Dosenku Maduku (Why Love)

Yasmin terdiam mendengar penuturan kanza yang semakin tidak tahu malu.

"seperti ini kelakuan dosen yang katanya berpendidikan..?"

"eh jaga ya ucapan kamu Yasmin,kamu pikir aku sengaja..?"

"terserah apa alasan Anda yang pasti anda sudah menikah dengan pria yang sudah beristri..?"

"ya tapi suami kamu itu lebih dulu meniduri saya..."

Yasmin terperangah mendengar ucapan kanza,

'bisa bisa nya orang yang katanya berpendidikan berkata seperti itu'

"Apa?"

ucap Marisa yang berada di depan pintu.

keduanya menoleh mendengar suara itu.

"ibu..?"

ucap Yasmin bergegas menghampiri Marisa.

"jelaskan pada ibu apa yang sebenarnya terjadi Yasmin?"

Hafiz terpaku menatap ketiga perempuan yang berada di hadapan nya itu.

terlihat Marisa menangis terisak memeluk putri nya, Yasmin.

"kenapa kamu Setega itu pada Yasmin, saya sudah percayakan kebahagiaan anak saya sama kamu, tapi kenyataannya kamu malah menyakiti Yasmin!"

ucap Marisa sedang Hafiz membisu mendengar penuturan Marisa.

"za..kamu pulang dulu ya..!" ucap Hafiz menatap istri keduanya itu.

"is oke..aku tunggu kamu di apartemen ya"

ucap kanza dengan senyum kemenangan nya.

seperti sebuah pisau yang menghujam jantung, Marisa kembali terisak memeluk Yasmin yang tampak tegar bahkan tidak perduli dengan hal itu, namun Marisa tahu putri nya terluka.

niat Awal Marisa ingin kontrol kesehatan nya dirumah sakit yang waktu itu ia di rawat, tapi kenyataannya ia malah di kaget kan dengan masalah rumah tangga putri nya itu.

Hafiz menjelaskan semuanya kepada Marisa, namun tetap Marisa tidak bisa menerima alasan apapun.

Hafiz Telah menghianati Yasmin.

"Maafkan Hafiz Bu.. Hafiz janji, meski pun ada kanza tapi Hafiz tidak akan mengabaikan Yasmin, Hafiz benar benar tidak punya pilihan lain.

Hafiz Mohon maafkan Hafiz Bu .... Hafiz janji akan membahagiakan Yasmin"

ucap Hafiz namun tak di hiraukan oleh Marisa.

"udah Bu... jangan nangis lagi, Yasmin Anter ibu kerumah sakit!"

"Yas, kenapa kamu bicara seakan tak terjadi apapun di dalam Rumah tangga kalian"

Yasmin diam mendengar ucapan Marisa,

Marisa geram melihat tingkah Yasmin yang membiarkan semua ini terjadi begitu saja.

"dimana sih hati kamu,kamu mau di perlakukan seperti itu?"

ucap Marisa pergi keluar dan di ikuti oleh Yasmin di belakang.

"Bu tunggu Yasmin antar ibu kerumah sakit, kita bicarakan ini nanti"

ucap Yasmin menarik tangan Marisa.

"kamu udah baikan Yas...kenapa infus nya dilepas?!" ucap Hafiz saat Yasmin keluar dari kamar mandi.namun Yasmin diam menatap Hafiz nanar.

"maafkan Abang Yasmin" ucap Hafiz menunduk.

"udah lah Yasmin bosen dengar Abang terus menerus minta maaf... kenyataan bukan hanya Yasmin yang tersakiti tapi juga ibu... Yasmin berharap ibu tidak pernah tahu masalah ini, tapi justru ibu lebih dulu tahu ketimbang yang lain"

"demi tuhan aku tidak sengaja melakukan hal ini, Yas...?" ucap Hafiz terus berkilah.

"Tidak sengaja, tapi melakukan berkali kali....!

itu apa nama nya?"

ucap Yasmin menahan air matanya.

Hafiz membeku mendengar penuturan Yasmin yang memang benar adanya, harus nya ia tidak terbuai oleh kanza.

"kenapa sih Abang tidak mau ceraikan Yasmin, hal itu jauh lebih baik, dari pada kita seperti ini, saling menyakiti... Yasmin tidak mau di madu Apa lagi sama dosen Yasmin sendiri,kenapa bukan perempuan lain? setidaknya hal itu tak menjadi bahan guncingan teman teman Yasmin di kampus?"

"Abang tidak berniat berpoligami Yas, kalau insiden itu tidak terjadi, hanya kamu satu satunya istri Abang....!"

"ya, tapi apa? kenyataan nya Abang lebih dari menyakiti Yasmin..

Yasmin berangan akan hidup bahagia dengan orang yang katanya menyayangi Yasmin, tapi ternyata itu hanya angan angan semu.

Apa lagi sekarang ibu tahu....!"

"maaf Yas ...! maaf!" ucap hafiz merunduk jongkok di hadapan Yasmin.

ia sendiri tidak tahu harus berbuat apa menyikapi masalah ini, apa lagi nanti kalau sampai Papih nya tahu. Karena Rina sendiri sudah mengetahui masalah ini.

Yasmin beranjak meninggalkan Hafiz yang mematung sendiri, Yasmin tahu Hafiz memang tidak sengaja melakukan hal ini, namun Yasmin tak memiliki kekuatan untuk menerima keadaan ini dengan mudah.

"Bu...ayo kita kerumah sakit!"

ucap Yasmin meraih tubuh Marisa yang terpaku.

Marisa beranjak tanpa mengatakan apapun.

keduanya pergi kerumah sakit untuk melakukan kontrol kesehatan Marisa,tak ada yang bicara selama dalam perjalanan menuju rumah sakit.

keadaan Marisa tidak ada masalah, kondisi kesehatan nya juga sudah membaik.

Yasmin langsung mengantar Marisa pulang ke rumahnya,ia juga berniat menginap untuk beberapa hari kedepan meninjau langsung kesehatan Marisa. Yasmin khawatir Marisa drop karena memikirkan nya.

"kamu tahu apa yang menyebabkan ibu dan ayah mu berpisah Yas?"

ucap Marisa saat keduanya berada di pantai.

pagi itu Yasmin mengajak Marisa bersepeda ke pantai karena memang jarak rumah Marisa tak jauh dari pantai.

"Tidak.... Yasmin Tidak tahu!"

seperti sebuah karma, dulu Rama juga sama seperti Hafiz yang berpoligami.mempunyai istri Marisa dan juga Helen.

Marisa tidak tahu jika Rama menikah lagi,dan saat mengetahui hal itu Marisa langsung meminta cerai.

Marisa tak kuat menanggung rasa sakit karena di madu.. hingga kondisi kesehatan nya semakin menurun.maka dari itu ia memutuskan untuk berpisah dengan Rama.

"ibu tidak terima di madu...apa ini karma dari ayah mu Yas....ibu sedih karena kamu mengalami hal serupa dengan ibu?"

Yasmin tertegun mendengar ucapan Marisa, ia tidak menyangka hal itu.Apa semua laki laki sama? mereka tidak puas jika dengan satu perempuan.

"apa yang membuat kamu bertahan, dari awal ibu sudah curiga dengan pernikahan kalian.

kalian banyak diam, tidak seperti pasangan lain di awal pernikahan yang selalu mesra... tapi kenapa justru yang ibu dengar dari Ina kalian selalu ribut!"

"bi Ina ngadu sama ibu?"tanya Yasmin menatap wajah Marisa.

"tidak..ibu yang maksa Bi ina untuk cerdas, kamu jangan marah, Ina itu peduli Sama kamu Yas, justru ia khawatir dengan keadaan rumah tangga kalian!"

"ya Yasmin tahu .. tapi ibu jangan terlalu memikirkan hal itu, Yasmin akan pikirkan masalah ini, Yasmin baik baik saja"

"kamu yakin...? dulu juga ibu merasa seperti itu, tapi lama kelamaan keadaan semakin kacau, dan ibu menyerah lalu memutuskan untuk berpisah dengan ayah mu, meski beliau menolak tapi ibu yang mengajukan permohonan gugatan cerai!"

"apa alasan ayah menikah lagi?"

"ibu tidak tahu, yang pasti dia tergiur oleh Helen.. lelaki yang memiliki kesetiaan itu jarang Yas,apa lagi kalau mereka punya banyak harta."

Yasmin memeluk Marisa yang terisak, kejadian yang serupa di alaminya..

"apa kamu cinta sama Hafiz yas? apa hal itu yang membuat kamu bertahan"

"tidak tahu Bu.. tapi untuk saat ini biarkan Yasmin bertahan...!"

"cinta boleh tapi jangan membuat mu bodoh nak"ucap Marisa mencium Yasmin dan memeluk nya erat.

terbesit sebuah penyesalan karena ia sudah memberikan putri nya itu pada Hafiz.

apapun alasannya Lebih baik membatalkan pernikahan dari pada berujung menyakiti kalau akhirnya tetaplah sebuah perpisahan.

***

Beberapa hari ini Yasmin tidak ke kampus, kabar yang terakhir Lutfhi dengar Yasmin sakit, ia mencoba mencari informasi lewat wulan untuk mengetahui keberadaan Yasmin.

"mba...saya mau pesan Indomie masak pake telor ya" ucap Lutfhi mendatangi Yasmin di toko kelontong nya.

"maaf ...toko kami tidak menjual makanan Matang...jual yang mentahnya saja bang"

ucap Yasmin tanpa melirik seorang pria yang memakai topi berwarna hitam.

toko nya cukup ramai, Yasmin membantu bibi nya melayani pembeli. ia menyuruh Marisa untuk beristirahat...

"Tapi saya mau yang Matang!

saya lapar" ucap Lutfhi tersenyum menunduk.

Yasmin membuang nafas,

kemudian memperhatikan pembeli yang terus menunduk di hadapan nya itu.

bersambung.

hanya aku manusia bodoh, yang biarkan semua..ini permainan ku berulang kali...

hehehe

komentar ya.

😘😘😘