NovelToon NovelToon
Netherworld Spirit Realm

Netherworld Spirit Realm

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Akademi Sihir / Persahabatan / Roh Supernatural
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: `AzizahNur`

Di dunia di mana Spirit Master harus membunuh Spirit Beast untuk mendapatkan Spirit Ring, Yin Lian lahir dengan kekuatan yang berbeda: Kontrak Dewa. Ia tidak perlu membunuh, melainkan menjalin ikatan dengan Spirit Beast, memungkinkan mereka berkembang bersamanya. Namun, sistem ini dianggap tabu, dan banyak pihak yang ingin melenyapkannya sebelum ia menjadi ancaman.

Saat bergabung dengan Infernal Fiends Academy, akademi kecil yang selalu diremehkan, Yin Lian bertemu rekan-rekan yang sama keras kepala dan berbakatnya. Bersama mereka, ia menantang batas dunia Spirit Master, menghadapi persaingan sengit, konspirasi dari akademi besar, serta ancaman dari kekuatan yang mengendalikan dunia di balik bayangan.

Di tengah semua itu, sebuah rahasia besar terungkap - Netherworld Spirit Realm, dimensi tersembunyi yang menyimpan kekuatan tak terbayangkan. Kunci menuju puncak bukan hanya soal kekuatan, tetapi juga keberanian untuk menghadapi kegelapan yang mengintai.

⚠️pict : pinterest ⚠️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon `AzizahNur`, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32

Begitu suara pertempuran dimulai, Yin Lian sudah lebih dulu menghilang dari pandangan. Langkah kakinya secepat bayangan, nyaris tak terdengar, hanya samar-samar meninggalkan jejak angin yang memutar di tanah arena.

Dari kejauhan, Ling Shu berdiri tegak. Sayap Jade Butterfly di punggungnya bergetar halus, menebarkan kilau serbuk berwarna merah muda yang berputar menuju Yin Lian.

“Aku pertahankan buff-nya!” serunya pelan tapi pasti, fokus penuh.

Kilau itu menyatu dengan tubuh Yin Lian, memberi aura ringan yang mempercepat gerakannya, seolah tubuhnya nyaris tak menyentuh tanah.

Dari sisi lain, Yue Xian bergerak. Energi hijau terang berkumpul di telapak tangannya, membentuk Celestial Moon Orb yang melayang seperti planet kecil. Orb itu berputar dengan cepat, mengeluarkan aliran angin spiral.

“Serangan kedua, dari kiri,” ucapnya pendek sambil meluncur masuk.

Di tengah arena, Zhou Wuchen berdiri tegak. Martial Soul-nya, Ironclad Flame Bear, bangkit di punggungnya dalam bentuk semi-fisik: seekor beruang besar dengan bulu bersinar seperti logam panas dan mata menyala merah. Aura tekanan roh menyelimuti tubuhnya seperti kabut.

Saat Yin Lian muncul di sisi kanannya dan mengayunkan belati tajam, Zhou hanya mengangkat tangan—membiarkan cakarnya yang membara menahan serangan.

Clang!

Suara logam bertemu logam menggema. Yin Lian terdorong mundur beberapa langkah, tapi segera meluncur kembali.

“Kau cepat,” kata Zhou, ringan. “Tapi bukan satu-satunya yang cepat di sini.”

Yue Xian tiba di sisi lain, orb-nya meluncur cepat dan menciptakan pusaran angin keras yang mencoba membatasi gerakan Zhou Wuchen. Tapi saat itu juga, beruang api di belakangnya mengaum, menghembuskan tekanan panas hingga udara sekitarnya bergetar.

Orb Yue Xian terhempas, energinya terbelah sebelum mencapai sasaran.

Zhou tak menunggu.

“Sekarang giliranku.”

Tanpa aba-aba, tubuhnya melesat. Gerakannya tak sekencang Yin Lian, tapi setiap langkahnya membuat tanah terbelah sedikit. Ia menubruk Yin Lian dengan tinju besar, membuat anak itu terpental beberapa meter.

Namun ia tidak berhenti. Tubuh Zhou memutar dengan cepat, lalu berpindah arah—langsung ke Yue Xian.

Yue Xian sempat mengangkat orb-nya lagi, tapi Zhou terlalu cepat. Tinju panas mendarat di bahunya.

Bugh!

Tubuh Yue Xian terpental ke udara. Ia tak sempat berteriak. Arena seolah mendadak senyap saat tubuhnya melayang, lalu jatuh keluar garis batas.

Di saat itu, dari sisi tribun, sebuah sosok melesat.

Dai Yushen.

Tangannya menangkap tubuh Yue Xian dengan refleks. Mereka berguling sekali di tanah sebelum berhenti. Yushen segera berlutut, menyeka tanah yang menempel di wajah Yue Xian dengan punggung tangannya.

“Yue Xian,” ucapnya pelan, nada suaranya berat tapi tenang.

Mata Yue Xian tertutup, tapi dadanya masih naik turun. Ia hanya pingsan.

Di tengah arena, Ling Shu menahan napas. Jantungnya berdebar, tapi tangannya masih terbuka lebar, terus menjaga aliran energi yang mengikat Yin Lian.

Yin Lian berdiri lagi. Nafasnya berat. Debu menempel di bahunya, dan satu sisi wajahnya sedikit memar. Tapi sorot matanya belum goyah.

Ia menoleh ke belakang, pandangan bertemu milik Ling Shu.

“Pertahankan,” katanya pendek.

Ling Shu mengangguk cepat.

“Aku bersamamu.”

Keduanya kembali menatap Zhou Wuchen yang kini menarik napas dalam, seperti baru pemanasan.

“Masih dua. Ayo… tunjukkan gigi kalian.”

Yue Xian kini di luar arena, dan Ling Shu masih berdiri diam dengan tangan terbuka, menjaga Jade Butterfly Spirit agar tetap mengalir ke arah Yin Lian.

Sementara itu, suara benturan kembali terdengar.

Trakk!

Duaar!!

Yin Lian dan Zhou Wuchen kembali saling beradu. Yang satu ringan seperti bayangan, yang lain kokoh seperti gunung. Setiap gerakan Yin Lian seperti desir angin tipis, tapi setiap hantaman Zhou membawa getaran ke seluruh arena.

Tinju Zhou meluncur ke arah wajahnya—Yin Lian menunduk, lalu menyelinap ke bawah lengan Zhou, menyayat bagian rusuk menggunakan belatinya. Tapi suara dentingan logam terdengar.

Tak ada darah.

“Hmph. Tak cukup tajam untuk menembus pertahanan Martial Soul-ku,” gumam Zhou tenang.

Tapi Yin Lian tak menjawab. Tubuhnya sudah menghilang dari pandangan.

Dia muncul kembali di belakang, menusukkan belati ke titik di punggung Zhou—tepat di antara bayangan Martial Soul dan tubuh aslinya. Tapi Zhou membalik tubuhnya lebih cepat dari yang diperkirakan, mengangkat lutut untuk memblokir, lalu memukul dengan siku dari atas.

Yin Lian terhempas ke samping, tapi memutar tubuhnya di udara, mendarat dengan satu lutut dan satu tangan menyentuh tanah. Napasnya terengah, tapi matanya masih dingin.

“Terlalu keras. Tapi dia lambat saat berputar...”

Ia mengingat pola serangan Zhou. Meski kekuatan Zhou luar biasa, tubuh besar itu tidak cukup gesit untuk merespon serangan dari sisi blind spot.

Dan saat itu, Jade Butterfly Spirit kembali menyinari tubuhnya. Cahaya merah muda yang tipis berkilau di ujung jari dan kakinya. Dia bisa merasakannya—buff kecepatan dari Ling Shu masih aktif.

“Ling Shu!” teriaknya, tanpa menoleh.

“Aku tahu! Buff stabil!” jawab Ling Shu dari pinggir arena, keringat mulai membasahi pelipisnya.

Yin Lian mencengkeram belatinya lebih kuat, lalu mengubah posturnya. Kini ia menunduk sedikit, tubuhnya lebih menyatu dengan bayangan. Gerakannya lebih ringan. Lebih tak terduga.

Dia bergerak lagi.

Sekejap lenyap, lalu muncul di sisi kanan Zhou—menusuk.

Zhou memblokir.

Yin Lian menghilang lagi. Muncul di belakang. Menebas.

Zhou memutar.

Yin Lian kembali lenyap. Kini dari atas.

Trakk!

Zhou mengangkat kedua tangan, menahan serangan dari atas kepala. Tapi Yin Lian hanya menginjak lengan itu, melompat ke atas bahu Zhou, dan...

Swiiip!

Belatinya menyerempet leher martial soul Zhou—membuat api di sekitarnya bergetar. Tidak melukai. Tapi cukup untuk membuat Zhou terdiam sepersekian detik.

“Hm... kau mulai mengganggu,” katanya sambil mundur dua langkah, menyeka sedikit darah di pipinya. Luka kecil. Tapi luka tetaplah luka.

Yin Lian mendarat kembali. Nafasnya masih teratur, tapi wajahnya sedikit pucat. Ia tidak pernah bicara selama pertarungan. Matanya saja yang berkata: aku belum selesai.

Zhou Wuchen menegakkan tubuh, lalu tersenyum.

“Jadi... ini alasan kenapa kau sembunyikan Martial Soul-mu, ya?”

Tak ada jawaban.

“Kau bukan hanya cepat... tapi juga sabar. Kau menunggu pola. Mengukur napasku. Kau bahkan tahu kapan aku membuka sisi kiri.”

Zhou melangkah maju lagi. Martial Soul-nya berderak—beruang itu kini memekik, dan tubuh Zhou mulai memancarkan semburan uap merah panas.

“Tapi sayangnya... aku juga baru pemanasan.”

Yin Lian mencengkeram belatinya. Tidak ada rasa takut. Hanya ketenangan yang terpatri dari janji yang pernah ia buat.

Dan kali ini, ia siap memaksa Zhou untuk menyerang lebih keras.

1
MARQUES
thor cerita nya bagus tapi pas baca selalu ada kata yang terulang terus bukan 1 bab tapi hampir semua bab tolong di revisi ulang thor biar yang baca enak dan nyaman 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!