Kisah seorang gadis desa yang merantau ke ibukota, dikhianati oleh sang tunangan yang selingkuh dengan sahabatnya sendiri.
Nasib tragis kembali menimpa, dia di pecat dari perusahaan tempatnya bekerja dengan tidak hormat.
Hingga takdir kemudian mempertemukannya dengan seorang pengusaha muda yang juga memiliki masa lalu kelam, melalui putra kecil pengusaha tersebut yang sangat menyayangi Nabila.
Akankah kebahagiaan berpihak pada Nabila?
Yuk, ikuti perjalanan cinta Nabila dan sang pengusaha, yang mengharukan, romantis, sekaligus kocak 🥰
____
Dalam tahap revisi PUEBI ☺🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merpati_Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rindu Mommy
Perdebatan kecil kembali terjadi di rumah Saras, Hendra yang melihat ada panggilan keluar kepada Nabila di historis HP nya merasa kaget, "sialan kamu Ras, aku sudah berkali-kali bilang padamu agar jangan pernah menghubungi Billa tapi masih saja kamu nekat melakukannya, apa sih mau kamu?" bentak Hendra menahan emosi, terlihat kedua tangannya mengepal.
"Karena aku gak mau kamu masih berhubungan dengan dia lagi, titik!" teriak Saras dengan tatapan mengintimidasinya.
"Ras, kumohon mengertilah... aku janji akan mengakhiri semua dengan Nabila, tapi ijinkan aku untuk berbicara dengan dia dan menjelaskan semuanya?" pinta Hendra memelas. "Aku juga mau minta maaf sama dia Ras..." bujuknya lagi.
"Tidak untuk saat ini Hen,,, nanti jika tanggal pernikahan kita sudah pasti, aku bolehin kamu hubungi Nabila sekaligus untuk memberikan undangan," tegasnya kepada Hendra.
Hendra nampak kecewa dan pasrah,,,
*****
Nabila masih berbaring di atas tempat tidur, ketika suara pintu terdengar diketuk oleh seseorang. Dia buru-buru mengenakan hijabnya, dan bergegas untuk membuka pintu kamar yang saat ini dia tempati.
Cek lek,,,
Tepat saat pintu terbuka, Kevin langsung menghambur kedalam pelukan Nabila, "tante mommy,,," teriaknya, "makasih ya tante mommy dah tepatin janji dan masih disini sampai Kevin terbangun, I love U tante mommy," celoteh Kevin tanpa jeda sambil memeluk Nabila yang sudah berjongkok mensejajarkan dirinya dengan Kevin.
"Iya sayang, tante pasti tepati janji... janji kan hutang dan hutang itu harus dibayar, jadi kalau dah janji dan gak ditepati itu berdosa sayang," jelas Nabila kepada bocah kecil itu sambil menoel hidungnya yang mancung.
"Oh begitu ya tante mommy?" Tanya Kevin dengan gaya lucunya, "tapi... Kata-kata Kevin yang terakhir kok gak dibalas sama tante mommy?" Rajuknya.
"Emmm,,, yang mana ya?" Nabila menautkan alisnya mencoba mengingat, sedetik kemudian... "Oh yang itu ya, apa ya jawabannya?" Goda Nabila kepada Kevin.
Kevin mengerucutkan bibirnya, karena Nabila menggodanya.
"I love U too baby..." ucap Nabila sambil mengecup pucuk kepala bocah kecil itu.
"Tante mommy,,, mau pulang sekarang?" Tanya Kevin kemudian.
"Iya sayang,,, bolehkan?" Rajuk Nabila sambil mengerucutkan bibirnya, bergaya lucu menirukan Kevin kala merajuk.
Kevin nampak terdiam beberapa saat,,, "oke deh, tapi tante mommy mau ya temani Kevin bermain tiap akhir pekan? Please..." pinta Kevin dengan memohon sambil menangkup kan kedua tangan di dadanya.
"Tante usahakan ya... InsyaAllah tante akan temani Kevin untuk bermain," jawab Nabila sambil tersenyum.
"Janji..." tuntut bocah kecil itu sambil mengarahkan jari kelingkingnya yang imut kearah Nabila.
Nabila tersenyum geli, dan diapun menyambut jari kelingking Kevin dan menautkan nya di jari kelingkingnya, "InsyaAllah tante janji," ucap Nabila kemudian.
"Horre..." teriak Kevin kegirangan, "yuk tante mommy ikut Kevin," setelah berdiri Kevin segera menyeret tangan Nabila untuk mengikutinya.
"Tunggu sayang, kita mau kemana?" Tanya Nabila penasaran dan menghentikan langkahnya.
Kevin ikut berhenti dan medongak melihat kearah Nabila, "kita ke ruangan daddy," jelas kevin dengan pandangan memohon kepada Nabila.
Nabila hanya bisa pasrah menganggukkan kepala dan segera mengikuti langkah bocah kecil menggemaskan itu.
Sementara, Rehan masih asyik dengan laptop nya diruang kerja sejak habis makan siang tadi,,,
"Dua kali aku melihatmu menangis siang ini,,, dibalik keceriaan tawa yang kamu perlihatkan pada kami ternyata kamu sembunyikan luka yang tak kami ketahui," gumam Rehan sambil terus mengamati laptop yang menampilkan gambar rekaman CCTV di apartemen miliknya.
Saat ini Rehan tengah memutar ulang rekaman CCTV, dia mulai dari saat mereka baru saja sampai di apartemen miliknya dan Nabila segera membawa tubuh Kevin yang masih dalam dekapannya menuju keatas ke kamar Kevin. Rehan melihat bagaimana Nabila dengan lembut memperlakukan Kevin saat menidurkan nya dan mengusap usap kepala bocah kecil itu, hingga saat Nabila gelisah menatap layar ponselnya sambil menangis terisak.
Rehan juga menyaksikan sendiri bagaimana tadi di ruang tamu setelah menerima panggilan telepon, punggung Nabila berguncang karena menahan tangis dan suara isak kecilnya sempat lolos hingga ke telinga Rehan.
"Huh..." Rehan membuang kasar nafasnya, mencoba mengurangi rasa sesak di dadanya. "Apa yang membuat mu menangis Bill? Ceritakan padaku, agar aku bisa membantu mengurangi sedikit beban mu," gumamnya terdengar sangat lirih.
Rehan mengambil sebuah bingkai foto yang terletak di meja kerjanya, dia mendekap nya erat sambil berkata, "Gak ada lagi wanita yang aku sayangi yang boleh menangis setelah kepergian mu, maaf kan abang karena tak bisa menjagamu dengan benar Key..." menatap nanar gambar di bingkai foto itu, hingga tanpa sadar air mata lolos dari sudut matanya.
Cek lek,,,
Pintu terbuka dan terdengar Kevin meneriakkan namanya sambil berlari kearah Rehan, "daddy..."
Sontak Rehan kaget dan dengan segera menaruh bingkai foto itu ditempat asalnya, meraih tubuh mungil Kevin ke pangkuannya dan buru-buru menghapus air mata di sudut matanya.
"Daddy nangis?" Tanya Kevin dengan polosnya, "deddy rindu mommy?" Sambil telunjuknya mengarah ke foto di atas meja.
Rehan menganggukkan kepalanya sambil tangannya mengelus kepala anak kecil itu, sementara Nabila masih berdiri termangu di depan pintu sambil menyaksikan adegan ayah dan anak di dalam ruangan itu dengan perasaan iba.
"Hai,,, anak daddy kenapa datang tak mengetuk pintu dan mengucap salam?" Rehan mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Oh iya dad,,, tante mommy mau pulang, kita anterin ya?" Pinta Kevin kepada daddy nya sambil menunjuk kearah pintu dimana Nabila masih berdiri termangu.
"Eh Bill,,," Rehan terlihat salah tingkah karena baru menyadari keberadaan Nabila yang melihatnya, "masuk dulu Bill," titahnya sambil menunjuk kearah sofa agar Nabila duduk di sana.
trus Selly kebagian ulet bulunya donk kasiannn