, sangat kenal dan sangat dalam, masa lalu yang kelam bagiku pribadi.
Flashback On.
"Zan! Aku hamil!"
Aku mendelik dari bangku di kelas siang itu, mata kuliah siang itu saja sudah membuatku pusing, tapi Ratna malah datang dengan keadaan terisak mengatakan bahwa dirinya hamil.
"Aish! Gausah bercanda," jawabku mengabaikan Ratna.
Ratna berdiri kaku di hadapanku, dia mengambil sesuatu dari tas-nya sebuah benda panjang pipih yang waktu itu aku tidak tahu namanya tapi sekarang aku sudah tahu itu adalah testpack.
Nampak dua garis merah disana.
"Apa ini?" tanyaku mengambil testpack tersebut.
Ratna mengamit tanganku menatapku serius yang membuatku balik menatapnya.
"Itu testpack Zan! Aku hamil, kamu harus nikahin aku!" jawab Ratna yang membuatku tidak percaya.
Pasalnya di usia muda begini aku tidak ingin menjalin sebuah pernikahan, apalagi karena hamil di luar nikah.
"Gak bisa! Apa kata keluarga aku nanti, Babahku dokter terkenal, Bunda aku Motivator terkenal, masa anaknya nikah karena ngehamilin anak orang," jawabku yang aku yakin saat itu Ratna benar-benar sakit hati.
"Kamu pikir Abah sama Mak aku gak malu? Abah itu orang terpandang di desa, aku gak mau bikin Abah kecewa," Ratna bersimpuh dihadapan ku.
"Yasudah gugurkan anak itu!" jawabku yang membuat Ratna terdiam mematung.
Entah setan apa yang membuatku jadi begini, Ratna hanya berdiri dihadapanku kaku kemudian pergi dengan air mata.
Setelahnya aku tidak mendengar kabar dari Ratna lagi untuk seminggu setelah pertemuan kami yang berujung berakhirnya hubungan kami.
Tapi besoknya aku dikejutkan dengan sebuah video intimku bersama Ratna yang tersebar, karena takut, aku memilih kabur dan akhirnya berakhir menjadi Kepala Desa disini.
Kabar Ratna hanya itu, aku tidak tahu apa yang terjadi padanya, aku sedikit menyesal kenapa tidak ingin bertanggung jawab, jika saja aku bertanggung jawab mungkin anakku sudah seusia Gibran.
Entah Ratna sudah menggugurkannya aku juga tidak tahu, dimana Ratna sekarang. Aku berusaha mengubah diriku menjadi lebih dekat kepada Allah.
Setiap sujud ku berisi penyesalan yang mendalam, andaikan waktu bisa diputar tidak ada penyesalan diantara kami, sebenarnya aku ingin mencari Ratna tapi setelah sampai di desa Ratna dulu, kabar mengatakan bahwa dia sudah pindah.
Tapi sekarang aku bertemu dengan sosok Gea, entah kenapa garis wajahnya seindah Ratna dan Gibran, anak itu wajahnya begitu mirip denganku.
Ya Allah, apakah ada jawaban dari setiap istkharahku?
Flashback Off.
"Mas Ozan?"
"Ehm, Iya dek?" Aku menatap ke arah Gea yang membuyarkan lamunan ku.
"Mas Ozan mikirin apa? Kalau Mas Ozan capek gendong Gibran biar aku saja," Gea menawarkan diri tapi aku menolaknya.
Ada ikatan apa aku dengan anak ini, Gibran setiap kali memandang wajahnya aku merasa tenang, bahkan dengkuran kecil dari wajahnya yang terbenam di dadaku membuat tersenyum penuh arti.
"Dek Gea, bisa saya ketemu orang tua Adek?" tanyaku karena mana mungkin aku sudah menikahi Gea tanpa sepengetahuan orang tuanya.
"Ehm-"
Gea tampak gugup, ada apa dengannya, dia terdiam sejenak sebelum aku mengagetkannya.
"Dek?"
"Eh, Mas! Lebih baik aku selesaikan dulu penelitian kampusku baru kita ke kota menemui orang tuaku," jawab Gea menatapku.
Oke, aku hanya mengangguk, perkataan Gea ada benarnya, aku hargai keputusannya, percakapan kami terhenti saat sampai didepan rumah yang memang disediakan untuk Kepala Desa disini.
"Dek Ratna!"
"Ratna?"
Aku keceplosan karena Flashback mengingat nama Ratna didalam benakku.
•
•
•
TBC
Assalamualaikum
Jangan Lupa Like
mengingat putra bungsuku bernama Akhta yg 4 lalu berpulang d usia 4 thn 4 bln😢
suka ngakak deh pas baca suara hatinya Gea..
lain di mulut lain di hati itu mah, wkwkwkwk..
Gea ini kriteria cewek yg dibaperin dikit udah meleyot, jadi gampang banget berubah haluan..
apalagi kalo Allah udah turun tangan, jadilah benci dan dendam berubah jadi cinta dan sayang.. hehe..
belum sampai hamil ceritanya, tapi it's okay..
oke deh dek othor, Terima kasih atas ceritanya yg bagus banget..
semoga sehat sehat selalu dan tetap semangat untuk terus berkarya..
semoga sukses selalu yah dan lancar untuk kuliahnya jg..
barokallahu fiik🙏
ada jg 1 na 2000 x thor...
mode emak2 menjeriittt...😲😲😲
😃😃😃
Gea nya kocak 😂😂😂😂👍👍👍👍