Seruni baru saja lulus Sekolah Menengah Atas,niat hatinya ingin bekerja membantu Bapaknya menjual ikan hasil tangkapan si Bapak.Namun Bapaknya malah mengajak Seruni bekerja menjadi pembantu rumah tangga di sebuah keluarga kaya di Kota.
Dari sinilah teror bermula,Keluarga Jaka Sasongko sering mengalami penampakan seorang wanita yang sangat mengerikan.
Anehnya,hanya Seruni yang berani menghadapi hantu itu.Bukan dengan bacaan ruqyah ataupun Doa pengusir setan lainnya,melainkan dengan batang penyapu atau apa saja yang Seruni temukan di dekatnya.
Siapakah Seruni sebenarnya??Kenapa hantu yang begitu digeruni jadi takut kepada gadis desa ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon L-viie Ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 Malu Tapi Mau
Di sepanjang perjalanan,Roy banyak diam.Seruni jadi merasa tidak enak hati.Ia teringin sekali mengatakan sesuatu,tapi bibirnya seakan terkunci.Ia hanya mampu menatap anak majikannya dengan penuh penyesalan.
"Tuan... Maafkan saya"Akhirnya dengan mengumpulkan segenap keberanian,Seruni mengatakan maaf kepada Roy.
"Untuk apa?"Tanggapan Roy sangat sinis dan datar saja.
"Emmmm karena kejailan saya,Tuan jadi putus sama Sherly"
Roy mengangkat sebelah bibirnya,raut wajahnya acuh.
"Tuan mau kan maafkan saya"Dengan penuh harap Seruni memohon.
"Tidak segampang itu"Jawab Roy.
"Lalu??"
"Aku tidak bisa berpikir jika dalam keadaan emosi.Jadi tolong diam"Tukas Roy membungkam Seruni.Gadis itu manut.
___
Sherly gusar,ia tidak bisa menerima Roy memutuskan hubungan kasih mereka dengan secara sepihak.Gadis berambut cokelat itu meraup wajahnya dengan kasar,ia berjalan mondar-mandir di sekitar mobilnya yang terparkir.
Dona dan Mona hanya menjadi penyimak setia,Disaat itulah Andara dan Dimas datang.Keduanya merasa pelik melihat Sherly berjalan ke hulu dan ke hilir seperti orang kurang waras.Andara bertanya dengan kode mengangkat kepalanya kepada Dona dan Mona.Kedua gadis sahabat setia Sherly hanya mengedikkan bahunya.
Dimas dan Andara saling berpandangan,kemudian mereka kompak datang mendekat.
"Lo kenapa Sher?"Tanya Dimas.Otomatis langkah Sherly terhenti.
"Kebetulan ada kalian,tolong gue...Roy mutusin gue.Gue nggak mau putus sama Roy"
"Loh??gimana ceritanya?"Tanya Andara.
"Ceritanya panjang pokoknya,tolong kasih saran.Kalian kan sahabat yang paling deket sama Roy.Mungkin kalian bisa kasih solusi agar gue bisa balikan sama Roy"
Andara dan Dimas saling berpandangan satu sama lain.
"Setahu gue sih Roy kalau udah putus,nggak bakalan mau balikan lagi"Ucap Dimas.
"Yang bener??"Wajah Sherly pias.Dimas dan Andara mengangguk hampir bersamaan.
"Huhuhuhuhu gimana dong"Sherly menutup wajahnya yang tengah menangis.
"Coba aja samperin ke rumahnya.Mungkin bisa diajak bicara baik-baik"Usul Andara.Sherly langsung mengusap air matanya,ia seperti menemukan secercah harapan.
"Atau kamu bicarakan sama Papa kamu,Kan Papa kamu sama Papa Roy kenal baik.Mungkin sekalian dijodohkan"Sambung Dimas.Wajah Sherly yang kuyu jadi berbinar bahagia.Ia manggut-manggut seperti tengah mengatur rencana dalam otaknya.
"Ok... makasih ya atas usul kalian.Kalian emang genius"Sherly menepuk pundak Andara dan Dimas.Lalu mengajak Dona dan Mona masuk ke dalam mobilnya.
"Dikasih usul sesederhana begitu udah happy banget,padahal belum tentu berhasil"Ucap Dimas yang disambut tawa oleh Andara.
"Bucin...Buciiin parah"Dimas geleng-geleng kepala menatap mobil Sherly yang semakin menjauh.
___
"Rencana Lo apa Sher??"Tanya Mona yang duduk di kursi belakang.
"Gue mau ke rumah Roy dulu,baru nanti malam gue ngomong sama Papa"Jawab Sherly sembari terus mengemudi.
"Lo yakin Roy bakalan mau diajak bicara?"Tambah Dona.
"Gue nggak yakin sih,tapi gue akan berusaha"
"Mamanya Roy kan kurang suka sama Lo Sher,nanti kalau benar Lo dikeluarin dari kampus gimana?"
CIIIIIIIIIITTTTTT
Sherly menginjak rem mobil dengan tiba-tiba.Membuat tubuh kedua sahabatnya terdorong ke depan.
"Ada apa sih Sher??kok ngerem mendadak"Sungut Mona kesal,karena dia yang paling kesakitan disebabkan wajahnya sampai nempel ke kaca.Sedangkan Dona aman karena memakai sabuk pengaman.
"Gue takut kalau sampai Mamanya Roy ikut turun tangan"Wajah Sherly terlihat pucat pasi.
"Terus gimana dong?"Ucap Dona.Sherly diam,ia memetikkan jarinya dikulit steering mobil.Kepanikan tergurat jelas di raut wajahnya.
"Kita pulang aja dan cukup Lo bicara sama Papa Lo aja deh.Setelah itu biarkan para orang tua yang bertindak"Mona mengutarakan pendapat.
"Bener kata Mona Sher"
"Tapi gimana?Gue mau bicara sama Roy"
"Kalau sekarang percuma Sher,Roy mungkin masih marah sama Lo.Bicara besok aja deh"Sambung Mona lagi.Lama Sherly diam,akhirnya ia akur dengan pendapat kedua sahabatnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Uni...tolong anterin minuman ini untuk teman-teman Tuan Muda ya"Pinta Rara disaat baru saja Seruni masuk dapur.
"Teman-teman Tuan Muda??Siapa Mbak??"
"Mungkin kamu sudah kenal mereka,mereka ada di kolam renang tuh"Tunjuk Siti ke halaman samping yang ada kolam renang besar disana.
"Mereka mandi bareng?"Seruni membulatkan matanya saat Siti dan Rara menganggukan kepalanya.Dalam pikiran Seruni adalah Sherly DKK.
"Sudah sana cepet,kami lagi sibuk nih"Desak Siti.Mau tak mau Seruni terpaksa menurut meskipun enggan.
Ia mengangkat nampan yang berisi satu teko jus semangka dan beberapa gelas kaca.Sesampainya ditepi kolam,ternyata yang ada hanya Andara dan Dimas beserta Roy.Ketiganya ngobrol dengan santai sambil lalu berendam di kolam renang.
Mengetahui kedatangan Seruni,ketiga cowok kece itu berhenti ngerumpi.Mereka hanya berkode-kode dengan bahasa mereka.Seruni perasan akan hal itu,ia bergegas pergi setelah meletakkan nampan beserta isinya di atas meja.
"Jangan-jangan Lo sudah kepincut sama babu Lo lagi"Celutuk Dimas.
"Iya,masak cuma gara-gara Sherly cemburu sama si babu yang gue pikir itu pantas.Lo langsung mutusin Sherly"Tambah Andara.
"Kalian tu nggak tahu kejadian sebenarnya itu gimana kan?Sherly udah keterlaluan banget,dia kayak anak-anak yang nggak bisa dibilangin.Kalau gue nggak tegas,dia akan semakin ngelunjak"
"Tapi coba Lo jujur sama kita,Lo nggak kepincut sama babu Lo yang manis itu kan?"Dimas mengulang pertanyaannya.
"Ya nggak lah"
"Alhamdulillah"Dimas mengusap wajahnya seperti orang yang habis berdoa.
"Kenapa Lo?"Andara heran melihat sikap temannya.
"Gue mau jadikan dia pacar gue hihihi"Jawab Dimas cekikikan.
"Loh,terus Mona gimana?katanya Lo pengen nembak dia"
"Nggak jadi,masih cantikan Seruni"
"Apaan sih??Nggak nggak nggak boleh,gue nggak bakalan ijinin Lo macarin Seruni"Bantah Roy.
"Kenapa??Toh dia nggak punya pacar"
"Pokoknya nggak boleh,sekali nggak boleh tetap nggak boleh"Titah Roy tegas.
"Kalau dia mau sama gue?Lo bisa apa?"Dimas tidak mau mengalah.
"Dia nggak bakalan mau sama Lo,dia milik gue"Tukas Roy keceplosan.
"Naaaaaahhh tu kan,gue bilang apa?Lo suka sama babu Lo kan?"Selidik Dimas.Andara tertawa ngakak.
"Hisyyyy"Roy kesal sendiri.Ia menyudahi mandinya,naik ke tepi kolam lalu menegak jus semangka yang terhidang.Kedua temannya mengikuti.
"Kalau Lo bener suka sama Seruni embat aja brow,nggak usah gengsi"Sambung Dimas.
"Kita dukung Lo kok"Timpal Andara sambil menepuk pundak Roy.
Laki-laki segak itu terdiam,ia tengah mempertimbangkan ucapan dari kedua temannya itu.
kirain ke alam lain