NovelToon NovelToon
BOSS WITH BENEFIT

BOSS WITH BENEFIT

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Patahhati / CEO
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Five Vee

Putri Regina Prayoga, gadis berusia 28 tahun yang hendak menyerahkan diri kepada sang kekasih yang telah di pacari nya selama 3 tahun belakangan ini, harus menelan pahitnya pengkhianatan.

Tepat di hari jadi mereka yang ke 3, Regina yang akan memberi kejutan kepada sang kekasih, justru mendapatkan kejutan yang lebih besar. Ia mendapati Alvino, sang kekasih, tengah bergelut dengan sekretarisnya di ruang tamu apartemen pria itu.

Membanting pintu dengan kasar, gadis itu berlari meninggalkan dua manusia yang tengah sibuk berbagi peluh. Hari masih sore, Regina memutuskan mengunjungi salah satu klub malam di pusat kota untuk menenangkan dirinya.

Dan, hidup Regina pun berubah dari sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 16. Bos dan Sekretaris.

Tamara memasuki ruangan atasannya. Ia melihat pria itu melamun di atas kursi kebesarannya.

Menghela nafasnya pelan, wanita itu mendekat dan meletakan sebuah map di atas meja kerja Alvino.

“Permisi, pak.” Ucapnya. Namun pria itu tak bergeming. Dengan berani, Tamara mendekat ke arah sisi sebelah kanan Alvino. Kemudian mengusap lengannya.

Alvino terlonjak, ia hampir saja melayangkan sebuah pukulan. Namun, tangannya tertahan di udara kala mendapati Tamara disana. Pria itu pun menarik pinggang sang sekretaris, membuatnya duduk di atas pangkuannya.

“Apa nona Regina belum ada kabar?” Tanya Tamara sembari melingkarkan tangannya di leher Alvino.

“Mm, bahkan dia tidak ada dirumahnya dari kemarin. Apa mungkin dia di rawat di rumah sakit?”

“Memangnya kenapa?” Tanyanya berpura-pura tidak tau. Padahal dia melihat sendiri kejadian di parkir restoran kemarin.

“Aku tanpa sengaja memukulnya. Aku ingin memukul pria tak tau diri itu, tetapi Regina melindunginya. Pukulanku mengenai rahangnya.”

Alvino menyerukan wajahnya pada leher Tamara. Wanita yang setiap hari bersamanya. Wanita yang telah ia ambil kesuciannya demi kebutuhan batin yang tak bisa lagi ditahan.

“Mungkin atasannya yang menyembunyikan. Dari yang aku lihat, pria itu sepertinya ada hati dengan nona Regina.”

Alvino mendongak mendengar ucapan Tamara.

“Apa maksudmu? Apa kamu bermaksud mempengaruhi aku? Hmm?”

Kepala Tamara menggeleng, ia tak bermaksud mempengaruhi, tetapi itu lah yang ia lihat. Tatapan William begitu penuh cinta kepada Regina.

“Aku hanya mengatakan apa yang aku lihat.” Tukas Tamara. Ia kemudian melepaskan belitan tangannya pada leher Alvino.

“Mau kemana, kamu?” Tahan Alvino saat merasa wanita itu hendak bangkit dari pangkuannya.

“Kembali ke mejaku, pak. Pekerjaan ku disana masih banyak.”

“Tetapi kamu belum menyelesaikan pekerjaanmu yang disini.” Ucap Alvino berbisik.

“Pekerjaan ap—hufttt”

Ucapan Tamara tertahan, ketika Alvino menyatukan bibir mereka berdua. Ciuman yang selalu lembut di awal. Dan semakin menuntut, hingga berakhir panas.

“Aku merindukan mu, Ta.” Bisik Alvino di sela pagutan mereka.

Hati Tamara merasa teriris sembilu. Meski Alvino berucap rindu, rindu yang di maksud adalah menikmati tubuhnya.

Sungguh Tamara ingin mengakhiri semua ini, sebelum rasa yang tumbuh di hatinya semakin besar untuk Alvino, namun mengingat sang nenek yang masih memerlukan biaya pengobatan, ia pun hanya bisa pasrah.

‘Nona Regina, maafkan aku. Aku tidak bermaksud merebut kekasihmu, dia yang meminta ku. Maaf aku terpaksa melakukan ini, dan maaf juga karena kini, aku telah mencintai kekasihmu.’

Tanpa Tamara sadari, tubuhnya kini sudah berada di atas ranjang, di ruang istirahat yang ada ada di dalam ruang kerja Alvino.

“Al, ini masih pagi.” Tolak Regina secara halus, ketika ia tersadar dan melihat Alvino mulai membuka dasinya.

“Aku tidak perduli. Kebutuhan ku, tidak mengenal pagi, atau siang. Yang dia tau, aku harus segera memenuhinya.”

Setelah mengucapkan hal itu, Alvino pun memulai kegiatan memenuhi kebutuhan batinnya.

*****

William mengacak rambutnya frustrasi. Bagaimana bisa sang papa menyuruhnya memeriksa laporan yang seharusnya sudah di selesaikan bulan lalu?

Ini tidak seperti yang dia bayangkan. Kenapa sang papa tega memberikan tugas begitu banyak kepadanya?

“Dasar orang tua durhaka.” Gerutu pria itu.

William kemudian menekan interkom yang ada di meja kerjanya.

“Hon, ke ruangan ku sekarang!” Tanpa mendengar jawaban, pria itu langsung memutus panggilan.

Semenit kemudian, sang sekretaris pun memasuki ruang atasannya.

“Ya, pak?” Ucapnya mendekat.

“Kemarilah, Hon. Kepalaku berdenyut.” Kedua tangan pria itu terulur seperti minta di peluk.

Regina hanya mampu menggelengkan kepalanya. Namun, wanita itu tetap mendekat, meraih uluran tangan sang atasan, lalu duduk di atas pangkuan pria itu.

“Pijat kepala ku, Hon.”

Regina menurut, ia pun mengusap lembut kepala atasannya.

“Perlu aku ambilkan obat? Atau aku buatkan kopi?” Tanyanya.

William menggeleng. Ia menumpangkan kepalanya di atas dada sekretarisnya.

“Mantan atasnmu itu keterlaluan sekali, dia memberiku banyak pekerjaan, yang tidak masuk akal, itu harusnya sudah di selesaikan bulan lalu. Kenapa malah di kerjakan sekarang?” Adunya seperti seorang anak kecil.

Regina tiba-tiba ingat, saat ia menyerahkan map-map itu kepada pak Antony.

“Simpan saja dulu. Nanti akan aku kerjakan.”

Seketika ia mengulum bibirnya.

“Sudah, jangan mengeluh. Aku akan membantumu mengerjakannya.”

“Tidak, Hon. Pekerjaan mu juga banyak. Bukannya aku tidak bisa mengerjakannya. Hanya saja aku tidak habis pikir. Pria tua itu ternyata mengerjaiku.”

Regina terbahak mendengar ucapan William.

“Aw”

“Kenapa, Hon? Rahangmu masih sakit?” William mendadak cemas.

“Sedikit. Mungkin karena aku terlalu keras tertawa.” Ucapnya.

“Lain kali jangan lakukan itu lagi. Aku seorang pria. Sudah seharusnya aku yang melindungi mu. Bukan sebaliknya. Kamu paham kan, Hon?”

Regina mengangguk.

“Ini juga, masih terlihat bekas pukulannya.” William mengusap rahang wanita itu. Kemudian melabuhkan sebuah kecupan disana.

“Putuskan dia, Hon. Meski kamu belum bisa menerima aku. Tetapi aku tidak suka melihat kamu dengan dia.”

“Iya. Mana buktinya? Aku tidak mungkin memutuskan begitu saja tanpa dukungan bukti, kan?”

William menghela nafasnya pelan. Sampai saat ini, bukti yang di kirim orang suruhan Jimmy, baru berupa foto yang menunjukkan Alvino dan sekretarisnya hanya sekedar berjalan beriringan. Belum bisa di jadikan bukti kuat.

“Buktinya belum begitu kuat. Mereka hanya terlihat berjalan berdua. Tetapi kamu tenang saja. Orang suruhan Jimmy, masih terus mengikuti si rahwana dan selingkuhannya.”

Regina menganggukkan kepalanya paham. Ia dan William juga biasa berjalan berdua. Itu tidak akan kuat di jadikan bukti perselingkuhan.

“Ya sudah, kalau bukti belum ada. Kamu juga harus sabar menunggu kami putus.” Ucap Regina terkekeh.

William mencebik. Ia mengeratkan belitan tangannya pada pinggang ramping Regina.

“Setelah kamu putus dengannya, belum tentu juga kamu menerima aku jadi pacar kamu kan?”

“Ya,, setelah putus darinya, aku akan pertimbangkan lagi menerima kamu atau tidak. Aku harus memikirkan secara matang, jika harus menerima kamu. Kamu itu seorang Casanova.” Ucap Regina tergelak.

Mata William membulat mendengar ucapan wanita itu.

“Hei, Putri Regina Prayoga Sanjaya. Sudah aku katakan. Aku bukan seorang casanova. Aku hanya sekedar menyewa jasa mulut.” Tukas William dengan lantang.

“Hei, seenaknya saja menambahkan nama orang.” Protes Regina.

William menyunggingkan sudut bibirnya. Ia kemudian menyatukan sejenak bibir mereka berdua.

“Kamu boleh saja tidak menerima aku menjadi pacarmu. Tetapi, aku pastikan kamu akan menerima aku menjadi suami mu.”

Regina mencebik.

“Percaya diri sekali anda, tuan William.”

.

.

.

Bersambung.

1
Heranyca Simsala
Bgmn pun ceritanya, Regina dan Alvino sama² Tak Jelas ini/Facepalm/
Alita Dewi
Luar biasa
Diah Andria
😂😂😂
Salim ah
astaga will,, kamu yg keterlaluan
dibantai trrus tp belum ada kata sah
seharusnya disahkan dulu lah
nambah dosa saja tau
Salim ah
astaga will,, kamu yg keterlaluan
dibantai trrus tp belum ada kata sah
seharusnya disahkan dulu lah
nambah dosa saja tau
Sintia Dewi
wkwkwk bisa2nya saat2 genting si will ngelawak segala nama orang stella disamakan dgn merk pengharum ruangan/Joyful/
Sintia Dewi
mulut sampek berbusa itu gimna ya/Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful/ dikira ngocok telor apa sampek berbusa
Fredy: tergantung cara ngocok n telor yg gimn dulu mba 😂😂
total 1 replies
Sintia Dewi
km akan lebih merasa bersalh dan makin bersyukur krna ibu2 yg menolong km itu ibunya regina wanita yg dulu pacarnya tidur dgn mu selama 2th
Sintia Dewi
seimbang lah will bahkan posisimu lebih dr reka secara km kakak ipar reka dr pihak regina dan dr pihah wilona...
Salim ah
sama-sama durhakim😅😅😅
Sintia Dewi
tamara salah mulu deh..pas tau hamil aja lu acuh sm tamara bahkan kyk gk mau anak itu ada giliran udh ditinggal lu gk trima bawa pergi anaklu..edan si alvin inu
Sintia Dewi
kata2 dlm novel ini..."mungkin bisa se-amin tp jangan lupa kalian tidak se-iman", "jaga batas jangan sampai kelewat, klok lewat harus balik lg"," malu bertanya, kita balik lg"/Joyful//Joyful//Joyful/
Sintia Dewi
mama mertua yg lebih syang mantu ketimbang anakknya gw suka bgt/Chuckle//Joyful//Joyful/
Sintia Dewi
wah2 dulu aja lu manfaatin tamara biar hasratmu tersalurlam giliran tamara hamil krna ulahmu begitu teganya km alvin..udh tamara km kabur aja mulai semua dr awal..bukan sepenuhnya itu slhmu tp km yg menanggung semuanya sendiri.
Sintia Dewi
awas aja nantik anakmu persis kyk regina kepang dua, gigi ompong trus ingusnya meler2 apa msih bergidik jijik km/Joyful//Joyful//Joyful/
Sintia Dewi
lu udh cinta sm tamara alvino cuman blon sadar aja...
Sintia Dewi
tebakanmu benar will..dgn alasan gk bs menyalurkan hasrat karna pernah ditolak regina & ingin mengahargai regina dia memanfaatkan tamara buat memenuhi hasrat sialanya itu...
Sintia Dewi
wkwkwk gw kira mreka gagap karna baru jumpa setalah puluhan tahun, taunya panggilan khusus kar-kar, au-au... lucu jg para ortu ini/Facepalm//Joyful//Joyful/
Sintia Dewi
wkwkwkw mau pura2 eh malah ketahuan mau ciuman apes km will, alamat dikerjain lg km sm ayahmu/Facepalm/
Sintia Dewi
gk pp jg klok regina gk jd mantu mahendra dia jg gk mau, & km jngan ngarep ketinggian tamara klokpun km yg jd mantu apa km akan bs sedekat itu dgn nyonya mahendra
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!