"Kau mengundang suami sah mu untuk menyaksikan istrinya dinikahi pria lain? lelucon apa yang sedang kau buat?. Dirimu, tubuhmu, bagian terdalam mu, hanya milikku. Ariana Raj Wallace." (Caesar Castillo Grayson).
Hawaii, tempat indah yang menghantarkan Ariana pada kehidupan baru. Ia mengalami kejadian apes yang membuatnya mendadak jadi istri seorang pria asing bernama Caesar selama 21 hari.
Setelah semuanya selesai, Ariana pergi tanpa memikirkan bahwa dirinya masih seorang istri dari seorang Caesar. Seiring berjalannya waktu, keduanya dipertemukan kembali. namun status pernikahannya harus disembunyikan.
.
.
Penasaran?
SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>
Note: Dilarang mencomot karya orang/plagiasi, silahkan keluar dengan aman!.
HAPPY READING^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13
"Kau baik-baik saja?." Ariana menghampiri suaminya setelah menyaksikannya terpental beradu dengan dinding. Wajah cantiknya terlihat khawatir.
Caesar segera mengangkat tangannya, memberi kode bahwa ia baik-baik saja. Namun mulutnya bungkam tak bersuara sama sekali, sorot matanya terasa berbeda seperti mencoba mencerna semuanya. Ia menghindari tatapan Ariana.
Setengah pipi dan pikirannya masih menempel pada bibir Ariana.
"Memalukan.."
Caesar tak pernah salah arah, sekalinya salah arah malah membuatnya terguncang di hadapan banyak orang. Dan itu terjadi karena ciuman singkat sang istri kontrak.
Tanpa berkata apapun lagi, Caesar melangkah untuk pergi meninggalkan apartemen. Papanya Gabriel ia lewati begitu saja.
Gabriel yang tak paham dengan putranya hanya menggelengkan kepala. Pria itu kini beralih menatap sang mantu. "Ariana, kami berangkat nak."
"Iya pa. Hati-hati."
Orang-orang penting itu pun berlalu.
Setelah menyaksikan kepergian mereka, Ariana menutup pintu apartemen. Sedetik kemudian ia menjatuhkan diri terkulai lemas terduduk di lantai, wanita cantik itu mengatur nafasnya agar bisa tenang.
Membayangkan reaksi Caesar yang membeku membuat Ariana puas, ia tak bisa menahan tawanya. Ini adalah rencana Ariana untuk membalas sikap Caesar yang selalu diluar dugaan, dan tentu membuatnya senam jantung. Kali ini Ariana melakukannya untuk balas dendam, walaupun di balik keberaniannya terselip rasa takut akan reaksi Caesar selanjutnya bagaimana.
"Ini cukup berani tapi dia harus merasakan apa yang ku rasakan juga." Ujar Ariana semangat, ada kesenangan saat memancingnya. "Berani sekali membuatku tersiksa kepikiran.. Mana ada nikah kontrak lugas mencium tanpa kompromi dulu?."
Perasaan tak nyaman saat dicium Caesar di depan mama mertua, kini Ariana membagikan rasa tak nyaman itu kepada pelaku biar tahu rasa.
"Sebentar.."
Rasa puas Ariana tertahan saat menyadari sesuatu. "Ini akan sesuai yang ku harapkan kan? Maksudnya dia tak akan berpikiran lebih kan?..."
Jantung Ariana berubah menjadi tak karuan, ia kini panik saat teringat kejadian di bathtub. Bagaimana jika ternyata Caesar tak merasa demikian dan menyalah artikan ciuman Ariana sebagai pancingan penuh godaan dan lampu ijo untuk melakukan lebih.
Mengingat itu Ariana menutup mulutnya. "No..."
"Ariana bagaimana jika itu yang ia pikirkan? Bagaimana kau menghadapinya? Kenapa tak berpikir ke sana sih!." Wanita cantik itu kini resah dan panik akan ulahnya sendiri.
"Tidak, tidak.. Inikan sandiwara, pasti dia juga paham maksudnya."
"Tapi..." Rasanya Ariana ingin menangis. Niatnya saja mencium Caesar bukan untuk itu, ia juga kini bertanya-tanya kenapa bisa sampai berani menciumnya menyatukan dan menggesek bibirnya pada bibir Caesar.
"Aaargh!."
"Ariana kau jadi aneh." Pipinya terasa panas, wajah cantik itu merah padam.
"Tenang, tenang..." Ariana mengatur nafasnya. Ia tak mau berpikiran terlalu jauh. Caesar akan pergi selama tiga hari, dan ia yakin bahwa itu bukan apa-apa baginya. "Oke, mari lupakan."
Setelah kembali tenang, Ariana berdiri dari duduknya. Ia mengambil tas dan keluar dari apartemen itu untuk melakukan pekerjaan di luar. Ariana sedang ingin menikmati kota Hawaii.
Jika diingat-ingat tak terasa semakin hari semakin berkurang, 21 hari itu kini tinggal 10 hari tersisa. Maka pernikahan kontrak ini juga akan selesai dan kembali normal seperti semula.
Sementara itu..
Dalam perjalanan.
Luke yang duduk di kursi depan melirik tuannya dari kaca spion. Terlihat wajah Caesar gusar dan gelisah akan sesuatu. Untungnya mobil Gabriel berbeda, jadi tak menyaksikannya.
"Kau baik-baik saja?." Tanya Luke memastikan. "Ini laporan jadwal yang harus kau lihat."
Caesar menahannya. "Tunggu sebentar.. Beri aku waktu istirahat."
Luke terdiam.
Terlihat Caesar menengadah, ia menarik dasinya untuk dilonggarkan. Nafas pria itu memburu juga lambat. Ada sisi terdalamnya yang berontak dan perlu ditenangkan.
Ariana mampu membuatnya tak fokus, ciuman penuh pancingan itu apa maksudnya? Sudah sangat jelas sekali itu bukan tanpa alasan.
"Luke.."
"Ya?."
"Berapa hari kita di perusahaan?."
"3 hari."
"Apa tidak bisa diubah menjadi 1 hari?." Lirih Caesar.
Luke mengerutkan kening, sepertinya ada yang tidak beres. Tuannya yang selalu perfeksionis dalam pekerjaan tiba-tiba demikian? dan 3 hari ini adalah paling sebentar. "Jika diubah jadwalnya secara mendadak, itu akan membuat sedikit pembentrokan."
Caesar tahu itu dan entah kenapa ia tak suka mendengarnya.
Apa ia akan kuat menahan diri untuk tak bertemu dengannya selama 3 hari 3 malam?.
Luke yang peka, menatap penuh selidik sang sahabat. "Ternyata benar, cinta bisa merubah segalanya."
"Tidak ada yang seperti itu dalam hidupku, bukankah sudah kukatakan?." Timpal Caesar.
Rasanya Luke ingin berteriak sekencang mungkin. "Ya, mulutmu ini memang suka munafik tidak sinkron dengan hati."
Caesar terdiam, benarkah demikian? Ia hanya merasa jadi aneh saja bukan jatuh cinta!.
"Selama aku di LA, awasi dirinya dengan baik. Semua pergerakannya dan apa yang ia lakukan." Lanjut Caesar tak menerima penolakan.
Luke yang mendapati itu hanya menghela nafas berat. Beginilah memang tuannya. "Jangan khawatir, semuanya dalam genggaman mu."
Tapi rindu kan.........
pasti ide dari caesar...wah mereka akan bertemu d sana