Aditya Wijaya prakasa(35 tahun), atau biasa dipanggil Aditya..adalah seorang CEO tampan dan juga duda kaya raya,memiliki kecerdasan diatas rata2, Aditya adalah seorang laki - laki yg baik dan penyayang, karena masa lalu nya bersama mantan istrinya yang dulu pernah selingkuh darinya.. kini Aditya menjadi seorang yang dingin, cuek, arogan, dan tidak percaya lagi akan cinta..
Nabila sanjaya(25 tahun) adalah seorang Janda muda yang memiliki 2 orang anak,memiliki paras cantik,sangat penyayang, humoris,tegas, pekerja keras, dan baik hati..
bagaimana jadinya ya kalau si duda tampan dan cuek itu bertemu dengan Nabila si janda muda yang sangat baik hati dan penyayang itu.. akankah Aditya berubah dan percaya akan cinta sejati..
stay tune ya teman..☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virsya eldina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Keesokan harinya.....
Pukul 7 pagi, Aditya sudah sampai di kantornya, Aditya memang selalu disiplin bekerja,walaupun dia adalah bos dari perusahaan itu,tapi Aditya tetap datang pagi agar semua karyawannya juga mencontoh kedisplinan yang ia lakukan.
Aditya sudah berada di dalam ruangan kantornya, begitupun juga Haris asisten setia Aditya.
Bukannya bekerja, Aditya malah tampak gelisah seperti menunggu seseorang.
" Dimana wanita bodoh itu, lama sekali dia datang "
" Aku kan sudah tidak sabar ingin menghukum nya " batin Aditya sambil tersenyum kecil.
Haris yang melihat kelakuan Bos nya itu merasa aneh.
" Kenapa ya dengan Tuan Aditya, dari tadi gelisah terus senyum - senyum sendiri " batin Haris.
Wajar saja Aditya senyum - senyum sendiri, karena dari semalam ia sudah merancang sesuatu untuk mengerjai Nabila.
Entah kenapa Aditya senang jika dirinya mengganggu Nabila.
Flashback on
Selesai makan malam bersama dan bermain bersama Aldo. Aditya memilih untuk masuk ke kamar nya dan beristirahat, Aditya malam ini tidur di rumah Mama nya.
Aditya tidur di kamarnya sendiri, kamar yang sudah lama tidak ia tinggali. Padahal setelah bercerai, Mama Wina meminta Aditya untuk tinggal kembali di kediaman mereka, Nama Mama Aditya adalah Wina. Aditya menolak dan malahan membeli mansion terbaru untuknya.
Mansion mewah yang dulu ia pernah tinggali bersama Amelya kini sudah ia tinggalkan, Aditya tidak mau mengingat masa - masa dulu nya bersama Amelya lagi.
Awalnya Aditya ingin segera tidur, namun ia teringat akan Nabila dan ingin membuat suatu surat perjanjian.
Aditya pun membuka komputernya dan mulai mengetik satu persatu persyaratan yang harus Nabila lakukan nanti, karena Nabila tidak bisa mengganti HP mahal.
Karena Nabila mengatakan tidak bisa mengganti HP mahal Aditya dengan yang baru, maka Aditya membuat sebuah perjanjian tertulis agar nanti bisa di laksanakan Nabila dan itu semua bisa membayar semua kesalahan Nabila dalam batas waktu tertentu.
Padahal, Aditya tidak terlalu peduli kepada HP nya, ia bisa membeli yang baru bahkan membeli dengan jumlah banyak sekalipun ia bisa.
Entah mengapa, dalam otak Aditya berpikir untuk mengerjai Nabila.
Aditya senang melihat Nabila kesal, dan juga kadang suka dengan tingkah Nabila yang menurut Aditya sangat bodoh.
Sambil mengetik satu - persatu persyaratan itu, sesekali Aditya terlihat tertawa melihat isi dari persyaratan yang ia Buat sendiri.
Flashback...
jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi, Nabila baru saja sampai di perusahaan Aditya.
" Nabila, aku duluan ya, semangat !!! " ucap Risa.
" Ia Risa kamu juga " balas Nabila.
sebenarnya hari ini Nabila enggan sekali turun magang, karena tidak ingin bertemu dengan Aditya, namun mau bersikeras menghindar pun juga percuma, pasti nanti akan bertemu dengan Aditya.
Ting.. suara pintu lift terbuka
"Bismillah.. aku pasti bisa, semangat !!! " ucap Nabila menyemangati dirinya sendiri.
" Selamat pagi Mbak Lula " sapa Nabila.
" Pagi juga Bila " jawab Lula.
Didalam ruangan kantor Aditya, Aditya masih seperti orang yang gelisah dengan sesekali melihat ke arah jam tangannya.
" Ini sudah jam 8,seharusnya wanita bodoh itu sudah datang " batin Aditya.
Jam kerja Nabila dengan karyawan di perusahaan memang berbeda, khusus untuk anak magang datang jam 8 sedangkan karyawan sudah harus datang jam 7 pagi.
Ting.. dengan sekali pencet Aditya sudah bisa menelpon Lula.
" Selamat pagi Pak Aditya, ada yang bisa saya bantu Pak " tanya Lula di telpon.
" Apa wanita bodoh itu sudah datang " tanya Aditya.
" Maksud bapak siapa ya Pak " tanya Lula yang melihat ke arah Nabila.
" Ya siapa lagi si anak magang itu " jawab Aditya.
" Oh maksud bapak Nabila ya " tanya Lula.
" Nabila sudah datang Pak " ucap Lula.
Nabila yang mendengar namanya di sebut - sebut Lula langsung membulatkan kedua bola matanya.
" Aduh.. pasti Pak Aditya cariin aku " batin Nabila.
" Suruh dia masuk " ucap Aditya kemudian mengakhiri telpon nya.
" Nabila, kamu di suruh Pak Aditya masuk ke dalam " ucap Lula.
" Hmm ia Mbak " jawab Nabila.
Lula merasa penasaran, kenapa Pak Aditya tiba - tiba mencari Nabila.
" Ada apa ya, kenapa Pak Aditya memanggil Nabila, apa Nabila ada buat salah lagi " batin Lula.
" Aku masuk dulu ya Mbak " ucap Nabila yang dibalas anggukan oleh Lula.
Sebelum masuk ke ruangan Aditya, Nabila menghentikan langkahnya sebentar di depan pintu sembari berdoa dan menguatkan hatinya.
" Bismillah.. kuatkan aku menghadapi laki - laki arogan ini ya Allah " doa Nabila dalam hati.
" Permisi Pak " ucap Nabila masuk kedalam dan memberi salam.
Haris dan Aditya menoleh ke arah suara.
" Hei kamu, kenapa lambat sekali datang " ucap Aditya.
" Kan jadwal saya jam 8 Pak " ucap Nabila.
" Iya tapi kamu terlambat 5 menit " ucap Aditya.
Nabila melirik jam tangan nya, dan melihat sekarang tepat jam 8 pagi.
" Perasaan tadi aku udah nyampe di kantor ini jam 8 kurang 15 menit, jadi udah pas ni jam nya gak telat sama sekali " batin Nabila.
Entah apa yang ada dipikiran Aditya, padahal dengan jelas Nabila tidak terlambat, ia berkata begitu karena gugup dan Bingung ingin berbicara apa dengan Nabila.
Aditya berusaha menenangkan hatinya yang sedari tadi tidak karuan dan sedikit gugup melihat Nabila.
" Ini ambil " ucap Aditya memberikan secarik kertas kepada Nabila.
" Ini apa Pak " tanya Nabila.
" Di baca dulu, biar kamu tau, bisa baca kan " ucap Aditya dingin.
" emang dia pikir aku ini bodoh sekali sampai baca juga gak bisa " batin Nabila mulai membaca surat itu.
Disisi lain, ada Haris yang sedari tadi memperhatikan Nabila dan Aditya.
" Jadi dari tadi itu Bos nunggu Nabila, terus surat apa yang di berikan bos kepada Nabila, kenapa aku bisa tidak tau tentang hal ini " batin Haris.
Nabila terkejut melihat isi surat yang ditulis Aditya, didalam surat itu banyak hal - hal yang menurut Nabila konyol.
" Itu adalah persyaratan yang harus kamu lakukan untuk mengganti rugi HP aku yang sudah kamu rusakkan " ucap Aditya.
Nabila yang mendengar hal itu hanya bisa menarik nafas panjang.
" Tapi Pak, apa ada cara lain selain persyaratan ini Pak " tanya Nabila.
" TIDAK ADA "
" Kamu hanya harus mematuhi aturan itu selama 3 bulan ini, atau aku minta ganti rugi HP ku dengan harga 100 juta sekarang " ucap Aditya. tak
" Apa harga HP nya memang segitu ya, mahal sekali, apa Pak Aditya hanya mengarang saja dan ingin mengerjai ku " ucap Nabila.
Nabila tidak bisa berkata - kata lagi, mau tidak mau ia harus menyutujui Perjanjian itu.
" Baiklah Pak "
" Oh ya Pak, bolehkan aku meminta sesuatu " tanya Nabila.
" Hmm Apa " tanya Aditya.
" Di peraturan terakhir tertulis jika hari Minggu saya harus pergi kerumah bapak untuk membersihkan Rumah Bapak, apa tidak bisa di ganti dengan hari lain Pak " ucap Nabila.
" Tidak bisa " ucap Aditya langsung tanpa berpikir lagi.
Hanya itu sebenarnya yang mengusik Nabila, peraturan no 7 yang di situ tertulis bahwa di hari Minggu, Nabila harus datang kerumah Aditya untuk membersihkan Rumah.
Padahal, hanya di Hari Minggu adalah jadwal Nabila mengajak Hafidz dan Zahira jalan - jalan.
Walaupun Nabila seorang single parent dan sibuk dengan banyak aktifitas seperti kuliah kemudian harus mencari nafkah juga, Nabila tidak pernah sedikit pun lupa akan tugasnya menjadi seorang ayah dan juga ibu, tidak lupa bahwa kebahagiaan anaknya adalah yang utama.
Nabila hanya bisa menarik nafas panjang dan menahan emosi nya, ingin rasanya Nabila menonjok wajah Aditya sekarang karena kesal dengan kelakuan Aditya.
" Dasar laki - laki Arogan, bisa - bisa nya dia tidak memberi aku sedikit keringanan "
" Baiklah Pak, saya akan mematuhi aturan yang bapak buat ini " ucap Nabila.
" Bagus, kalau gitu tanda tangan " ucap Aditya menyodorkan pulpen kepada Nabila.
Nabila menandatangi perjanjian tersebut, kemudian berlalu meninggalkan Aditya.
" Saya permisi Pak " ucap Nabila.
Nabila keluar dengan perasaan sedih, kesal dan juga marah sedangkan didalam Aditya tertawa karena tidak tahan melihat wajah Nabila yang sedang kesal tadi dan juga merasa bahagia karena sudah mengerjai Nabila.
Haris yang melihat bos nya itu juga ikut tersenyum.
" Tuan tertawa, sudah lama sekali Tuan tidak tertawa sebahagia itu " batin Haris.
" Apa Tuan sedang jatuh cinta "
" Seperti nya kehadiran Nabila membawa hal baik untuk Tuan, semoga saja " batin Haris.
Bersambung..
Jangan lupa like, comment dan vote ya readers ku sayang.. 😍😍
Semngat baru komen di bab ini soalny keasikan baca😅
Smga saja semakin kebelakang semakin bagus dlm penulisannya🙏