Ketulusan Cinta Nabila
Nabila, seorang gadis manis berasal dari kampung yang merantau ke ibukota, tujuan awalnya hanya untuk menghindari gunjingan dari para tetangga dan sanak saudara. Karena di tanah kelahiran nya, gadis seusia Nabila dianggap sebagai perawan tua padahal usia Nabila baru saja menginjak 22 tahun.
Meski kedua orang tua nya tak mempermasalah kan hal tersebut, tetapi Nabila tetap saja merasa risih.. dan memutuskan untuk pergi merantau. Dan Nabila pun, mulai mengajukan beberapa lamaran via online ke beberapa perusahaan besar di ibukota.
Sebenarnya Nabila sudah bertunangan beberapa bulan yang lalu, tepat nya satu bulan setelah dia diwisuda. Namun karena tunangan Nabila belum menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi, sehingga mereka sepakat untuk menunda pernikahan sampai tunangan nya itu wisuda nanti.
Dan beberapa minggu yang lalu, Nabila mendapatkan panggilan interview kerja via online di sebuah Perusahaan Garmen XX yang cukup besar dan menduduki posisi sebagai sekretaris,,, posisi yang banyak diincar oleh kaum hawa, apalagi yang punya penampilan di atas rata-rata.
Atas restu orang tua dan ijin dari sang tunangan, Nabila akhirnya berangkat ke ibukota untuk memenuhi panggilan interview dari Perusahaan Garmen tersebut, dan berharap ketika nanti sang tunangan sudah menyelesaikan kuliah nya dan di wisuda,,, dia dapat segera menyusul ke ibukota, untuk meniti karir bersama-sama di Jakarta.
Dan hari ini Nabila datang ke kantor Perusahaan Garmen, untuk memenuhi panggilan interview.
Meski memiliki paras wajah dengan kecantikan yang biasa saja serta postur tubuh yang tidak terlalu tinggi, namun Nabila memiliki attitude yang sangat baik. Tutur kata nya lembut dan sangat sopan, serta wajah ayu nya yang selalu tersenyum ramah menambah daya tarik tersendiri bagi Nabila. Ditambah dengan bekal kecerdasan yang dimiliki, terbukti dengan ijazah nya yang memiliki nilai IPK tinggi.
Nilai plus itulah yang dilihat oleh Pak Yani Lesmana selaku kepala HRD kala meng-interview diri nya, sehingga dari puluhan pelamar yang dipanggil,,, Nabila lah yang terpilih untuk menduduki posisi sebagai sekretaris di Perusahaan Garmen XX yang memang membuka lowongan untuk posisi tersebut.
"Nabila Ayunda..." panggil Pak Yani ketika Nabila hendak keluar dari ruangan khusus HRD. Sesi wawancara baru saja selesai dan Nabila telah resmi menjadi karyawan di Perusahaan Garmen tersebut sebagai sekretaris, menggantikan sekretaris lama yang meninggal dunia karena sebuah kecelakaan tunggal.
"Iya Pak Yani, apakah masih ada yang hendak Bapak sampaikan kepada saya?" Tanya Nabila sambil menghentikan langkah nya dan berbalik badan menghadap Pak Yani.
"Di kota ini apakah kamu punya saudara atau kah teman?" Tanya Pak Yani penuh selidik.
"Tidak Pak Yani, saya tidak ada sanak saudara dan saya juga belum memiliki seorang teman," jawab Nabila tenang, "saya baru sampai di kota ini pagi tadi, jadi saya juga belum sempat mencari tempat untuk tinggal," imbuh nya dan tetap dengan tersenyum ramah.
"Hem..." pak Yani bergumam sambil menganggukkan kepala, "ya sudah, kamu berhati-hati lah," nasehat Pak Yani dengan bijak, "disekitar perusahaan sini banyak kontrakan ataupun kos-kosan khusus perempuan, kamu bisa mencarinya dengan mudah dan jangan lupa senin lusa kamu sudah mulai bisa masuk bekerja disini," lanjut pak Yani menjelaskan dengan wajah tegas dan penuh wibawa.
"Baik Pak Yani, terimakasih informasi dan nasehat bapak, kalau begitu saya mohon undur diri," pamit Nabila sambil tersenyum sekali lagi dan menundukkan sedikit kepala nya.
Nabila melangkah keluar dari ruangan khusus HRD dengan langkah pasti dan hati yang berbunga-bunga, senyum manis terus menghiasi wajah ayu nya yang menggambarkan suasana betapa bahagia hati nya saat ini.
"Aku harus segera menghubungi orang tuaku juga mas Hendra dan membagi kabar bahagia ini," gumam Nabila dalam hati.
Tanpa Nabila sadari ada sepasang mata yang menatap nya dengan penuh amarah dan rasa benci, dari ujung koridor tempat ruangan khusus HRD itu berada.
*****
"Halo mas... assalamu'alaikum," sapa Nabila dengan lembut, sambil menempelkan ponsel di telinga kiri nya sedangkan jemari tangan kanan memainkan kuku-kuku panjang nya sesaat setelah Nabila mengemasi barang-barang di kos-kosan yang baru saja dia tempati.
"Hai sayang, wa'alaikum salam," terdengar suara hangat laki-laki yang sangat Nabila rindukan di ujung telepon di seberang sana. Ya, Nabila saat ini sedang menghubungi tunangan nya, Hendrawan Wicaksana. Dia adalah pacar pertama Nabila sejak awal mereka masuk kuliah, dan menjalani ospek bersama-sama di sebuah kampus di kota kecil tempat asal Nabila.
Meskipun mereka satu angkatan, namun Hendra masih belum bisa menyelesaikan studi nya tepat waktu karena dia sempat mengambil cuti dua semester untuk bekerja. Ya, Hendra seorang pekerja keras, dia kuliah dengan biaya sendiri karena kondisi perekonomian orang tua nya yang sangat sederhana.
Selain membiayai dirinya sendiri, Hendra juga membantu membiayai pendidikan untuk adik-adik nya. Hal inilah yang membuat Nabila sangat menyayangi Hendra, selain pekerja keras Hendra juga penyayang keluarga.
"Mas, aku punya kabar bahagia loh..., mas mau dengar enggak?" Kata Nabila dengan suara manja nya. Nabila, meskipun dia gadis yang lembut tapi dia tegas dan mandiri, dia hanya akan bermanja-manja dengan orang-orang yang dia sayangi dan menyayangi diri nya.
"Kabar apa sayang... kamu bikin mas penasaran aja deh," tanya Hendra menyelidik, "apakah hasil interview kamu hari ini sukses? Dan kamu pasti diterima di perusahaan itu kan?" Lanjut Hendra memastikan.
"Hehehe,,, Alhamdulillah mas, aku sudah diterima dan itu berkat doa kamu juga mas, senin lusa aku sudah mulai masuk kerja. Makasih ya..." kata Nabila penuh rasa haru.
"Sama-sama sayang, aku pasti akan selalu mendoakan yang terbaik buat kamu. Doakan mas juga ya, agar mas bisa segera lulus kuliah dan menyusul kamu ke ibukota secepat nya. Mas gak bisa kalau lama jauh-jauh dari kamu Bill, ini aja mas sudah kangen berat loh sama kamu," kata Hendra meyakinkan.
"Dih gombal,,," seru Nabila sambil tertawa senang, dan hati Nabila menghangat mendengar ucapan tunangan nya barusan.
"Mas serius sayang," ucap Hendra kembali meyakinkan. "Ya udah Bill, kamu hati-hati di sana ya sayang. Jaga diri kamu baik-baik dan jangan sampai kecapean, mas sayang banget sama kamu Billa..." lanjut Hendra dengan sangat lembut.
"Iya mas Hendra sayang, jangan khawatir ya... aku pasti akan baik-baik saja kok, see you mas... assalamu'alaikum." Nabila memberikan salam untuk mengakhiri perbincangan nya dengan sang tunangan.
🌷🌷🌷🌷🌷
Buat yang baru saja gabung di novel ini, karya ini sudah TAMAT ya... tapi tetep, tolong tinggal kan jejak kalian di sini 😉😉
Dengan Like, komen, vote dan hadiah yang banyak, dan jangan lupa klik tombol hati/ masukkan favorit 🥰🥰
Dan jika kalian suka dengan cerita nya, jangan lupa berikan rating bintang lima dan katakan lah sesuatu untuk menyemangati ku 😊🙏
Makasih yah, hadir nya,,, 🤗🤗
Salam hangat dan Happy Reading,,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Praised94
terima kasih
2024-04-18
1
Murni Zain
Baca ulang mommy 🤗🙏🏼🥰
2024-03-29
1
Nabila hasir
baru masuk ke rumah karyanya nih kk author.
awalnya yg bagus.
penasaran ma siapa yg lihat ekspresi marah di ruangan Hrd yaa?
2024-02-14
1