NovelToon NovelToon
Penyesalan

Penyesalan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama
Popularitas:581k
Nilai: 4.9
Nama Author: Aulia putri

Anisa begitu terkejut melihat sang suami yang datang dengan mengganden seorang wanita

Sudah beberapa bulan Anisa meridukan Nino suaminya, karna sebuah tragedi kecelakaan yang membuat Nino hilang dan kembali dengan menggandeng seorang wanita yang mengaku adalah istrinya

Padahan Nino sudah menikah dan memiliki anak dari Anisa namun karna Nino hilang ingatan Nino telah menikah lagi dengan seorang gadis yang telah menolongnya

Sanggupkah Anisa bertahan dalam sebuah rumah tangga yang membuat hatinya hancur karna Nino sama sekali tidak mengingatnya apalagi Nino sengaja mengumbar kemesraan di depan Anisa agar dia pergi dari hidupnya karna Nino yakin dia tidak pernah mencintai Anisa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Liburan 2

Suasana dalam bis malam itu cukup ramai, dengan suara kariawan yang saling bercanda gurau, namun Anisa dan Nino hanya diam saja, Anisa sesekali menimpali candaan teman2nya, namun Nino tak sekalipun ikut dalam obrolan para kariawan yang baginya sangat tidak penting, Nino hanya sibuk dengan ponselnya saja tanpa perduli dengan celotehan para kariawan nya.

Sampai malampun mulai larut, Anisa tertidur pulas di atas kursinya, karna sebuah guncangan di atas bis tiba2 kepala Anisa jatuh di pundak Nino yang sedang asik dengan ponselnya.

Nino menoleh mendapati wajah teduh Anisa yang sedang tertidur pulas, sudut bibir Nino terangkat membentuk sebuah senyuman yang sangat tipis, Nino memandang wajah Anisa lekat, tanpa terasa Nino mencium kening Anisa tanpa permisi, lagi2 Nino jadi maling ciuman.

"Maaf kan aku, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak mencium mu, aku sangat mencintaimu, aku akan terus berjuang untuk mendapatkan mu, anggaplah aku kurang ajar karna selalu mencuri ciuman dari mu.

Batin Nino, sambil terus memandang wajah cantik Anisa.

Kini waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, perkiraan satu jam lagi mereka akan sampai pada tujuan, Nino mulai terlelap di samping Anisa yang masih setia bersandar di bahu nya.

Nino ikut memiringkan kepalanya di samping kepala Anisa, tangan nya saling bertautan, tanpa terasa Anisa semakin merapatkan tubuhnya pada tubuh Nino, karna merasa dingin dari AC Anisa mencari kehangatan dari tubuh Nino yang sama2 terlelap.

Tepat jam 12 malam bis yang mereka tumpangi sudah sampai di depan vila yang mereka tuju, Namun Anisa dan Nino masih sama2 terlelap, mereka tidak sadar jika sudah sampai.

Farhan berjalan hendak keluar namun langkah nya terhenti saat melihat pemandangan yang harus dia abadikan, Farhan memotret Anisa dan Nino yang sedang terlelap dan saling memberikan kehangatan dengan tubuh mereka yang saling menempel.

Farhan tersenyum jahil, lalu segera keluar, dia membiarkan Anisa dan Nino yang masih terlelap.

Beberapa kariawan yang melewati mereka saling menempel, saling berbisik karna suka melihat keduanya namun ada juga yang tidak suka karna iri dengan Anisa, namun mereka tidak bisa berbuat apa2, dia membiarkan tanpa membangunkan Anisa dan Nino.

Hingga keduanya sama2 terbangun, Anisa terlebih dahulu membuka matanya, Anisa mengedarkan pandangan nya melihat sekeliling namun Anisa tidak menemukan semua teman2 nya.

Anisa terkejut mendapati dirinya menempel di tubuh Nino, Nino ikut terbangun dan mereka berdua kembali saling pandang tanpa sepatah katapun namun tangan mereka masih saling terpaut satu sama lain, Anisa yang menyadarinya langsung menarik tanganya dan langsung menjauh dari Nino.

"Maaf pak saya tidak sadar," ucap Anisa gugup.

"Gak apa2, santai saja," jawab Nino santai.

Anisa hanya sersenyum lalu segera berdiri untuk mengambil kopernya yang berada di atas tempat duduk nya, Nino hanya melihat tanpa berniat untuk membantu Anisa yang merasa kesulitan karna kopernya tersankut.

Nino berdiri lalu meraih koper milik Anisa.

"Terima kasih," ucap Anisa setelah Nino berhasil mengambil kopernya.

Nino hanya mengangguk sebagai jawaban.

Keduanya turun bersama dari bis yang sudah sepi karna yang lain sudah masuk kedalam vila, Nino dan Anisa terus berjalan sampai di pintu utama Nino yang membukakan pintu untuk Anisa.

Saat sudah masuk, Anisa begitu kagum dengan kemewahan Vila yang begitu besar dan megah, namun mereka harus berbagi kamar karna kariawan yang begitu banyak, meskipun vila yang mereka tempati ada dua itu masih tidak cukup karna banyak nya kariawan yang ikut.

Anisa menuju kamarnya bersama Tika, sedangkan Nino menuju kamarnya di lantai atas yang sangat besar dan mewah.

Keduanya berpisah tepat di anak tangga paling atas namun tak ada ucapan selamat tidur atau apapun itu, mereka berjalan saling memunggungi, Nino menoleh sebentar untuk melihat Anisa apakah dia juga menoleh untuk nya namun Nino kecewa karna Anisa tetap berjalan dengan santai tanpa menoleh sedikit pun, Nino pun kembali berjalan, tepat saat Nino mulai berjalan Anisa lah kini yang menoleh berharap Nino akan melihat nya sekedar memberikan senyum padanya sebelum tidur.

Namun Anisa kecewa mendapati Nino hanya berjalan dan mulai masuk kedalam kamarnya.

"Kenapa aku harus mengharap dia memandangku," gumam Anisa sebelum masuk kedalam kamarnya.

*****

Pagi2 sekali Anisa sudah terbangun jam lima pagi Anisa melaksanakan sholat subuh, setelah sholat, Anisa segeta turun sekedar untuk menghirup udara pagi yang begitu sejuk dan segar dengan deburan ombak di pantai pagi itu.

Anisa berjalan sambil berlari kecil menyusuri bibir pantai pagi itu, Anisa tidak sadar bahwa sedari tadi Nino terus mengikutinya dari jauh, ingin rasanya dia mendekat namun dia tidak punya nyali untuk sekedar mendekat dan gobrol dengan Anisa.

Dari jauh Nino bisa melihat ada seorang laki2 yang mendekati Anisa, Nono mengepalkan tangan nya dengan kuat.

Pak Arman kepala bagian HRD, ya dialah yang kini menghampiri Anisa yang sedang duduk menikmati suasana pagi di bibir pantai.

Nino semakin mendekat pada Anisa dan pak Arman yang duduk saling berdekatan, wajah Nino merah padam karna terbakar api cemburu.

Nino berdiri di balik poho kelapa yang berada di belakang Anisa dan pak Arman.

"Pagi ini kamu sangat cantik Anisa," ucap pak Arman mulai mengeluarkan jurus untuk memikat hati Anisa.

"Bapak bisa aja," ucap Anisa bersemu merah karna pujian pak Arman.

"Benar, aku tidak bohong Anisa."

"Bapak juga tampan," ucap Anisa balas memuji.

"Bisa gak, jangan panggil aku bapak, aku tidak setua itu, umurku masih 3o tahun, aku masih pantas seandainya menikah sama kamu, kalau di luar kantor jangan panggil aku bapak, okey."

"Terus saya panggil apa?"

"Apa aja asal jangan bapak, mungkin bisa panggil Mas atau sayang boleh juga," ucap Pak Arman sambil terkekeh.

"Bapak bisa saja, saya gak mau pak, takut nanti ada yang marah."

"Memang siapa yang akan marah, aku belum punya istri, atau jangan2 kamu sudah punya pacar di kantor?" tanya pak Arman penasaran.

"Nggak pak, saya gak punya pacar, hanya saja saya menjaga diri untuk tidak jatuh cinta, karna saya tau saya tidak pantas untuk siapapun," ucap Anisa dengan pandangan jauh ke melihat ombak yang berdeburan.

"Apa kamu menyukai seseorang?"

Anisa tersenyum kecut dengan pertanyaan pak Arman.

"Saya tidak punya cukup nyali untuk menyukai apalagi mencintai seseorang, hidup ini sudah sangat menderita saya tidak mau menambah penderitaan itu lagi, saya juga tidak mau melihat dia merasakan apa yang saya rasakan, biarlah cinta ini tumbuh tanpa balasnya, karna saya tidak mau merusak kebahagian keluarga mereka, saya tidak punya apa2 dan saya tidak punya nyali untuk mempertahankan cinta ini," tanpa terasa Anisa malah curhat tentang kisah cintanya yang selama ini terjalin tanpa restu dari orang tua Radit.

Namun dari setiap kalimat yang Anisa ucapkan, itu bukan hanya untuk Radit tapi juga perasaan nya yang kini mulai semakin tumbuh subur untuk Nino tentunya.

1
tuti sriyono
Luar biasa
Nanik Lestyawati
👍
Wisell Rahayu
wehhh parahhh si Radit
Maria Magdalena Indarti
wulan bener ga punya sopan santun
Maria Magdalena Indarti
waduh Nino tetap ga ingat anisa.
Maria Magdalena Indarti
wulan ulet bulu juga
Heny Rahayu
bodoh juga Nino gak menyakal perkataan dinda
Heny Rahayu
dasar maniakk
guntur 1609
ceritanya endingnya gak sesuai ekspetasi. anisa terlalu gampang memaafkan nino
guntur 1609
jadi kurang seru ceritanya. akhirnya kisah zahra dan si al terulang lagi sm nino bodoh
guntur 1609
jadi kurang seru ceritanya. akhirnya kisah zahra dan si al terulang lagi sm nino bodoh
guntur 1609
betul tu memang tu yg pantas tk mu
guntur 1609
bagus tu wulan. buat nino menjauh sm anisa. biar mampus kau nino
guntur 1609
kok kayak gini alurnya thor. gak asik jadinya
guntur 1609
yang bodoh lah kau nisa kalau kau mau terima nino lagi
guntur 1609
seharusnya nimo talak 3 si nisa. biar gak bisa lagi bersatu. biar mampus kau nino
guntur 1609
kalau aku sih maunya nisa hidup sm abi atau farhan. biarkan saja nino hidup falam penyesalanya seumur hidup
guntur 1609
anisa yg bodoh. knp meati bertahan. kalau byrungnya nino sdh di bagi sm org. lebih baik cari burung yg lain. biarkan sj dia hidup dalam oenyesalan
guntur 1609
nino kau sungguh bodoh. knp gak kau jelaskan sm mamu biar kau gak di ributin lagi masalah perjodohan tu lagi
guntur 1609
apa farhan anaknya intan sm irfan ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!